beliau berdasarkan curahan hati tulangnya pamannya yaitu Janer Sinaga dan Keponakannya, Bill Saragih, yang akan dijelaskan pada bab selanjutnya.
Inggou Parlajang adalah lagu yang liriknya bercerita tentang isak tangis dan keluh kesah seorang perantau yang melukiskan kesukacitaan dan
kedukaannya serta kerinduannya akan kampung halaman serta nada yang sangat puitis dan padu dengan perjalanan melodi dari lagu tersebut, yang membuat
seorang perantau dapat mengingat dan merindukan kampung halamannya. Menurut Pak Harris
6
1.2 Pokok Permasalahan
, lagu Inggou Parlajang tidak harus selalu dinyanyikan oleh seorang perantau.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka penulis terdorong untuk menyusun serta menuliskannya dalam bentuk skripsi dengan judul: ANALISIS TEKSTUAL
DAN MUSIKAL LAGU INGGOU PARLAJANG KARYA TARALAMSYAH SARAGIH”
Adapun yang menjadi pokok permasalahan dalam tulisan ini adalah
sebagai berikut:
a. Apakah makna tekstual dari lagu Inggou Parlajang
b. Bagaimana struktur melodi Inggou Parlajang
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan penelitian
6
Informan kunci peneliatian Inggou Parlajang.
1. Secara akademis, adalah untuk memenuhi salah satu syarat ujian sarjana
seni di Departemen Etnomusikologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas
Sumatera Utara.
2. Untuk mengetahui makna lagu Inggou Parlajang
3. Untuk mengetahui struktur melodi lagu Inggou Parlajang
1.3.2 Manfaat penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah untuk menambah informasi dan pengetahuan tentang kebudayaan Simalungun. Manfaat lain yang dapat diperoleh
dari penelitian ini adalah:
1. Untuk menambah dokumentasi mengenai Simalungun di Departemen
Etnomusikologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara
2. Sebagai proses pengaplikasian atau pengembangan ilmu yang diperoleh
penulis selama mengikuti perkuliahan di Departemen Etnomusikologi 3.
Sebagai referensi untuk peneliti lainnya yang memiliki keterkaitan dengan topik judul penelitian
1.4 Konsep dan Teori 1.4.1 Konsep
Konsep merupakan penggabungan dan perbandingan bagian-bagian dari suatu penggambaran dengan bagian-bagian dari berbagai penggambaran lain yang
sejenis, berdasarkan asas-asas tertentu secara konsisten Koentjaraningrat 2009:85. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, 2005 konsep
merupakan rancangan ide atau pengertian yang diabstrakkan dari peristiwa
konkret. Maka, berdasarkan pengertian diatas penulis akan menjelaskan beberapa
konsep yang berkaitan dengan tulisan ini.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ke empat, kajian atau analisis adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan
bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan. Dengan demikian, kata analisis dalam
tulisan ini berarti hasil penguraian objek penelitian. Melodi dan teks Inggou Parlajang yang didapat akan diuraikan agar memperoleh pengertian dan
pemahaman makna tentang Inggou Parlajang. Pengertian musik adalah pengungkapan melalui gagasan melalui bunyi,
yang unsur dasarnya berupa melodi, irama, dan harmoni dengan unsur pendukung berupa gagasan, sifat dan warna bunyi Soeharto. M dalam buku “Kamus Musik”
1992:86
7
Teks adalah naskah yang berupa kata-kata dari pengarang, kutipan dari kitab suci untuk pangkal ajaran atau alasan, bahan tertulis untuk dasar
. Dari pengertian musik ini, dapat dikatakan bahwa musikal merupakan suatu ungkapan dari ekspresi manusia yang diolah dalam suatu nada-
nada yang harmonis. Inggou Parlajang merupakan sebuah lagu yang penulis nyatakan sebagai objek kajian Etnomusikologi, karena ada atau terbentuk dari
struktur, bentuk, bunyi-bunyian, unsur musikal yang dapat di golongkan atau dikategorikan sebagai nyanyian. Kemudian, Inggou Parlajang juga mengandung
unsur nada, rythem dan harmoni. Sesuai dengan pengertian diatas, maka penulis
akan membahas yang tertuju pada melodi.
7
Lihat skripsi Kezia Purba “Analisis Musikal dan Tekstual Marsialop Ari Karya Taralamsyah Saragih ”
memberikan pelajaran, berpidato dan sebagainya Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi keempat 2008:1474. Dari pengertian teks diatas, maka tekstual adalah
sesuatu yang berkaitan dengan teks. Sesuai dengan judul tulisan ini, penulis akan menganalisa makna dari teks atau kata dari lagu tersebut.
1.4.2 Teori
Teori merupakan pendapat yang dikemukakan mengenai suatu peristiwa Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005. Kerlinger dalam Sugiono 2009:79,
mengemukakan:
Theory is a set of interrelated construct concepts, definitions, and proposition that present a systematic view of phenomena by specipying
relations among variabels, with purpose of explaining and predicting the phenomena.
Artinya secara harfiah, teori adalah sebuah hubungan konsep, defenisi, proposisi yang menunjukkan suatu urutan yang sistematis dengan fenomena yang
menggambarkan hubungan variabel, dengan tujuan menjelaskan dan memprediksi fenomena tersebut. Untuk itu, penulis menggunakan teori sebagai landasan untuk
membahas dan menjawab pokok permasalahan. Untuk menganalisis struktur melodi Inggou Parlajang penulis menggunakan teori weighted scale
8
a. Tangga nada,
yang dikemukakan oleh William P. Malm. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam
mendeskripsikan melodi Malm dalam terjemahan Takari 1995:15 yaitu:
b. nada dasar pitch center,
c. wilayah nada,
d. jumlah nada-nada,
8
Weighted scale artinya bobot tangga nada
e. jumlah interval,
f. pola-pola kadensa,
g. formula-formula melodik, dan
h. kontur
Untuk mendukung analisis struktur melodi Inggou Parlajang, penulis menggunakan metode transkripsi. Transkripsi merupakan proses penotasian bunyi
yang didengar dan dilihat. Dalam mengerjakan transkripsi penulis menggunakan pada notasi musik yang dinyatakan Seeger yaitu notasi preskriptif dan deskriptif.
Notasi preskriptif adalah notasi yang dimaksudkan sebagai alat pembantu untuk penyaji supaya dapat menyajikan komposisi musik. Sedangkan notasi deskriptif
adalah notasi yang dimaksudkan untuk menyampaikan kepada pembaca tentang ciri-ciri atau detail-detail komposisi musik yang belum diketahui oleh pembaca.
Berdasarkan penjelasan diatas, penulis akan menggunakan notasi preskriptif. Penulis akan menyampaikan atau memberikan informasi tentang Inggou
Parlajang dengan detail agar jelas tujuan dari komposisi Inggou Parlajang. Setiap kebudayaan musik dunia memiliki sistem-sistem musik yang
berbeda. Karena kebudayaan musik dunia dikerjakan dengan cara yang tidak sama oleh setiap pendukung kebudayaan Nettl 1977:3. Sistem-sistem musik tersebut
dapat berupa teori, penciptaan, pertunjukan, pendokumentasian, penggunaan, fungsi, pengajaran, estetika dan lain-lain.
Salah satu sistem yang terlihat jelas dalam suatu kebudayaan musik dunia adalah pengajarannya yang diwariskan secara oral tradition
9
9
Oral Tradition artinya komunikasi yang disampaikan secara lisan.
Nettl 1973:3.
Dengan demikian pewarisan kebudayaan melalui mulut ke mulut dapat menciptakan hasil kebudayaan musik yang berbeda dari setiap generasi. Hal ini
tentu dapat dijadikan sebagai hal yang menarik untuk diteliti dan harus diketahui tentang materi-materi lisan dan variasi ragam musik yang menggunakan istilah-
istilah ideal dari suatu kebudayaan musik itu sendiri. Dalam proses menganalisa struktur teks-teks Inggou Parlajang, penulis
berpedoman pada teori William P. Malm. Dalam buku terjemahan Music Culture of The Pasific, the Near, East, and Asia, ia menyatakan bahwa dalam musik
vokal, hal yang sangat penting diperhatikan adalah hubungan antara musik dengan teksnya. Apabila setiap nada dipakai untuk setiap silabel atau suku kata, gaya ini
disebut silabis. Sebaliknya bila satu suku kata dinyanyikan dengan beberapa nada disebut melismatis.
Studi tentang teks juga memberikan kesempatan untuk menemukan hubungan antara aksen dalam bahasa dengan aksen pada musik, Serta sangat
membantu melihat reaksi musikal bagi sebuah kata yang dianggap penting dan pewarnaan kata-kata dalam puisi Malm dalam terjemahan Takari 1995:17.
Untuk mengetahui dan mendalami dari teks-teks Inggou Parlajang, penulis menggunakan teori semiotika. Istilah kata semiotika ini berasal dari
bahasa Yunani, semeioni. Panuti Sudjiman dan Van Zoest bakar 2006:45-51 menyatakan bahwa semiotika berarti tanda atau isyarat dalam satu sistem lambang
yang lebih besar. Teori semiotika adalah sebuah teori mengenai lambang yang dikomunikasikan.
Untuk mengetahui fungsi musik dari lagu Inggou Parlajang ini, digunakan teori Fungsi musik oleh Alan P. Merriam 1964-223 dalam buku Pluralitas
2004:143-144.
1.5 Metode Penelitian
Metode ilmiah dari suatu pengetahuan merupakan segala cara yang digunakan dalam ilmu tersebut, untuk mencapai suatu kesatuan Koentjaraningrat
2009:35. Sedangkan penelitian diartikan sebagai upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip
dengan sabar, hati-hati dan sistematis untuk mewujudkan kebenaran Mardalis
2006:24.
Jadi, metode penelitian adalah cara yang dipakai untuk mendapatkan atau memperoleh informasi atau fakta yang ada didalam objek penelitian. Penulis juga
menggunakan metode kualitatif agar mendapatkan dan mengumpulkan data serta menguraikannya dengan mewawancarai informan dari anak dan murid dari
Taralamsyah Saragih.
1.5.1 Wawancara
Dalam penelitian ini, wawancara dilakukan untuk mengumpulkan data- data yang dibutuhkan oleh penulis. Koentjaraningrat 1983:138-139 menyatakan
pada umumnya ada beberapa macam wawancara yang dikenal oleh para peneliti. Beberapa macam wawancara dibagi ke dalam dua golongan besar, yaitu:
1. wawancara berencana standardized interview dan
2. wawancara tak berencana unstandardized interview.
Wawancara berencana selalu terdiri dari suatu daftar pertanyaan yang telah direncanakan dan disusun sebelumnya. Sebaliknya tak berencana tak mempunyai
suatu persiapan sebelumnya dari suatu daftar pertanyaan dengan susunan kata dan dengan tata urut tetap yang harus dipatuhi oleh peneliti secara ketat. Demikian
macam metode wawancara tak berencana secara lebih khusus dapat dibagi ke dalam a metode wawancara berstruktur structured interview dan b metode
wawancara tak berstruktur unstructured interview. Wawancara tak berstruktur juga dapat dibedakan secara lebih khusus lagi dalam dua golongan, ialah 1
wawancara yang berfokus focused interview dan 2 wawancara bebas free interview. Wawancara juga merupakan salah satu teknik pengumpulan data dan
keterangan-keterangan untuk melegkapi data yang diperoleh oleh penulis. Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk
mendapatkan keterangan-keterangan lisan melalui bercakap-cakap dan berhadapan muka dengan orang yang dapat memberikan keterangan pada si
peneliti Mardalis 2006:64.
Dalam wawancara, penulis menetapkan 2 narasumber, yaitu Bapak Harris Hemdy Purba dan Normasiah Saragih mereka mempunyai pengetahuan
berkesenian yang tinggi. Bpk. Harris sendiri adalah seorang pengajar tari dan Normasiah adalah guru musik di SMK 11 Medan sekaligus anak kandung dari
Taralamsyah Saragih. Selain itu, penulis juga mewawancarai beberapa tokoh masyarakat lainnya yang berkaitan untuk pengembangan penulisan skripsi ini.
1.5.2 Kerja laboratorium
Dalam kerja laboratorium, penulis akan mengumpulkan data, mulai dari wawancara, dokumentasi, dan perekaman diuraikan secara rinci, detail dan
ditafsirkan dengan pendekatan emik dan etik. Data perekaman audio menjadi objek yang diteliti oleh penulis dengan cara di transkripsikan dengan cara
didengar dan menuliskannya kedalam notasi balok. Selanjutnya, data tersebut diklasifikasi dan dibentuk sebagai data. Data tersebut di perbaiki dan diperbarui
agar tidak rancu sesuai objek penelitian dalam menulis skripsi. Pengolahan data ini dilakukan bertahap, karena data-data tidak didapat atau diperoleh sekaligus.
Data-data tersebut juga merupakan data-data yang diperlukan sesuai dengan kriteria disiplin ilmu Etnomusikologi.
1.5.3 Studi kepustakaan
Sebelum melakukan penelitian lapangan, penulis terlebih dahulu melakukan studi kepustakaan yaitu membaca buku-buku, skripsi, makalah yang
berhubungan dengan apa yang kita teliti atau objek permasalahan. Studi kepustakaan ini dilakukan untuk menjadi kerangka acuan didalam penulisan dan
juga untuk melengkapi data-data. Koentjaraningrat 2009:35 menyatakan bahwa studi pustaka bersifat penting karena membantu penulis untuk menemukan gejala-
gejala dalam objek penelitian.
Melalui studi pustaka, penulis sebagai peneliti awam diperkaya dengan informasi-informasi yang terdapat dalam berbagai sumber buku yang
berhubungan dengan penulisan skripsi ini. Dalam ilmu Etnomusikologi, ada dua sistem kerja dalam penelitian, yaitu desk work kerja laboratorium dan field work
kerja lapangan. Studi kepustakaan tergolong ke dalam kerja laboratorium. Di mana sebelum melakukan penelitian, peneliti mengumpulkan data-data dan
merangkum data-data yang telah didapat. Kerja ini dimaksudkan untuk mempermudah peneliti saat terjun ke lapangan. Selain itu, penulis dipersiapkan
dan diarahkan untuk melakukan penelitian lapangan. Penulis juga mengumpulkan data dengan teknologi internet. Dengan melalui penelusuran di situs
www.google.com, website Simalungun, blog-blog, dokumen dan lainnya. Semua data informasi yang penulis dapatkan melalui, buku, internet, skripsi dan lainnya
membantu penulis untuk menyempurnakan penulisan skripsi ini.
1.6 Lokasi penelitian
Lokasi penelitian penulis bertempat di Medan. Alasan penulis memilih lokasi penelitian di Medan adalah karena bertepatan dengan tempat tinggal
informan. Informan adalah anak dari Taralamsyah Saragih yaitu Normasiah Saragih yang beralamat di jl. Marindal I gang. Amarta No. 23 dan juga murid dari
Taralamsyah Saragih yaitu Haris Purba, jl. Ngumban Surbakti gang. Kamboja 20, No. 2 Medan. Dan menjadi informan kunci dalam penelitian ini.
BAB II BIOGRAFI TARALAMSYAH SARAGIH
2.1 Pengertian Biografi
Dalam disiplin ilmu sejarah biografi dapat didefenisiskan sebagai sebuah riwayat hidup seseorang. Sebuah tulisan biografi dapat berbentuk beberapa baris
kalimat saja, namun juga dapat berupa tulisan yang lebih dari satu buku. Perbedaannya adalah, biografi singkat hanya memaparkan tentang fakta-fakta
kehidupan seseorang dan peranan pentingnya dalam masyarakat. Sedangkan biografi yang lengkap biasanya memuat dan mengkaji informasi-informasi
penting, yang dipaparkan lebih detail dan tentu saja dituliskan dengan penulisan yang baik dan jelas. Sebuah biografi biasanya menganalisa dan menerangkan
kejadian-kejadian pada hidup seorang tokoh yang menjadi objek pembahasannya. Dengan membaca biografi, pembaca akan menemukan hubungan
keterangan dari tindakan yang dilakukan dalam kehidupan seseorang tersebut, juga mengenai cerita-cerita atau pengalaman-pengalaman selama hidupnya. Suatu
karya biografi biasanya bercerita tentang kehidupan orang terkenal dan orang tidak terkenal, dan biasanya biografi tentang orang yang tidak terkenal akan
menjadikan orang tersebut dikenal secara luas, jika didalam biografinya terdapat sesuatu yang menarik untuk disimak oleh pembacanya, namun demikian biasanya
biografi hanya berfokus pada orang-orang atau tokoh-tokoh terkenal saja. Tulisan biografi biasanya bercerita mengenai seorang tokoh yang sudah meninggal dunia,
namun tidak jarang juga mengenai orang atau tokoh yang masih hidup. Banyak biografi yang ditulis secara kronologis atau memiliki suatu alur tertentu, misalnya