bagi lancarnya kegiatan perekonomian di sektor riil. Kegiatan bank tersebut memungkinkan masyarakat melakukan kegiatan investasi, kegiatan distribusi,
serta kegiatan konsumsi barang dan jasa, mengingat bahwa kegiatan investasi- distribusi-konsumsi tidak dapat dilepaskan dari adanya penggunaan uang.
Kelancaran kegiatan investasi-distribusi-konsumsi ini tidak lain adalah kegiatan pembangunan perekonomian suatu masyarakat.
c. Fungsi Bank sebagai Agent of Services
Fungsi bank sebagai agent of services adalah lembaga yang memberikan pelayanan kepada masyarakat. Di samping melakukan kegiatan penghimpunan
dan penyaluran dana, bank juga memberikan penawaran jasa perbankan yang lain kepada masyarakat. Jasa yang ditawarkan bank ini erat kaitannya dengan
kegiatan perekonomian masyarakat secara umum, berupa jasa pengiriman uang, penitipan barang berharga pemberian jaminan bank, dan penyelesaian tagihan.
2.2 Perbedaan Bank Swasta dengan Bank Pemerintah
Dalam hal menjalankan usaha atau operasionalnya, bank swasta dan bank pemerintah memiliki kesamaan, seperti cara menghimpun dana, menyalurkan
pinjaman, dan jasa-jasa lainnya. Perbedaan antara bank pemerintah dengan bank swasta menyangkut aspek kepemilikannya, dimana yang dikatakan bank swasta
adalah bank yang akte pendirian maupun sahamnya baik seluruh atau sebagian besar dimiliki pihak swasta. Sedangkan yang dikatakan bank pemerintah adalah
bank yang akte pendiriannya dimiliki oleh pemerintah pusat dan sahamnya baik seluruh atau sebagian besar juga dimiliki oleh pemerintah pusat. Perbedaan ini
sangat menentukan pihak manajemen yang akan mengelola bank tersebut
nantinya, dimana manajemen merupakan pihak yang akan menentukan keberhasilan bank tersebut melalui keputusan-keputusan yang mereka ambil
Meitasari, 2014. Berdasarkan Ikatan Bankir Indonesia 2013:8, perbedaan antara bank
swasta dengan bank pemerintah menyangkut aspek pendiriannya, dimana bank swasta adalah bank yang didirikan dan menjalankan usaha golongan pengusaha
tertentu setelah mendapatkan izin dari Menteri Keuangan, sedangkan bank pemerintah adalah bank yang hanya dapat didirikan berdasarkan undang-undang.
2.3 Kinerja Keuangan Bank
Kinerja keuangan bank merupakan gambaran kondisi keuangan bank pada suatu periode tertentu baik menyangkut aspek penghimpunan dana maupun
penyaluran dana yang biasanya diukur dengan indikator kecukupan modal, likuiditas, dan profitabilitas bank Jumingan, 2005:239. Jika dikaitkan dengan
keuangan, maka kinerja merupakan hasil yang dicapai dari input finansial yang telah digunakan menghasilkan output. Diharapkan dari sumber dana tersebut
dapat digunakan secara optimal sesuai dengan proporsinya untuk digunakan mencapai tujuan perusahaan secara umum adalah untuk menghasilkan laba bagi
perusahaan Muqorobin dan Nasir, 2009. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia 2009:8, kinerja keuangan adalah
hubungan antara penghasilan dan beban dari entitas sebagaimana disajikan dalam laporan laba rugi. Laba sering digunakan sebagai ukuran kinerja atau sebagai
dasar untuk pengukuran lain, seperti tingkat pengembalian investasi atau laba per saham.
Kinerja bank merupakan hal yang penting karena merupakan cerminan dari kemampuan bank dalam mengelola aspek permodalan dan asetnya dalam
mendapatkan laba, serta implikasi dari fungsi bank sebagai intermediary dimana likuiditas bank diukur berdasarkan kredit yang disalurkan kepada masyarakat
dibanding dana yang diberikan oleh pihak ketiga. Fenomena yang terjadi adalah dimana keadaan perekonomian Indonesia di sektor perbankan mengalami
keadaan yang pasang surut Octaviyanty, 2013. Kesulitan keuangan jika tidak ditangani dengan baik dapat memaksa pemilik untuk menambah setoran dana ke
dalam perusahaan atau malah merelakan menutup perusahaannnya. Melalui manajemen keuangan yang baik diharapkan bank dapat meningkatkan kinerja
keuangannya dalam setiap kondisi ekonomi Afriyeni, 2008. Dengan kinerja yang baik, bank akan dapat lebih mudah mendapatkan
kepercayaan dari para nasabah agent of trust. Perbankan sebagai badan usaha yang bergerak di bidang keuangan atau finansial sangat membutuhkan
kepercayaan dari para nasabah tersebut guna mendukung dan memperlancar kegiatan yang dilakukannya. Lancarnya kegiatan yang dilakukan oleh bank akan
sangat mendukung dalam mencapai kesejahteraan para stackholder dan akan meningkatkan nilai perusahaan Sukarno, 2006.
2.4 Laporan Keuangan Bank