Kerangka Konseptual Hipotesis PENDAHULUAN

pertanian, peningkatan ketahanan pangan berkelanjutan, pengembangan agribisnis dan ekonomi kerakyatan dan pengembangan agropolitan yang sejalan dengan semangat otonomi daerah. Susilowati, dkk 2002 hasil penelitiannya menyebutkan secara umum sumber pendapatan rumah tangga masih tergantung pada sektor pertanian, yaitu sebanyak 51 persen yang terdiri dari 29,5 persen di bidang usahataninelayan dan 21,5 persen sebagai buruh taniburuh nelayan. Di sektor non-pertanian, sumber pendapatan rumah tangga yang sifatnya usaha sebanyak 20,6 persen yang terbanyak berupa usaha dagang yaitu 14,1 persen. Sedangkan yang bersumber pendapatan utama dari butuh non-pertanian sebanyak 21,5 persen, terutama yang dominan adalah buruh usaha jasa.

2.3 Kerangka Konseptual

Pada hakekatnya setiap petani merupakan pengusaha entrepreneurship terhadap jenis usaha pertanian yang diusahakannya. usaha tani padi sawah merupakan perusahaan yang bersifat ekonomis, menggunakan faktor-faktor produksi, dan menghasilkan out-put sebagai hasil produksi yang kemudian dijual dan nantinya memperoleh laba atau pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Dalam proses produksi tersebut dibutuhkan faktor-faktor produksi antara lain: luas lahan; tenaga kerja; bibit; pupuk; pestisida; musim; disamping kemampuan mengkombinasikan faktor-faktor produksi tersebut. Kontribusi yang diberikan masing-masing faktor produksi terhadap hasil akhir produksi tidaklah sama, tetapi memiliki keterkaitan satu dengan lainnya. Pengetahuan dan kemampuan untuk mengkombinasikan semua faktor produksi secara proporsional akan mampu meningkatkan hasil produksi yang optimal. Sebaliknya, bila faktor-faktor produksi tidak mampu dikombinasikan secara optimal, maka yang terjadi adalah penurunan hasil produksi Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini, dengan didukung oleh teori-teori dan juga temuan-temuan hasil penelitian terdahulu, maka kerangka konseptual tentang faktor-faktor yang mempengaruhi produksi padi di Kabupaten Aceh Tenggara, sebagai berikut: Luas Lahan Gambar 2.5: Kerangka Konseptual Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi Padi di Kabupaten Aceh Tenggara Waktu Kerja Jumlah Pekerja Benihbibit Pupuk Produksi Padi Pestisida

2.4 Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah penelitian ini, dengan didukung oleh teori- teori, temuan-temuan hasil penelitian terdahulu, serta kerangka konseptual di atas, maka hipotesis penelitian ini adalah: Luas lahan, jam kerja, jumlah pekerja, pupuk, pestisida, dan benihbibit berpengaruh positif terhadap produksi padi di Kabupaten Aceh Tenggara, ceteris paribus.

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Ruang Lingkup dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini hanya menganalisis hal-hal yang berkenaan dengan variabel- variabel yang mempengaruhi produksi padi di Kabupaten Aceh Tenggara. Pembatasan ini dilakukan agar tujuan yang ingin dicapai dari hasil penelitian tidak menyimpang dari yang telah ditetapkan sebelumnya. Lokasi yang dipilih untuk memperoleh data penelitian lapangan ini adalah desa-desa yang berada di 4 kecamatan dari populasi 11 kecamatan yang berada dalam wilayah Kabupaten Aceh Tenggara.

3.2 Teknik Pengumpulan Data

1. Data primer, yaitu data yang dikumpulkan dengan mewawancarai responden dengan menggunakan daftar pertanyaan kuisioner, meliputi batasan variabel dan data yang mendukung penelitian ini. Wawancara ialah tanya jawab antara petugas dengan responden kepala rumah tangga. Dalam hal ini penulis membawa daftar pertanyaan kuisioner, untuk diisi dengan keterangan- keterangan yang diperoleh dilapangan. 2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari studi kepustakaan, dari buku- buku literatur, jurnal, maupun hasil publikasi dari instansi terkait yang ada hubungannya dengan penelitian ini.