BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi Stroke
WHO mendefinisikan stroke sebagai manifestasi klinis dari gangguan fungsi otak, baik fokal maupun global menyeluruh, yang berlangsung cepat,
berlangsung lebih dari 24 jam atau sampai menyebabkan kematian, tanpa penyebab lain selain gangguan vaskuler Hatano, 1976 dalam Davenport dan
Dennis, 2000.
2.2. Klasifikasi Stroke
Stroke dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa kriteria. Menurut Misbach 1999 dalam Ritarwan 2002, klasifikasi tersebut antara lain:
1. Berdasarkan patologi anatomi dan penyebabnya: 1.1. Stroke iskemik
a. Transient Ischemic Attack TIA b. Trombosis serebri
c. Emboli serebri 1.2. Stroke hemoragik
a. Perdarahan intraserebral b. Perdarahan subarakhnoid
2. Berdasarkan stadium atau pertimbangan waktu: 2.1. Serangan iskemik sepintas atau TIA
Pada bentuk ini gejala neurologik yang timbul akibat gangguan peredaran darah di otak akan menghilang
dalam waktu 24 jam. 2.2. Reversible Ischemic Neurologic Deficit RIND
Gejala neurologik yang timbul akan menghilang dalam waktu lebih lama dari 24 jam, tetapi tidak lebih dari
seminggu. 2.3. Progressing stroke atau stroke in evolution
Universitas Sumatera Utara
Gejala neurologik yang makin lama makin berat. 2.4. Completed stroke
Gejala klinis yang telah menetap. 3. Berdasarkan sistem pembuluh darah:
Sistem karotis dan sistem vertebrobasiler. Stroke juga umumnya diklasifikasikan menurut patogenesisnya. Dalam hal
ini stroke terbagi dalam dua klasifikasi, yaitu stroke iskemik dan stroke hemoragik. Berdasarkan penelitian, dijumpai prevalensi stroke iskemik lebih
besar dibandingkan dengan stroke hemoragik. Menurut Sudlow dan Warlow 1996 dalam Davenport dan Dennis 2000, 80 dari seluruh kejadian stroke
pada orang kulit putih merupakan stroke iskemik.
2.3. Stroke Iskemik
Stroke iskemik adalah tanda klinis disfungsi atau kerusakan jaringan otak yang disebabkan kurangnya aliran darah ke otak sehingga mengganggu kebutuhan
darah dan oksigen di jaringan otak Caplan, 2000 dalam Sjahrir, 2003.
2.4. Klasifikasi Stroke Iskemik