Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi saat ini memungkinkan semua bidang kehidupan manusia dapat semakin ringan dikerjakan dengan bantuan suatu peralatan. Demikian halnya dalam bidang kelistrikan. Dengan menggunakan suatu alat khusus, sistem kerja sebuah pembangkit dapat dengan mudah dikontrol oleh seorang operator. Sistem kerja yang dimaksud mencakup sistem pengaturan, sistem proteksi dan pembagian beban. Dalam sistem kerja suatu pembangkit umumnya, sistem pengaturan, sistem proteksi dan pembagian beban bekerja secara terpisah. Sehingga dibutuhkan banyak tenaga manusia dalam pengoperasiannya. GPC Generator Paralelling Control merupakan suatu alat digital yang aplikasi sistem kerjanya menggunakan PLC programmable logic control dalam menjalankan fungsinya sebagai alat konrol. GPC menggunakan PLC sebagai sarana untuk menjalankan dan mengatur semua komponen elektromekanik yang berperan dalam sistem PLTD ini, baik itu switch, rele-rele, circuit breaker dan alat penunjang lainnya. Dalam sistem PLTD ini, salah satu peran utama GPC adalah menjalankan proses sinkronisasi ; baik itu antara generator maupun antara generator dan sumber PLN. Pada proses sinkronisasi GPC dapat bekerja secara otomatis maupun secara manual. Pengoperasian secara otomatis yang dimaksud disini adalah pengoperasian yang dikendalikan oleh PLC dengan settingan yang telah ditentukan langsung melalui GPC, sedangkan pengoperasian secara manual adalah Universitas Sumatera Utara apabila adanya turut campur tangan seorang operator dalam pengontrolan tersebut. Selain itu peran GPC lainnya dalam PLTD ini adalah mengatur dan menjalankan pembagian beban generator. Alat pembagi beban generator merupakan peralatan otomatis yang menyeragamkan operasi governor dalam menaikkan atau menurunkan power mesin atau daya generator sesuai perubahan bebannya, dan sangat diperlukan bila memiliki lebih dari dua generator dengan karakteristik yang berbeda beroperasi secara paralel. Dengan alat pembagi beban generator, maka setiap generator mempunyai faktor penggunaan beban maksimum dibagi kapasitas generator yang sama.

I.2. Batasan Masalah