Penelitian Terdahulu Rasio Likuiditas

BAB II URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu

Saragih 2009 melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Profitability dan Investment Opportunity Set Terhadap Dividen Tunai Pada Perusahaan Terbuka Di Bursa Efek Indonesia”. Hasil penelitian menunjukkan Hasil uji secara simultan atau secara serempak Uji Statistik F menunjukkan bahwa variabel ROE Return on equity,NPM Net Profit Margin, MVABVA Market to Book Value of Assets, dan Property,Plant Equipment to the Book Value of Assets PPEBVA secara bersamasama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap dividen tunai. Hasil uji secara individual atau secara parsial Uji Statistik t menunjukkan bahwa hanya variabel Return on equity ROE dan NPM Net Profit Margin,yang mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap dividen tunai, sedangkan variabel bebas lain yaitu, MVABVA Market to Book Value of Assets, dan Property,Plant Equipment to the Book Value of Assets PPEBVA tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap dividen tunai. Hamzah 2005 melakukan penelitian dengan judul “Analisis Rasio Likuiditas, Profitabilitas, Aktivitas, Solvabilitas dan Investment Opportunity Set Dalam Tahapan Siklus Kehidupan Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia BEI Tahun 2001 -2005.”. Hasil penelitian menunjukkan IOS berpengaruh secara signifikan pada tahap pendirian, ekspansi awal, sedangkan pada tahap akhir, kedewasaan, dan penurunan tidak berpengaruh secara signifikan. Untuk pengujian regresi secara parsial pada tahap pendirian hanya Universitas Sumatera Utara rasio aktivitas dan solvabilitas yang berpengaruh secara singnifikan pada IOS, sedangkan pada tahapan ekspansi awal hanya rasio aktivitas yang berpengaruh secara signifikan terhadap IOS.

B. Rasio Keuangan 1. Pengertian Rasio Keuangan

Analisis laporan keuangan sangat bergantung pada informasi yang diberikan oleh laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan tidak akan bermakna jika tidak dilakukan analisis lebih jauh terhadap angka - angka yang terkandung didalamnya. Angka-angka itulah kemudian dapat membentuk rasio-rasio keuangan. Analisis rasio keuangan memungkinkan untuk mengindentifikasi, mengkaji dan merangkum hubunga-hubungan yang signifikan dari data keuangan perusahaan. Analisis rasio keuangan merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengetahui atau menggambarkan posisi kinerja keuangan perusahaan, yang merupakan perbandingan dari dua unsur yang sistematis. Analisis dan interpetasi dari macam-macam rasio dapat memberikan pandangan yang lebih baik tentang kondisi keuangan dan prestasi perusahaan dibandingkan dengan analisis yang hanya didasarkan atas data keuangan sendiri-sendiri yang tidak berbentuk rasio Van Horne, dalam Sawir, 2005 : 6. Dari hasil analisis rasio, dapat diketahui posisi keuangan perusahaan yang berkaitan dengan masalah likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas perusahaan. Universitas Sumatera Utara Pengertian rasio keuangan menurut Harahap 2006 : 297 adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan.

2. Keunggulan dan Kelemahan Rasio Keuangan a. Keunggulan Rasio Keuangan

Menurut Harahap 2006 : 298 rasio keuangan memiliki keunggulan antara lain adalah : 1. Rasio merupakan angka-angka atau ikhtisar statistik yang lebih mudah dibaca dan ditafsirkan. 2. Merupakan pengganti yang lebih sederhana dari informasi yang disajikan laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit. 3. Mengetahui posisi perusahaan ditengah industri lain. 4. Sangat bermanfaat untuk bahan dalam mengisi model-model pengambilan keputusan. 5. Lebih mudah memperbandingkan perusahaan dengan perusahaan lain atau melihat perkembangan perusahaan secara periodik. 6. Lebih mudah melihat trend perusahaan serta melakukan prediksi dimasa yang akan datang.

b. Kelemahan Rasio Keuangan

Menurut Syahyunan 2004 : 81 rasio keuangan memiliki kelemahan antara lain adalah : 1. Kesulitan dalam mengindentifikasi kategori industri dari perusahaan yang dianalisis apabila perusahaan tersebut bergerak di beberapa bidang usaha. Universitas Sumatera Utara 2. Perbedaaan metode akuntansi akan menghasilkan perhitungan yang berbeda, misalnya perbedaan metode penyusutan atau metode penilaian persediaan. 3. Rasio keuangan disusun dari data akuntansi dan data tersebut dipengaruhi oleh cara penafsiran yang berbeda dan bahkan bisa merupakan hasil manupulasi. 4. Informasi rata-rata industri adalah data umum dan hanya merupakan perkiraan.

C. Rasio Likuiditas

Menurut Darsono dan Ashari 2005 : 51 rasio likuiditas adalah rasio yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek. Perusahaan yang mampu membayar kewajiban jangka pendeknya tepat waktu berarti perusahaan tersebut mempunyai alat pembayaran aktiva lancar yang lebih besar daripada hutang lancar. Rasio yang umum di pergunakan adalah: 1 Rasio Lancar Current Ratio Rasio lancar, yaitu kemampuan aktiva lancar perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan. Rumusnya untuk menghitung current ratio adalah Darsono dan Ashari, 2005 : 52 : CR = Lancar Kewajiban Lancar Aktiva x 100 Universitas Sumatera Utara Semakin tinggi rasio lancar seharusnya semakin besar kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendek. Tetapi rasio lancar yang terlalu tinggi juga menunjukkan manajemen yang buruk atas sumber likuiditas. Kelebihan dalam aktiva lancar seharusnya digunakan untuk membayar dividen, membayar hutang jangka panjang, atau untuk investasi yang bisa menghasilkan tingkat pengembalian yang lebih. Dalam melihat rasio lancar, analisis juga harus memperhatikan kondisi dan lingkungan perusahaan seperti rencana manajemen, sektor industri, dan kondisi ekonomi makro secara umum. 2 Quick Test Ratio Quick Test Ratio, yaitu kemampuan aktiva lancar dikurangi dengan persediaan untuk membayar kewajiban lancarnya. Rasio ini memberikan indikator yang lebih baik di dalam melihat likuiditas perusahaan jika dibandingkan dengan rasio lancar, karena penghilangan unsur persediaan memerlukan jangka waktu yang agak lama untuk dikonversi menjadi kas. Rumus untuk menghitung Quick Test Ratio adalah Darsono dan Ashari, 2005 : 52 : QTR = Lancar Kewaiban Persediaan - Lancar Aktiva x 100 Dalam menganalisis Quick Test Ratio, faktor lain yang perlu dipertimbangkan adalah sektor usaha dan lingkungan industri dari perusahaan. Universitas Sumatera Utara 3 Rasio Modal Kerja Bersih Net Working Capital Rasio modal kerja bersih digunakan untuk mengetahui rasio modal kerja bersih terhadap kewajiban lancar. Rumusnya untuk menghitung Net Working Capital adalah Darsono dan Ashari, 2005 : 53 : NWC = Lancar Kewajiban Lancar Kewajiban - Lancar Aktiva x 100 4 Cash Ratio Cash Ratio digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar hutang lancarnya dengan kas atau yang setara kas. Penggunaan cash ratio juga mengasumsikan piutang sebagai komponen yang kurang liquid. Ukuran ini umumnya dipergunakan dalam kondisi perekonomian yang sulit, karena perusahaan akan mengalami kesulitan mengumpulkan piutang dalam kondisi resesi. Karena itu yang dianggap mampu melunasi kewajiban jangka pendek hanyalah kas dan surat-suart berharga. Dalam kondisi seperti inilah, cash ratio dianggap lebih mampu menunjukkan kondisi likuiditas perusahaan secara lebih aktual. Cash Ratio yang dianggap ideal bagi perusahaan adalah sekitar 5 sampai dengan 10. Rumusnya untuk menghitung Cash Ratio adalah Darsono dan Ashari, 2005 : 53 : Cash Ratio = lancar Kewajiban Kas x 100 Universitas Sumatera Utara

D. Rasio Profitabilitas