Ragam Aktivitas Keseharian Pemulung dan Pemilik Lapak
44 Berdasarkan bagan proses pemulungan diatas di bagi menjadi 3 tiga
yakin, pemulungan, lokasi pemulungan, dan waktu pembayaran upah yang dilakukan di lapak I dan lapak II. Pada bagan pertama dan kedua ini merupakan
proses pertama dalam pencarian sampah yang dilakukan oleh kedua kelompok pemulung. Sedangkan bagan kedua dan ketiga dari gambar diatas merupakan
proses kedua dalam transaksi pembayaran di kedua kelompok tersebut. Berikut penjelasan-penjelasan bagan-bagan pemulung sebagaimana yang
telah digambarkan diatas; pertama, pemulungan. Pada bagian pemulungan ini
terbagi menjadi 3 tiga diantaranya, subjek orang-orang yang memulung, alat- alat yang digunakan memulung, dan barang-barang yang dipulung. Subjek atau
orang-orang yang memulung dalam peneletian ini kebanyakan para suami laki- laki, namun ada para istri ikut serta memulung agar dapat menambah ekonomi
kehidupan keluarga mereka untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya, sebagaimana ungkapan salah satu informan Ibu NT anggota kelompok lapak I
yang membantu suaminya untuk mencari nafkah: “….Kalo saya gak nyari, gimana buat makan besok. Kalo ngandelin
bapake itu gak cukup untuk keperluan semuanya. Kalo dia dapet hasil banyak, kalo gak gimana. Anak segini kan suka minta jajan mulu. Entar
kalo gak dikasih gimana, nangis terus. Tapi kan sekarang lagi musim hujan dan anake juga lagi gak enak badan Wawancara Pribadi dengan Ibu NT,
23 tahun, 15 Juni 2013.
” Alat-alat yang digunakan kelompok pemulung dalam penelitian ini seperti,
ganco untuk mencungkil sampah, karung untuk menempati barang-barang hasil yang di dapat dari memulung dan karung untuk menempati karung-karung yang
telah terisi barang pulungan dan menempati barang-barang pulungan yang tidak dapat ditaruh di karung.
45 Serta barang-barang yang di hasilkan dari memulung di kedua kelompok
pemulung dalam penelitian ini pada umumnya seperti seperti kardus-kardus bekas, gelas-gelas bekas minuman, botol-botol bekas minuman, plastik-plastik, majalah-
majalah bekas dan lain sebagainya.
Kedua , lokasi pemulungan dan waktu memulung. Kelompok lapak
pemulung I ini berlokasi di belakang pasar Pulo Jahe, Jatinegara, Cakung, sedangkan kelompok lapak II ini berlokasi di samping SDN Jatinegara. Para
anggota pemulung di kedua lapak tersebut melakukan pencarian sampah di daerah pasar-pasar, terminal-terminal, sekolah-sekolah yang ada disekitar daerah
jatinegara tersebut. Berikut penuturan dari Ibu NT anggota kelompok lapak I: “……Suami saya carinya bukan di rumah warga tapi di pasar dan terminal
pulo gadung, jadinya gak cuma bawa karung tapi juga bawa gerobak, takut gak muat Wawancara Pribadi dengan Ibu NT, 23 tahun, 15 Juni 2013.
” Waktu pemulungan yang dilakukan oleh kedua kelompok ini pada
dasarnya pada pukul 05.30-09.00 WIB dan dilanjutkan kembali setelah dzuhur 14.00-17.00, hal ini biasanya bagi kebanyakan ibu-ibu, karena harus merapikan
rumahnya dahulu dan sebelum anaknya bangun tidur. Dan bagi para bapak-bapak dalam kelompok pemulung ini biasanya memulai pekerjaannya di pagi hari sekitar
pukul 07.00-17.00 WIB, baik di lapak yang berada di daerah belakang pasar Pulo Jahe maupun daerah Rawa Badung, samping SDN. Seperti pengungkapan dari
Ibu MR: “……Disini mah sebagian ibu-ibunya nyari sebelum anak-anaknya
bangun, karena kalo dah bangun nangis, gak dibolehin nyari. Habis nyari lapor ke si WT, masak, nyuci, rapiin rumah dan ngelonin cucu. Baru jalan
nyari lagi Wawancara Pribadi dengan Ibu MR, 49 tahun, 15 Juni 2013.
” Berdasarkan uraian-uraian pada bagian pertama dan kedua dari bagan
pemulungan diatas merupakan proses awal dari pencarian sampah.
46
Ketiga , waktu pembayaran yang dilakukan seorang patron ketua
kelompok kepada klien anggota kelompok. Pada kelompok lapak I waktu pembayaran yang dilakukan oleh patron dalam memberikan upah terhadap klien
atas penjualan barang hasil yang mereka peroleh dari memulung ini dilakukan pada sore hari sekitar pukul 16.00 WIB atau 17.00 WIB Wawancara Pribadi
dengan Ibu WT dan Suaminya Pak KS, 14 Juni 2013, ketika seluruh anggota kelompok lapak I pulang dari memulung. Setelah itu para anggota kelompok
pemulung lapak I memilah-milah maupun menyortir barang pulungannya yang akan ditimbang ke patron ketua. Banyak atau sedikitnya upah yang mereka
peroleh dari kedua kelompok ini tergantung dari banyak atau sedikitnya barang- barang pulungan yang mereka peroleh. Sedangkan dilapak kedua yang diketuai
oleh Ibu HW Istri Pak AN, penimbangan hasil barang pulungan anggota kelompoknya dilakukan kapanpun, asalkan sudah dipilah dan disortir dan
langsung dibayar Wawancara Pribadi dengan Ibu WT, Jakarta, 21 Juni 2013. Penimbangan hasil barang pulungan anggotanya dilakukan disore hari sekitar jam
16.00-17.00 dan langsung dibayar.
47
BAB III ANALISIS DATA HUBUNGAN PATRON-KLIEN DALAM
KELOMPOK PEMULUNG
Bab ini membahas tentang temuan data lapangan yang telah diperoleh dari hasil penelitian. Bab ini terdiri dari beberapa bagian yang akan dibahas secara
berurutan. Pada bagian pertama membahas bagaimana terbentuknya hubungan patron-klien dalam kelompok pemulung dan bagian kedua membahas mengenai
bentuk-bentuk hubungan yang terjadi dalam kelompok pemulung.