202 Gambar 16 Representasi Segmen Konsonan BJW
5.5 Karakterisasi Segmen Dialek-Dialek di Asahan dalam Ciri Pembeda
Karakteristik Segmen dialek-dialek di Asahan, yaitu DTB, DBB, BBT, dan BJW dijelaskan dengan menggunakan ciri pembeda. Ciri pembeda inilah
selanjutnya yang membatasi sebuah segmen. Ciri pembeda yang digunakan dalam menerangkan karakterisasi segmen keempat dialek tersebut adalah mengacu pada
pendapat Schane 1992: 28 – 35. Berdasarkan pendapat ini ciri pembeda dapat dipilah menjadi enam kelompok, yaitu ciri golongan utama, ciri cara artikulasi,
ciri daerah artikulasi, ciri batang lidah, ciri tambahan, dan ciri prosodi. Selanjutnya, keenam ciri ini dijabarkan dalam 17 ciri pembeda, yaitu 1 silabis, 2
sonoran, 3 konsonantal, 4 malar kontinuan, 5 penglepasan tertunda, 6 kasar striden, dan 7 nasal, 8 lateral, 9 anterior, 10 koronal, 11 tinggi, 12 rendah,
13 belakang, 14 bulat, 15 tegang, 16 bersuara, 17 panjang, dan 18 tekanan. Dalam DTB, DBB, BBT, dan BJW keenam ciri pembeda ini dijabarkan
sebagai berikut:
1. Ciri Golongan Utama
1 [+ silabis]: fonem vokal : i, u, a, e,
ε, , o,
[- silabis]: fonem konsonan hambat eksplosif p, b, t, d, c ◊, j◊, k, g, ;
fonem konsonan hambat implosif b Η, dΗ, tΗ; fonem konsonan
Universitas Sumatera Utara
203 frikatif s, h,
⊗; fonem konsonan nasal m, n, Þ, 1; fonem konsonan likuida l, r; fonem semivokal w, j
2 [+sonoran]: fonem vokal i, u, a, e,
ε, , o, ; fonem konsonan nasal m, n,
Þ, 1; fonem konsonan likuida l, r; fonem semivokal w, j; [- sonoran]: fonem konsonan hambat eksplosif p, b, t, d, c
◊, j◊, k, g, ; fonem konsonan hambat implosif bΗ, dΗ, tΗ; fonem
konsonan frikatif s, h, ⊗
3 [+konsonantal]: fonem konsonan hambat eksplosif p, b, t, d, c
◊, j◊, k, g; fonem konsonan hambat implosif b
Η, dΗ, tΗ; fonem konsonan frikatif s,
⊗; fonem konsonan nasal m, n, Þ, 1; fonem konsonan likuida l, r; fonem semivokal w, j; fonem glotal
; fonem faringal h; [-konsonantal] : fonem vokal i, u, a, e,
ε, , o,
2. Ciri Cara Artikulasi
4 [+malar kontinuan]: fonem vokal i, u, a, e,
ε, , o, ; fonem konsonan
frikatif s, h, ⊗; fonem konsonan likuida l, r; fonem semivokal
w, j [-malar]: fonem konsonan hambat eksplosif p, b, t, d, c
◊, j◊, k, g, ; fonem konsonan hambat implosif b
Η, dΗ, tΗ; fonem konsonan nasal m, n,
Þ, 1
Universitas Sumatera Utara
204 5
[+penglepasan tertunda]: fonem konsonan hambat medio palatal c ◊, j◊;
fonem konsonan nasal Þ
[-penglepasan tertunda]: fonem konsonan hambat eksplosif p, b, t, d, k, g, ;
fonem konsonan hambat implosif b Η, dΗ, tΗ;
fonem konsonan nasal m, n, 1
6 [+striden] : fonem konsonan frikatif s, h,
⊗ [-striden] : fonem konsonan hambat eksplosif p, b, t, d, c
◊, j◊, k, g, ; fonem konsonan hambat implosif b
Η, dΗ, tΗ; fonem konsonan nasal m, n,
Þ, 1; fonem konsonan likuida l, r; 7
[+nasal] : fonem konsonan nasal m, n, Þ, 1
[-nasal] : fonem konsonan hambat eksplosif p, b, t, d, c ◊, j◊, k, g, ; fonem
konsonan hambat implosif b Η, dΗ, tΗ; fonem konsonan frikatif
s, h, ⊗; fonem konsonan likuida l, r; fonem semivokal w, j.
8 [+lateral] : fonem konsonan lateral l
[-lateral] : fonem frikatif dorsovelar ⊗; fonem getar r
3. Ciri Daerah Artikulasi