1. Kronologi
1920-30 Import oleh van den Bergh, Jurgen and Brothers 1933 Pabrik sabun – Zeepfabrieken NV Lever – Angke, Jakarta
1936 Produksi margarin dan minyak oleh Pabrik van den Bergh NV – Angke, Jakarta
1941 Pabrik komestik – Colibri NV, Surabaya 1942-46 Kendali oleh unilever dihentikan Perang Dunia II
1965-66 Di bawah kendali pemerintah 1967 Kendali usaha kembali ke Unilever berdasarkan undang-undang
penanaman modal asing 1981 Go public dan terdaftar di Bursa Efek Jakarta
1982 Pembangunan pabrik Ellida Gibbs di Rungkut, Surabaya 1988 Pemindahan Pabrik Sabun Mandi dari Colibri ke Pabrik Rungkut,
Surabaya 1990 Terjun di bisnis teh
1992 Membuka pabrik es krim 1995 Pembangunan pabrik deterjen dan makanan di Cikarang, Bekasi
1996-98 Penggabungan instalasi produksi – Cikarang, Rungkut 1999 Deterjen Cair NSD – Cikarang
2000 Terjun ke bisnis kecap 2001 Membuka pabrik teh – Cikarang
2002 Membuka pusat distribusi sentral Jakarta 2003 Terjun ke bisnis obat nyamuk bakar
Universitas Sumatera Utara
2004 Terjun ke bisnis makanan ringan 2005 Membuka pabrik sampo cair – Cikarang
2008 Terjun ke bisnis minuman sari buah
2. Prinsip Bisnis Unilever
Prinsip Bisnis Unilever merupakan standar perilaku bagi seluruh karyawan Unilever di seluruh dunia. Unilever juga berkomitmen untuk secara
terus menerus memperbaiki cara bekerja untuk mencapai tujuan jangka panjang dalam mengembangkan usaha yang berwawasan lingkungan.
Komitmen di dalam prinsip bisnis ini menjadi acuan Unilever dalam kemitraan, dengan para pengambil keputusan Unilever, menangani tantangan
sosial dan lingkungan dan memberikan sumbangsih pada pembangunan yang berwawasan lingkungan.
3. Vitalitas
Vitalitas adalah inti semua kegiatan Unilever. Vitalitas terdapat di dalam produk, karyawan dan nilai-nilai Unilever.
Vitalitas mempunyai arti yang berbeda bagi masing-masing orang. Ada yang menganggapnya sebagai energi, yang lain menganggapnya lebih luas lagi
sebagai kondisi badan dan pikiran yang sehat – merasakan hidup yang berarti. Jutaan orang di seluruh dunia menggunakan produk Unilever setiap hari
untuk meningkatkan vitalitas kehidupan mereka baik dengan merasa yakin pada diri mereka karena memiliki rambut yang berkilau dan senyum yang
cemerlang, mempunyai rumah yang tetap segar dan bersih, atau dengan
Universitas Sumatera Utara
menikmati secangkir teh yang nikmat, makanan yang memuaskan dan makanan kecil yang menyehatkan.
Sejak abad 19 ketika William Hesketh Level menyatakan bahwa misi perusahaan adalah “menciptakan tempat tinggal bersama yang bersih;
mengurangi beban kerja untuk wanita; meningkatkan kesehatan dan meningkatkan daya tarik pribadi, hidup lebih menyenangkan dan berarti bagi
mereka yang menggunakan produk-produk Unilever,” vitalitas telah menjadi jantung usaha Unilever.
Vitalitas berarti apa yang harus dipertahankan: nilai-nilai perusahaan, apa yang membuat Unilever berbeda, dan bagaimana Unilever memberi
sumbangsih kepada masyarakat. Vitalitas merupakan ikatan bersama yang menghubungkan produk-produk Unilever dan merupakan inti yang tidak ada
duanya untuk beroperasi di seluruh dunia.
4. Kesehatan Nutrisi