Gambaran Umum Responden Pembahasan Hasil Penelitian

50 14. Tebing Syahbandar Hasil Pemekaran 15. Sei Bamban Hasil Pemekaran 16. Bintang Bayu Hasil Pemekaran 17. Serba Jadi Hasil Pemekaran Data penelitian ini diperoleh melalui penyebaran kuesioner kepada responden.Dari 35 kuesioner yang di bagikan kepada responden hanya 30 kuesioner yang dikembalikan.Hal ini berarti Respon Rate 85,7 dan observasi penelitian berjumlah 30 sampel.Gambaran mengenai data sampel yang disebar adalah sebagai berikut. Tabel 4.2 Sampel Penelitian No. Keterangan Kuesioner Jumlah Persentase 1. Kuesioner yang disebar 35 100 2. Kuesioner yang kembali 30 85,7 3. Kuesioner yang tidak kembali 5 14,3 4. Kuesioner yang dapat diolah 35 100 Sumber : Data primer yang diolah, 2015 Pengukuran statistik deskriptif variabel dilakukan untuk memberikangambaran umum mengenai kisaran teoritis, kisaran aktual, rata- ratameandan standar deviasi dari masing-masing variabel yaitu proses penyusunan anggara, partisipasi anggaran, dan kualitas pelaksanaan anggaran.

4.2 Gambaran Umum Responden

Responden dalam penelitian ini adalahstaff PPK dan Bappeda. Berikut ini deskripsi mengenai identitas resonden penelitian yang terdiri dari pendidikan terakhir dan lamanya menduduki jabatan. a Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin 51 Tabel 4.3 Jenis Kelamin Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Pria 18 60.0 60.0 60.0 Wanita 12 40.0 40.0 100.0 Total 30 100.0 100.0 Sumber : Data primer yang diolah, 2015 Tabel 4.3 diatas menunjukkan bahwa sekitar 18 orang atau 60 responden didominasi oleh jenis kelamin laki-laki, dan sisanya sebesar 12 orang atau 40 berjenis kelamin perempuan. b Deskripsi berdasarkan pendidikan terakhir Tabel 4.4 Pendidikan Terakhir Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid DIII 1 3.3 3.3 3.3 S1 21 70.0 70.0 73.3 S2 4 13.3 13.3 86.7 SMASEDER AJA 4 13.3 13.3 100.0 Total 30 100.0 100.0 Sumber : Data primer yang diolah, 2015 Tabel 4.4 diatas menunjukkanbahwa sekitar 21 orang atau 70 responden didominasi oleh lulusan Strata 1 S1, lulusan Strata 2 sebanyak 13,33 begitu pula dengan lulusan SMASederajat dengan presentase 13,33, dan sisanya hanya 1 orang atau 3, yang merupakan lulusan Diploma III DIII. 52 c Deskripsi berdasarkan lamanya menduduki jabatan Tabel 4.5 Lamanya Menduduki Jabatan Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 5 Tahun 13 43.3 43.3 43.3 10 Tahun 1 3.3 3.3 46.7 5-10 Tahun 16 53.3 53.3 100.0 Total 30 100.0 100.0 Sumber : Data primer yang diolah, 2015 Tabel 4.5 diatas menunjukkan bahwa sekitar 13 orang atau 43,33 responden bekerja pada masa jabatan kurang dari 5 tahun, sebanyak 16 orang atau sekitar 53,33 di dominasi dengan masa jabatan 5-10 tahun , sementara hanya 1 orang atau 3,33 yang bekerja dengan masa jabatan lebih dari 10 tahun.

4.3 Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif adalah bagian dari statistik yang digunakan untuk menggambarkan atau mendeskripsikan mengenai nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata mean, median, variance, serta standar deviasi data yang digunakan dalam penelitian. Dimana komponen-komponen statistik deskriptif dapat dijabarkan sebagai berikut. 1. Nilai rata-rata mean adalah jumlah seluruh angka pada data yang dibagi dengan jumlah data yang ada, 2. Median adalah nilai tengah data setelah data tersebut diurutkan dari angka terkecil ke angka tertinggi, 53 3. Range adalah selisih dari nilai maksimum dengan nilai minimum dalam suatu kumpulan data, 4. Standard deviation adalah nilai simpangan baku. Semakin kecil nilainya, maka data yang digunakan mengelompok di sekitar nilai rata-rata, 5. Variance adalah jumlah selisih antara data dengan rata-rata data dan kemudian dibagi dengan jumlah data dikurangi 1n-1 atau nilai kuadrat dari std.deviation. Tabel 4.6 Descriptive Statistics N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviati on Varianc e Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic Statistic Proses Penyusunan Anggaran 30 2.00 3.00 5.00 4.5333 .10431 .57135 .326 Partisipasi Anggaran 30 3.00 2.00 5.00 3.6000 .17682 .96847 .938 Kualitas Pelaksanaan Anggaran

30 2.00

3.00 5.00 4.5333 .11480 .62881 .395 Valid N listwise 30 Berdasarkan data yang disajikan oleh tabel 4.6 dapat dijelaskan penggambaran mengenai pendeskripsian data yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut. 1. Variabel Proses Penyusunan Anggaran memiliki jumlah sampel sebanyak 30, dengan nilai minimum 3,00 nilai maksimum 5,00 dan mean nilai rata-rata sebesar 4,5333. Standart Deviation atau simpangan baku sebesar 0,57135 dan variance 0,326, sedangkan rentang nilai Range senilai 2,00 menunjukkan 54 bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini bersifat heterogen karena adanya perbedaan nilai antara nilai maksimum dan nilai minimum dengan jumlah responden 30 orang. 2. Variabel Partisipasi Anggaran memiliki jumlah sampel 30 orang, nilai minimum 2,00 nilai maksimum 5,00 dan mean nilai rata-rata sebesar 3,6000. Nilai Standart Deviation atau simpangan baku sebesar 0,96847 dan variance0,938, sedangkan rentang nilai range senilai 3,00 menunjukkan bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini bersifat heterogen karena adanya perbedaan nilai antara nilai maksimum dan nilai minimum dengan jumlah responden 30 orang. 3. Variabel Kualitas Pelaksanaan Anggaran memiliki jumlah sampel sebanyak 30, nilai minimum 3,00 nilai maksimum 5,00 danmean nilai rata-rata sebesar 4,5333.Standart Deviation atau simpangan baku sebesar 0,62881 dan variance0,395, sedangkan rentang nilai range senilai 2,00menunjukkan bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini bersifat heterogen karena adanya perbedaan nilai antara nilai maksimum dan nilai minimum dengan jumlah sampel 30 orang. 4. Jumlah sampel yang digunakan adalah sebanyak 30 responden. 4.4 Analisis Data 4.4.1 Uji Validitas Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat validitas atau kesahihan suatu instrumen, sebuah instrumen dikatakan valid apabila 55 mampu mengukur apa yang ingin diukurnya Ancok, 1998 : 120. Jika korelasi antara skor masing-masing butir pertanyaan dengan total skor mempunyai tingkat signifikansi di bawah 0.03 maka butir pertanyaan tersebut dikatakan validdansebaliknya.Tabel di bawah ini menunjukkan hasil uji validitas dari variabel kualitas pelaksanaan anggaran dengan 30 sampel responden. Tabel 4.7 Uji Validitas Variabel X No. Butir Instrumen Koefisien Korelasi r kritis Keterangan 1 0,51 0,30 Valid 2 0,76 0,30 Valid 3 0,79 0,30 Valid 4 0,70 0,30 Valid 5 0,71 0,30 Valid 6 0,52 0,30 Valid 7 0,72 0,30 Valid 8 0,72 0,30 Valid 9 0,57 0,30 Valid 10 0,62 0,30 Valid 11 0,67 0,30 Valid 12 0,73 0,30 Valid 13 0,53 0,30 Valid 14 0,67 0,30 Valid 15 0,59 0,30 Valid 16 0,69 0,30 Valid 17 0,69 0,30 Valid Sumber: Data primer yang diolah SPSS, 2015 Berdasarkan hasil perhitungan korelasi item total untuk variabel X, diketahui bahwa suatu item pertanyaan nilai koefisien validitasnya lebih besar dari titik kritis 0,3 sehingga semua item pertanyaan untuk variabel X dapat dikatakan valid dan dapat digunakan untuk penelitian. 56 Tabel 4.8 Uji Validitas Variabel Y Sumber: Data primer yang diolah SPSS, 2015 Berdasarkan hasil perhitungan korelasi item total untuk variabel Y, diketahui bahwa setiap item pernyataan memiliki nilai koefisien korelasi lebih besar dari titik kritis 0,3 sehingga dapat disimpulkan bahwa semua item pernyataan untuk variabel Y dapat dikatakan valid sehingga dapat digunakan untuk penelitian.

4.4.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas menurut Riyadi 2000 dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh hasil pengukuran tetap konsisten apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur yang sama. Untuk melihat reliabilitas masing-masing instrumen yang digunakan, peneliti menggunakan koefisien cronbach alpha.Suatu pertanyaan dapat dikategorikan reliabel jika nilai alpha lebih besar dari 0,60. No. Butir Instrumen Koefisien Korelasi r kritis Keterangan 18 0,68 0,30 Valid 19 0,56 0,30 Valid 20 0,83 0,30 Valid 21 0,64 0,30 Valid 57 Tabel 4.9 Uji Reliabilitas Variabel X Cronbachs Alpha N of Items Keterangan X1 0,873 11 Reliabel X2 0,721 6 Reliabel Sumber: Data primer yang diolah SPSS, 2015 Berdasarkan hasil uji reliabilitas pada tabel diatas yaitu tabel 4.9 menunjukkan bahwa pernyataan dalam kuesioner ini reliabelkarena mempunyai nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,60. Untuk variabel X1 nilai koefisien Cronbach’s Alpha sebesar 0,873, untuk variable X2 nilai koefisien Cronbach’s Alpha sebesar 0,721. Tabel 4.10 Uji Reliabilitas Variabel Y Cronbachs Alpha N of Items .600 4 Sumber: Data primer yang diolah SPSS, 2015 Berdasarkan hasil uji statistikuntuk variable Ynilai koefisien Cronbach’s Alpha sebesar 0,600. Skor tersebut lebih besar dari 0,6 sehingga item pernyataan untuk variabel X1, X2, dan Y dapat dikatakan reliabel dan dapat digunakan untuk pengukuran dalam rangka pengumpulan data. Hal ini menunjukkan bahwa setiap item pernyataanyang digunakan akan mampu memperoleh data yang konsisten yang berarti bila pernyataan itu 58 diajukan kembali akan diperoleh jawaban yang relatif sama dengan jawaban sebelumnya.

4.5 Hasil Uji Asumsi Klasik

4.5.1 Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel dependen dan variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Suatu data akan berdistribusi normal jika grafik histogram menyerupai bel yang menghadap ke atas. Hal ini bisa dilihat dalam tampilan grafik berikut ini: Gambar 4.1 UJI NORMALITAS 1 : HISTOGRAM Sumber: Data primer yang diolah SPSS, 2015 59 Sementara dilihat dari grafik PP Plot, data dikatakan terdistribusi normal jika penyebaran data menggambarkan titik-titik yang menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal pada normal probability plot. Kedua grafik ini menunjukkan bahwa normalitas data terpenuhi. Hal ini bisa dilihat dalam tampilan grafik normal probability plot sebagai berikut. Gambar 4.2 UJI NORMALITAS 2 : GRAFIK PP PLOTS Sumber: Data primer yang diolah SPSS, 2015 60 Pengujian normalitias dapat juga diuji secara statistik dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov.Uji K-S dibuat dengan membuat hipotesis: H : Data residual berdistribusi normal; Bila sig 0,05 dengan α = 5, Ha: Data residual tidak berdistribusi normal; bila sig 0,05 dengan α=5, Hasil dari uji normalitas dengan menggunakan tes Kolmogorov- Smirnov ditunjukkan oleh tabel 4.11berikut : Tabel 4.11 Uji Kolmogrov Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 30 Normal Parameters a,,b Mean .0000000 Std. Deviation .25246260 Most Extreme Differences Absolute .137 Positive .103 Negative -.137 Kolmogorov-Smirnov Z .751 Asymp. Sig. 2-tailed .626 a. Test distribution is Normal.

4.5.2 Hasil Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya multikolonieritas, 61 dengan melihat nilai tolerance dan Variance Inflation Factor VIF pada model regresi. Jika antar variabel independen terdapat korelasi yang cukup tinggi lebih dari 0,09, maka merupakan indikasi adanya multikolinieritas dan suatu model regresi yang bebas dari masalah multikolonieritas apabila mempunyai nilai tolerance 0,1 dan nilai VIF 10. Uji multikolinearitas dengan melihat nilaitolerance dan VIF menunjukkan hasil seperti pada tabel 4.10 berikut: Tabel 4.12 HASIL UJI MULTIKOLINIERITAS Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 1.125 .542 2.077 .047 Proses Penyusunan Anggaran .022 .011 .257 1.941 .063 .830 1.205 Partisipasi Anggaran .588 .122 .638 4.828 .000 .830 1.205 a. Dependent Variable: Kualitas Pelaksanaan Anggaran Sumber: Data diolah dengan SPSS 2015 Tabel 4.12 menunjukkan bahwa penelitian ini bebas dari adanya gejala multikolinearitas.Hal ini dapat dilihat dengan membandingkan nilai tolerance dan VIF. Masing-masing variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini memiliki nilai tolerance yang lebih besar dari 0,1. Untuk proses penyusunan anggaranmemiliki nilai tolerance 0,830; Partisipasi 62 anggaran memiliki nilai tolerance 0,602.Jika dilihat dari VIF, masing-masing variabel independen lebih kecil dari 10 yaitu proses penyusunan anggaran memiliki VIF 1,205; partisipasi anggaran VIF 1,205.Maka kesimpulan yang diperoleh adalah tidak terjadi gejala multikolinearitas dalam variabel independennya. 4.5.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Pengujian heteroskedastisitas pada penelitian ini menggunakan dasar analitis sebagai berikut : 1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada akan membentuk pola tertentu yang teratur, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. 2. Apabila pola pada grafik ditunjukkan dengan titik-titik menyebar secara acak tanpa pola yang jelas serta tersebar di atas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. Hasil dari uji heteroskedastisitas dapat ditunjukan pada gambar 4.4 berikut ini : 63 Gambar 4.3 Grafik Scatterplot Sumber: Data primer yang diolah SPSS, 2015 Dari grafik scatterplot yang telah disajikan diatas terlihat bahwa titik- titik menyebar secara acak tidak membentuk pola secara teratur. Titik-titik yang menyebar menjauh dari titik-titik yang lain yang berarti mengindikasikan bahwa data observasi yang berbeda dari penelitian lainnya. Disimpulkan bahwa data ini homoskesdastisitas dan tidak heteroskedastisitas. 4.6Hasil Uji Hipotesis 4.6.1 Uji Signifikan Parsial Uji Statistik t Uji parsial t disebut juga sebagai uji signifikansi individual. Uji ini digunakan untuk menguji seberapa jauh pengaruh satu variabel independen 64 secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Uji hipotesis dilihat dari hasil statistik parsial uji t, disajikan pada tabel 4.11 sebagai berikut: Tabel 4.13 Hasil Uji T Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 1.125 .542 2.077 .047 Proses Penyusunan Anggaran .022 .011 .257 1.941 .063 .830 1.205 Partisipasi Anggaran .588 .122 .638 4.828 .000 .830 1.205 Sumber: Data diolah dengan SPSS 2015 Berdasarkan tabel 4.13, dapat disimpulkan mengenai uji hipotesis secara parsial dari masing-masing variabel independen adalah sebagai berikut : � � : Proses Penyusunan Anggaran berpengaruh terhadap Kualitas Pelaksanaan Anggaran Nilai t hitung variabel ukuran proses penyusunan anggaran diperoleh sebesar 1,941 dan nilai signifikansi sebesar 0,06. Nilai signifikansi untuk uji t yang diperoleh sebesar 0,063 lebih besar dari tingkat signifikansi alpha yang telah ditetapkan 5 0,05. Sehingga H1ditolak dengan pengertian bahwa proses penyusunan anggaran tidak berpengaruh secara parsial terhadap kualitas pelaksanaan anggaran. 65 � � : Partisipasi Anggaran berpengaruh terhadap Kualitas Pelaksanaan Anggaran Nilai t hitung variabel partisipasi anggaran diperoleh sebesar 4,828 dan nilai signifikansi sebesar 0,000. Nilai signifikansi untuk uji t yang diperoleh sebesar 0,000 lebih kecil dari tingkat signifikansi alpha yang telah ditetapkan 5 0,05. Maka � 2 diterima dengan pengertian bahwa partisipasi anggaran berpengaruh terhadap kualitas pelaksanaan anggaran.

4.5.4 Uji Signifikan Simultan Uji Statistik F

Uji f dilakukan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model regresi berganda mempunyai pengaruh secara bersama–sama terhadap variabel dependen, apabila nilai signifikan yang diperoleh kurang dari 0,05. Tabel 4.14 Hasil Uji F Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 2.870 2 1.435 20.964 .000 a Residual 1.848 27 .068 Total 4.719 29 Sumber: Data diolah dengan SPSS 2015 � � ∶ Proses Penyusunan Anggaran � � , dan Partisipasi Anggaran � � , berpengaruh secara bersama-sama simultan terhadap Kualitas Pelaksanaan Anggaran Y 66 Uji Fpada tabel Anova diperoleh nilai F sebesar 20,964 dan nilai signifikan sebesar 0,000 yaitu lebih kecil dari nilai 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa proses penyusunan anggaran dan partisipasi anggaran secara bersamaan berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas pelaksanaan anggaran.

4.5.5 Uji Koefisien Determinasi R

2 Koefisien Determinasi R 2 digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan variabel-variabel independen mampu menjelaskan variabel dependen.Nilai koefisien determinasi R 2 adalah antara nol dan satu. Tabel 4.15 Hasil Koefisien Determinasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .780 a .608 .579 .26165 Sumber: Data diolah dengan SPSS 2015 Hasil uji koefisien determinasi pada Tabel 4.15 menunjukkan besarnya R 2 adalah 0,608. Dengan demikian besarnya pengaruh proses penyusunan anggaran dan partisipasi anggaran terhadap kepatuhan wajib pajak melaporkan SPT Masa PPN adalah sebesar 60,8. Sedangkan sisanya sebesar 39,2 adalah dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. 4.7Hasil Uji Regresi Berganda Untuk mengetahui pengaruh proses penyusunan anggaran, dan partisipasi anggaran terhadap kualitas pelaksanaan anggaran dilakukan pengujian dengan 67 menggunakan analisis regresi linear berganda.Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan bantuan SPSS diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.16 Hasil Uji Regresi Berganda Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 1.125 .542 2.077 .047 Proses Penyusunan Anggaran .022 .011 .257 1.941 .063 .830 1.205 Partisipasi Anggaran .588 .122 .638 4.828 .000 .830 1.205 Sumber: Data diolah dengan SPSS 2015 Model regresi yang terbentuk adalah sebagai berikut: Y = 1,125+ 0,022X 1 +0,588X 2 + e Dimana: Y : Kualitas Pelaksanaan Anggaran X 1 : Proses Penyusunan Anggaran X 2 : Partisipasi Anggaran e : Error tingkat kesalahan Berdasarkan hasil persamaan regresi berganda, masing-masing variabel menjelaskan bahwa: 1. Hasil persamaan regresi, nilai konstanta sebesar 1,125, artinya proses penyusunan anggaran X1, dan partisipasi anggaran X2 dianggap konstan maka tingkat kualitas anggaran konstan sebesar sebesar 1,125. 68 2. Koefisien regresi variabel proses penyusunan anggaranX1 sebesar 0,022 artinya proses penyusunan anggaranmengalami kenaikan sebesar 0,1 akan menyebabkan peningkatan terhadap kualitas pelaksanaan anggaran sebesar 0,022 dengan asumsi variabel independen lain nilainya tetap. 3. Koefisien regresi variabel partisipasi anggaran sebesar 0,588artinya partisipasi anggaranmengalami kenaikan sebesar 1 maka peningkatan terhadap kualitas pelaksanaan anggaran sebesar 0,588 dengan asumsi variabel independen lainnilainya tetap.

4.8 Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa partisipasi anggaran secara signifikan berpengaruh terhadap kualitas pelaksanaan anggaran, sedangkan proses penyusunan anggaran secara signifikan tidak berpengaruh terhadap kualitas pelaksanaan anggaran.Hal ini dapat dilihat dari t-test, dimana nilai t hitung variabel sanksi partisipasi anggaran diperoleh sebesar 4,828 dan nilai signifikansinya sebesar 0,000 yang berarti dibawah 0,05 dalam arti variabel ini berpengaruh terhadap kualitas pelaksanaan anggaran; nilai t hitung variabel proses penyusunan anggaran diperoleh sebesar 1,941 dengan nilai signifikansinya yaitu 0,830. Berdasarkan Uji F dapat dilihat bahwa semua variabel proses penyusunan anggaran dan partisipasi anggaran secara bersama-sama signifikan berpengaruh terhadap kualitas pelaksanaan anggaran di kabupaten Serdang Bedagai. 69

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Penelitian yang telah saya lakukan ini untuk melihat seberapa berpengaruh nya variable-variabel proses penyusunan anggaran dan partisipasi anggaran terhadap kualitas pelaksanaan anggaran. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, terdapat beberapa hal yang dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Proses Penyusunan Anggaran signifikan tidak berpengaruh secara parsial terhadap kualitas pelaksanaan anggaran, sebagaimana ditunjukan oleh nilai signifikansi t 0,0630,05. Hal ini menunjukkan proses penyusunan anggaran tidak mempengaruhi kualitas pelaksanaan anggaran di Kabupaten Serdang Bedagai. 2. Partisipasi Anggaran signifikan berpengaruh secara parsial terhadap kepatuhan wajib pajak melaporkan SPT Masa PPN sebagaimana ditunjukan dengan nilai signifikansi t 0,0000,05. Hal ini menunjukan bahwa partisipasi anggaran mempengaruhi kualitas pelaksanaan anggaran di Kabupaten Serdang Bedagai. 3. Proses Penyusunan Anggaran dan Partisipasi Anggaran berpengaruh secara simultan terhadap kualitas pelaksanaan anggaran sebesar 60,8. Sedangkan pengaruh dari variabel lain yang tidak diamati sebesar 39,2.

Dokumen yang terkait

Analisis Proses Penyusunan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (RKA-SKPD) Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Deli Serdang

34 161 83

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran dan Kejelasan Sasaran Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial (Survei pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Cimahi)

7 39 32

PENGARUH PEMAHAMAN SISTEM AKUNTANSI, PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

0 6 79

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran, Kejelasan Sasaran Anggaran, dan Akuntabilitas Publik Terhadap Kinerja Manajerial Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Kota Medan

1 6 99

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, BUDGET EMPHASIS Pengaruh Partisipasi Anggaran, Budget Emphasis, Kompleksitas Tugas, Dan Komitmen Organisasi Terhadap Slack Anggaran (Studi Kasus Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Surakarta).

0 1 17

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

0 0 40

Pengaruh Proses Penyusunan Anggaran Dan Partisipasi Anggaran Terhadap Kualitas Pelaksanaan Anggaran Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (Studi Kasus: Kabupaten Serdang Bedagai)

0 9 22

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori dan Penelitian Terdahulu 2.1.1 KualitasAnggaran - Pengaruh Proses Penyusunan Anggaran Dan Partisipasi Anggaran Terhadap Kualitas Pelaksanaan Anggaran Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (Studi Kasus: Kabupaten Ser

0 10 24

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Proses Penyusunan Anggaran Dan Partisipasi Anggaran Terhadap Kualitas Pelaksanaan Anggaran Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (Studi Kasus: Kabupaten Serdang Bedagai)

0 10 9

Pengaruh Proses Penyusunan Anggaran Dan Partisipasi Anggaran Terhadap Kualitas Pelaksanaan Anggaran Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (Studi Kasus: Kabupaten Serdang Bedagai)

1 23 12