Kerangka Konsep Variabel dan Definisi Operasional

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASONAL

3.1 Kerangka Konsep

Pada penelitian ini, kerangka konsep tentang hubungan kelainan jantung dengan stroke iskemik dapat dijabarkan sebagai berikut: Variabel bebas Variabel terikat Gambar 3.1. Kerangka konsep hubungan kelainan jantung dengan stroke iskemik

3.2 Variabel dan Definisi Operasional

Variabel-variabel yang akan diteliti mencakup variabel bebas dan variabel terikat, yaitu: 3.2.1. Variabel bebas Kelainan jantung adalah kondisi abnormal dari jantung, baik aktivitas maupun strukturnya. Pada penelitian ini, kelainan jantung yang dinilai adalah kelainan jantung yang merupakan faktor risiko terbentuknya kardioemboli. Kelainan jantung yang dimaksud diantaranya fibrilasi atrial, infark miokardium, atrial flutter dan gagal jantung kongestif Caplan, 1994 dalam Japardi, 2002; Sjahrir, 2003. Cara menilai kelainan jantung pada penelitian ini adalah dengan melihat gambaran elektrokardiogram pasien yang telah diinterpretasikan oleh dokter spesialis jantung. Alat ukur yang digunakan untuk menilai adanya kelainan jantung adalah lembaran check list yang dilampirkan pada bagian akhir proposal ini. Hasil dari pengukuran terhadap kelainan jantung berupa ada tidaknya kelainan jantung. Adanya kelainan jantung apabila ditemukan gambaran elektrokardiogram yang abnormal. Tidak adanya kelainan jantung apabila ditemukan gambaran elektrokardiogram yang normal. Kelainan jantung Kejadian stroke iskemik Universitas Sumatera Utara Skala pengukuran yang digunakan untuk menilai kelainan jantung adalah skala pengukuran nominal. 3.2.2. Variabel terikat Stroke iskemik adalah tanda klinis disfungsi atau kerusakan jaringan otak yang disebabkan kurangnya aliran darah ke otak sehingga mengganggu kebutuhan darah dan oksigen di jaringan otak Caplan, 2000 dalam Sjahrir, 2003. Cara menilai stroke iskemik pada penelitian ini adalah dengan melihat hasil CT scan kepala atau dengan menggunakan National Institutes of Health Stroke Scale NIHSS. Alat ukur yang digunakan untuk menilai adanya stroke iskemik adalah lembaran check list yang dilampirkan pada bagian akhir proposal ini. Hasil dari pengukuran terhadap stroke iskemik berupa ada tidaknya stroke iskemik. Adanya stroke iskemik apabila hasil CT Scan menunjukkan gambaran hipodens pada bagian otak yang mengalami iskemik danatau dari skor NIHSS yang menunjukkan adanya stroke iskemik. Tidak adanya stroke iskemik apabila hasil CT Scan menunjukkan gambaran yang normal danatau dari skor NIHSS yang normal. Skala pengukuran yang digunakan untuk pasien dengan stroke iskemik adalah skala pengukuran nominal.

3.3. Hipotesis