Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Surat kabar Republika adalah salah satu koran nasional yang dilahirkan oleh kalangan komunitas Muslim di Indonesia pada 4 Januari 1993. Penerbitan tersebut sebagai upaya panjang kalangan umat Islam, khususnya wartawan profesional muda yang dipimpin oleh ex wartawan Tempo, Zaim Uchrowi. Kehadiran Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia ICMI dapat menembus pembatasan ketat pemerintah untuk izin penerbitan saat itu. “Harian Umum Republika diterbitkan atas kehendak mewujudkan media massa yang mampu mendorong bangsa menjadi kritis dan berkualitas. Yakni bangsa yang mampu sederajat dengan bangsa maju lain di dunia, memegang nilai-nilai spiritualitas sebagai perwujudan Pancasila sebagai filsafat bangsa, serta memiliki arah gerak seperti digariskan UUD 1945.” 1 Nama Republika sendiri merupakan ide dari Presiden Soeharto, pada awalnya harian ini akan diberi nama “Republik”. Penerbitan Republika menjadi berkah bagi umat. Sebelum masa itu, aspirasi umat tidak mendapat tempat dalam wacana nasional. Kehadiran media ini bukan hanya memberi saluran bagi aspirasi tersebut, namun juga menumbuhkan pluralisme informasi di masyarakat. Karena itu kalangan umat antusias memberi dukungan, antara lain dengan membeli saham sebanyak satu lembar saham per orang. PT Abdi Bangsa Tbk sebagai penerbit Republika pun menjadi perusahaan media pertama yang menjadi perusahaan publik. Mengelola usaha penerbitan koran bukan perkara sederhana. Selain sarat dengan modal dan sarat SDM, bisnis inipun sarat teknologi. Keberhasilan 1 Lampiran company profile Republika 2 Republika menapaki usia 15 tahun merupakan buah upaya keras manajemen dan seluruh awak pekerja di PT Abdi Bangsa Tbk yang dilakukan oleh perusahaan yang menerbitkan koran ini sejak 1993 untuk mengelola segala kerumitan itu. Setelah BJ Habibie tak lagi menjadi Presiden dan seiring dengan surutnya kiprah ICMI selaku pemegang saham mayoritas PT Abdi Bangsa, pada akhir 2000, mayoritas saham koran ini dimiliki oleh kelompok Mahaka Media. Walaupun berganti kepemilikan, Republika tak mengalami perubahan visi dan misi, namun, harus diakui ada perbedaan gaya dibandingkan dengan sebelumnya. Sentuhan bisnis dan independensi Republika menjadi makin profesional dan matang sebagai koran nasional untuk komunitas Muslim. Mulai tahun 2004, Republika dikelola oleh PT Republika Media Mandiri RMM. Sementara PT Abdi Bangsa naik menjadi perusahaan induk Holding Company. Di bawah PT RMM, Republika terus melakukan inovasi penyajian untuk kepuasan pelanggan. Republika pertama kali tampil dengan “Desain Blok”, hingga berhasil memperoleh juara pertama Lomba Perwajahan Media Cetak 1993. Tahun 1995 membuka situs surat kabar pertama di Indonesia. Tahun 1997, menjadi yang pertama mengoperasikan Sistem Cetak Jarak Jauh SCJJ. Republika juga sebagai koran pertama yang menerbitkan halaman khusus daerah. Pada 31 Januari 2000, Republika menjadi koran pertama yang melakukan resizing. Pada umumnya koran di Indonesia menggunakan kertas ukuran sembilan kolom, hal ini terlihat tidak ergonomis. Ketika seluruh koran pada 2005 berubah ke delapan kolom, maka 2 Januari 2006 Republika berubah menjadi tujuh kolom. Tahun 2006, mulai edisi September, Republika memberikan sisipan gratis majalah olahraga “Arena”. 3 Republika juga menjadi koran pertama yang sejak awal menjadi perusahaan terbuka dan telah listing di Bursa Efek Jakarta BEJ. Banyak keberhasilan yang telah diraih oleh Republika. Di antaranya melahirkan institusi sosial Dompet Dhuafa Republika, sebuah yayasan mandiri yang bergerak di bidang kemanusiaan. 2 Telah diuraikan di atas, bahwa dalam memperjuangkan suatu media bukanlah hal yang mudah. Media tersebut harus siap bersaing dengan media lainnya. Media tersebut juga harus intens melakukan berbagai inovasi. Inovasi tersebut dapat berupa sajian dalam bentuk yang beragam. Salah satunya memberikan bonus perminggunya, rubrik menarik, ataupun low price, namun dengan content yang variatif. Dan dalam era globalisasi ini, para insan media juga berlomba untuk menyuguhkan ide dan informasi mereka lewat media cetak, salah satunya adalah surat kabar nasional Republika, yang menyugguhkan rubrik internasional. Penerbitan pers khususnya surat kabar, hampir semuanya menyediakan kolom atau rubrik untuk berita. Ini merupakan perwujudan dari institusi pers sebagai lembaga kontrol sosial. Berita dalam penerbitan pers dapat berasal dari masyarakat luas dan wartawan yang meliput dan membuatnya. 3 Kebijakan redaksional itu penting untuk menyikapi suatu peristiwa, karena dalam dunia pemberitaan yang penting bukan saja peristiwa, tetapi juga sikap terhadap peristiwa itu sendiri. Kalau suatu media massa tidak memiliki kebijakan 2 Lampiran company profile Republika 3 Totok Djuroto, Manajemen Penerbitan Pers Bandung: Rosda, 2004, h. 67. 4 redaksi, maka dipastikan beritanya tidak akan konsisten, karena ia tidak mempunyai pendirian dalam memberitakan atau menuliskan suatu peristiwa. Pertama kebijakan redaksional merupakan proses pengambilan keputusan oleh tim redaksi tentang standar baku operasionalisasi pembuatan berita, khususnya pada pembuatan berita internasional, dimana intervensi positif sebagai suatu tim kerja atau working group dalam merumuskan berbagai keputusan terkait dengan prosedur dan mekanisme maupun nilai berita yang akan dimuat atau diterbitkan oleh Surat Kabar Republika. Kedua, bahwa ukuran penentuan nilai sebuah peristiwakegiatan yang memiliki nilai berita Internasional, apabila secara realitas mengandung satu atau lebih unsur kelayakan sebagai berita internasional. Dengan latar belakang masalah di atas, peneliti merasa tertarik untuk menulis sebuah skripsi yang berjudul ”KEBIJAKAN REDAKSIONAL SURAT KABAR REPUBLIKA DALAM PENULISAN BERITA PADA RUBRIK INTERNASIONAL”. B. Batasan dan Rumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah Agar tidak terlalu luas dalam pengelolaan data, maka penelitian ini dibatasi pada kebijakan redaksional surat kabar Republika dalam penulisan berita internasional pada rubrik internasional. 2. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:. a Bagaimana kebijakan redaksional Republika dalam menentukan tulisan berita yang layak dan tidak layak dimuat pada rubrik internasional ? 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian