Khromium Keracunan Cr Metabolisme Cr Dalam Tubuh

23. 1. 2. 3. 1. 2. Timbal b. Kimia Organik Detergen Pestisida Total Zat Organik KMnO 4

C. Mikrobiologi

Koliform tinja Total Koliform Mgl Mgl Mgl Mgl Jumlah per 100 ml Jumlah per 100 ml 0,05 0,5 0,10 10 Sumber : Wardhana, 2001

2.8 Khromium

Khromium Cr adalah metal kelabu yang keras. Cr didapatkan pada industri gelas, metal, fotografi, dan elektroplating. Logam Cr murni tidak pernah ditemukan di alam. Logam ini di alam ditemukan dalam bentuk persenyawaan padat atau mineral dengan unsur-unsur lain. Sebagai bahan mineral, Cr paling banyak ditemukan dalam bentuk “Chromite” FeOCr 2 O 3 .

2.9 Keracunan Cr

Sebagai logam berat, Cr termasuk logam yang mempunyai daya racun tinggi. Daya racun yang dimiliki oleh logam Cr ditentukan oleh valensi ion-nya. Ion Cr 6+ merupakan bentuk logam Cr yang paling banyak dipelajari sifat racunnya, bila dibandingkan dengan ion-ion Cr 2+ dan Cr 3+ . Sifat racun yang Universitas Sumatera Utara dibawa oleh logam ini juga dapat mengakibatkan terjadinya keracunan akut dan keracunan kronis.

2.10 Metabolisme Cr Dalam Tubuh

Studi atau penelitian tentang metabolisme tubuh terhadap Cr pernah dilakukan dengan cara menyuntikkan larutan Na 2 CrO 4 natriumkhromat-Cr 6+ dan K 2 Cr 2 O 7 Kaliumdikhromat-Cr 6+ serta CrCl 3 Khromiumkhlorida-Cr 3+ terhadap marmut. Pada penelitian tersebut, larutan-larutan Cr diinjeksikan ke dalam batang tenggorokan marmut sebanyak 200 µg. Melalui studi atau penelitian tersebut diketahui bahwa senyawa-senyawa Cr 6+ dapat dihilangkan dengan cepat dari paru- paru. Pengamatan yang dilaksanakan 15 menit setelah waktu injeksi dilakukan diketahui distribusi Cr dalam organ-organ tubuh sebagai berikut : - 15 terakumulasi dalam paru-paru - 20 terdapat dalam darah - 5 terakumulasi dalam hati, ginjal dan limpa Setelah 24 jam masa injeksi dilakukan, 13 dari dosis yang masuk dibuang lewat urine, 11 tertinggal di paru-paru, 8 dalam darah, 1 dalam plasma darah dan 3-4 tertinggal dalam hati dan ginjal. Setelah selang waktu 90 hari sejak diinjeksikan ke dalam tubuh, sebagian kecil dari Cr masih akan ditemukan dalam otot, kelenjar adrenalin dan kulit, tetapi tidak ditemukan pada tulang. Selang waktu 140 hari sejak injeksi dilakukan, semua Cr yang berasal dari senyawa-senyawa Cr 6+ akan berkurang tajam dan bahkan dapat hilang atau habis sama sekali dari dalam tubuh. Universitas Sumatera Utara Untuk senyawa CrCl 3 yang mewakili ion Cr 3+ , proses metabolismenya dalam tubuh akan berbeda dengan proses metabolisme ion Cr 6+ . Ion Cr 3+ setelah 15 menit sejak diinjeksikan ke dalam tubuh, 69 masih akan tertinggal di paru- paru, dan hanya 45 dari jumlah yang masuk ditemukan dalam darah dan jaringan-jaringan tubuh lainnya yang turut dianalisis. Selang waktu 24 jam sejak injeksi dilakukan, jumlah Cr dalam paru-paru tinggal 45, dimana 6 akan dibuang dari tubuh lewat urine dan sangat sedikit yang dapat ditemukan dalam jaringan-jaringan lain. Limpa menjadi jaringan yang paling banyak tertumpuk oleh ion Cr 3+ setelah selang waktu 48 jam sejak injeksi dilakukan. Setelah mencapai waktu 30 hari sejak injeksi dilakukan, masih ditemukan 30 Cr dalam paru-paru, dan masih tersisa 12 dalam paru-paru setelah selang waktu 60 hari. Sumber : A.M. Baetjer, Arch. Ind. Health, 20, 136, 1959. Penelitian-penelitian yang telah dilakukan menunjukkan perbedaan proses metabolisme tubuh terhadap ion Cr 6+ dan ion Cr 3+ . Perbedaan ini semakin terlihat jelas dengan berbedanya jenis atau spesies yang kemasukan logam ini. Berdasarkan pada data-data tentang metabolisme yang dikumpulkan, dapat dipastikan bahwa tingkat atau jumlah kandungan Cr dalam urine ataupun dalam darah tidak dapat dijadikan sebagai indikator biologis untuk tingkatan keterpaparan oleh Cr maupun jumlah Cr yang masuk di seluruh tubuh.

2.11 Mekanisme Cr Dalam Tubuh