dulu abak na sormou
perilaku yang mengharumkan
3.2.1 Isi Teks
Apabila dianalisis, maka makna yang terkandung pada teks Inggou Parlajang adalah sebagai berikut:
1. Menceritakan seorang perantau yang merindukan tanah kelahirannya yaitu
Simalungun. 2.
Seorang perantau yang rindu, yang mengingat serta menggambarkan Simalungun itu sebagai tempat yang indah yang memiliki keagungan
3. Menggambarkan Simalungun yang gunung-gunungnya berbaris dan saling
berjejer serta saling berhadapan. 4.
Keindahan Simalungun yang memiliki hamparan tanah yang terbentang bak tikar yang baru, maksudnya adalah tanah Simalungun tersusun seperti
anyaman tikar yang rapi dan indah. 5.
Di Simalungun juga digambarkan oleh si Perantau terdapat tanam-tanaman yang subur yang seakan tak akan layu dan itu sebagai mata pencaharian
yang baik yang dimiliki oleh masyarakat Simalungun. 6.
Di dalam reff lagu, disampaikan perasaan dan angan-angan si perantau yang ingin pulang untuk merasakan kesejahteraan dan menerima rejeki
yang besar. 7.
Lalu didalam teks yang selanjutnya si perantau menyatakan bahwa bagaimana pun dia diperantauan namun tetap Simalungun yang
membuatnya menjadi seperti sekarang, ada perasaan si perantau ingin pulang walaupun hanya dalam angan-angan.
8. Di bait selanjutnya, si perantau mengingat kebiasaan yang ada di
Simalungun yaitu kebiasaan muda-mudi Simalungun yang suka bersyair dan berpantun.
9. Kesenian yang terdapat di Simalungun digambarkan melalui doding-nya
nyanyian yang lemah lembut dan mendayu serta melalui musiknya yang lengkap dengan cengkoknya, hal itu menggambarkan adat istiadat yang
dimiliki oleh Simalungun tidak tergoyahkan. 10.
Dan semua yang digambarkan si perantau tentang tanah kelahirannya itu adalah merupakan peninggalan zaman dulu oleh para leluhur yang menjadi
ciri khas Simalungun, yang membawa perilaku yang membanggakan.
3.2.2 Inggou Parlajang sebagai nyanyian liris
Jenis-jenis nyanyian rakyat berdasarkan penggolongan yang dikemukakan Brunvand dalam Danandjaja 1992 : 145-152 dalam buku Pluralitas Musik Etnik
oleh Setia Dermawan Purba, maka dapat dibagi kedalam 9 bagian: 1.
Nyanyian menidurkan anak lullaby, yakni nyanyian yang mempunyai lagu dan irama yang halus dan tenang, berulang-ulang, ditambah dengan
kata-kata kasih sayang sehingga dapat membangkitkan rasa sejahtera, rasa santai, dan akhir nya kantuk.
2. Nyanyian kerja working song yakni nyanyian yang mempunyai irama
dan kata-kata yang berifat menggugah semangat, sehingga dapat menimbulkan rasa gairah untuk bekerja.
3. Nyanyian permainan play song yakni nyanyian yang mempunyai irama
gembira serta dan selalu dikaitkan dengan permainan bermain. 4.
Nyanyian liris sesungguhnya, yakni nyanyian-nyanyian yang liriknya mengungkapkan perasaan tanpa menceritakan suatu kisah yang
bersambung coherent. 5.
Nyanyian rakyat yang bersifat kerohanian dan keagamaan lainnya, yakni nyanyian-nyanyian rakyat yang liriknya adalah mengenai cerita-cerita
yang ada dalam kitab injil dan kitab suci lainnya, legenda keagamaan atau pelajaran-pelajaran keagamaan.
6. Nyanyian nasehat, yakni nyanyian rakyat yang liriknya memberi nasihat
untuk kebaikan. 7.
Nyanyian rakyat mengenai pacaran dan pernikahan. Contoh nyanyian ini di Simalungun adalah tangis-tangis boru laho, taur-taur simbadar, dll.
8. Nyanyian kanak-kanak. Contoh nyanyian ini di Simalungun adalah
marsiarangoi, marsap-sap sere, tapi garo-garo. 9.
Nyanyian rakyat yang bersifat berkisah narrative song, yakni cerita rakyat yang menceritakan suatu kisah. Contoh nyanyian di Simalungun
adalah inggou turi-turian yang mengisahkan asal mula pengobatan dan lain-lain.
Dari penggolangan lagu rakyat di atas, lagu Inggou Parlajang termasuk pada poin ke tiga. Karena Inggou Parlajang termasuk jenis lagu rakyat nyanyian
liris sesungguhnya, yakni nyanyian-nyanyian yang liriknya mengungkapkan perasaan tanpa menceritakan suatu kisah yang bersambung coherent. Teks
Inggou parlajang yang mengandung liris yaitu:
Tabel-2: Teks Inggou Parlajang yang mengandung nyanyian liris Andigan au mulak tu Simalungun
kapan aku pulang ke Simalungun
Tabel-3: Teks Inggou Parlajang yang mengandung nyanyian liris Manjalo tuah bolon, hidorat na rugun
Menerima rejeki yang besar, dan sejahtera
Hadap marlajang pe au terus-terusan diperantauan pun aku
Ham do rupei na ottou kaulah yang membuat aku seperti ini
Mulak pe au pulanglah aku
O Simalungun ou oh Simalungun, tanah kelahiran
3.2.3 Gaya bahasa