Pertanyaan Pembukaan Hubungan Patron-Klien dalam kelompok Pemulung (Studi Kasus Kelompok Pemulung Kelurahan Jatinegara,Kecamatan Cakung,Jakarta Timur)

b. Apakah orang-orang yang bekerja disini menganggap Anda sebagai bos atau atasan? -Ya, tapi saya gak anjurin dia manggil saya bos. Tetapi manggil saya, manggil dari aturan bahasa daerah mereka masing-masing. Ada yang manggil mamang, mas, suaminya Yayuk Watiah Ibu Watiah, Istri Pak KS. c. Sebagai bos atau atasan, apa Anda merasa didengar atau di patuhi oleh mereka? -Ya merasa didengar dan dipatuhilah. Kalau saya suruh apa-apa, mereka langsung ngerjain. Kalau saya nasihatin atau saya kasih tegran mereka dengerin. Gak pake marah, karena saya nyuruh mereka dengan halus, gak bentak-bentak. d. Apakah Anda memberi perlindungan, jika ada anak buah Anda memiliki masalah dengan orang lain? -Ya, saya memberi perlindunganlah Mba, tapi bukan membela mereka dari kebohongan yang mereka sampaikan. Saya hanya menjadi penengah bila mereka ada masalah sama orang lain. e. Apakah Anda membantu materi atau non-materi ke anak buah ketika mereka memiliki hajat atau kebutuhan? -Ya membantu merekalah, saya kadang minjemin uang ke mereka kalau lagi butuh uang buat berobat, pulang kampung atau bahkan urusan lainnya. Mau itu satu kampung maupun sekecamatan saya ataupun beda kampung, tetap saya pinjemin. Asalkan dikit-dikit bayar. f. Pernahkah Anda, mengeluarkan atau menyuruh bawahan untuk berhenti bekerja di lapak ini? -Pernah, waktu 3 tiga tahun yang lalu, tangannya usil. Waktu disini pernah banyak banget barang-barang bekas sampai saya masukin ke dalam tempat tinggal saya dan di rumah saya ini emang tiap malamnya gak di kunci, karena takutnya ada anggota yang butuh es batu, air es. Tapi ada salah satu anggota saya yang coba-coba jail, ngambil HP saya sewaktu di cas di ruang tamu. Tapi ada anak buah saya yang ngeliat dan gak sengaja mergokin dia. Subuh-subuh pintu kamar saya diketokin sama anggota saya yang mergokin orang yang ngambvil HP itu dan saya langsung usir dan ninggalin barang-barang yang dibawa ke lapak ini, karena dia masih punya urusan utang sama lapak ini. g. Apakah ada bawahan Anda yang bekerja juga di luar selain lapak ini? -Ada, tapi dua, dia baru nikah adiknya Ibu Mastari, Istri Pak WN dan satu keluarga lagi, sekarang udah pindah ke kampung.

3. Klien

Apakah Anda merasa dekat secara pribadi dengan atasan atau bawahan Anda? -Gimana gak merasa dekat sama mereka, hampir sebagian anggota pemulung di lapak ini saudara, baik saudara sekandung maupun sekampung atau masih ada ikatan saudara, kerabat pokoknya. Walapun saudara jauh. Apakah bos Anda harus dipatuhi atau di dengar kata-katanya?- Apakah bos Anda memberi bantuan perlindungan, uang dan lain sebagainya ke Anda, coba ceritakan?-

F. Tentang Pertukaran Sosial

1. Resprositas timbal balik

Apa yang diterima Anda sebagai atasan dari anggota lapak disini? -Yang diterima saya sebagai atasan mereka, saya menerima barang-barang yang mereka dapat dari memungut sampah ataupun barang-barang yang sudah tidak terpakai atau di buang di jalan-jalan, abis itu mereka dengerin apa yang saya suruh.

2. Keuntungan

Berapakah rata-rata keuntungan yang di peroleh Anda sehari-hari? -Keuntungan yang di peroleh dari usaha ini paling besar Rp 600.000 minggunya itupun belum bersih dari semua biaya-biaya di lapak ini. kalau abis lebaran gini paling-paling untung Rp 100.000, karena beliin THR anak-anak buah dan harga-harga barang-barang bekas juga belum stabil. Berapakah keuntungan yang Anda peroleh dari hasil membeli barang pulungan dari lapak lain? -Keuntungannya, kalau barang-barang bekas yang saya beli dari lapak luar lebih dapat untung gedean dari pada hasil barang-barang bekas dari anggota saya di lpak ini. karena saya gak bayar tenaga yang mencari, tetapi saya hanya bayar barang hasil dari yang di dapat lapak lain. Menurut Anda, apa keuntungan bekerja di lapak ini dibanding lapak-lapak lain yang pernah Anda tempati? - Keuntungannya, untung yang saya dapat lebih keliatan dari yang lalu, karena dulu sebelum tinggal di lapak ini saya numpang tinggal di Duren Sawit sama kakak pertamanya Istri saya. kalau masih ikut orang ya gak keliatan untungnya, paling kalu dulu dapat untung terus pulang kampung, beliin oleh- oleh untuk saudara yang di kampung. Jadi cepet habis uangnya.