26 variabel yang sudah ditelaah dengan konsepnya. Ada pun yang menjadi batasan
operasionalnya dalam penelitian ini adalah data yang digunakan merupakan data perusahaan makanan dan minuman food and beverages yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia pada rentang tahun 2010 – 2013. Disamping itu, bagian dari Good
Corporate Governance yang hendak diteliti terdiri dari ukuran dewan komisaris dan ukuran dewan direksi. Sedangkan variabel bebas lainnya seperti earnings
quality, ROA dan perputaran total aktiva akan dihitung menggunakan rumus atau
formula.
3.4. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Definisi operasional merupakan penentuan construct menjadi variabel yang dapat diukur. Tujuan dari definisi operasional adalah mengurangi abstraksi dari
fenomena kehidupan nyata yang diamati. Dengan kata lain, definisi operasional ini membentuk suatu representasi dari construct menjadi suatu variabel untuk
memberi gambaran yang lebih konkret.
Variabel sendiri merupakan mediator antara construct yang abstrak dengan berbagai fenomena yang terjadi dalam kehidupan nyata. Variabel akan
memberikan gambaran yang lebih nyata mengenai fenomena yang terjadi dengan menjadi proxy dari construct dan dapat diukur dengan berbagai nilai. Variabel
yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 2 tipe variabel yaitu :
Universitas Sumatera Utara
27
a. Variabel Dependen
Variabel dependen atau yang biasa disebut variabel terikat secara sederhananya adalah variabel yang akan dipengaruhi oleh variabel variabel
lain sebagai faktor pengaruh. Ada pula yang mengenal istilah variabel dependen sebagai variabel konsekuensi. Dalam pengukurannya, variabel
dependen ini akan tergantung dari besaran pengukuran koefisien variabel independennya. Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel dependen
adalah kinerja perusahaan yang merupakan skala pengukurannya tergolong metrik karena menggunakan rasio dalam mengukurnya. Dalam pengukuran,
kinerja perusahaan akan diproksikan dengan Price Earning Ratio PER atau
PE dengan rumus sebagai berikut : PER =
Harga pasar per saham biasa Laba per saham
b. Variabel Independen
Variabel independen adalah variabel yang akan menjelaskan dan mempengaruhi variabel lain. Variabel independen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Ukuran Dewan Komisaris
Dewan komisaris adalah berfungsi sebagai pengawas sekaligus yang bertanggungjawab dalam pelaporan kinerja perusahaan kepada
pemegang saham. Namun, dewan komisaris tidak memiliki hak untuk melakukan pengambilan keputusan. Jumlah dewan komisaris
Universitas Sumatera Utara
28 sangat perlu diperhatikan sesuai dengan kebutuhan dengan melihat
kompleksitas perusahaan sehingga perusahaan dapat beroperasi dengan maksimal secara efektif dan efisien.
2. Ukuran Dewan Direksi
Direksi sebagai organ perusahaan bertugas dan bertanggungjawab secara kolegial dalam mengelola perusahaan. Masing-masing
anggota Direksi dapat melaksanakan tugas dan mengambil keputusan sesuai dengan pembagian tugas dan wewenangnya.
Mengingat pentingnya fungsi dan tanggung jawabnya, maka perlu diperhatikan pula komposisi dari dewan direksi dan berbagai syarat
dan ketentuan yang wajib dipenuhi.
3. Earnings Quality
Earnings quality atau dikenal dalam bahasa dengan istilah kualitas laba menurut Bellovary et al. 2005 mendefinisikan kualitas laba
sebagai “ kemampuan laba dalam merefleksikan kebenaran laba perusahaan dan membantu memprediksi laba mendatang, dengan
mempertimbangkan stabilitas dan persistensi laba”. Mengingat pentingnya melihat refleksi kebenaran laba perusahaan, maka
peneliti hendak mengukur pengaruh kualitas laba dimana rumus
formula kualitas laba yang digunakan adalah sebagai berikut : Kualitas Laba =
Arus Kas Operasi Laba Bersih
Universitas Sumatera Utara
29
4. ROA Returns on Asset
ROA akan digunakan sebagai salah satu pengukuran yang digunakan dalam rasio profitabilitas. ROA ini digunakan oleh
peneliti guna melihat apakah benar ROA berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan karena membandingkan laba yang
dihasilkan dengan total aktiva. ROA ini memiliki rumus sebagai
berikut : ROA =
Laba bersih setelah pajak Total aktiva
5. Perputaran Total Aktiva
Perputaran Total Aktiva menjadi salah satu pengukuran yang digunakan mewakili rasio aktivitas. Rasio aktivitas sendiri
merupakan rasio yang menunjukkan sebarapa efektif dan efisienkah kinerja perusahaan dalam mengelola sumber daya untuk mencapai
tujuan perusahaan. Perputaran total aktiva digunaka untuk melihat seberapa efektif dan efisienkah penggunaaan dan pengelolaan aktiva
dalam rangka mencapai tujuan perusahaan yang pada akhirnya akan diteliti seberapa signifikan pengaruhnya terhadap kinerja perusahaan.
Berikut ini rumus dari perputaran total aktiva : Perputaran Total Aktiva
= Penjualan Bersih Total Aktiva
Universitas Sumatera Utara
30
3.5. Populasi dan Sampel Penelitian