51
4.2.3 Pengujian Hipotesis
Dalam penelitian ini akan dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan pengujian koefisien determinasi, pengujian signifikansi
parsial uji-T dan pengujian signifikansi simultan uji-F.
a. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi R-Square menunjukkan seberapa besar variabel independen menjelaskan variabel dependennya. Apabila nilai
R-Square semakin mendekati 1 satu, maka variabel-variabel independen memberikan semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variabel dependen.
Tabel 4.4 Koefisien Determinasi R-Square
Model Summary
b
Mod el
R R Square
Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .472
a
.223 .094
10.02484 1.645
a. Predictors: Constant, TATO, ROA, UDD, EQ, UDK b. Dependent Variable: PER
Pada tabel 4.6 hasil analisis uji koefisien determinasi menunjukkan nilai R koefisien korelasi sebesar 0,472 yang berarti korelasi atau
hubungan antar variabel yaitu variabel dependen kinerja perusahaan dengan variabel independennya ukuran dewan komisaris, ukuran
Universitas Sumatera Utara
52 dewan direksi, earnings quality, return on assets, total assets turnover
mempunyai hubungan sebesar 47,2 . Koefisien korelasi R yang semakin kuat apabila koefisien R semakin mendekati nilai 1.
Nilai koefisien determinasi R-Square sebesar 0,223 berarti 22,3 kinerja perusahaan dipengaruhi oleh ukuran dewan komisaris, ukuran
dewan direksi, earnings quality, return on assets, total assets turnover. Sementara, sisanya sebesar 77,7 dapat dijelaskan oleh variabel
lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Nilai Adjusted R Square sebesar 0,094 mengindikasikan bahwa
variabel independen ukuran dewan komisaris, ukuran dewan direksi, earnings quality, return on assets, total assets turnover mampu
menjelaskan variabel dependen sebesar 9,4 dan sisanya sebesar 80,6 dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini.
b. Uji Signifikansi Parsial Uji-T
Untuk melihat pengaruh masing-masing satu variabel independen dengan variabel dependen, maka harus dilakukan uji-T. Dalam uji-T
digunakan hipotesis sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
53 Ho
: variabel ukuran dewan komisaris, ukuran dewan direksi, earnings quality, return on assets
dan total assets turnover tidak berpengaruh
signifikan secara
parsial terhadap
kinerja perusahaan
Ha : variabel ukuran dewan komisaris, ukuran dewan direksi, earnings
quality, return on assets dan total assets turnover berpengaruh
signifikan secara parsial terhadap kinerja perusahaan.
Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak digunakan statistik T uji secara parsial dengan tingkat
signifikansi α = 5. Kriteria pengujian yang digunakan adalah jika nilai signifikansi α lebih kecil dari 0,05 maka variabel independen secara
parsial berpengaruh terhadap variabel dependennya. Sebaliknya, jika nilai signifikansi α lebih besar dari 0,05 maka variabel independen secara
parsial tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Jika dibuat secara sederhananya, uji parsial ini dapat disimbolkan sebagai
berikut ini : Ho diterima apabila Sig 0,05, dengan kata lain setiap variabel
independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
Ha diterima apabila Sig 0,05, dengan kata lain setiap variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
Universitas Sumatera Utara
54 Berikut ini dapat dilihat hasil dari uji parsial dalam tabel 4.6,
melihat besar signifikansi setiap variabel independennya terhadap variabel dependen :
Tabel 4.5 Hasil Uji Parsial t-Test
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1Constant
26.719 6.569
4.067 .000
UDK -1.022
1.680 -.186
-.608 .548
UDD 1.502
1.513 .266
.993 .329
EQ 1.245
1.013 .200
1.229 .228
ROA -1.774
16.317 -.022
-.109 .914
TATO -7.974
3.676 -.380
-2.169 .038
a. Dependent Variable: PER
Berdasarkan hasil pengujian t-test pada tabel 4.8, maka dapat disimpulkan hasil signifikansi atau pengaruh variabel-variabel independen
terhadap variabel dependen sebagai berikut : 1.
Hasil uji variabel ukuran dewan komisaris UDK terhadap kinerja perusahaan menunjukkan bahwa nilai signifikansi ukuran dewan
komisaris lebih besar dari 0,05 0,548 0,05 maka Ho diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ukuran dewan
Universitas Sumatera Utara
55 komisaris
tidak berpengaruh
signifikan terhadap
kinerja perusahaan.
2. Hasil uji variabel ukuran dewan direksi UDD terhadap kinerja
perusahaan menunjukkan bahwa nilai signifikansi ukuran dewan direksi lebih besar dari 0,05 0,329 0,05 maka Ho diterima.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ukuran dewan direksi tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan.
3. Hasil uji variabel earnings quality EQ terhadap kinerja
perusahaan menunjukkan bahwa nilai signifikansi earnings quality lebih besar dari 0,05 0,228 0,05 maka Ho diterima. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa earnings quality tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan.
4. Hasil uji variabel return on assets ROA terhadap kinerja
perusahaan menunjukkan bahwa nilai signifikansi return on assets lebih besar dari 0,05 0,914 0,05 maka Ho diterima. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa return on assets tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan.
5. Hasil uji variabel total assets turnover TATO terhadap kinerja
perusahaan menunjukkan bahwa nilai signifikansi total Assets turnover lebih besar dari 0,05 0,038 0,05 maka Ha diterima.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa total assets turnover berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
56 Dari hasil pengujian pada tabel 4.8 diatas dapat diperoleh model
persamaan linier berganda, yaitu :
Y = 26,719 – 1,022X1 + 1,502X2 + 1,245X3 – 1,774X4 -7,974X5
+ e
Model persamaan linier berganda diatas dapat diintepretasikan sebagai berikut :
1 Koefisien konstanta sebesar 26,719 menunjukkan bahwa
apabila variabel independen bernilai 0 maka nilai struktur modal sebesar 26,719.
2 X1 UDK adalah variabel ukuran dewan komisaris yang
memiliki nilai koefisien regresi kearah negatif sebesar 1,022. Hal ini mempunyai arti bahwa kenaikan 1 variabel
ukuran dewan komisaris kinerja perusahaan akan mengalami penurunan sebesar 1,022 dengan asumsi
variabel lain tetap. 3
X2 UDD adalah variabel ukuran dewan direksi yang memiliki nilai koefisien regresi kearah positif sebesar
1,502. Hal ini mempunyai arti bahwa kenaikan 1 variabel ukuran dewan direksi maka kinerjaa perusahaan akan
mengalami kenaikan sebesar 1,502 dengan asumsi variabel lain tetap.
Universitas Sumatera Utara
57 4
X3 EQ adalah variabel earnings quality yang memiliki nilai koefisien regresi kearah positif sebesar 1,245. Hal ini
mempunyai arti bahwa kenaikan sebesar 1 variabel earnings quality maka kinerja perusahaan akan mengalami
kenaikan sebesar 1,245 dengan asumsi variabel lain tetap. 5
X4 ROA adalah variabel return on assets yang memiliki nilai koefisien regresi kearah negatif sebesar 1,774. Hal ini
mempunyai arti bahwa kenaikan sebesar 1 variabel return on assets maka kinerja perusahaan akan mengalami
penurunan sebesar 1,774 dengan asumsi variabel lain tetap. 6
X5 TATO adalah variabel total assets turnover yang memiliki nilai koefisien regresi kearah negatif sebesar
7.974. Hal ini mempunyai arti bahwa kenaikan 1 variabel total assets turnover maka kinerja perusahaan akan
penurunan sebesar 7,974 dengan asumsi variabel lain tetap.
c. Uji Signifikansi Simultan Uji-F