Keuntungan Tentang Pertukaran Sosial

Apakah Anda merasa dekat secara pribadi dengan atasan atau bawahan Anda? -Ya dekat bangetlah, orang saya dengan suami pemilik lapak ini kakak- beradik sekandung, serahim, sebapak. Cuma mukanya aja yang gak mirip. Apakah bos Anda harus dipatuhi atau di dengar kata-katanya? -Ya harus dipatuhin, tapi gak semua kata-katanya. Kalau emang yang menguntungkan saya, baru saya jalanin. Kalau gak, mendingan saya main keluar lapak ini. Apakah bos Anda memberi bantuan perlindungan, uang dan lain sebagainya ke Anda, coba ceritakan? -Memang adik saya selalu bantuin saya, baik dalam minjemin uang untuk masuk SMP anak saya maupun kalau saya lagi benar-benar gak pegang uang sedikitpun.

F. Tentang Pertukaran Sosial

1. Resprositas timbal balik

Apa yang diterima Anda sebagai atasan dari anggota lapak disini?- Apa yang Anda berikan sebagai bawahan untuk atasan Anda? -Kalau saya lagi banyak uang, saya belikan kue-kue atau alat-alat sekolah anaknya adik saya, si pemilik lapak ini. Masa saya nerima terus, saya kan kakaknya. Kalau lagi saya ada lebih saya kasihin untuk keponakan saya.

2. Keuntungan

Berapakah rata-rata keuntungan yang di peroleh Anda sehari-hari dari hasil pulungan bawahan?- Berapakah keuntungan yang Anda peroleh dari hasil membeli barang pulungan dari lapak lain?- Menurut Anda, apa keuntungan bekerja di lapak ini dibanding lapak-lapak lain yang pernah Anda tempati? -Keuntungannya saya bisa jualin banyak ayam-ayam dan burung-burung dara peliharaan saya. Terus saya bebas kandang ayam dimana pun, karena ini lapaknya kepunyaan adik sekandung saya. Dikasih tempat tinggal gratis sama adik saya, gak disuruh bayar-bayar begituan listrik, air dan lampu. Disini dekat dari sekolahannya anak saya. Jadi saya gak terlalu ongkosin banyak untuk anak saya setiap harinya.

3. 25082013

ANGGOTA KELOMPOK LAPAK I PEDOMAN WAWANCARA

A. Profile

1. Nama : Ibu Marni Ibu MR 2. Usia : 48 Tahun 3. Agama : Islam 4. Jenis Kelamin : Perempuan 5. Etnissuku : Jawa Tengah 6. Status perkawinan : Menikah 7. Pendidikan : Tidak sekolah 8. Asal Daerah : Kp. Blok Pangkalan, Kecamatan Pecuk, Purwerejo.

B. Pertanyaan Pembukaan

1. Apakah pekerjaan Anda? -Memulung kaleng-kaleng minuman, gelas-gelas maupun botol-botol minuman yang kosong, kardus-kardus yang udah pada gak ke pakai dan udah dibuang oleh pemiliknya, yang ada di tempat sampah maupun yang berserakan di jalan-jalan. 2. Sudah berapa lama Anda tinggal di lapak ini? -3 tahun, sebelumnya saya, suami dan anak terakhir saya bersama keluarganya anak saya yang ketiga, tinggal di daerah PIK Pulo Gadung Industri Kecil, Penggilingan. Sewaktu pada masih kecil-kecil belum di PIK Pulo Gadung Industri Kecil, saya dan anak-anak tinggal di Duren Sawit. 3. Sudah berapa lama Anda bekerja seperti ini? -Dari saya nikah, ikut suami ke Jakarta. Suamikan cuma lulusan SD, itupun ijazahnya udah pada robek-robek. Saya boro-boro sekolah. Jadinya gak bisa buat ngelamar kerja di Jakarta, bingung sesampai di Jakarta mau kerja apa, anak-anak pada masih kecil, perlu makan. Akhirnya suami mulung-mulung barang ronsokan maupun bekas-bekas minuman, yang dibersihkan dan dijual lagi untuk dapatin uang buat beli beras, makan bersama anak-anak. Setelah 15 tahun kemudian anak saya yang pertama menikah di kampung, akhirnya saya balik ke kampung lagi bersama anak- anak saya dan 5 tahun kemudian anak kedua saya nikah juga di kampung, terus saya pindah ke Jakarta bersama suami dan anak-anak saya yang ketiga dan keempat. 2 tahun kemudian anak saya yang ketiga menikah dengan duda muda yang udah lama tinggal dan mulung juga di dekat daerah tempat tinggal saya yang dulu, memiliki 1anak, tinggal bersama saya dan adiknya sampai sekarang. Dua anak saya yang udah pada nikah itu tinggal pisah sama saya. Dan 2 tahun yang lalu suami saya meninggal karena sakit asma yang udah lama dideritanya. Pas suami saya meninggal anak saya yang ketiga sudah memiliki anak usia 3 tahun dari suaminya. Pas tahun ini udah 6 bulan suami anak saya yang ketiga pergi tanpa kabar dan ninggalin 2 anak, dari anak istrinya yang dulu dan anak dari orang itu yang masih kecil. Akhirnya dengan terpaksa, saya sebagai orang tua anak