Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Hipotesis

Sorna Kumari dkk melakukan penelitian untuk menilai efek antibakteri daun neem terhadap penderita diabetes yang mempunyai karies gigi. Lima belas penderita diabetes yang mempunyai karies gigi telah diambil sampel saliva dan plak, dan diukur dengan menggunakan caries susceptibility test. Hasil penelitian menunjukkan pada konsentrasi 50, ekstrak daun neem memperlihatkan aktivitas antibakteri maksimum terhadap bakteri penyebab karies gigi. 12 Hasil penelitian Botelho dkk. meneliti efek obat kumur ekstrak daun neem pada penderita gingivitis kronis dan membandingkan efektivitasnya dengan obat kumur klorheksidin. Sampel saliva sebanyak lima puluh empat orang penderita gingivitis kronis diambil sebelum dan sesudah 7 hari melakukan terapi berkumur ekstrak daun neem, dan dihitung jumlah bakterinya. Jumlah S. mutans dalam saliva menunjukkan penurunan yang signifikan pada kelompok yang berkumur obat kumur ekstrak daun neem. Jumlah S. mutans pada kelompok perlakuan menunjukkan penurunan median 9550 CFUml menjadi 1200 CFUml p0,001 sedangkan penurunan bakteri pada kelompok kontrol adalah dari median 3800 CFUml menjadi 900 CFUml p0,001. 13 Berdasarkan uraian di atas,peneliti tertarik untuk meneliti efektivitas berkumur ekstrak daun neem terhadap penurunan jumlah bakteri pada mahasiswa Fakultas Kedokteraan Gigi USU Medan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang lebih lanjut mengenai peranan daun neem terhadap kesehatan rongga mulut khususnya dalam pencegahan dan perawatan karies.

1.2 Rumusan Masalah

Apakah berkumur ekstrak daun neem efektif menurunkan jumlah bakteri pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi USU Medan.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan umum : Universitas Sumatera Utara Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui efektivitas berkumur ekstrak daun neemterhadap penurunan jumlah bakteri pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi USU Medan. Tujuan khusus : 1. Untuk mengetahui rata-rata jumlah bakteri sebelum baseline salivary bacterial count dan sesudah berkumur ekstrak daun neem. 2. Untuk mengetahui rata-rata jumlah bakteri sebelum baseline salivary bacterial count dan sesudah berkumur akuades. 3. Untuk mengetahui rata-rata jumlah bakteri sesudah berkumur ekstrak daun neem pada hari ketujuh. 4. Untuk mengetahui rata-rata jumlah bakteri sesudah berkumur akuades pada hari ketujuh. 5. Untuk mengetahui perbedaan rata-rata jumlah bakteri sebelum baseline salivary bacterial count dan sesudah berkumur ekstrak daun neem. 6. Untuk mengetahui perbedaan rata-rata jumlah bakteri sebelum baseline salivary bacterial count dan sesudah berkumur akuades. 7. Untuk mengetahui perbedaan rata-rata jumlah bakteri sebelum baseline salivary bacterial count dan sesudah berkumur ekstrak daun neem pada hari ketujuh. 8. Untuk mengetahui perbedaan rata-rata jumlah bakteri sebelum baseline salivary bacterial count dan sesudah berkumur akuades pada hari ketujuh. 9. Untuk mengetahui perbedaan rata-rata jumlah bakteri sebelum berkumur baseline salivary bacterial count, sesudah berkumur dan sesudah berkumur ekstrak daun neem pada hari ketujuh. 10.Untuk mengetahui perbedaan rata-rata jumlah bakteri sebelum berkumur baseline salivary bacterial count, sesudah berkumur dan sesudah berkumur akuades pada hari ketujuh. Universitas Sumatera Utara

1.4 Hipotesis

1. Tidak ada perbedaan rata-rata jumlah bakteri sebelumbaseline salivary bacterial count dan sesudah berkumur ekstrak daun neem dan berkumur larutan akuades. 2. Tidak ada perbedaan rata-rata jumlah bakteri sebelumbaseline salivary bacterial count dan sesudah berkumur ekstrak daun neem dan berkumur larutan akuades pada hari ketujuh. 3. Tidak ada perbedaan rata-rata jumlah bakteri sebelum berkumur baseline salivary bacterial count, sesudah berkumur dan sesudah berkumur ekstrak daun neem dan berkumur larutan akuades pada hari ketujuh. 4. Tidak ada perbedaan selisih jumlah bakteri antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol pada hari ketujuh.

1.5 Manfaat Penelitian