Prosedur Berkumur Formulasi Obat Kumur

7. Setelah itu diuapkan sisa air dengan menggunakan waterbathhingga diperoleh ekstrak kental. Ekstrak dimasukkan dalam botol kaca dan disimpan dalam kulkas.

c. Formulasi Obat Kumur

1. Ekstrak kental daun neem ditimbang sebanyak 0,625 gram. Setelah itu, dimasukkan dalam mortil. 2. Carboxymethyl cellulose CMC 0,5 sebagai suspending agent dalam sediaan tersuspensi ditambahkan dalam ekstrak kental tersebut untuk melarutkan zat yang tidak terlarut dalam air secara homogen. Diaduk dengan stamfer sampai homogen. 3. Larutan Saccharin 50 g sebagai bahan pemanis, peppermint oil 5 tetessebagai bahan penyegar dan akuades dimasukkan dalam campuran dan diaduk. 4. Tambahkan bahan pewarna secukupnya sampai warna yang dikehendaki. 5. Campuran dicukupkan sampai 250 ml dan hasil campuran dimasukkan dalam botol kosong 250 ml dengan corong kaca.

3.6.2 Prosedur Berkumur

1. Seluruh subjek 30 orang yang terpilih dikumpulkan di ruangan khusus untuk diberi penjelasan mengenai prosedur penelitian dan diberi informed consent untuk ditandatangani. Mereka dibagi secara acak menjadi dua kelompok dengan 15 orang dalam masing-masing kelompok, yaitu: a. Kelompok perlakuan Kelompok I berkumur ekstrak daun neem b. Kelompok kontrol Kelompok II berkumur akuades Penelitian pada kedua kelompok dilakukan pada hari dan waktu yang sama, dan diobservasi oleh 2 orang pemeriksa untuk masing-masing kelompok. 2. Sebelum memulai penelitian pada hari pertama, sampel saliva kedua kelompok ditampung dalam tabung yang steril pretest dan ditutup rapat. 3. Subjek kelompok perlakuan diberi obat kumur neem dengan konsentrasi 0,25 sebanyak 15 ml untuk berkumur selama 30 detik dengan pengawasan peneliti. Universitas Sumatera Utara Subjek kelompok kontrol diberi akuades sebanyak 15 ml untuk berkumur selama 30 detik. 4. Setelah berkumur, air kumur pada kedua kelompok ditampung dalam tabung steril post test dan ditutup rapat. 5. Pada hari yang sama sesudah makan siang, subjek kelompok perlakuan dan kelompok kontrol diinstruksikan untuk berkumur sekali lagi di bawah pengawasan peneliti. 6. Mulai hari kedua sampai dengan hari keenam 5 hari, subjek pada kedua kelompok diinstruksikan untuk berkumur 2 kali sehari yaitu pada setiap pagi pukul 7.00 pagi di halaman Fakultas Kedokteran Gigi USU dan sesudah makan siang sekitar pukul 12.30 siang dibawah pengawasan peneliti. Waktu ini dipilih karena pH rongga mulut adalah rendah pH5 menyebabkan suasana rongga mulut menjadi keasaman. Kondisi keasaman ini menyebabkan jumlah bakteri kariogenik bertambah dan mengakibatkan email mengalami demineralisasi. Penggunaan obat kumur ekstrak daun neem diharapkan dapat membunuh bakteri kariogenik dan mengembalikan pH rongga mulut ke kadar normal pH=6,3-7,0 dengan lebih cepat dari yang seharunya. 7. Pada hari ketujuh setelah berkumur pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol, air kumur ditampung dalam tabung steril dan ditutup rapat. Kemudian sampel dibawa ke Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Farmasi USU untuk dilakukan perhitungan jumlah bakteri.

3.6.3 Perhitungan jumlah bakteri