Uji Parsial Uji Simultan

Tabel IV.9 Uji Goodness of Fit Model Penelitian R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate F Change Sig. F Change 0,887 0,787 0,775 0,11080 69,447 0,000 Sumber: Hasil Estimasi Lampiran 4 Berdasarkan tabel IV.9 di atas menunjukkan bahwa nilai R-Square sebesar 0,787 yang bermakna bahwa variasi kemampuan variabel bebas luas lahan, waktu kerja, jumlah pekerja, pupuk, pestisida, dan variabel benih menjelaskan variabel terikat total produksi padi sebesar 78,7 persen. Sedangkan sisanya sebesar 21,3 persen dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.

4.5.1 Uji Parsial

Sebagaimana yang telah dirumuskan pada bab sebelumnya, bahwa pengujian secara parsial individu dilakukan dengan membandingkan nilai t- hitung dengan nilai t-tabel. Selain itu juga dilihat berdasarkan nilai signifikansi sig. pada hasil estimasi lampiran 4. Pada jumlah sampel n = 120, variabel bebas k = 6. Koutsoyiannis, 1981 menjelaskan bahwa besarnya k adalah variabel bebas termasuk konstanta. Dengan demikian k = 7, dijumpai Degree of Freedom DF = 120 – 7 = 113. Pada DF = 113 dijumpai t-tabel pada pengujian dua ekor; = 0,01 sebesar 2,576, dan pada = 0,05 sebesar 1,960. Berdasarkan hasil estimasi yang ditampilkan pada tabel IV.8 dijumpai nilai t-hitung variabel luas lahan sebesar 12,775 lebih besar dibandingkan 2,576 yang bermakna bahwa variabel luas lahan berpengaruh signifikan pada = 0,01 terhadap peningkatan produksi padi. Selanjutnya t-hitung variabel waktu kerja sebesar 1,605 lebih kecil dibandingkan 1,960 yang bermakna bahwa walaupun koefisien waktu kerja positif, namun tidak signifikan mempengaruhi produksi padi. Variabel jumlah pekerja mempunyai t-hitung sebesar 2,772 lebih besar dari t-tabel = 0,01 sebesar 2,576 yang bermakna bahwa variabel jumlah pekerja berpengaruh signifikan pada = 0,01 terhadap produksi padi sawah di Kabupaten Aceh Tenggara. Sementara itu t-hitung variabel pupuk sebesar 0,624 jauh lebih kecil dibandingkan nilai t-tabel pada = 0,05 sebesar 1,960 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pupuk tidak signifikan mempengaruhi produksi padi. Demikian halnya dengan variabel benih yang mempunyai t-hitung sebesar 1,005 lebih kecil dari 1,960 yang menunjukkan bahwa variabel ini juga tidak signifikan mempengaruhi produksi padi. Lain halnya dengan variabel pestisida, dimana nilai t-hitung variabel ini negatif -3,697 pada pengujian dua ekor, lebih besar dari t-tabel = 0,01 sebesar -2,576 yang berarti bahwa penggunaan pupuk signifikan berpengaruh negatif terhadap produksi padi sawah di Kabupaten Aceh Tenggara.

4.5.2 Uji Simultan

Uji simultan serempak dilakukan untuk menguji signifikansi secara bersama-sama variabel bebas dalam mempengaruhi variabel terikat. Sebagaimana yang telah disebutkan pada bab sebelumnya pengujian simultan dilakukan dengan menguji F. Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai F-tabel dengan F- hitung. Untuk Degree of Freedom pada pengujian F adalah v 1 = k – 1 = 7 – 1 = 6, dan v 2 = n – k = 120 – 7 = 113, dijumpai F-tabel; pada = 0,01 sebesar 3,02. Berdasarkan hasil estimasi pada model penelitian dijumpai nilai F-hitung sebesar 69,447 3,02 yang berarti bahwa variabel luas lahan LL, waktu kerja WK, jumlah pekerja JP, pupuk Ppk, Pestisida Pstd, dan variabel benih Bnh secara simultan signifikan mempengaruhi produksi padi sawah di Kabupaten Aceh Tenggara. Hal ini diperkuat dengan nilai sig. sebesar 0,000 yang berada di bawah batas toleransi kesalahan 0,01.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka dapatlah ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Mayoritas kepala rumah tangga petani padi sawah di Kabupaten Aceh Tenggara berjenis kelamin laki-laki dan sudah menikah, umurnya masih dalam masa produktif untuk melakukan aktivitas ekonomi. Namun karena tingkat pendidikan yang relatif masih sangat rendah menyebabkan mereka tidak dapat memasuki dunia kerja yang lebih prospektif. Tingkat kesadaran akan kesehatan juga relatif masih rendah, dan jumlah anggota keluarga yang masih tergolong besar. Selain sebagai petani padi sawah, sebagian besar dari mereka juga memiliki pekerjaan lain yang beranekaragam. 2. Tingkat produksi padi yang dihasilkan masih tergolong rendah bila dibandingkan dengan luas lahan garapan. Penyerapan teknologi dalam proses produksi masih sangat rendah dan cenderung masih sangat tradisional. Penggunaan jumlah tenaga kerja yang terlalu banyak memberi dampak pada kurang efisiennya tingkat hasil produksi yang diperoleh. Penggunaan pupuk dan pestisida juga tidak berdasarkan pada aturan yang sesuai dengan metode yang dianjurkan pihak penyuluh pertanian. 3. Model yang digunakan dalam menaksir hasil produksi padi sawah di Kabupaten Aceh Tenggara sudah sangat baik. Selain karena model terbebas