Kapasitas Material Persiapan Bahan

Eriyanti Mandasari : Pencetakan Kompos Berbagai Bentuk Dengan Menggunakan Jenis Kompos Yang Berbeda, 2010. Tabel 4. Pengaruh dosis tepung tulang terhadap parameter yang diamati Dosis tepung tulang Kapasitas material kgjam Kapasitas hasil kgjam Kerusakan hasil Lama kompos melebur hari 20 11,27 10,82 14,98 10,56 25 11,25 10,65 15,72 16,56 30 11,20 10,59 14,48 24,11 Dari Tabel 4 dapat dilihat bahwa kapasitas material tertinggi terdapat pada dosis 20 sedangkan yang terendah terdapat pada dosis 30, sementara kapasitas hasil tertinggi terdapat pada dosis 20 dan yang terendah terdapat pada dosis 30. Untuk kerusakan hasil yang tertinggi terdapat pada dosis 25, sedangkan yang terendah pada dosis 30. Lama kompos melebur tertinggi terdapat pada dosis 30 dan yang terendah pada dosis 20. Analisis statistik yang dilakukan untuk perlakuan jenis kompos dan dosis tepung tulang terhadap kapasitas kerja alat dan kerusakan hasil yang diamati dapat dilihat pada uraian berikut ini:

1. Kapasitas Material

Pengaruh jenis kompos Dari hasil analisa sidik ragam Lampiran 1 dapat dilihat bahwa perlakuan jenis kompos memberikan pengaruh berbeda sangat nyata terhadap kapasitas material. Hasil pengujian dengan menggunakan analisa Least Significant Range LSR menunjukkan pengaruh jenis kompos terhadap kapasitas material untuk tiap-tiap perlakuan dapat dilihat pada Tabel 5. Eriyanti Mandasari : Pencetakan Kompos Berbagai Bentuk Dengan Menggunakan Jenis Kompos Yang Berbeda, 2010. Tabel 5. Pengaruh jenis kompos terhadap kapasitas material kgjam Jarak LSR Perlakuan Rataan Notasi 0.05 0.01 0.05 0.01 - - - D1 11,34 a A 2 0,031 0,049 D2 10,93 b B 3 0,033 0,044 D3 11,45 c C Keterangan : Notasi yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan perlakuan memberikan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5 dan sangat nyata pada taraf 1 Dari Tabel 5 dapat dilihat bahwa kapasitas material tertinggi diperoleh pada perlakuan D3 yaitu 11,45 kgjam dan yang terendah pada perlakuan D2 yaitu 10,93 kgjam. Perlakuan D3 memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata terhadap semua perlakuan. Hubungan antara jenis kompos dengan kapasitas kerja alat dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1. Pengaruh jenis kompos terhadap kapasitas material Dari Gambar 1 menunjukkan bahwa kapasitas material tertinggi diperoleh pada perlakuan jenis kompos sekam. Hal ini disebabkan karena ukuran partikel kompos sekam yang halus dan lebih ringan sehingga dalam pengisian awal diperlukan dalam jumlah yang banyak. Hal ini didukung oleh pernyataan Sutrisno 2007 yang menyatakan bahwa sekam padi mempunyai kandungan kadar air dalam jumlah yang relatif kecil. Selain itu ukuran partikel sekam yang relatif kecil Eriyanti Mandasari : Pencetakan Kompos Berbagai Bentuk Dengan Menggunakan Jenis Kompos Yang Berbeda, 2010. dan ringan juga mempengaruhi dosis pemakaiannya, yaitu diperlukan dalam jumlah yang besar. Pengaruh dosis tepung tulang Dari hasil analisa sidik ragam Lampiran 1 dapat dilihat bahwa perlakuan dosis tepung tulang memberikan pengaruh berbeda sangat nyata terhadap kapasitas material. Hasil pengujian dengan menggunakan analisa Least Significant Range LSR menunjukkan pengaruh dosis tepung tulang terhadap kapasitas material untuk tiap-tiap perlakuan dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Pengaruh dosis tepung tulang terhadap kapasitas kerja alat kgjam Jarak LSR Perlakuan Rataan Notasi 0.05 0.01 0.05 0.01 - - - P1 11,27 a A 2 0,031 0,049 P2 11,25 a A 3 0,033 0,044 P3 11,20 b B Keterangan : Notasi yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan perlakuan memberikan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5 dan sangat nyata pada taraf 1 Dari Tabel 6 dapat dilihat bahwa kapasitas material tertinggi diperoleh pada perlakuan P1 yaitu 11,27 kgjam dan yang terendah pada perlakuan P3 yaitu 11,20 kgjam. Perlakuan P3 memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata terhadap P1 dan P2. P2 memberikan pengaruh yang berbeda tidak nyata terhadap P1. Hubungan antara dosis tepung tulang dengan kapasitas material dapat dilihat pada Gambar 2. Eriyanti Mandasari : Pencetakan Kompos Berbagai Bentuk Dengan Menggunakan Jenis Kompos Yang Berbeda, 2010. Gambar 2. Pengaruh dosis tepung tulang terhadap kapasitas material Dari Gambar 2 menunjukkan bahwa semakin besar dosis perekat yang diberikan maka semakin kecil pula kapasitas materialnya. Hal ini disebabkan karena adanya penambahan unsur padat lainnya sehingga megakibatkan bertambahnya volume dari kompos tersebut. Pengaruh interaksi jenis kompos dan dosis tepung tulang Pada analisa sidik ragam Lampiran 1 dapat dilihat bahwa interaksi perlakuan jenis kompos dengan dosis tepung tulang berpengaruh sangat nyata terhadap kapasitas material. Hasil pengujian dengan menggunakan analisa Least Significant Range LSR menunjukkan pengaruh jenis kompos terhadap dosis tepung tulang untuk masing-masing perlakuan dapat dilihat pada Tabel 7. Dari Tabel 7 dapat dilihat bahwa kapasitas material tertinggi diperoleh pada perlakuan D1P1, D3P1, D3P2, D3P3 yaitu sebesar 11,45 kgjam dan yang terendah D2P3 yaitu sebesar 10,85 kgjam. Eriyanti Mandasari : Pencetakan Kompos Berbagai Bentuk Dengan Menggunakan Jenis Kompos Yang Berbeda, 2010. Tabel 7. Uji LSR Efek interaksi jenis kompos dan dosis tepung tulang terhadap kapasitas material kgjam Jarak LSR Perlakuan Rataan Notasi 0.05 0.01 0.05 0.01 - - - D2P3 10,85 a A 2 0,054 0,085 D2P1 10,91 b A 3 0,056 0,077 D2P2 11,01 c B 4 0,058 0,079 D1P2 11,28 d CD 5 0,059 0,080 D1P3 11,28 d D 6 0,060 0,082 D1P1 11,45 e E 7 0,061 0,082 D3P1 11,45 e EF 8 0,061 0,083 D3P2 11,45 e F 9 0,062 0,084 D3P3 11,45 e F Keterangan : Notasi yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan perlakuan memberikan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5 dan sangat nyata pada taraf 1 Hubungan interaksi antara jenis kompos dan dosis tepung tulang terhadap kapasitas material dapat dilihat pada Gambar 3 berikut ini : Gambar 3. Pengaruh interaksi jenis kompos dan dosis tepung tulang kgjam Semakin sedikit dosis perekat yang digunakan maka kapasitas material yang didapat juga tinggi, sebaliknya semakin besar dosis perekat yang digunakan maka kapasitas material yang di dapat rendah pula. Hal ini disebabkan karena penambahan dosis perekat dalam jumlah yang besar menyebabkan jumlah isian bahan akan bertambah juga, sehingga mempengaruhi kapasitas material. Hal ini Eriyanti Mandasari : Pencetakan Kompos Berbagai Bentuk Dengan Menggunakan Jenis Kompos Yang Berbeda, 2010. sesuai dengan pernyataan Brades 2007 yang menyatakan bahwa penambahan bahan padat pada bahan awal akan mempengaruhi jumlah isian pencetakan.

2. Kapasitas Hasil