Proses Pencarian Berita dan Teknik Penulisan Berita

sumber berita. 3 Penting, artinya menyangkut kepentingan orang banyak.peristiwa yang berpengaruh pada masyarakat secara luas, perlu diketahui dan diinformasikan kepada orang banyak. 4 Menarik, artinya mengundang orang untuk membaca berita yang kita tulis. 29

4. Proses Pencarian Berita dan Teknik Penulisan Berita

Proses kerja redaksional menentukan apakah suatu peristiwa memiliki nilai berita sesungguhnya atau tidak, seorang redaktur menentukan apa yang harus diliputi, sementara seorang reporter menentukan bagaimana cara meliputnya dengan tahap pencarian dan penggarapan berita, setelah seluruh materi terkumpul, maka tahap selanjutnya ialah melakukan penulisan dan penyuntingan editing. Sebelum seorang reporter turun ke lapangan, ia harus lebih dahulu mendengarkan dari redakturnya tentang hasil rapat redaksi di pagi hari. Rapat pagi biasanya dipimpin oleh pemimpin redaksi atau redaktur pelaksana untuk menentukan berita-berita apa saja yang harus diliput. Luwi Ishwara mengutip pernyataan mantan wartawan Wall Street Journal Ronald Buel mengatakan bahwa proses jurnalisme mempunyai lima lapisan keputusan: 1. Penugasan data assignment, yang menentukan apa yang layak diliput dan mengapa? 2. Pengumpulan data Collecting, yang menentukan bila informasi itu 29 Asep Syamsul Romli, Jurnalistik Praktis, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2001 h. 3 yang telah dikumpulkan itu cukup? 3. Evaluasi data evaluation, yang menentukan apa yang penting untuk dimasukkan dalam berita? 4. Penulisan data writing, yang menentukan kata-kata apa yang perlu digunakan? 5. Penyuntingan data editing, yang menentukan berita mana yang perlu diberikan judul yang besar dan dimuat di halaman muka, tulisan mana yang perlu dipotong, cerita mana yang perlu diubah. 30 Untuk membuat berita, paling tidak harus memenuhi dua syarat, yaitu: 1 Faktanya tidak boleh diputar sedemikian rupa, sehingga kebenaran tinggal sebagian saja. 2 Berita harus menceritakan segala aspek secara lengkap. Dalam menulis berita dikenal ”satu masalah dalam satu berita”, artinya, suatu berita harus dikupas dari satu masalah saja monofacta dan bukan banyak masalah multifacta karena akan menimbulkan kesukaran penafsiran, yang menyebabkan berita menjadi tidak sempurna. 31 Dalam sebuah karya jurnalistik, gaya atau teknik penulisan perlu diperhatikan sebab dalam pekerjaan jurnalistik unsur kecepatan dan ketepatan mutlak dijadikan patokan. Hal ini sesuai dengan unsur layak berita. Berbeda dengan sebuah penulisan novel atau drama atau semua penulisan yang bukan berita, yang memulai jalan ceritanya dengan latar belakang jalannya berita yang 30 Luwi Ishwara, Catatan-Catatan …. h. 91-92 31 Totok Djuroto, Manajemen Penerbitan Pers, Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2002, h. 47-48 terus berkembang menuju klimaks. Berbeda halnya dengan penulisan berita yang dimulai dengan klimaks dalam alinea pertama atau biasa disebut lead, kemudian berkembang menjadi rincian berita yang berfungsi sebagai pendukung dan pelengkap saja yang lazim disebut dengan tubuh berita. Teknik melaporkan atau menulis berita merujuk kepada pola piramida terbalik, model menulis yang mengikuti bentuk segitiga yang terbalik, bagian atasnya lebar, bagian bawahnya menyempit. Inti berita ditekankan di bagian awal, selanjutnya semakin ke bawah, menuju bagian akhir semakin tidak penting, hanya sisipan-sisipan keterangan. 32 Tulisan gaya ini mengacu kepada unsur 5W+1H yakni apa What, siapa Who, kapan When, di mana Where, mengapa Why, dan bagaimana How. Keenam unsur ini harus dinyatakan dalam kalimat yang ringkas, jelas, dan menarik, sehingga pembaca tinggal ”melahapnya” saja. Jika mempunyai banyak waktu bisa membaca paragraf-paragraf lainnya dari yang penting hingga sama sekali tidak penting. Pada Straight news pembukaan atau lead ditempatkan pada awal berita, yang isinya berupa fokus peristiwa atau ringkasan tentang apa yang terjadi. 33 Lead atau teras berita harus mencerminkan keseluruhan isi berita. Karena ia berada pada paragraf pertama yang bertujuan untuk memancing khalayak pembaca untuk tertarik membaca informasi-informasi lainnya yang berada di 32 Septiawan Santana K, Jurnalisme...h. 22 33 Luwi Ishwara, Catatan-Catatan… h. 117 g sangat penting. 34 paragraf-paragraf selanjutnya tubuh berita. Friedlander dan Lee menyatakan informasi di puncak piramid lead merupakan informasi yan Selain itu, ada teknik penulisan berita yang disebut piramida terbalik bertumpuk, maksudnya tidak semua unsur penting dalam berita ditempatkan di bagian lead, tetapi disebar dalam semua bagian berita itu. Jadi, dalam setiap alinea berita ada unsur penting, sehingga khalayak tertarik mengikuti seluruh isi berita itu dan bukan hanya leadnya. 35

E. Pengertian Surat Kabar