Operasi parallel lima generator

BAB IV PERANAN GENERATOR PARALELLING CONTROL GPC

PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA DIESEL PLTD

IV.1. Operasi parallel lima generator

Gambar.4.1. Proses paralel antar generator Pada proses sinkronisasi generator yang berjumlah lebih dari dua generator dalam hal ini terdiri dari lima generator dengan kapasitas sama umumnya menggunakan metode leader-follower. Metode leader-follower merupakan metode yang menggunakan salah satu generator sebagai acuan. Dalam hal ini tegangan, frekuensi, urutan dan sudut fasa generator yang lain harus disesuaikan dengan tegangan, frekuensi, urutan dan sudut fasa pada generator leader generator yang menjadi acuan. Namun ketika generator yang telah diparalelkan tersebut bekerja pada sistem melayani beban, maka untuk memparalelkan kembali generator yang lain untuk penambahan rating daya pembangkit yang menjadi acuan dalam Universitas Sumatera Utara memparalelkan adalah sistem. Apabila generator tersebut bekerja dalam suatu sistem pembangkit yang melayani beban tertentu dan berfungsi sebagai unit cadangan standby plant, masing-masing generator harus diparalelkan terlebih dahulu sebelum melayani beban. Setelah masing-masing generator diparalelkan, barulah dapat diparalelkan dengan sistem. Pada metode parallelisasi yang menggunakan metode leader-follower, generator yang terlebih dahulu diberhentikan apabila terjadi penurunan beban adalah generator yang terakhir diparallelkan pada saat proses memparallelkan kelima generator. Dengan kata lain, generator yang terlebih dahulu diberhentikan adalah generator follower, sedangkan generator yang menjadi leader akan diberhentikan terakhir kali setelah waktu kerja PLTD selesai. Proses yang dilakukan pada generator leader akan diuraikan pada proses sinkronisasi adalah sebagai berikut : 1. Start mesin diesel dan generator diputar dengan kecepatan konstan 1500 rpm. 2. Tegangan dan arus yang disuplai melalui feeder dan busbar selanjutnya akan diukur oleh generator voltage check dan generator frekuency check. 3. Pada GPC, terminal penerimaan tegangan 100-690 VAC terdiri dari 2 ; diantaranya tegangan 3Ø + 1 N yang berasal dari transformator tegangan pada feeder utama generator leader dan tegangan 3Ø yang berasal dari transformator tegangan pada busbar. 4. GPC juga menerima sinyal arus 3Ø yang berasal dari transformator arus pada busbar yang berasal dari beban. Universitas Sumatera Utara 5. Setelah tegangan dan arus diukur, hasil pengukuran akan ditampilkan melalui monitor alat meter yang terdapat pada panel. Selain itu, tegangan yang berasal dari feeder keluaran generator leader diambil sebagai masukan pada rele tegangan AC dan arus fasa diambil sebagai masukan pada rele arus AC. Dimana keluaran dari kedua rele ini akan dikirim sebagai masukan pada GPC untuk diproses. Setelah dilakukan pengukuran, sumber tegangan fasa-fasa yang dari feeder dan busbar diambil masing-masing 1fasa dan digunakan sebagai terminal pemeriksaan pada saklar penghubung sinkron synchron switch key pada generator leader. Melalui terminal keluaran generator inilah dilakukan cek sinkronisasi. Pada saklar penghubung sinkron terdapat alat pengukur tegangan dan frekuensi yang akan mengukur dan mendeteksi tegangan dan frekuensi dari generator leader serta terdapat juga sinkronoskop dan rele sinkron yang mendeteksi apakah generator masih dalam keadaan sinkron atau tidak. Sedangkan proses yang pada generator follower adalah sebagai berikut : 1. Melalui cara yang sama pada generator leader, dilakukan pengukuran besar tegangan, arus, frekuensi dan sudut fasa pada generator follower. 2. Setelah itu tegangan, frekuensi yang telah diukur tadi akan di kirim ke saklar penghubung sinkron pada GPC generator follower. Pada GPC generator follower, parameter tegangan dan frekuensi dari kedua generator akan diukur. Apabila tegangan dan frekuensi pada generator Universitas Sumatera Utara follower tidak sesuai dengan generator leader, maka akan dilakukan pengaturan kecepatan oleh AVR melalui kontrol GPC. Pada pengaturan kecepatan, sebelum memparalelkan generator, kecepatan putaran telah diatur melalui AVR yang menyuplai governor dalam mengatur bahan bakar yang disuplai pada mesin diesel dan exciter dalam mengatur medan arus penguatan pada generator. Sedangkan sebelum proses sinkronisasi, AVR yang akan mendeteksi dan mengukur apabila terjadi perubahan kecepatan mesin. 3. Setelah tegangan frekuensi generator follower sama dengan generator leader, maka dengan bantuan sinkronoskop sudut fasa dapat disamakan dan generator dapat disinkronkan. Apabila sudut fasa telah sama, maka rele sinkron akan memberikan sinyal kepada GPC dan selanjutnya GPC akan memerintahkan saklar penghubung sinkron untuk menutup dan sebaliknya. Spesifikasi generator yang digunakan pada PLTD ini adalah sebagai berikut : -Model Generator : MGS Series 2000C -Frame : HCK7 -Jumlah kutub : 4 -Daya keluaran : -2000 kVA -Tegangan keluaran : 380 – 440 V -Faktor daya : 0.8 -Frekuensi : 50 Hz Universitas Sumatera Utara -Putaran : 1500 rpm -Dimensi : P : 5385 mm L : 2490 mm T : 2935 mm -Berat total kering : 12200 kg -Berat total basah : 12900 kg -Temperatur : -30 C – 120 C -Sistem Penguatan : Sendiri PMG-AVR MX321 MX 341 -Penampang poros : 162 cm 3 -Air Flow : 3.1 m 3 sec 6550 cfm -Frekuensi getaran : 25 Hz -Perpindahan getaran: 0.32 mm rms -Kecepatan getaran : 20 mms rms -Akselerasi getaran : 13 ms 2 rms Pada saat memparallelkan generator, jumlah beban beban aktif dan reaktif yang dipikul oleh kelima generator sama dengan jumlah daya yang dihasilkan oleh kelima generator. Hal ini dapat dilihat pada persamaan daya dibawah ini : 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 G G G G G Beban Total G G G G G Beban Total Q Q Q Q Q Q Q P P P P P P P + + + + = = + + + + = = Universitas Sumatera Utara Tegangan dan frekuensi yang dihasilkan oleh setiap generator disetting sama sebelum diparallelkan antar generator dan sebelum melayani beban. Oleh karena itu, besar daya yang dihasilkan oleh setiap generator relatif sama. Hal ini dapat kita lihat pada perhitungan daya yang dihasilkan oleh generator : ϕ Cos I V P . . . 3 = θ Sin I V Q . . . 3 = ϕ Cos I V P Beban N . . . 3 = θ Sin I V Q Beban N . . . 3 = Maka daya beban total yang dihasilkan oleh generator dalam memikul beban adalah : ϕ Cos V I P P N Beban beban Total . . 3 . ∑ = = ϕ Sin V I Q Q N Beban Beban Total . . 3 . ∑ = = Dimana : P : Daya aktif yang dihasilkan generator Q : Daya reaktif yang dihasilkan generator P Total P Beban : Jumlah beban aktif total Q Total Q Beban : Jumlah beban rektif total V N : Rating tegangan I Beban : Arus pada beban Cosφ : Faktor daya beban Universitas Sumatera Utara Mesin Diesel sebagai prime mover Tegangan, frekuensi, dan fasa Set Point Start Generator leader berputar - Gen Volt Check - Gen Freq check Tegangan sama Fasa sama Frekuensi sama GPC = Generator Paralelling Control -Tegangan : 400 V -Frekuensi : 50 Hz - Fasa : R, Y, B Generator telah paralel Governor Exciter AVR Mesin Diesel sebagai prime mover Tegangan, frekuensi, dan fasa Start Generator follower berputar - Gen Volt Check - Gen Freq check Governor Exciter Analog IOs +- 5Vdc, +- 20mA ac Nilai parameter sebenarnya Synchronouscope rele sinkron Y T Y T Y Speed Control area T Gambar.4.2. Flowchart pengontrolan paralel antar generator Universitas Sumatera Utara

IV.2. Operasi paralel PLTD dengan jaringan PLN