Dasar pertimbangan ideologis ditentukan oleh latar belakang pendiri atau pemiliknya. Sedangkan dasar pertimbangan politik, dikarenakan kehidupan pers
tidak pernah lepas dari masalah politik, selain itu kehidupan pers di suatu negara merupakan indikator demokrasi. Dasar pertimbangan kebijakan redaksional
selanjutnya adalah bisnis. hal ini terkait dengan masuknya media massa dalam ranah industri, yang menyebabkan media massa harus berpikir “untung” dan
“rugi.”
2
Untuk mengetahui kebijakan redaksional Surat Kabar Republika dalam penulisan berita pada rubrik internasional dapat diketahui dari proses-proses kerja
yang dilaksanakan redaktur internasional. Proses-proses tersebut meliputi tiga tahapan proses, yang pertama proses pengumpulan berita, proses penyeleksian
berita dan proses penyuntingan berita. Dengan menggunakan pertimbangan tersebut, Surat Kabar Republika membuat sebuah kebijakan yang diterapkan
dalam menentukan berita-berita yang layak muat atau tidak. Untuk menentukannya, Surat Kabar Republika malakukan beberapa tahapan, sebagai
berikut :
1. Proses Pengumpulan Naskah Berita
Berdasarkan hasil temuan yang saya dapat dari narasumber yang saya wawancarai, bahwa setiap berita internasional berasal dari langganan dua kantor
berita, yaitu AP dan Reuters, lalu semua berita yang masuk dikirim mereka melalui media online ke kantor Republika dengan via email:
sekretarisrepublika.co.id.
2
Sudirman Tebba, Jurnalistik Baru, h. 151-154.
Kiriman berita dari dua kantor berita Ap dan Reuters selalu masuk setiap saat, namun untuk berita-berita internasional yang tertentu, pihak redaksi
internasional memiliki batas maksimal. Biasanya, batas maksimal berita internasional tertentu yang akan segera dicetak dan diterbitkan, paling lambat jam
16:00 WIB karena pukul 17:00 WIB harus sudah selesai diedit dan diolah, lalu jam 19:00 WIB harus sudah dicetak. Adapun berita yang baru masuk pukul 18:00
WIB, itu hanya foto beritanya saja, tapi caption fotonya yang agak diperpanjang.
3
2. Proses Penyelesian Naskah Berita
Berita-berita internasional yang masuk newsroom akan ditampung oleh redaktur internasional. Lalu diberi penilaian oleh redaktur internasional
Republika, mana yang layak muat atau tidak dan diseleksi mana yang layak untuk menjadi berita haedline, berita kedua, feature dan kilas. Menjelang rapat
presentasi berita internasional, naskah berita internasional akan dibagikan pada reporter untuk diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia, lalu
diserahkan lagi ke redaktur internasional untuk pengeditingan berita internasional yang sudah diterjemah oleh reporter.
Berikut ini hasil petikan wawancara dengan bapak Nur Hasan Murtiaji selaku readaktur internasional Republika, mengenai kriteria penulisan berita yang
seperti apa yang layak dimuat atau diterbitkan dalam rubrik internasional: “Kriteria yang pertama pada informasinya, apakah informasinya punya
news value atau tidak. News value dalam hal ini informasi itu penting bagi pembaca untuk diketahui, menarik, bersifat mendidik atau bersifat
pembelajaran. Terus, pokoknya dia mempunyai news value atau nilai berita. Contohnya berita kecelakaan pesawat yang mengakibatkan presiden
3
Wawancara pribadi dengan Nur Hasan Murtiaji, Redaktur Internasional Surat Kabar Republika, Jakarta, 08 April 2010.
Polandia tewas. Itu akan menjadi berita utama. Itu news value. Kalau berita seperti itu pasti kita angkat dan dijadikan berita utama.”
Berdasarkan informasi yang saya dapat dari bapak Nur Hasan Murtiaji,
selaku redaktur Internasional Republika, bahwa penyeleksian berita internasional, adalah berita yang mempunyai news value untuk dijadikan berita headline serta
berita yang ada keberpihakan umat, misalnya berita kondisi Palestina terkini dan negeri-negeri Islam lainnya.
Berikut ini hasil petikan wawancara dengan bapak Nur Hasan Murtiaji selaku readaktur internasional Republika, mengenai penyeleksian berita
Internasional: “Dalam penyeleksian berita internasional sesuai dengan ideologi
Republika yaitu Islam, kita lebih mengambil berita yang ada nuansa keumatannya. Kita berupaya berita internasional dengan berdasarkan
konsep Islam. Misalnya kita mempunyai tempat terbatas mana yang akan dijadikan headline. Contohya ada dua berita yang tersedia, yaitu berita
pemilu Inggris dan al-Quds. Kita akan lebih memilih al-Quds karena perspektif kita, yaitu menyangkut dengan umat Islam dalam arti
keseluruhan. Berita ini yang kita seleksi dan kita angkat, karena ini termasuk ciri khas Republika.”
4
Penilaian yang dilakukan oleh penanggung jawab rubrik internasional dalam rapat presentasi berita internasional ditentukan oleh dua faktor, yaitu:
1. Faktor Teknis
Faktor teknis, maksudnya adalah penilaian berita internasional berdasarkan Ejaan Yang Disempurnakan EYD atau dilihat berdasarkan kelengkapan isi
berita, sesuai dengan fakta-fakta yang sesungguhnya. 2.
Faktor Non-teknis
4
Wawancara pribadi dengan Nur Hasan Murtiaji, Redaktur Internasional Surat Kabar Republika, Jakarta, 08 April 2010.
Faktor non-Teknis adalah penilaian berdasarkan isi pesan dari berita internasional. Dengan kata lain, penilaian berdasarkan sisi nilai moral.
Penilaian ini perlu agar Republika mewujudkan visi dan misinya sebagai harian nasional yang berkualitas serta mengarahkan berita yang keberpihakan
pada umat. Berita yang layak muat adalah berita yang mempunyai news value dan ada
nuansa keumatannya, karena ini berdasarkan persetujuan redaktur internasional Republika. Sedangkan berita yang tidak layak muat adalah berita yang tidak
mempunyai news value. Lalu berita internasional yang tidak layak muat, akan menjadi arsip saja. Berita internasional yang dinyatakan layak muat akan
memasuki tahapan selanjutnya, yaitu proses penyuntingan.
3. Proses Penyuntingan Naskah Berita