Jaringan Usaha Kinerja Usaha Terkini

15 e Melayani seluruh kebutuhan BRI unit sebagai internal customer dengan cara sebaik-baiknya sesuai dengan ketentuan yang berlaku

D. Jaringan Usaha

PT. Bank Rakyat Indonesia Persero, Tbk merupakan Bank Pemerintah yang melakukan usaha bank umum, seperti pada bank-bank Pemerintah lainnya PT BRI Persero, Tbk memberikan pelayanan kepada masyarakat yang ingin menggunakan jasa perbankan. Kegiatan Usaha PT. Bank Rakyat Indonesia Persero, Tbk diarahkan kepada perbaikan ekonomi dan pembayaran ekonomi nasional dengan cara melakukan usaha bank umumnya itu menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan dananya dalam bentuk kredit. PT. Bank Rakyat Indonesia Persero, Tbk juga memberikan jasa-jasa perbankan dalam negeri maupun luar negeri. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan produk-produk yang disediakan oleh PT. Bank Rakyat Indonesia Persero, Tbk yaitu : 1. Usaha Simpanan: a Giro BRI Rupiah b Giro BRI Valas c Devosito BRI Rupiah d Devosito BRI Valas e Devosito BRI on Call Doc f Tabungan Britama 16 g Tabungan Simpedes h Simpedes TKI i Tabungan Haji j Tabungan Britama Dollar k Tabungan Britama Junior 2. Usaha Jasa Bank a. Dalam Negeri 1 Pengiriman Uang Dalam Negeri 2 Inkaso 3 Perantara Perdagangan efeksahamsurat-surat berharga Pasar Uang 4 Jaminan BRI 5 Safe Deposit Box SDB 6 Kliring 7 Automatic Teller Mechine ATM b. Luar Negeri 1 Eksport 2 Import 3 Transfer Western Union 4 Jaminan Bank 5 Letter of credit LC 3. Usaha Pinjaman a Bapetarum 17 b KUK c Koperasi d Kupedese Kredit Kendaraan Bermotor KKB e Kredit Pemilikan Rumah KPR 4. Jasa Bank Lainnya Jasa yang diberikan secara khusus oleh PT. Bank Rakyat Indonesia Persero, Tbk dalam menjawab tantangan yang semakin sulit kompleks yaitu penerimaan setoran dan penyaluran dana, antara lain: a. ONH b. PLN c. PT. Telkom d. PT. Taspen e. PT. Pos Indonesia f. TNI Angkatan DaratPOLRI g. Rekening Listrik h. Rekening Telepon, telex, faximail.

E. Kinerja Usaha Terkini

Menutup tahun 2014, Bank BRI telah berhasil mencatatkan angka gemilang dalam industry perbankan, yaitu dengan membukukan Total Aset sebesar Rp. 778,02 Triliun tumbuh sebesar 28,34 , jika dibandingkan tahun 2013, yang tercatat sebesar Rp.606,37 Triliun. Selain itu, dari hasil kegiatan operasional Bank BRI, baik pinjaman maupun jasa perbankan lainnya, Bank 18 BRI berhasil mencatatkan perolehan laba bersih sebesar Rp.24,20 triliun Bank Only pada laporan Tahun 2014 atau meningkat sebesar 14,35 yoy dibandingkan periode yang sama tahun 2013. Pertumbuhan laba bersih ini menghasilkan earning per share EPS sebesar Rp. 981,- per lembar saham lebih besar dari angka di periode yang sama tahun lalu sebesar Rp. 858,- per lembar saham. Peningkatan laba bersih tersebut ditopang oleh kontribusi dari penyaluran kredit yang meningkat. Portofolio kredit Bank BRI tetap konsisten untuk fokus pada pengembangan bisnis UMKM. Sementara kredit di segmen korporasi diutamakan penyalurannya kepada bisnis yang dapat memiliki trickle down business terhadap bisnis UMKM. Penyaluran kredit BRI menguasai industri perbankan nasional, dengan total outstanding kredit BRI tahun 2014 meningkat sebesar Rp. 57.79 Triliun atau tumbuh sebesar 13,88 yoy, dari Rp 430.62 Triliun di tahun 2013 menjadi Rp.490,41 Triliun di tahun 2014. Terkait dengan portofolio pinjaman BRI, bisnis mikro masih memiliki porsi terbesar dan menjadi competitive advantange Bank BRI yang disertai dengan tingkat kualitas kredit yang terjaga. Proporsi pinjaman mikro yang cukup tinggi sebesar 31,25 dari total pinjaman Bank BRI dengan komposisi nasabah yang berjumlah 7,3 juta nasabah, BRI mampu mempertahankan posisinya sebagai bank nasional yang fokus pada segmen UMKM. Secara year on year pinjaman mikro BRI tumbuh sebesar 16 jika dibandingkan pada pertumbuhan tahun 2013 lalu. Sementara peningkatan jumlah nasabah Mikro BRI telah meningkat sebesar 800 ribu nasabah pada tahun 2014. Secara keseluruhan total NPL BRI berada pada angka 1,69. 19 Hal tersebut menunjukkan bahwa dalam proses bisnisnya BRI tetap menjaga kesehatan penyaluran kredit serta pemeliharaan tingkat rasio kredit bermasalah NPL gross yang sangat baik. NPL Mikro BRI yang terjaga pada angka 1,12 ini merupakan indikator positif, bahwa pertumbuhan kredit BRI mikro tetap diimbangi dengan kualitas kredit yang baik. Selain itu, kenaikan dana pihak ketiga memberikan hasil yang mengesankan. Penghimpunan dana pihak ketiga tahun 2014, sebesar Rp600,40 Triliun, tumbuh sebesar 23,45 dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar Rp. 486.37 Triliun. Hal ini menyebabkan rasio kredit terhadap dana pihak ketiga tercatat sebesar 81,68 pada Desember 2014, dimana angka tersebut menunjukkan fungsi financial intermediary BRI masih berjalan dengan optimal. Sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas layanan dalam bertransaksi, Bank BRI terus mengembangkan jaringan unit kerja baik konvensional maupun e–channel. Dalam kurun waktu Desember 2013 sampai dengan Desember 2014, BRI telah menambah sedikitnya 594 unit kerja konvensional, baik itu dalam bentuk Kantor Wilayah, Kantor Cabang, hingga Teras BRI keliling. Per Desember 2014 ini, BRI memiliki 10.396 jaringan kerja konvensional, yang terdiri dari 8.360 jaringan mikro, termasuk Teras BRI dan Teras BRI Keliling, 971 Kantor Kas, 584 KCP, 461 Kantor Cabang, serta 19 Kantor Wilayah yang kesemuanya terhubung real time online. Sementara itu, peningkatan jumlah jaringan e channel didominasi oleh pertambahan Electronic Data Capture EDC, yang bertambah sebesar 45.268 menjadi 131.204 unit, serta Automatic Teller Machine ATM, yang bertambah 20 sebesar 2.500 menjadi 20.792 unit. Untuk mengoptimalkan jaringan dan pemanfaatan teknologi terkini guna mendukung pertumbuhan bisnis perbankan, maka transaksi e-channel dan e-banking terus didorong. Kinerja bisnis BRI melalui pertumbuhan fee based income pada 2014 mencapai Rp.6,1 Triliun yang jika dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar Rp.4,9 Triliun telah meningkat sebesar 24,9. Hal ini didukung oleh pertumbuhan signifikan dari fee based income yang berasal dari transaksi e-banking, tercatat meningkat 71,5 dari tahun sebelumnya. Potensi pengembangan bisnis e-banking masih sangat luas,mengingat saat ini Bank BRI terus memberikan edukasi tentang Mobile Banking dan Internet Banking kepada nasabah yang umumnya menggunakan transaksi tunai. Hal ini, juga menunjukkan bahwa BRI mendukung terciptanya cash less society. Dengan infrastruktur teknologi informasi yang handal serta didukung dengan jumlah nasabah yang besar, maka tidak dapat dipungkiri bahwa Bank BRI merupakan bank yang terdepan dalam mendukung terciptanya financial inclusion dalam perekonomian Indonesia, sekaligus sebagai bank yang sangat siap menjadi bank terbesar di Indonesia. Sertifikat ISO 9001:2008. Terkait dengan laporan keuangan Bank BRI selalu berkomitment untuk menyajikan laporan keuangan secara wajar, berkaualitas dan tepat waktu dalam memenuhi kebutuhan informasi keuangan para stakeholder. Komitment tersebut dibuktikan dengan keberhasilan Bank BRI dalam mendapatkan sertifikat ISO 9001 : 2008 Sistem Manajemen Mutu pada proses Penyusunan Laporan Keuangan PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk. Sertifikasi dan 21 audit dilakukan oleh salah satu Lembaga Sertifikasi ISO terbaik di dunia, yakni SGS Societe Generale de Surveille yang berkantor di Genewa Swiss, untuk menjamin kredibilitas dan kualitas sertifikasi sehingga sertifikat ISO ini diakui secara global. PT Bank Rakyat Indonesia PerseroTbk menjadi satu-satunya Bank sekaligus yang pertama di Indonesia dimana proses penyusunan laporan keuangannya mendapatkan sertifikat ISO 9001:2008 Sistem Manajemen Mutu. Dengan keberhasilan memperoleh sertifikat ISO 9001: 2008 tersebut, menandakan bahwa proses penyusunan laporan keuangan BRI telah memenuhi Standar Mutu Internasional serta prinsip Akuntasi yang berlaku umum untuk menjamin kualitas dan keakuratan laporan keuangan BRI.

F. Rencana Usaha