23
BAB III MANFAAT SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SEBAGAI ALAT BANTU
MANAJEMEN DALA PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA SENTRA KEREDIT KONSUMER PT. BANK RAKYAT INDONESIA
PERSERO TBK MEDAN
A. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Sebelum membahas lebih lanjut mengenai Sistem Informasi Akuntansi, maka terlebih dahulu kitab harus memilah ketiga variabel kata
diatas menjadi definisi-definisi yang kemudian akan membangun sebuah definisi tentang Sistem Informasi Akuntansi.
1. Sistem
Sistem merupakan gabungan dari komponen-komponen yang saling berhubungan dan membentuk tata cara atau prosedur melalui tiga tahap, yaitu
input, proses, dan output untuk mencapai tujuan tertentu.
Menurut Romney dan Steinbart dalam Fitriasari dan Kwary 2006:2
mendefinisikan sistem sebagai berikut : ”Sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling berhubungan, yang
berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.” Definisi sistem yang lain, yaitu : ” Sistem adalah kelompok dari dua
atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhubungan yang berfungsi dengan tujuan yang sama.”
Menurut Hall 2005:6. Berbagai macam pendapat para ahli mengenai pengertian sistem,
tetapi pada dasarnya sistem adalah: 1.
Terdiri dari beberapa sub sistem yang lebih kecil,
23
24
2. Mempunyai keterkaitan atau saling berhubungan antara satu dengan yang
lainnya, 3.
Mempunyai tujuan yang sama, Adapun unsur-unsur yang merupakan bagian dari sebuah sistem yaitu:
1. Komponen Ganda
Sebuah sistem harus terdiri atas lebih dari satu bagian. 2.
Keterkaitan Relatedness Suatu bersama menghubungkan semua bagian dalam suatu sistem.
Walaupun fungsi setiap bagian bersifat independen satu sama lain, semua bagian mendukung tujuan yang sama. Jika suatu komponen tertentu tidak
memberikan kontribusi ke tujuan bersama, maka bagian itu bukan dari sistem tersebut.
3. Sistem Versus Subsistem
Diantara sistem dan subsistem terdapat perbedaan perspektif, dan demi tercapainya tujuan, keduanya dapat ditukarkan. Sebuah sistem disebut
subsistem ketika dilihat kaitannya dalam sistem yang lebih besar di mana sistem tersebut tersebut menjadi bagiannya. Sebaliknya, subsistem dapat
menjadi sebuah sistem ketika sistem tersebut menjadi pusat perhatian. 4.
Tujuan Setiap sistem harus dapat melayani setidaknya satu tujuan, tetapi sistem
tersebut dapat melayani beberapa tujuan. Ketika sebuah sistem tidak lagi dapat memenuhi tujuan, maka saat itu pulalah sistem harus diganti.
Hal diatas menjelaskan bahwa sistem itu sendiri bukanlah seperangkat unsur yang tersusun secara tidak teratur, tetapi terdiri dari unsur-unsur yang
25
saling mengisi satu sama lainnya. Dan sistem itu sendiri juga mencakup tiga kegiatan sebagai berikut.
1. Masukan atau Input.
2. Pengolahan atau Processing.
3. Hasil dari pengolahan atau Output.
Sistem menerima input dari lingkungannya dan juga menghasilkan output untuk lingkungannya. Sistem tertutup tidak menerima input dari
lingkungannya dan tidak menghasilkan untuk lingkungannya. Output dari sistem tertutup adalah eksistensi dari sistem itu sendiri. Sistem yang sederhana
terdiri dari satu input dan satu output. Sistem yang lebih komplek akan terdiri dari beberapa input dan juga akan menghasilkan beberapa output pula.
− Model sistem terbuka sederhana
− Model sistem terbuka beraneka
Input 1 Output 1
Input 2 Proses
Output 2 ……..
………. Input n
Output n
− Model sistem tetutup
Input Proses
Output Gambar 3.1
Model Sistem
Sumber: Halim 1994:84 Output
Proses Input
26
2. Informasi