3.10 Teknik Analisis Data
3.10.1 Analisis Korelasi
Analisis korelasi digunakan untuk menentukan hubungan antara dua atau lebih variabel, dimana data variabel tersebut terdistribusi secara normal.
Dasar pengambilan keputusan untuk uji korelasi linier dengan taraf signifikasi sebesar 5 dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Jika nilai signifikansi 0,05, maka terdapat korelasi.
2. Jika nilai signifikansi 0,05, maka tidak terdapat korelasi.
3.10.2 Uji Independent Sample T-Test
Uji Independent Sample T-Test beda dua rata-rata merupakan uji parametrik yang digunakan untuk menguji signifikansi beda rata-rata 2 kelompok
dengan data variabel yang berdistribusi normal. Uji ini dilakukan dengan membandingkan rata-rata mean dua variabel bebas tersebut apakah sama atau
berbeda. Dasar pengambilan keputusan dilakukan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut, dengan taraf signifikansi yang diterapkan adalah 5. a.
Jika nilai Asymp. Sig. 2-tailed 0,05, maka hipotesis diterima, artinya terdapat perbedaan yang signifikan dari Capital Adequacy Ratio CAR, Non
Performing Loan NPL, Return on Asset ROA, Return on Equity ROE, Beban Operaional terhadap Pendapatan Operaional BOPO, Net Interest
Margin NIM, Loan to Deposit Ratio LDR, dan Posisi Devisa Neto PDN antara bank swasta dan bank pemerintah yang go public di Bursa Efek
Indonesia.
b. Jika nilai Asymp. Sig. 2-tailed 0,05, maka hipotesis ditolak, artinya tidak
terdapat perbedaan yang signifikan dari Capital Adequacy Ratio CAR, Non Performing Loan NPL, Return on Asset ROA, Return on Equity ROE,
Beban Operaional terhadap Pendapatan Operaional BOPO, Net Interest Margin NIM, Loan to Deposit Ratio LDR, dan Posisi Devisa Neto PDN
antara bank swasta dan bank pemerintah yang go public di Bursa Efek Indonesia.
3.10.3 Uji Mann-Whitney
Uji Mann-Whitney adalah uji nonparametrik yang digunakan untuk mengetahui perbedaan rata-rata mean 2 kelompok yang berbeda apabila data
variabelnya tidak berdistribusi normal. Dasar pengambilan keputusan dilakukan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut, dengan taraf signifikani yang diterapkan adalah 5. a.
Jika nilai Asymp. Sig. 2-tailed 0,05, maka hipotesis diterima, artinya terdapat perbedaan yang signifikan dari Capital Adequacy Ratio CAR, Non
Performing Loan NPL, Return on Asset ROA, Return on Equity ROE, Beban Operaional terhadap Pendapatan Operaional BOPO, Net Interest
Margin NIM, Loan to Deposit Ratio LDR, dan Posisi Devisa Neto PDN antara bank swasta dan bank pemerintah yang go public di Bursa Efek
Indonesia. b.
Jika nilai Asymp. Sig. 2-tailed 0,05, maka hipotesis ditolak, artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan dari Capital Adequacy Ratio CAR, Non
Performing Loan NPL, Return on Asset ROA, Return on Equity ROE,
Beban Operaional terhadap Pendapatan Operaional BOPO, Net Interest Margin NIM, Loan to Deposit Ratio LDR, dan Posisi Devisa Neto PDN
antara bank swasta dan bank pemerintah yang go public di Bursa Efek Indonesia.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Gambaran Umum Perusahaan
Bank yang digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini adalah bank yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan peneliti. Bank yang memenuhi
kriteria tersebut berjumlah 18 delapan belas bank. Profil perusahaan yang menjadi sampel penelitian adalah sebagai berikut.
1. Bank Ekonomi Raharja, Tbk.
Bank Ekonomi Raharja, Tbk. didirikan pada tanggal 15 Mei 1989 dengan nama awal Bank Mitra Raharja lalu 4 empat bulan kemudian berganti nama
menjadi Bank Ekonomi Raharja lebih dikenal dengan nama Bank Ekonomi. Pada tahun 1992, Bank Ekonomi Raharja, Tbk. berhasil mengakreditasi status
menjadi bank devisa sehingga bentuk pelayanan kepada masyarakat semakin dapat diperluas dan dikembangkan. Total modal Bank Ekonomi Raharja, Tbk.
per 31 Desember 2014 mencapai Rp. 3.023.145.000.000,00. Bank Ekonomi
Raharja, Tbk. terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 8 Januari 2008.
2. Bank Central Asia, Tbk
Bank Central Asia, Tbk. berdiri pada tahun 1981 dengan nama Central Sari Metropolitan Leasing Corporation CSML. Pada tahun 2001, Central Sari
Metropolitan Leasing berubah nama menjadi Central Sari Finance CSF, diikuti dengan perubahan kepemilikan saham, dimana Bank Central Asia, Tbk BCA
menjadi pemegang saham mayoritas, serta perubahan fokus usaha menjadi