Proses Penyuntingan Naskah Berita

Faktor non-Teknis adalah penilaian berdasarkan isi pesan dari berita internasional. Dengan kata lain, penilaian berdasarkan sisi nilai moral. Penilaian ini perlu agar Republika mewujudkan visi dan misinya sebagai harian nasional yang berkualitas serta mengarahkan berita yang keberpihakan pada umat. Berita yang layak muat adalah berita yang mempunyai news value dan ada nuansa keumatannya, karena ini berdasarkan persetujuan redaktur internasional Republika. Sedangkan berita yang tidak layak muat adalah berita yang tidak mempunyai news value. Lalu berita internasional yang tidak layak muat, akan menjadi arsip saja. Berita internasional yang dinyatakan layak muat akan memasuki tahapan selanjutnya, yaitu proses penyuntingan.

3. Proses Penyuntingan Naskah Berita

Proses ini adalah proses memperbaiki atau penyempurnaan tulisan secara redaksional. Proses ini dilakukan oleh seorang editor. Secara redaksional, editor memperbaiki kata dan kalimat supaya logis, mudah dipahami dan tidak ganjil. Setiap kata dan kalimat yang terdapat dalam berita itu harus benar, baik secara ejaan atau cara penulisannya; tanda baca, tata bahasa, angka, nama dan alamat. Juga harus benar-benar punya arti dan enak dibaca. 5 Tugas editorlah untuk menentukan apakah isi tulisan itu dapat dengan mudah dimengerti pembaca atau malah membingungkan. Tugas editor pula untuk menempatkan berita sesuai dengan ruang yang ada. 5 Asep Syamsul M. Romli, Jurnalistik Praktis Untuk Pemula Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2003, h. 67-68. Sebelum diedit dan diterbitkan, berita-berita internasional akan melalui proses ini : Berita-berita internasional yang telah dikirim AP dan Reuters akan ditampung oleh sekertaris redaksi. Sebelum rapat presentasi berita internasional, sekertaris redaksi membagikan semua berita internasional yang telah dikirim dari AP dan Reuters ke redaktur internasional. Ditangan redaktur, berita tersebut dipilih mana berita yang layak terbit atau tidak. Berita yang tidak layak muat atau terbit, akan dikembalikan ke sekertaris redaksi dan akan dijadikan arsip, lalu berita yang layak muat dan terbit akan dibawa ke rapat presentasi berita untuk dipresentasikan. Melalu proses ini akan ditentukan kembali mana berita yang akan jadi headline, berita ke dua, feature dan kilas, berdasarkan keputusan bersama atau keputusan redaktur internasional saja. Oleh karenanya, Republika memberikan ketentuan penulisan, khususnya penulisan berita internasional, yaitu, untuk headline minimal 3500 karakter dan maksimalnya 4000 karakter. Untuk berita kedua maksimal 3000 karakter dan minimal 2500 karakter. Khusus feature, maksimal 4000 karakter dan minimal 3000 karakter, tapi sesuai besar fotonya. Sedangkan kilas maksimal 1300 karakter dan minimal 1200 karakter dengan 1 sapsi. Setelah berita diedit, berita kemudian diperikas kembali oleh redaktur pelaksana. Apablia sudah tidak terdapat kesalahan, maka berita dicetak. 6 6 Wawancara pribadi dengan Nur Hasan Murtiaji, Redaktur Internasional Surat Kabar Republika, Jakarta, 08 April 2010. Skema Manajemen Berita Internasional di Republika Kiriman berita dari AP dan reuters ke Republika Sekertaris Redaksi Berita yang tidak layak muat Berita yang diterima Redaktur Internasional Kemudian Reporter menterjemahkan beritanya Berita yang tidak layak muat, hanya akan dijadikan arsip saja. Karena berita yang tidak layak muat ini tidak mempunyai news value dan keberpihakan umat Islam. Lalu berita diedit lagi oleh redaktur internasional, mana yang jadi headline, berita kedua, feature dan kilas. Selesai dicek, lalu berita siap dicetak dan diterbitkan. Selesai diedit oleh redaktur internasional, lalu dicek ulang lagi oleh redaktur pelaksana. • Uraian Skema Dari skema di atas dapat terlihat dengan jelas alur tulisan yang masuk ke meja redaksi hingga pada penerbitannya. Yang pertama berita internasional bersumber dari kantor berita langganan yaitu AP dan Reuters, kiriman berita internasional dari AP dan Reuters yang masuk ke ruang redaksi, di tampung oleh sekertaris redaksi, lalu dari sekertaris redaksi diberikan kepada redaktur internasional untuk diolah. Setelah berita terkumpul di redaktur internasional, dia yang memilih mana berita yang layak muat dan tidak. Setelah berita yang layak muat terpilih, lalu berita-berita tersebut diberikan kepada reporter untuk diterjemahkan. Selesai diterjemahkan reporter, dikembalikan lagi ke redaktur internasional untuk diedit mana yang cocok menjadi headline, berita kedua, feature dan kilas. Setelah berita diedit, lalu berita internasional tersebut diperiksa lagi oleh redaktur pelaksana, setelah diperiksa dan tidak ada kesalahan, maka berita-berita internasional tersebut siap dicetak dan diterbitkan. Namun ada satu gambar yang tidak ada kelanjutannya, yaitu berita yang tidak layak muat. Sebagaimana dikatakan redaktur internasional Republika, bahwa idealnya dalam penyeleksian berita, berita tersebut harus mempunyai news value dan berpihak pada umat, maka berita tersebut layak muat dan akan diterbitkan. Terlihat dari penjabaran di atas bahwa Republika, memiliki kebijakan dalam penulisan berita, khususnya berita internasional. Mempertimbangkan bahwa berita yang lolos seleksi untuk di muat adalah berita yang mempunyai news value dan berpihak pada umat.

B. Analisis Kebijakan