Eriyanti Mandasari : Pencetakan Kompos Berbagai Bentuk Dengan Menggunakan Jenis Kompos Yang Berbeda, 2010.
sesuai dengan pernyataan Brades 2007 yang menyatakan bahwa penambahan bahan padat pada bahan awal akan mempengaruhi jumlah isian pencetakan.
2. Kapasitas Hasil
Pengaruh jenis kompos
Dari hasil analisa sidik ragam Lampiran 2 dapat dilihat bahwa perlakuan jenis kompos memberikan pengaruh berbeda sangat nyata terhadap kapasitas
hasil. Hasil pengujian dengan menggunakan analisa Least Significant Range LSR menunjukkan pengaruh jenis kompos terhadap kapasitas hasil untuk tiap-
tiap perlakuan dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Pengaruh jenis kompos terhadap kapasitas hasil kgjam
Jarak LSR
Perlakuan Rataan
Notasi 0.05
0.01 0.05
0.01 -
- -
D1 10,86
a A
2 0,129
0,204 D2
10,56 b
B 3
0,135 0,184
D3 10,64
b B
Keterangan : Notasi yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan perlakuan memberikan
pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5 dan sangat nyata pada taraf 1
Dari Tabel 8 dapat dilihat bahwa kapasitas hasil tertinggi diperoleh pada perlakuan D1 yaitu 10,86 kgjam dan yang terendah pada perlakuan D2 yaitu
10,56 kgjam. Perlakuan D1 memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap perlakuan D2 dan D3.
Hubungan antara jenis kompos dengan kapasitas kerja alat dapat dilihat pada Gambar 4. Dari Gambar 4 menunjukkan bahwa kapasitas hasil tertinggi
diperoleh pada perlakuan jenis kompos kotoran sapi. Kandungan air pada kotoran sapi lebih tinggi dibandingkan jerami dan sekam, sehingga berat hasil cetakan
pada kompos kotoran sapi lebih berat dibandingkan kompos jerami dan sekam.
Eriyanti Mandasari : Pencetakan Kompos Berbagai Bentuk Dengan Menggunakan Jenis Kompos Yang Berbeda, 2010.
Gambar 4. Pengaruh jenis kompos terhadap kapasitas hasil kgjam
Pengaruh dosis tepung tulang
Dari hasil analisa sidik ragam Lampiran 2 dapat dilihat bahwa perlakuan dosis tepung tulang memberikan pengaruh berbeda sangat nyata terhadap
kapasitas material. Hasil pengujian dengan menggunakan analisa Least Significant Range LSR menunjukkan pengaruh dosis tepung tulang terhadap kapasitas
material untuk tiap-tiap perlakuan dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Pengaruh dosis tepung tulang terhadap kapasitas hasil kgjam
Jarak LSR
Perlakuan Rataan
Notasi p
0.05 0.01
0.05 0.01
- -
- P1
10,82 a
A 2
0,129 0,204
P2 10,65
b AB
3 0,135
0,184 P3
10,59 b
B
Dari Tabel 9 dapat dilihat bahwa kapasitas hasil tertinggi diperoleh pada perlakuan P1 yaitu 10,82 kgjam dan yang terendah pada perlakuan P3 yaitu 10,59
kgjam. Perlakuan P1 memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap perlakuan P2 dan P3.
Eriyanti Mandasari : Pencetakan Kompos Berbagai Bentuk Dengan Menggunakan Jenis Kompos Yang Berbeda, 2010.
Hubungan antara jenis kompos dengan kapasitas kerja alat dapat dilihat pada Gambar 5. Dari Gambar 5 menunjukkan bahwa kapasitas hasil tertinggi
diperoleh pada perlakuan jenis kompos kotoran sapi.
Gambar 5. Pengaruh dosis tepung tulang terhadap kapasitas hasil kgjam
Pengaruh interaksi jenis kompos dan dosis tepung tulang
Pada analisa sidik ragam pada Lampiran 2 dapat dilihat bahwa interaksi perlakuan jenis kompos dan dosis tepung tulang berpengaruh tidak nyata terhadap
kapasitas hasil, sehinga pengujian dengan Least Significant Range LSR tidak dilanjutkan.
Proses pencetakan yang dilakukan dengan menggunakan alat pencetak kompos ini dapat menurunkan kadar air yang berlebih dan keluar melalui celah
yang terdapat pada tuas pengungkit sehingga pemakaian pupuk dapat ditekan jumlahnya. Hal ini sesuai dengan pernyataan Musnamar 2008 yaitu pupuk
organik bentuk tablet ini merupakan pupuk organik konsentrat dalam kondisi kering dengan kadar air 10 -20 sehingga dosis anjuran pemakaiannya pun
lebih rendah dari pemakaian pupuk organik bentuk serbuk. Penggunaan pupuk
Eriyanti Mandasari : Pencetakan Kompos Berbagai Bentuk Dengan Menggunakan Jenis Kompos Yang Berbeda, 2010.
bentuk tablet sangat menekan biaya tenaga kerja, terutama untuk lahan skala luas seperti perkebunan dan kehutanan. Penekanan biaya tenaga kerja selain dalam
jumlah pemupukan, juga frekuensi pemupukan. Kapasitas alat dapat ditingkatkan dengan cara menurunkan ketebalan
kompos yang akan dibentuk karena dapat mempercepat waktu untuk mencetak kompos tersebut dan mendapatkan komposisi yang sesuai dalam membuat adonan
kompos yang akan dibentuk.
3. Kerusakan hasil cetakan