5.Erlianda 6.Normasyah
7.Julianthi 8.Masniari
9.Hartani Mola Ibu Oma Saragih mengatakan bahwa Taralamsyah memang sudah
memiliki bakat besar sejak kecil, “Bapak memang keturunan bangsawan, jadi semua alat musik yang hits waktu itu dia pelajari, tidak hanya tradisi, musik
modern seperti akordion pun dia kuasai. Ini lagu-lagu ciptaan bapak, ada juga beberapa lagu yang diambil orang lain nada-nadanya dan ngaku-ngaku
ciptaannya, padahal bapak yang buat. Mama juga sangat membaur dengan kehidupan bapak, menyatulah dengan bapak termasuk dengan kebudayaan
Simalungun” demikian Ibu Oma.
16
Dalam catatan yang dibuat oleh putra tertuanya, Eddy Taralamsyah Saragih, beliau pernah menjadi duta budaya Indonesia dalam tur misi kesenian
dalam pertukaran budaya Indonesia ke RRC Beijing tahun 1954 di mana beliau mementaskan tarian Sitalasari dan Pamuhunan.
2.2.2 Prestasi di bidang musik
17
Gambar-3: Orkes Na Laingan Beliau juga mendirikan sebuah
orkes Simalungun bernama Na Laingan bersama Saridin Tua, Djawalim Saragih pada tahun 1959. Mereka berasal dari lingkungan Kerajaan Raya.
16
Wawancara dengan Ibu Oma Saragih putri Taralamsyah yang berprofesi sebagai guru musik di SMKN 11 Medan pada 17 Juni 2015
17
Lihat skripsi Kezia Purba. “Analisis musikal dan tekstual marsialop ari karya Taralamsyah Saragih” 2014. Hal: 4
Gambar: para personil orkes Simalungun Na Laingan Sumber Gambar: Simon Saragih “Jejak Sepi Seorang Komponis Legendaris
2014:26 Beberapa aktivitas berkesenian yang digeluti Taralamsyah Saragih
Diantarannya, yaitu: 1.
Membentuk kumpulan seni modern dan sandiwara di Pematang Raya untuk menambah pengalaman 1934-1936.
2. Membina seni musik Simalungun di Pematang Siantar 1937-1941
3. Membentuk seni musik keroncong dan kegiatan sandiwara Jepang bernama “Siantar Gekidan” 1942-1947
4. Membantu pelatihan musik untuk para tentara Kutaraja selama dua tahun dipengungsian 1949-1951.
5. Membina kesenian Simalungun di Medan 1952-1970 serta membantu M. sauti menyusun tari-tarian Melayu seperti “Kuala Deli”, “Mainang”,
”Tanjung Katung” sampai tahun 1953. 6. Misi tur kesenian dala, rangka pertukaran Budaya dan Kesenian Indonesia
ke Beijing, Tiongkok 1954. 7. Merekam lagi lagu-lagu Simalungun di empat piringan hitam di studio
LOKANANTA 1959. 8. Memimpin rombongan Sabang-Merauke untuk menampilkan tarian
“Harian Bolon” pada pembukaan Ganefo 1963 9. Turut membantu pendirian SMK Negeri 11 Medan yang berdiri pada 25
November 1969. 10. Membawa misi kesenian ke Johor Malaysia Mahasiswa USU Medan
1970 11. Dua kali membawa rombongan kesenian Jambi ke Jakarta untuk
mengikuti Festival Mahasiswa se-Indonesia 1973 12. Membawa rombongan Jambi ke Singapura 1974
13. Membawa kesenian Jambi ke Jakarta untuk pembukaan Taman Mini Indonesia Indah 1975
14. Meneliti seni musik dan tarian daerah Jambi yang diterbitkan menjadi sebuah buku 1978 yang masih berupa manuscript dengan judul
“Ensiklopedia Musik dan Tarian daerah Jambi”
15. Melayani korespondensi Arlen Dietrichh Jansen untuk mendapatkan gelar doctor Phd di State Universiti of Washington 1980 dengan tema
disertasi musik gonrang Simalungun.
2.2.3 Karya-karya Taralamsyah 2.2.3.1 Tarian