43
B. Pola Pengasuhan dan Perlindungan Anak di Taman Anak Sejahtera.
B. 1. Pola asuh Taman Anak Sejahtera
Pada poin temuan ini penulis akan membahas tentang pola pengasuhan dan perlindungan anak di Taman Anak Sejahtera TAS, serta
proses pelaksanaan pembelajarannya yang dilakukan di Taman Anak Sejahtera. Hasil data observasi, wawancara, dan dokumentasi akan diamati
oleh teori-teori yang telah dijelaskan pada bab II. Dari hasil penelitian, penulis menemukan beberapa hal mengenai pola pengasuhan dan
perlindungan anak di Taman Anak Sejahtera TAS, serta proses pelaksanaan pembelajarannya yang dilakukan di Taman Anak Sejahtera,
baik dari segi subyeknya maupun dari segi obyek peneliti sebagai upaya yang dilakukan oleh Taman Anak Sejahtera TAS untuk anak-anak yang
ada di taman anak sejahtera yang berlokasi di lingkungan perkantoran Kementerian Sosial RI KEMENSOS.
7
Pengasuhan merupakan pemenuhan kebutuhan esensial anak untuk dipelihara, dirawat, dijaga, dibimbing, dididik dan dibina secara
berkesinambungan agar anak dapat tumbuh kembang secara optimal, baik fisik, mental, spiritual dan sosial. Sehingga anak dapat tumbuh sehat.
Berdasarkan latar belakang berdirinya Taman Anak Sejahtera yang telah dibahas pada bab sebelumnya, bahwa Taman Anak Sejahtera TAS
merupakan sebuah lembaga yang bergerak di bidang pelayanan atau sebagai
7
Departemen Sosial Republik Indonesia, Modul Pengasuhan dan Perlindungan Anak Balita,Jakarta: Direktorat Pelayanan Sosial Anak, Direktorat Jenderal Pelayanan dan Rehabilitasi
Sosial Departemen Sosial RI, 2009, h. 62.
44 pengganti sementara orang tua, serta mengambil alih tanggung jawab secara
luas ketika orang tua bekerja. Taman Anak Sejahtera atau TAS hingga saat ini tidak memiliki kurikulum. Hal ini disebabkan karena lembaga ini
hanya sebagai tempat penitipan sementara waktu dan berorentasi pada bermain sambil belajar, dan lembaga ini merujuk pada buku yang ditulis
oleh Kementerian Sosial yang berjudul pola pengasuhan dan perlindungan anak. Adapun tujuan dan fungsi lembaga ini adalah sebagai pengganti orang
tua sementara waktu. Pada tanggal 19 Desember 1988 Taman Anak Sejahtera hadir di tengah-tengah kota-kota besar seperti pada saat ini yang
berlokasi di lingkungan perkantoran Kementerian Sosial RI. Tujuannya adalah untuk membantu para orang tua atau para ibu yang bekerja diluar
rumah serta membantu anak dalam memenuhi kebutuhan dasar anak, hak- haknya dan perkembangan anak secara individu, yang mencakup
perkembangan fisik, motorik, bahasa, kognitif, sosial, dan emosional. Dengan pola pengasuhan yang dilakukan secara demokratis serta
kegiatan pembelajaran sambil bermain yang dilakukan melalui media seperti media bermain dengan menggunakan prinsip-prinsip dasar, serta
metode kegiatan terpimpin dengan stategi, sarana, dan media belajar yang dapat meransang anak untuk melakukan eksplorasi serta menggunakan alat
atau benda-benda yang ada di sekitarnya. Penjelasan ini juga diperkuat oleh Ibu Maryati selaku pekerja sosial bahwa:
“Taman Anak Sejahtera TAS adalah sebuah tempat di mana anak dititipkan untuk sementara waktu serta mengambil alih tanggung jawab
orang tua secara penuh pada saat orang tua bekerja. Kami sebagai
45 pengasuh dan pembimbing bertanggung jawab untuk melindungi mereka
sesuai dengan hak-hak anak dan kesejahteraan anak serta para pengasuh atau pendidik berkwajiban memberikan perawatan, pendampingan,
pengasuhan, pendidikan dan perlindungan. Dan tak lupa kita juga memberikan anak kebebasan dalam bermain, kebebasan di sini dalam
artian, kita sebagai pengasuh tetap mengawasi mereka dalam bermain supaya bisa terkontrol serta memberikan anak kebebasan menyalurkan
daya kreatif minat dan bakat anak yang terpendam, tentunya dengan cara melalui belajar sambil bermain. Seperti memberikan berbagai permainan
yang ada di taman anak sejahtera. Pola pembelajaran sambil bermain yang diberikan oleh taman anak sejahtera supaya anak-anak tidak mersasa jenuh
atau bosan dengan permainan yang diberikan kepada mereka. Sehingga kebutu
han dan haknya bisa terpenuhi dengan baik ”.
8
Dengan hadirnya Taman Anak Sejahtera TAS di tengah-tengah kota yang berlokasi di perkantoran Kementerian Sosial setidaknya lembaga
ini dapat membantu para ibu yang sibuk bekerja di luar rumah serta berkarir. Sehingga dengan begitu para ibu bisa bekerja dengan nyaman dan tidak
merasa khawatir lagi ketika anak-anak mereka ditinggalkan pada saat bekerja untuk sementara waktu. Dan ibu-ibu ini bisa bekerja dengan tenang dan
maksimal serta berkosentrasi terhadap pekerjaannya di kantor. Anak-anak yang dititipkan di taman anak sejahtera bukan hanya sekedar dititipkan tetapi,
dari Taman Anak SejahteraTAS, tersebut membuat anak merasa terpenuhi kebutuhannya serta memberikan anak merasa nyaman di lingkungan barunya
dan tidak merasa bosan. Seperti memberikan anak berbagai permainan misalnya, bermain bola, bermain peran, bermain ayunan, menonton,
8
Wawancara pribadi dengan ibu Maryati tanggal 26 April 2011.
46 bersepeda, dan sebagainyn. Dengan begitu hak-hak anak bisa terpenuhinya
dengan maksimal dan membantu pola pertumbuhan dan perkembangan anak dengan baik. Sehingga anak tidak merasa terlantar. Sebagaimana dijelaskan
oleh ibu Ike Koestika bahwa : “Anak adalah anugrah dari Tuhan Yang Maha Esa, di mana, kita
berkewajiban meberikan perawatan, pendidikan, pengasuhan, bimbingan serta perlindungan. Dari ke-empat hal ini patut kita berikan pada anak. Di
samping itu anak juga membutuhkan makan, minum yang bergizi dan tempat yang layak untuk beristirahat. Denganbegitu kebutuhan anak bisa terpenuhi
dan tumbuh berkembang secara optimal sesuai dengan kesejahteraan anak
”.
9
Pendapat yang sama dikatakan oleh ibu Sri Ningsih selaku koordinator atau penanggung jawab pembelajaran di taman anak sejahtera
bahwa : “Taman Anak Sejahtera merupakan sebuah tempat atau wadah di
mana anak-anak inibisa mengekplorasi minat dan bakat yang ia punya dan dapat ia salurkan melalui bermain sambil belajar serta bersosialisasi
bersama teman-teman sebayanya. Serta memberikan anak kebebasan dalam bermain sambil belajar, kebebasan di sini dalam artian kita tetap
mengawasinya. ”
10
Adapun tarap pembelajaran ditentukan oleh usia anak di Taman Anak Sejahtera TAS dibagi menjadi empat bagian yaitu: mulai dari usia tiga
bulan sampai dua tahun dimasukkan untuk melatih perkembangan kognitif dan edukatif anak serta meransang atau melatih anak untuk berkomunikasi,
9
Wawancara pribadi dengan ibu Ike Koestika tanggal 26 April 2011.
10
Wawancara pribadi dengan ibu Sri Ningsih tanggal 26 April 2011.
47 mulai usia dua tahun sampai tiga tahun dimasukkan agar mengenal
pendidikan dasar, usia empat sampai enam tahun dimasukkan sebagai persiapan ketingkat jenjang Taman Kanak-Kanak atau TK dan yang terakhir
usia enam tahun sampai delapan tahun, ini dimasukkan untuk membantu anak dalam mengerjakan tugas-tugas di sekolahnya dengan cara membimbing anak
dalam mengerjakan tugas sekolah di taman anak sejahtera TAS. Masing-masing dari kelompok itu didampingi tiga pengasuh atau
pendidik seperti ibu Umi, ibu Endah dan ibu Ika. Pembagian kelas berdasarkan tingkat usia anak. Materi yang di ajarkan pada anak pra sekolah
seperti, mengenal warna, merajut, mencocokan gambar, bongkar pasang puzzle, menggambar, mewarnai, berhitung, bernyanyi serta mengenal huruf
dan angka. Materi pembelajaran sambil bermain yang diterapkan di taman anak sejahtera adalah sama dengan TPA-TPA yang lainnya akan tetapi, yang
membedakannya adalah tingkat usia mereka masing masing. Adapun pembelajaran yang dilakukan di taman anak sejahtera dalam seminggunya
hanya lima hari dalam seminggu dengan waktu belajar sambil bermain berkisar antara pukul 9.30 pagi sampai 10.30 siang. Setelah itu anak-anak ini
semua beristirahat.
11
Hal ini juga dipertegas oleh ibu Sri Ningsih bahwa: “Sesuai dengan peraturan Kementrian Sosial RI atau merujuk pada
buku pola pengasuhan dan perkembangan anak maka, waktu yang digunakan di Taman Anak Sejahtera dalam pola belajar sambil bermain adalah mulai
dari pukul 9.30 sampai 10.30 wib. Ini dikarenakan anak-anak ini harus
11
Hasil pengamatan di taman anak sejehtera 26 April, 2011.
48 banyak beristirahat dari pada belajar maka dari itu kita sebagai pengasuh
menerapkan anak-anak yang ada di taman anak sejahtera ini khususnya, untuk lebih banyak beristirahat dibandingkan belajar. Dan pada saat
istirahlah mereka bisa banyak menyerap informasi apa yang diberikan oleh pengasuhnya”.
12
Dalam memberikan pembelajaran sambil bermain kepada anak-anak yang ada di taman anak sejahtera supaya anak dapat tumbuh dan berkembang
secara optimal serta mendapatkan pengasuhan, perawatan, pendidikan, kesehatan, pendampingan, perlindungan, serta terhindar dari perdangangan,
dan diskriminasi. Sesuai definisi perlindungan sebagai kegiatan untuk menjamin dan
melindungi hak-haknya agar dapat hidup tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan martabat kemanusian serta
mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
13
Adapun tugas pengasuh atau pendidik yang ada di taman anak sejahtera adalah berkewajiban memberikan perlindungan, pendampingan,
pembinaan, perawatan, pengasuhan, pemiliharaan, pendidikan, dan kesehatan. Dan tumbuh, berkembang secara optimal serta bisa berguna bagi bangsa, dan
agama.
12
Wawancara Pribadi dengan Ibu Sri Ningsih selaku Koordinator pembelajaran pada tanggal 26 April 2011.
13
Departemen Sosial Republik Indonesia, Modul Pengasuhan dan Perlindungan Anak Balita, Jakarta: Direktorat Pelayanan Sosial Anak, Direktorat Jenderal Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial,
Departemen Sosial RI, 2009, h. 3.
49
B. 2. Proses pelaksanaan belajar sambil bermain di Taman Anak Sejahtera TAS.