Standar Air Minum Kualitas Air Minum

sangat sedikit. Misalnya saja, orang hanya minum 2 literorhari, demikian pula jumlah air yang dikonsumsi hewan atau tumbuhan, hanya sedikit saja. Sebagian besar hanya digunakan sebagai media. Misalnya, penyediaan air bersih ini sebagian besar akan kembali ke alam sebagai air bekas cucian, bekas membersihkan rumah, bekas menggelontor kotoran, bekas mandi, dan lain- lainnya.

2.6 Standar Air Minum

Menurut berbagai pihak yang berwenang, masih banyak penyediaan air minum yang tidak dapat memenuhi standar tersebut, baik karena keterbatasan pengetahuan, teknologi, sosial, ekonomi, ataupun budaya. Dengan sendirinya, dapat diharapkan bahwa penyakit bawaan air di Indonesia masih terdapat banyak dan tergolong salah satu dari 10 penyakit utama. Penyakit bawaan air ini tidak saja disebabkan oleh air minum yang tidak memenuhi standar, tetapi dipengaruhi pula oleh berbagai faktor sebagai berikut : 1. Air buangan yang lebih berbahaya, tetapi tidak dikelola, sehingga meskipun air minum memenuhi standar, tetapi penyakit bawaan air masih akan tetap banyak. 2. Air minum yang bersih seringkali perlu ditampung dirumah ataupun diangkut dari keran umum ke rumah. Maka apabila wadah air ini tidak bersih atau mudah terkontaminasi, maka air yang telah aman atau sehat akan menjadi berbahaya kembali. Universitas Sumatera Utara

2.7 Kualitas Air Minum

Air minum yang ideal yang seharusnya jernih, tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau. Air minumpun seharusnya tidak mengandung kuman patogen dan segala mahluk yang membahayakan kesehatan manusia. Tidak mengandung zat kimia yang dapat mengubah fungsi tubuh, tidak dapat diterima secara estetis, dan dapat merugikan secara ekonomis. Air itu seharusnya tidak korosif, tidak meninggalkan endapan pada seluruh jaringan distribusinya. Pada hakekatnya, tujuan ini dibuat untuk mencegah terjadinya serta meluasnya penyakit bawaan air water-borne diseases. Atas dasar pemikiran tersebut dibuat standar air minum yaitu suatu peraturan yang memberi petunjuk tentang konsentrasi berbagai parameter yang sebaiknya diperbolehkan ada di dalam air minum agar tujuan PAB dapat tercapai. Standar sedemikian akan berlainan dari negara ke negara, tergantung pada keadaan sosio-kultural termasuk kemajuan teknologi suatu negara. Negara dengan keadaan ekonomi lebih rendah dan teknologi juga rendah, maka biasanya kesehatannyapun rendah. Di negara sedemikian biasanya standar air minumpun tidak ketat, karena kemampuan mengolah air teknologi masih belum canggih dan masyarakat belum mampu membeli air yang harus diolah secara canggih yang tentunya juga mahal. Standar di setiap negara memang harus layak bagi keadaan sosial-ekonomi-budaya setempat. Untuk negara berkembang seperti di Indonesia, perlu didapatkan cara-cara pengolahan ataupun pengelolaan air yang relatif murah teknologi tepat guna, sehingga kualitas air yang dikonsumsi masyarakat dapat dikatakan baik atau memenuhi standar internasional, tetapi Universitas Sumatera Utara terjangkau oleh masyarakat. Hal ini penting, karena syarat air minum ini merupakan salah satu syarat dasar untuk dapat menarik wisatawan dari manca negara. Akan tetapi, dari manapun asalnya, suatu standar, parameternya selalu dibagi ke dalam beberapa bagian antara lain sebagai berikut : 1. Parameter fisis 2. Parameter kimiawi 3. Parameter biologis 4. Parameter radiologis Daftar kadar maksimum yang diperbolehkan dalam air minum menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 416MENKESPERIX1990 Tanggal 3 September 1990 tentang syarat-syarat air minum, dapat dilihat dalam tabel dibawah ini : Tabel 2.7.1. Syarat-syarat air minum menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 416MENKESPERIX1990 Tanggal 3 September 1990. No Parameter Satuan Kadar maksimum yang diperbolehkan Keterangan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 1.

A. Fisika

Bau Jumlah zat padat terlarut Kekeruhan Rasa Suhu Warna

B. Kimia

- Mgl Skala NTU - C Skala TCU Mgl 1000 5 Suhu udara + 3 C 15 0,001 Tidak berasa Universitas Sumatera Utara 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. Air Raksa Aluminium Arsen Barium Besi Flourida Kadmium Kesadahan Khlorida Kromium Mangan Natrium Mgl Mgl Mgl Mgl Mgl Mgl Mgl Mgl Mgl Mgl Mgl 0,2 0,05 1,0 0,3 1,5 0,005 500 250 0,05 0,1 200 No Parameter Satuan Kadar maksimum yang diperbolehkan Keterangan 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. Nitrat, sebagai N Nitrit, sebagai N Perak PH Selenium Seng Sianida Sulfat Sulfida H 2 S Tembaga Mgl Mgl Mgl - Mgl Mgl Mgl Mgl Mgl Mgl 1,0 1,0 0,05 6,5-9,0 0,01 5,0 0,1 400 0,05 1,0 Merupakan batas minimum dan maksimum khusus air hujan, pH minimum 5,5 Merupakan batas maksimum dan minimum Universitas Sumatera Utara 23. 1. 2. 3. 1. 2. Timbal b. Kimia Organik Detergen Pestisida Total Zat Organik KMnO 4

C. Mikrobiologi

Koliform tinja Total Koliform Mgl Mgl Mgl Mgl Jumlah per 100 ml Jumlah per 100 ml 0,05 0,5 0,10 10 Sumber : Wardhana, 2001

2.8 Khromium