34
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain asosiatif kausal.Desain Kausal berguna untuk mengukur hubungan-hubungan antar varibel riset atau berguna untuk
menganalisis bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya yaitu hubungan sebab akibat.Dalam Penelitian ini terdapat variabel independen dan
variabel dependen. Penelitian ini dilakukan untuk membuktikan pengaruh proses penyusunan anggaran dan partisipasi dalam penyusunan anggaranterhadap
kualitaspelaksanaan anggaran pada satuan kerja perangkat daerah.
3.2 Definisi Operasional
Menurut Jogiyanto 2010 “defenisi operasional menjelaskan karakteristik dari objek perusahaan kedalam elemen-elemen yang dapat diobservasi yang
menyebabkan konsep dapat diukur dan dioperasionalkan di dalam riset.Variabel independen atau variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi terikat, karena adanya variabel bebas”.Berdasarkan desain penelitian asosiatif kausal yang merupakan desain penelitian yang menunjukkan hubungan
antara variabel-variabel independen terhadap variable dependen, maka variabel- variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
35
3.2.1 Variabel Independen
Variabel independen dalam penelitian ini adalah proses penyusunan anggaran dan partisipasi anggaran.
A. Proses Penyusunan Anggaran
Proses penyusunan anggaran merupakan langkah-langkah yang dilakukanuntuk membuat dan menetapkan suatu anggaran yang dilaksanakan
sesuai dengan prosedur yang ada sebagai bagian dari perkiraan rencana kerja.
Proses penyusunan anggaran pada tingkat daerah terdiri dari: 1 penyusunan rencana kerja pemerintah daerah; 2 penyusunan rancangan kebijakan umum
anggaran; 3 penetapan prioritas dan plafon anggaran sementara; 4 penyusunan rencana kerja dan anggaran SKPD; 5 penyusunan rancangan
perda APBD; dan 6 penetapan APBD. B.
Partisipasi anggaran
Partisipasi anggaran adalah keterlibatan manajer dalam penyusunan anggaran. Partisipasi penyusunan anggaran dapat disimpulkan suatu proses di
dalam organisasi yang melibatkan berbagai pihak yang berkaitan mencapai tujuan dari dan saling bekerja sama untuk menentukan suatu rencana. Dalam
hal ini rancangan APBD dibuat oleh eksekutif dalam hal ini Kepala Daerah melalui usulan dari unit kerja yang disampaikan oleh Satuan Kerja Perangkat
Daerah SKPD, dan setelah itu Kepala Daerah bersama-sama DPRD menetapkan anggaran.
36
3.2.2 Variabel Dependen
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kualitaspelaksanaan anggaran. Kualitas anggaran mencerminkan kinerja pemerintah daerah dalam
melaksanakan anggaran yang telah ditetapkan dan dialokasikan ke masing- masing urusan.Kualitas anggaran merupakan hasil dari pengimplementasian
anggaran yang telah disusun sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Tabel 3.1 Defenisi Operasional
Jenis Variabel
Nama Variabel
Definisi Operasional Pengukuran Variabel
Skala Independen
Proses Penyusunan
Anggaran Merupakan tata cara
atau tahapan yang dilakukan untuk
membentuk sebuah anggaran
Variabel ini diukur
dengan melihat
1 penyusunan
rencana kerja pemerintah
daerah; 2 penyusunan
rancangan kebijakan
umum anggaran; 3
penetapan prioritas dan
plafon anggaran
sementara; 4
penyusunan rencana kerja
dan anggaran SKPD; 5
penyusunan rancangan
perda APBD; dan 6
penetapan
Likert
37
APBD. Independen
Partisipasi Anggaran
Tingkat keterlibatan seseorang dalam
penyusunan anggaran,
menetapkan, dan melaksanakan
anggaran untuk mencapai tujuan.
1Keterlibat an responden
2 Kepuasan dalam
penyusunan anggaran
3Kebutuhan memberikan
pendapat 4Kerelaan
dalam memberikan
pendapat 5Besarnya
pengaruh terhadap
penentapan akhir
anggaran 6Seringnya
atasan meminta
pendapat.
Likert
Dependen Kualitas
Pelaksanaan Anggaran
Penilaian atas keoptimalan dari
semua input yang dikorbankan untuk
mendapatkan hasil dan dampak terbaik
yang ingin dicapai oleh suatu organisasi
Variabel ini diukur
dengan melihat aspek
ekonomi, efisiensi,
efektivitas, equity,
akuntabilitas, dan
responsivitas.
Likert
3.3Populasi dan Sampel
Menurut Erlina 2011:81 populasi adalah sekelompok entitas yang lengkap yang dapat berupa orang, kejadian, atau benda yang mempunyai
38
karakteristik tertentu, yang berada dalam suatu wilayah dan memenuhi syarat- syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah penelitian.Populasi yang akan
digunakan pada penelitian ini adalah pihak-pihak yang terlibat dalam proses penyusunan anggaran salah satunya adalah Pihak Eksekutif, seperti Bupati,
Sekretaris Daerah, Tim Anggaran, SKPD, Bappeda, dan BPKD di Kabupaten Serdang Bedagai sebagai unit analisis, sehingga dapat dijadikan sebagai
responden untuk melakukan pencarian data secara primer. Menurut Erlina 2011:82 sampel adalah bagian populasi yang digunakan
untuk memperkirakan karakteristik populasi.Sampel dalam penelitian ini diambil secara random.Oleh karena populasi memiliki karakteristik tugas pokok dan
fungsi maka penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik Purposive Sampling.Dalam metode ini pengambilan sampel berdasarkan suatu kriteria
tertentu, kriteria yang digunakan dapat berdasarkan pertimbangan judgment atas berdasarkan kuota tertentu.Responden dalam penelitian ini adalah staf PPK, dan
Bappeda yaitu sebanyak 30 Responden di Pemerintahan Kabupaten Serdang Bedagai.
Kuesioner Adapun langkah-langkah pengambilan sampel dan penyebaran kuesioner adalah sebagai berikut :
1. Kuesioner dikirim ke seluruh anggota populasi yang menjadi responden 2. Setelah satu minggu, peneliti mengumpulkan kuesioner yang telah diisi oleh
responden.
39
Setelah batas waktu yang ditentukan dan kuesioner telah dikembalikan oleh responden, maka peneliti akan melakukan pengolahan data jika jumlah
kuesioner yang terkumpul sudah lebih dari 30, tetapi jika data belum mencukupi maka akan dicoba lagi untuk mengirimkan kuesioner kepada responden yang
belum mengembalikan kuesioner.
3.4 Jenis dan Sumber Data
Jenis data pada penelitian ini adalah: 1. Data primer merupakan sumber data primer yang dibutuhkan dapat dari
sumber asli atau tanpa perantara. Dalam penelitian ini data primer berupa hasil kuesioner yang telah diisi oleh responden, yaitu staf PPK dan
Bappeda. Instrumen dalam kuesioner merupakan replikasi dari penelitian terdahulu.
3.5Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di wilayah Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai dengan memberikan kuesioner kepada responden yang menjadi sampel
pada wilayah tersebut.
3.6 Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik kuesioner yaitu memberi seperangkat pernyataan atau
pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab yang kemudian dikumpulkan. Kuesioner dalam penelitian ini bersifat kuantitatif, oleh karena itu bentuk
40
pertanyaan tertutup untuk pengukuran responden. Skala pengukuran adalah 5 lima poin skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat,
dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tertentu tentang fenomena sosial.
3.6.1 Analisis Deskriptif
Statistik ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai responden yang menunjukkan tingkat pendidikan, dan lamanya bekerja.Sedangkan
analisis ini berguna untuk memberikan deskriptif tentang variabel-variabel penelitian yang digunakan.
3.6.2 Uji Kualitas Data 3.6.2.1 Uji Validitas
Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat validitas atau kesahihan suatu instrumen, sebuah instrumen dikatakan valid
apabila mampu mengukur apa yang ingin diukurnyaAncok, 1998 : 120. Faktor-faktor yang mengurangi validitas data antara lain kepatuhan
responden mengikuti petunjuk pengisian kuosioner dan tidak tepatnya formulasi alat pengukur yaitu bentuk dan isi kuesioner Hakim : 1999
dalam widyastuti : 2000. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan alat bantu program statistik, dengan kriteria sebagai berikut
: 1 Jika r
hitung
positif dan r
hitung
r
tabel
, maka butir pertanyaan tersebut valid
41
2 Jika r
hitung
negatif atau r
hitung
r
tabel
, maka butir pertanyaan tersebut tidak valid
3 r
hitung
dapat dilihat pada kolom Corrected Item Total Corelation Nilai r
tabel
dapat diperoleh melalui df degree of freedom = n-k, dimana : n = Jumlah responden
k = merupakan jumlah butir pertanyaan dalam suatu variabel
3.6.2.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas menurut Riyadi 2000 dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh hasil pengukuran tetap konsisten apabila dilakukan
pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur yang sama. Untuk melihat reliabilitas masing-
masing instrumen yang digunakan, peneliti menggunakan koefisien cronbach alpha.Suatu instrumen dikatakan reliabel jika nilai cronbach
alpha lebih besar dari 0,5 Nunnally, 1967 : 120. Langkah-langkah melakukan uji reliabilitas terhadap suatu konstruk variabel sama dengan
melakukan uji validitas. Output SPSS untuk uji reliabilitas akan dihasilkan secara bersama-sama dengan hasil uji validitas.
3.6.3Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang dilakukan untuk analisis linear regresi yang bertujuan untuk menghitung nilai pada variabel
tertentu. Sebelum melakukan pengujian hipotesis, diperlukan pengujian asumsi
42
klasik yang terdiri dari : uji normalitas, multikolinieritas, dan heteroskedastisitas.
3.6.3.1 Uji Normalitas
Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam variabel dependen dengan variabel independen mempunyai distribusi normal atau
tidak.Proses uji normalitas data dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov Smirnov. Distribusi data dapat dilihat dengan dengan kriteria
sebagai berikut :
1 Nilai sig atau signifikan atau profitabilitas 0,05 maka distribusi data dikatakan normal.
2 Nilai sig atau signifikan atau profitabilitas 0,05 maka distribusi data dikatakan tidak normal.
3.6.3.2Uji Multikolinieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk mengidentifikasi ada tidaknya hubungan antar independen dalam model regresi. Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi di antara independen. Pengujian
multikolonieritas dapat dilakukan dengan cara :
1 Nilai R
2
pada estimasi model regresi. 2 Menganalisis matrik korelasi variabel – variabel independen.
3 Menggunakan variance inflation factor VIF dan nilai tolerance. 4 Multikolinieritas terjika VIF 10 dan nilai tolerance 0,10.
43
3.6.3.3 Uji Heterokedasititas
Uji heterokedasititas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi telah terjadi ketidaksamaan varian dari residual suatu
pengamatan ke pengamatan lainnya.Model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki persamaan variance residual atau
homokedastisitas.Untuk melihat ada tidaknya heterokedasititas dapat dilakukan dengan melihat grafik Scatterplot. Cara memprediksi pola gambar
Scatterplot adalah dengan : 1 Titik data menyebar diatas dan dibawah atau disekitar angka 0.
2 Titik data tidak mengumpul hanya diatas atau dibawah saja. 3 Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang
melebar. 4 Penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola.
3.7 Pengujian Hipotesis
Model penelitian ini menggunakan model regresi linear berganda. Model regresi linear berganda adalah model regresi yang memiliki lebih dari satu
variabel independen. Model regresi linear berganda dikatakan model yang baik jika model tersebut memiliki asumsi normalitas data dan terbebas dari asumsi-
asumsi klasik statistik baik multikolinieritas,autokorelasi dan heterokedasititas. Persamaan regresi linier berganda yaitu :
Y = α + β1X1 + β2X2 + ε
44
Keterangan : Y = KualitasPelaksanaan Anggaran
X
1
= Proses penyusunan anggaran X
2
= Partisipasi anggaran α = Konstanta
ε = error β1, β2, = Koefisien regresi yang menunjukkan perubahan variabel dependen
berdasarkan pada variabel independen.
3.7.1 Uji Parsial t-test
Uji parsial t disebut juga sebagai uji signifikansi individual. Uji ini digunakan untuk menguji seberapa jauh pengaruh satu variabel independen
secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Hipotesis statistik yang diajukan adalah :
H : b
1,
b
2,
b
3,
= 0, artinya suatu variabel independen secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
H
1
:b
1,
b
2,
b
3,
≠ 0, artinya suatu variabel independen secara parsial berpegaruh terhadap variabel dependen.
Kriteria yang digunakan dalam menerima atau menolak hipotesis adalah :
45
1 H
1
diterima atau H ditolak apabila t
hitung
t
tabel
, pada α = 5 dan
nilai probabilitas sebesar 0,05. 2 H
1
ditolak atau H diterima apabila t
hitung
t
tabel
, pada α = 5 dan nilai probabilitas sebesar 0,05.
3.7.2 Uji Simultan F-test
Uji f dilakukan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model regresi berganda mempunyai
pengaruh secara bersama–sama terhadap variabel dependen. Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut :
H : b
1
, b
2
, b
3
, = 0,artinyavariabel independen secara
simultantidakberpengaruh terhadap variabel dependen. H
1
: b
1
, b
2
, b
3
, ≠ 0, artinya suatu variabel independen secara simultan
berpengaruhterhadap variabel dependen. Kriteria yang digunakan dalam menerima atau menolak hipotesis adalah
1 H
1
diterima atau H apabila F
hitung
F
tabel,
pada α = 5 dan nilai probabilitas 0,05.
2 H
1
ditolak atau H apabila F
hitung
F
tabel,
pada α = 5 dan nilai probabilitas 0,05.
3.7.3Adjusted R
2
Pengujian adjusted R
2
digunakan untuk mengukur proporsi atau presentase sumbangan variabel independen yang diteliti terhadap variasi naik
turunnya variabel dependen. adjusted R
2
berkisar antara nol sampai dengan 1 ≤ adjustedR
2
≤ 1. Hal ini berarti apabila adjusted R
2
= 0 menunjukkan tidak
46
adanya pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen, bila adjusted R
2
semakin besar mendekati 1, menunjukkan semakin kuatnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dan bila adjusted R
2
semakin kecil mendekati 0, maka dapat dikatakan semakin kecilnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.
47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Kabupaten Serdang Bedagai 4.1.1 Sejarah Singkat Kabupaten Serdang Bedagai
Kabupaten Serdang Bedagai yang beribukotakan Sei Rampah merupakan kabupaten yang dimekarkan dari Kabupaten Deli Serdang sesuai dengan UU RI
Nomor 36 Tahun 2003 pada tanggal 18 Desember 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai.
Bupati pertamanya adalah Ir HT Erry Nuradi MBA, Wakil Bupati pertama adalah Ir H soekirman, serta Sekretaris Kepala Daerah pertama adalah Ir H. Djalil
Azwar, M.Si. Ketiga pemimpin ini dikenal sebagai pemimpin yang sangat kompak, sehingga menjadikan Serdang Bedagai menjadi Kabupaten Pemekarean
Terbaik di Indonesia, dan Kabupaten Terbaik di Sumatera Utara. Proses lahirnya undang-undang tentang pemekaran merujuk pada usulan yang disampaikan
melalui Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 18K2002 tanggal 21 Agustus 2002 tentang Persetujuan Pemekaran
Kabupaten Deli Serdang. Kemudian Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Deli
Serdang Nomor 26KDPRD2003 tanggal 10 Maret 2003 tentang Persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Deli Serdang Atas Usul Rencana
Pemekaran Kabupaten Deli Serdang menjadi 2 dua Kabupaten Kabupaten Deli Serdang Induk, dan Kabupaten Serdang Bedagai.
48
Komoditi unggulan atau potensi yang terdapat di Kabupaten Serdang Bedagaiterdiri dari Pertanian jagung, kedelai, ubi jalar, ubi kayu, Perkebunan
kelapa sawit, kakao, karet, kelapa, aren, kemiri, pala, pinang, Perikanan perikanan tangkap, budidaya keramba, budidaya kolam, budidaya laut, budidaya
sawah, budidaya tambak, dan Jasa wisata alam, wisata budaya. Kabupaten Serdang Bedagai secara Geografis berada pada posisi 2
57’- 3 16’ Lintang Selatan, 98
33’ – 99 27’ Bujur Timur dengan luasnya mencapai
1.900,22 km
2
. Jumlah penduduk Kabupaten Serdang Bedagai pada tahun 2012 mencapai 604.026 jiwa , dengan pertumbuhan penduduk mencapai 35 dan
kepadatan penduduk sebanyak 316 jiwakm
2
. Kondisi seperti itu membuat Kabupaten SerdangBedagai beriklim tropis
dengan kelembapan udara rata-rata 80,75. Curah hujan per bulan antara 30-343 mm dan periode hujan tertinggi terjadi pada bulan November -
Desember.Sementara hari hujan terbesar terjadi pada bulan September – Oktober yang mencapai 28 hari hujan dalam satu bulan.Temperatur udara minimum 24,
C dan maksimum mencapai 32,
C.Secara Administrasi Kabupaten Serdang Bedagai memiliki batas wilayah:
49
Tabel 4.1 Batas Wilayah
Utara Selat Malaka.
Selatan Kecamatan Dolok Batunanggar, Raya Kahean, dan Silau Kahean
di Kabupaten Simalungun. Barat
Sungai Ular dan Sungai Buaya. Timur
Kecamatan Dolok Batunanggar, Raya Kahean, dan Silau Kahean di Kabupaten Simalungun.
Kabupaten Serdang Bedagai terdiri atas 243 desakelurahan yang berada dalam 17 kecamatan. Kabupaten Serdang Bedagai terdiri dari 17 kecamatan yaitu:
1. Kotarih 2. Dolok Masihul
3. Sipispis 4. Dolok Merawan
5. Tebing Tinggi 6. Bandar Khalipah
7. Tanjung Beringin 8. Teluk Mengkudu
9. Sei Rampah 10. Perbaungan
11. Pantai Cermin 12. Pegajahan Hasil Pemekaran
13. Silinda Hasil Pemekaran
50
14. Tebing Syahbandar Hasil Pemekaran 15. Sei Bamban Hasil Pemekaran
16. Bintang Bayu Hasil Pemekaran 17. Serba Jadi Hasil Pemekaran
Data penelitian ini diperoleh melalui penyebaran kuesioner kepada responden.Dari 35 kuesioner yang di bagikan kepada responden hanya 30
kuesioner yang dikembalikan.Hal ini berarti Respon Rate 85,7 dan observasi penelitian berjumlah 30 sampel.Gambaran mengenai data sampel yang disebar
adalah sebagai berikut.
Tabel 4.2 Sampel Penelitian
No. Keterangan Kuesioner
Jumlah Persentase
1. Kuesioner yang disebar
35 100
2. Kuesioner yang kembali
30 85,7
3. Kuesioner yang tidak kembali
5 14,3
4. Kuesioner yang dapat diolah
35 100
Sumber : Data primer yang diolah, 2015 Pengukuran statistik deskriptif variabel dilakukan untuk
memberikangambaran umum mengenai kisaran teoritis, kisaran aktual, rata- ratameandan standar deviasi dari masing-masing variabel yaitu proses
penyusunan anggara, partisipasi anggaran, dan kualitas pelaksanaan anggaran.
4.2 Gambaran Umum Responden