Anak Bekerja Variabel X Tabel 1.
Sumber : Kuesioner, 2015
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di lapangan melalui teknik penyebaran angket kuesioner kepada responden, ternyata semua kuesioner telah diisi dan
memenuhi syarat untuk dianalisis. Data kuesioner yang telah terkumpul sebanyak 30 kuesioner dari 30 responden. Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai data
yang telah terkumpul, dapat dilihat pada tabel-tabel distribusi data yang telah dianalisis sesuai dengan kemampuan penulis, sebagai berikut :
5.2. Anak Bekerja Variabel X Tabel 5.2.1.
Jawaban Responden Tentang Lamanya Bekerja
No Jawaban
Jumlah 1
1-6 bulan 14
46,7 2
6-12 bulan 6
20 3
Di atas 1 tahun 10
33,3 Jumlah
30 100
Sumber : Kuesioner, 2015
Berdasarkan data pada tabel 5.2.1. apat disimpulkan bahwa, sebagian besar anak-anak bekerja selama 1-6 bulan mereka belum lama memasuki dunia pekerjaan, khususnya bekerja
di kilang batu bata dan menurut pernyataan beberapa anak yang bekerja tujuan mereka bekerja adalah membantu orang tua memenuhi kebutuhan dan di samping itu untuk
mendapatkan tambahan uang jajan. Berdasarkan kuesioner yang diisi oleh responden mereka yang baru bekerja 1-6 bulan memiliki nilai yang lebih baik dari responden lainnya dapat
dilihat berdasarkan jawaban 4 orang anak yang mendapatkan juara di semester yang lalu. Mereka yang bekerja 1-6 bulan memiliki motivasi untuk berprestasi di sekolah meskipun
harus bekerja karena kondisi ekonomi.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.2.2. Jawaban Tentang Tujuan Memasuki Dunia Kerja
No Pilihan
Frekuensi Persentase
1 Membantu orang tua memenuhi kebutuhan
hidup 14
46,7
2 Sebagai tambahan uang jajan
15 50
3 Ikut-ikutan teman
1 3,3
Jumlah 30
100
Sumber : Kuesioner, 2015
Berdasarkan data pada tabel 5.2.2. dapat disimpulkan bahwa, anak-anak memasuki dunia pekerjaan dan bekerja di kilang batu bata, pada umumnya untuk menambah uang jajan
yang dirasa kurang mencukupi untuk si anak namun meskipun demikian mereka juga memberikan upah yang diterima kepada orang tua sebagai tambahan untuk memenuhi
kebutuhan hidup dan sebagian lagi responden memasuki dunia pekerjaan dengan tujuan membantu orang tua memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari karena keadaan ekonomi
keluarga yang tergolong miskin. Adapun responden yang mengisi kuesioner dengan jawaban ikut-ikutan teman adalah anak yang bekerja karena diajak temannya bekerja dan melihat
banyak teman-temannya yang bekerja sehingga dia pun ikut bekerja.
Tabel 5.2.3. Jawaban Responden Tentang Yang Mempengaruhi Anak Bekerja
No Pilihan
Frekuensi Persentase
1 Keluarga
10 33,3
2 Teman-teman
7 23,3
Universitas Sumatera Utara
3 Diri sendiri
13 43,4
Jumlah 30
100
Sumber : Kuesioner, 2015
Berdasarkan data pada tabel 5.2.3. dapat disimpulkan bahwa, anak-anak yang bekerja di kilang batu bata bekerja atas keinginannya sendiri, dengan alasan untuk menambah uang
jajan dan juga membantu orang tua memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dikarenakan kondisi ekonomi keluarga yang tergolong miskin. Meskipun bekerja, mereka tetap bersekolah
karena sekolah merupakan hal yang paling utama. Bekerja tidak menghalangi mereka untuk tetap belajar dan mendapatkan nilai yang baik, terbukti dari 4 orang yang mendapatkan juara
di kelas. Berdasarkan wawancara singkat peneliti, empat orang responden yang mendapatkan juara kelas pada semester lalu mengatakan meskipun bekerja mereka sebisa mungkin harus
tetap berprestasi sesuai dengan nasihat orang tua mereka.
Tabel 5.2.4. Jawaban Responden Tentang Waktu Bekerja Dalam Sehari
No Pilihan
Frekuensi Persentase
1 1-4 jam
2 4-8 jam
30 100
3 Di atas 8 jam
Jumlah 30
100
Sumber : Kuesioner, 2015
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan data pada tabel 5.2.4. dapat disimpulkan bahwa, anak-anak yang bekerja di kilang batu memiliki jam kerja yang sama, dilakukan setelah pulang sekolah mulai pukul 1
siang sampai pukul 6 sore, anak-anak yang tidak masuk ke sekolah lebih memilih bekerja dari pukul 7 pagi sampai pukul 6 sore. Setelah bekerja mereka mandi dan istirahat karena sebagian
besar mereka yang bekerja 1-6 bulan dan 6-12 bulan mengaku mengalami kelelahan, sementara mereka yang bekerja di atas 1 tahun mengaku biasa saja karena tubuh telah
beradaptasi dengan kegiatan bekerja. Waktu bekerja mereka tergolong lama yaitu sekitar 5 hingga 6 jam dan melelahkan melihat pekerjaan mereka adalah pekerjaan yang mengandalkan
kekuatan fisik.
Tabel 5.2.5. Tentang Upah Yang Diterima Dalam Sehari
No Pilihan
Frekuensi Persentase
1 Rp. 10.000,- - Rp. 40.000,-
1 3,3
2 Rp. 40.000,- - Rp. 60.000,-
29 96,7
3 Di atas Rp. 60.000,-
Jumlah 30
100
Sumber : Kuesioner, 2015
Berdasarkan data pada tabel 5.2.5. dapat disimpulkan bahwa, upah yang diterima anak-anak yang bekerja di kilang batu pada umumnya berada pada nominal Rp. 40.000,- - Rp.
60.000,- yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari maupun kebutuhan sekolah,
Universitas Sumatera Utara
sedangkan anak yang mendapatkan upah pada nominal Rp. 10.000,- - Rp. 40.000,- hanyalah satu orang yang bekerja dengan orang tuanya sendiri kilang batu milik pribadi sehingga
upah yang diterima hanyalah sebagai uang tambahan bagi si anak. Upah yang mereka terima sama dengan upah yang diterima oleh orang dewasa yang bekerja di kilang batu bata. Upah
Rp. 60.000,- merupakan upah standar dengan sistem kerja harian, sedangkan Upah Rp. 70.000,- merupakan upah dengan sistem kerja borongan yaitu dengan melihat jumlah batu
yang dihasilkan selama 5 jam bekerja.
Tabel 5.2.6. Tentang Penggunaan Upah Yang Diterima
No Pilihan
Frekuensi Persentase
1 Kebutuhan sandang pakaian, pangan
makan, dan papan rumah 19
63,3
2 Kebutuhan sekolah
11 36,7
3 Rekreasi hiburan
Jumlah 30
100
Sumber : Kuesioner, 2015
Berdasarkan data pada tabel 5.2.6. dapat disimpulkan bahwa, sebagian besar anak- anak bekerja di kilang batu bata adalah dalam rangka memenuhi kebutuhan sandang
pakaian, pangan makan, dan papan rumah seperti untuk biaya makan sehari-hari, yang diserahkan kepada orang tuanya untuk dibelanjakan sayur-mayur dan lauk-pauk, membeli
baju membayar tagihan listrik dan air per bulan dan lain sebagainya. Sedangkan sisanya
Universitas Sumatera Utara
menggunakan upah yang diterima untuk memenuhi kebutuhan sekolah, seperti membayar uang SPP, uang buku, uang ujian, uang baju pramuka dan sebagainya.
Tabel 5.2.7. Tentang Kondisi Tubuh Setelah Bekerja
No Pilihan
Frekuensi Persentase
1 Biasa Saja
9 30
2 Lelah
21 70
3 Sangat Lelah
Jumlah 30
100
Sumber : Kuesioner, 2015
Berdasarkan data pada tabel 5.2.7. di atas, dapat disimpulkan bahwa, hampir seluruh anak menyatakan lelah setelah bekerja hal ini sangatlah wajar mengingat pekerjaan yang
mereka lakukan tidaklah mudah, karena harus menjemur batu, mendorong batu menggunakan kereta sorong yang merupakan kegiatan yang menggunakan kekuatan fisik dan berdasarkan
kuesioner mereka yang menjawab kelelahan adalah yang baru bekerja selama 1-6 bulan dan 6-12 bulan. Sedangkan, yang menyatakan biasa saja adalah mereka yang telah bekerja lebih
dari setahun sehingga tubuh mereka sudah beradaptasi dengan pekerjaan tersebut. Kelelahan sangat berpengaruh pada prestasi belajar karena ketika lelah anak-anak mengalami penurunan
daya serap dan konsentrasi terhadap pelajaran dan hal tersebut terbukti dari 30 orang
Universitas Sumatera Utara
responden, hanya 4 orang anak yang mendapatkan nilai yang baik karena faktor motivasi diri, cara mendidik orang tua dan cara mengajar guru sedangkan 26 orang responden biasa-biasa
saja.
Tabel 5.2.8. Tentang Mengantuk Ketika Mengikuti Proses Belajar Mengajar
No Pilihan
Frekuensi Persentase
1 Tidak Mengantuk
15 50
2 Mengantuk
15 50
3 Sangat Mengantuk
Jumlah 30
100
Sumber : Kuesioner, 2015
Berdasarkan data pada tabel 5.2.9. di atas, dapat disimpulkan bahwa, ketika proses belajar mengajar berlangsung sebagian responden menyatakan mengantuk akibat kelelahan
yang ditimbulkan setelah bekerja ber jam-jam sehingga tidak dapat fokus, proses penyerapan pelajaran berkurang dan tidak dapat mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan baik,
sedangkan sebagian lainnya menyatakan tidak mengantuk adalah mereka yang telah bekerja lebih dari setahun, meskipun mereka tidak mengantuk tetap saja mereka tidak memiliki nilai
yang baik karena kurangnya motivasi untuk mendapatkan prestasi dan juara di kelas, hanya 4 orang responden yang mengaku tidak mengantuk namun mampu menyerap pelajaran yang
diberikan dengan baik karena motivasi diri dan cara mendidik orang tua yang baik.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.2.10. Tentang Waktu yang Digunakan Untuk Bermain dalam Sehari
No Pilihan
Frekuensi Persentase
1 Di atas 2 jam
6 20
2 Kurang dari 2 jam
18 60
3 Tidak pernah
6 20
Jumlah 30
100
Sumber : Kuesioner, 2015
Berdasarkan data pada tabel 5.2.10. di atas, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar anak-anak memiliki waktu bermain kurang dari 2 jam bahkan ada 6 orang yang tidak pernah
sama sekali menggunakan waktunya untuk bermain, artinya mereka tidak memiliki cukup waktu bermain. Menurut wawancara yang dilakukan, anak-anak yang menggunakan waktu
bermainnya selama kurang dari dua jam adalah dengan berkumpul dan bersenda gurau dengan teman-temannya baik mereka yang sama-sama bekerja maupun yang tidak bekerja. Biasanya
mereka berkumpul bersama teman-teman selesai mandi, mengerjakan PR atau membaca buku atau sebaliknya berkumpul bersama teman terlebih dahulu lalu kemudian mengerjakan PR
dan membaca buku. Waktu bermain sangat diperlukan untuk anak-anak terlebih lagi mereka yang bekerja, karena kondisi tubuh dan fikiran yang lelah hanya dapat disegarkan kembali
melalui bermain bersama teman-teman dan sebagainya.
Tabel 5.2.11. Tentang Kegiatan Ekstrakurikuler yang Diikuti
Universitas Sumatera Utara
No Pilihan
Frekuensi Persentase
1 2
2 1
10 33,3
3 Tidak ada
20 66,7
Jumlah 30
100
Sumber : Kuesioner, 2015
Berdasarkan data pada tabel 5.2.11. di atas, dapat disimpulkan bahwa, anak-anak yang bekerja hanya 10 orang saja yang memiliki minat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler dan 4
orang responden diantaranya adalah yang mendapatkan juara kelas, kegiatan ekstrakurikuler hanya diadakan pada hari sabtu setelah pulang sekolah sampai pukul 1 siang. Anak-anak yang
mengikuti kegiatan ekstrakurikuler bekerja setelah selesai mengikuti kegiatan, adapun kegiatan yang mereka ikuti yaitu pramuka sedangkan sebagian besar anak-anak tidak
mengikuti satupun kegiatan ekstrakurikuler. Mereka yang tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler menyatakan hal tersebut tidak penting diikuti dan mereka lebih memilih
bekerja dikarenakan motivasi diri untuk mendapatkan prestasi atau juara kelas yang rendah.
5.4. Prestasi Belajar Variabel Y Tabel 5.4.12.