Subjek Hukum Manusia Analisis Hukum Terhadap Kewenangan Balai Harta Peninggalan Dalam Pengelolaan Harta Kekayaan Yang Tidak Diketahui Pemilik Dan Ahliwarisnya (Studi Di Balai Harta Peninggalan Medan)

1. Subjek Hukum Manusia

Manusia sebagai subjek hukum karena kodratnya, sedangkan badan hukum menjadi subjek hukum diciptakan oleh manusia untuk kepentingan manusia itu sendiri. Status atau kedudukan seorang manusia selaku subjek hukum melekat pada diri pribadi seorang manusia sejak ia dilahirkan sampai ia meninggal dunia, dengan penyimpangan khusus bahwa apabila kepentingannya menghendaki, maka seorang anak dalam kandungan ibunya dapat dianggap telah lahir kedunia Pasal 2 jo. Pasal 348 KUHPerdata; akan tetapi dengan syarat asalkan anak dalam kandungan yang kepentingannya hendak dibela tadi pada waktunya nanti harus dilahirkan dalam keadaan hidup. Untuk memberikan hak-hak keperdataan secara pribadi kepada bayi yang masih berada dalam kandungan ibunya harus dipenuhi syarat bahwa ia harus sudah dibenihkan kedalam hukum kedalam kandungan ibunya pada saat kepentingannya terbuka. Jadi seorang manusia memulai persoalan hidupnya dalam arti baru diakui sebagai subjek hukum apabila : 1. Dilahirkan dalam keadaan hidup ke dunia; 2. Sejak ia berada dalam kandungan ibunya, ia nantinya harus dilahirkan hidup; 3. Ia sudah dibenihkan pada saat kepentingannya terbuka selama ia berada dalam kandungan. Anak dalam kandungan itu, sepanjang kepentingan hukumnya menghendaki meskipun semasa dalam kandungan diperlakukan sebagai manusia yang telah lahir hidup, bila ternyata ia kemudian lahir dalam keadaan tidak hidup, maka ia menurut hukum dianggap tidak pernah ada atau dianggap tidak pernah dilahirkan tidak pernah pdf M achine - is a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Ge t your s now “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your product a lot easier t o use and m uch preferable t o Adobes A.Sar r as - USA Syuhada : Analisis Hukum Terhadap Kewenangan Balai Harta Peninggalan Dalam Pengelolaan Harta Kekayaan Yang Tidak Diketahui Pemilik Dan Ahliwarisnya Studi Di Balai Harta Peninggalan Medan, 2009 USU Repository © 2008 diterbitkan akte kelahirannya. Pembuktian bahwa subjek hukum manusia telah dilahirkan dalam keadaan hidup adalah dengan diterbitkannya akta kelahiran certificate of birth atau acte van geboorte dan pembuktian bahwa seorang manusia telah meninggal dunia hanyalah dengan akta kematian certificate of death atau acte van overlijden. 36 Orang dalam pengertian hukum atau persoon tersebut berwenang mempergunakan haknya sepenuhnya, termasuk juga untuk menambah dan mengurangi harta kekayaannya dengan cara melakukan perbuatan hukum yang tidak bertentangan dengan Undang-Undang, asalkan orang tersebut sudah cakap untuk melakukan tindakan hukum, yaitu sudah berumur 21 tahun Pasal 330 KUHPerdata atau telah pernah kawin sebelum mencapai usia 21 tahun perhatikan juga Pasal 1330 KUH Perdata. Ini bukan berarti bahwa orang yang belum dewasa tidak boleh melakukan perbuatan hukum. Sistem BW sendiri 36 Dalam pergaulan hukum antar negara, khususnya dalam rangka menghadapi persentuhan antara dua sistem hukum yang berlainan, umpamanya antara Indonesia dengan Hongkong, kongkritnya apabila misalnya seorang WNI penduduk Tebing Tinggi pergi berobat dan kemudian meninggal di Hongkong, sebaiknya dipahami benar dengan baik bentuk dari “certificate of registration of death” yang dikenal dalam sistem di Hongkong berdasarkan Birth And Deaths Registration Ordinance guna menerapkan hukum secara benar. Di Republik Singapura dikenal apa yang disebut dengan “ Certificate of Extract from Register of Death”, dan di Indonesia dikenal apa yang disebut dengan “ acte van overlijden” atau “Akta Kematian” yang diterbitkan oleh Kantor Catatan Sipil yang dalam wilayah kerjanya terletak rumah kematian sterfhuis; Dalam praktek juga dikenal apa yang disebut :” Surat Izin Kubur”. Secara yuridis formal dalam rangka penyelesaian warisan yang dapat diterima dalam rangka membuktikan seseorang sudah meninggal dunia hanyalah “akta kematian” saja sebagai alat bukti satu-satunya, bukan “Surat Izin Kubur” , selain adanya alat bukti persangkaan yang diperkenankan oleh Undang-Undang ex Pasal 467. Untuk menanyakan keberadaan surat wasiat yang diduga pernah dibuat seseorang yang telah meninggal dunia semasa hidupnya, Departemen Kehakiman sekarang Departemen Hukum dan HAM RI menghendaki dilampirkannya “ akta kematian” dari orang yang keberadaan wasiat atas namanya hendak dipertanyakan itu. “ Certificate of Registration of Death” maupun “Certificate of Extract from Register of Death” yang diterbitkan menurut sistem hukum Common Law itu juga diterima oleh Departemen Kehakiman sekarang Departemen Hukum dan HAM RI cq. Seksi Daftar Pusat Wasiat waktu hendak menanyakan keberadaan surat wasiat yang diduga pernah dibuat oleh orang yang telah meninggal dunia yang namanya tersurat dalam kedua certificate tersebut di atas. pdf M achine - is a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Ge t your s now “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your product a lot easier t o use and m uch preferable t o Adobes A.Sar r as - USA Syuhada : Analisis Hukum Terhadap Kewenangan Balai Harta Peninggalan Dalam Pengelolaan Harta Kekayaan Yang Tidak Diketahui Pemilik Dan Ahliwarisnya Studi Di Balai Harta Peninggalan Medan, 2009 USU Repository © 2008 menentukan bahwa terhadap orang-orang yang dibatasi kewenangannya termasuk orang yang belum dewasa untuk melakukan tindakan hukum disediakan orang atau badan yang akan membantu danatau mewakilinya dalam melakukan perbuatan hukum yang diperlukan. Bila diperhatikan, Sistem Hukum Perdata mengatur bahwa ada beberapa subjek hukum manusia yang karena Undang-Undang sendiri membatasi penggunaan haknya dalam lalu lintas hukum, dan oleh karena itu tidak semua subjek hukum manusia dapat diterima untuk melakukan perbuatan hukum, yaitu : a. Wanita yang bersuami, yang harus melakukan tindakan hukum hanya dengan bantuan bijstand atau persetujuan suaminya ataupun dengan memperoleh persetujuan atau kuasa dari hakim sebagaimana diatur dalam Pasal 108, tetapi mengenai hal ini perlu juga diperhatikan Surat Edaran Mahkamah Agung No. 3 Tahun 1963. Tetapi dengan berlakunya Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, seorang wanita bersuami telah dibenarkan untuk melakukan tindakan hukum, akan tetapi sepanjang tindakan hukum itu berkenaan dengan harta kekayaan yang diperoleh selama perkawinan, harus dimintakan persetujuan suaminya. Demikian juga sebaliknya perhatikan Pasal 31 ayat 1 dan ayat 2 juncto Pasal 36 ayat 1 dan ayat 2. Domisili seorang wanita bersuami adalah mengikuti domisili suaminya. Ketentuan ini juga tidak konsekwen karena seorang istri tanpa bantuan suaminya Pasal 930 KUHPerdata dibenarkan untuk membuat surat wasiat. Dalam beberapa hal ketentuan ini dikesampingkan Pasal 111 KUHPerdata, yaitu untuk menghadapi perkara perdata dan pidana, pdf M achine - is a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Ge t your s now “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your product a lot easier t o use and m uch preferable t o Adobes A.Sar r as - USA Syuhada : Analisis Hukum Terhadap Kewenangan Balai Harta Peninggalan Dalam Pengelolaan Harta Kekayaan Yang Tidak Diketahui Pemilik Dan Ahliwarisnya Studi Di Balai Harta Peninggalan Medan, 2009 USU Repository © 2008 perceraian, pisah meja dan ranjang, pisah harta kekayaan, istri dapat bertindak sendiri tanpa bantuan suaminya. Pasal 36 UU No. 1 Tahun 1974 menentukan bahwa setiap tindakan hukum berupa tindakan pemilikan daad van eigendom yang hendak dilakukan oleh seseorang subjek hukum manusia Warga Negara Indonesia yang sudah kawin haruslah dilakukan dalam akta yang bersangkutan dengan terlebih dahulu memperoleh persetujuan tertulis dari pasangannya spouse consent. Bila pasangan dari penghadap itu tidak dapat menghadap Notaris untuk turut menanda tangani akta yang bersangkutan, seboleh-bolehnya diusahakan surat persetujuan atau kuasa tertulis dari yang bersangkutan. Pasal 463 jo. Pasal 199 KUHPerdata mengindikasikan bahwa wanita baik yang belum kawin maupun yang bersuami dan juga sebaliknya seorang pria baik yang belum kawin maupun beristri dapat dinyatakan tak hadir. b. Anak dibawah umur, yang harus diwakili oleh orang tua atau walinya dalam melakukan setiap perbuatan hukum pada umumnya. Domisili dari seorang anak dibawah umur mengikuti domisili orang tua atau walinya. Batasan umur dewasa ditentukan Pasal 330 KUHPerdata, tetapi batas umur ini sebenarnya juga tidak konsekwen, karena ternyata seorang pria yang berumur 19 tahun dan wanita yang berumur dibawah 19 tahun boleh melakukan pengakuan anak erkening Pasal 282 KUHPerdata, dan bila sudah mencapai usia 18 tahun Pasal 897 KUHPerdata boleh membuat surat wasiat artinya untuk melakukan perbuatan hukum yang tertentu itu seorang anak dibawah umur boleh datang menghadap Notaris untuk menanda tangani akta yang berkenaan. Setiap orang atau badan pdf M achine - is a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Ge t your s now “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your product a lot easier t o use and m uch preferable t o Adobes A.Sar r as - USA Syuhada : Analisis Hukum Terhadap Kewenangan Balai Harta Peninggalan Dalam Pengelolaan Harta Kekayaan Yang Tidak Diketahui Pemilik Dan Ahliwarisnya Studi Di Balai Harta Peninggalan Medan, 2009 USU Repository © 2008 yang berkepentingan dengan harta milik anak dibawah umur yang tidak berada di domisilinya dapat menghubungi walinya atau orang tuanya untuk menyelesaikan urusan dan kepentingannya. Menurut hukum seorang anak dibawah umur belum memiliki “animus” yang bebas untuk meninggalkan domisilinya. Walinya sendiri sebagai manusia dewasa dapat dinyatakan tak hadir dan akibat langsung ketidakhadiran ini secara de facto adalah bahwa si wali kehilangan akses untuk melakukan pengurusan atas diri dan harta anak dibawah umur dan yang mengakibatkan si wali itu dapat dicabut kekuasaannya sebagai wali. Bagaimana kalau anak dibawah umur itu bersama-sama walinya Pasal 339 KUHPerdata meninggalkan Indonesia, sedangkan anak dibawah umur itu memiliki kekayaan berupa benda tetap dan ada pihak lain yang berkepentingan terhadap kekayaannya sepeninggalnya, dan kepergian wali bersama anak dibawah umur itu berlangsung lama dan tidak ada mengatur atau memberi kuasa untuk mengatur segala sesuatu mengenai kekayaannya sepeninggalnya, apakah anak dibawah umur itu dapat dinyatakan tak hadir ?. Pasal 462 KUHPerdata secara tegas melarang seorang anak dibawah umur yang gila untuk diletakkan dibawah pengampuan, akan tetapi tidak satu pasalpun dalam BW yang melarang menempatkan seorang anak dibawah umur dalam keadaan tak hadir. Peluang bagi seorang anak dibawah umur untuk dinyatakan tak hadir sangat kecil, sebab domisili dari seorang anak dibawah umur selalu dianggap mengikuti domisili orang tua atau walinya, sedangkan terhadap seorang anak dibawah umur setiap saat dapat diangkat wali yang baru dengan penetapan hakim pdf M achine - is a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Ge t your s now “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your product a lot easier t o use and m uch preferable t o Adobes A.Sar r as - USA Syuhada : Analisis Hukum Terhadap Kewenangan Balai Harta Peninggalan Dalam Pengelolaan Harta Kekayaan Yang Tidak Diketahui Pemilik Dan Ahliwarisnya Studi Di Balai Harta Peninggalan Medan, 2009 USU Repository © 2008 bila sang wali definitif tak berada ditempat, dan pihak yang berkepentingan dengan harta milik anak dibawah umur itu setiap saat dapat berurusan dengan wali yang telah ditunjuk guna menyelesaikan kepentingan pihak lain itu atas harta kekayaan milik anak dibawah umur yang tidak berada ditempat kediamannya. c. Orang yang diletakkan dibawah curatele onder curatele gesteld, yang dalam melakukan tindakan hukum harus di wakili oleh kuratornya atau curactricenya dengan pengecualian bahwa orang yang diletakkan dibawah curatele karena boros masih dibenarkan membuat wasiat Pasal 446 ayat 3. Domisili dari orang yang diletakkan dibawah curatele mengikuti domisili kuratornya. d. Orang yang dinyatakan pailit, diwakili sepanjang perbuatan hukum yang menyangkut dengan harta kekayaannya oleh curatrice atau kuratornya yaitu BHP atau kurator non BHP yang dalam wilayah kerjanya si pailit itu berdomisili Pasal 22 Fv. Menurut Pasal 70 ayat 1 Undang-Undang No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang PKPU yang menjadi kurator dalam suatu kepailitan adalah BHP, atau kurator lainnya, selanjutnya ayat 2 menjelaskan bahwa yang dapat menjadi kurator sebagaimana dimaksud pada ayat 1 hurup b yaitu, orang perseorangan yang berdomisili di Indonesia, yang memiliki keahlian khusus yang dibutuhkan dalam rangka mengurus danatau membereskan harta pailit dan telah terdaftar pada kementerian yang lingkup tugas dan tanggung jawabnya di bidang hukum dan peraturan perundang-undangan. Jadi Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 itu sudah lebih maju. Tetapi yang menjadi persoalan adalah berapa besarkah upah atau pdf M achine - is a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Ge t your s now “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your product a lot easier t o use and m uch preferable t o Adobes A.Sar r as - USA Syuhada : Analisis Hukum Terhadap Kewenangan Balai Harta Peninggalan Dalam Pengelolaan Harta Kekayaan Yang Tidak Diketahui Pemilik Dan Ahliwarisnya Studi Di Balai Harta Peninggalan Medan, 2009 USU Repository © 2008 honorarium dari kurator BHP itu selama menangani suatu kepailitan. Besarnya upah bagi BHP selaku kurator ditentukan dalam Stb. 1924523 jo. 524 dan kemudian dirubah dengan PP. No. 26 Tahun 1999 Tentang Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak PNBP yang berlaku pada Departemen Kehakiman, sedangkan honorarium kurator non BHP ditentukan dalam Pasal 75 jo. Pasal 76 Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang PKPU. 37 Perlu juga diingat bahwa subjek hukum manusia lain yang masih berstatus sebagai anak yang masih dalam kandungan ibunya yang dalam lalu lintas hukum dianggap ada bila kepentingan hukumnya ternyata menghendaki demikian. Siapakah yang harus bertindak mewakili dan membela kepentingan anak dalam kandungan ibunya bila kepentingan hukumnya menghendaki ?. Pasal 44 jo. Pasal 45 Stb. 1872 166 menentukan bahwa janin yang berada dalam kandungan ibunya berada dibawah pengampuan BHP sejak Balai tersebut secara formal menerima pengampuan itu jadi tidak demi hukum dan selanjutnya melaporkannya kepada Jaksa. Terkait ketentuan Pasal 23 KUHPerdata yang menentukan bahwa tugas sebagai pengampu atas anak atau janin yang masih dalam kandungan ibunya itu diberikan 37 Pasal 75 UU No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan kewajiban Pembayaran Utang PKPU menentukan besarnya imbalan jasa Kurator ditentukan setelah kepailitan berakhir. Selanjutnya Pasal 76 UU No. 37 Tahun 2004 menentukan bahwa besarnya imbalan jasa yang harus dibayarkan kepada Kurator sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75 ditetapkan berdasarkan pedoman yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri yang lingkup tugas dan tanggung jawabnya di bidang hukum dan perundang-undangan. pdf M achine - is a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Ge t your s now “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your product a lot easier t o use and m uch preferable t o Adobes A.Sar r as - USA Syuhada : Analisis Hukum Terhadap Kewenangan Balai Harta Peninggalan Dalam Pengelolaan Harta Kekayaan Yang Tidak Diketahui Pemilik Dan Ahliwarisnya Studi Di Balai Harta Peninggalan Medan, 2009 USU Repository © 2008 kepada BHP yang dalam wilayah kerjanya rumah kematian ayah dari anak yang ada dalam kandungan itu berada. 38 Tujuan pembuat Undang-Undang membuat pembatasan terhadap subjek hukum yang disebutkan di atas tidak lain adalah untuk memastikan agar setiap orang dapat mempertanggung jawabkan perbuatan dan tindakannya menurut hukum. Dari uraian diatas timbul pertanyaan, yang manakah di antara subjek hukum manusia yang dapat dinyatakan tak hadir ?. Setiap manusia yang meninggalkan kediamannya, termasuk seorang wanita bersuami dan juga sebaliknya seorang pria beristri, dan yang sepeninggalnya tidak memberikan kuasa untuk mengatur harta kekayaannya atau kuasa untuk keperluan itu sudah berakhir, sedangkan ada kepentingan pihak lain terhadap kekayaan yang ditinggalkannya itu, dapat dinyatakan tak hadir. 39 Anak dibawah umur sangat kecil peluang baginya untuk dinyatakan tak hadir, karena segala tagihan yang menyangkut dengan kekayaan atau kepentingannya dapat diselesaikan melalui orang tua atau walinya, sepanjang orang tua atau walinya berada di alamatnya, meskipun anak dibawah umur oleh undang-undang tidak dilarang untuk dinyatakan seperti itu. Orang yang diletakkan dibawah curatele dengan mengingat azas dalam Pasal 452 KUHPerdata juga kecil kemungkinan baginya untuk dinyatakan tak hadir, meskipun “animus” bagi orang yang berada 38 Pasal 23 KUHPerdata berbunyi : Rumah kematian seorang yang telah meninggal dunia, dianggap terletak dimana si meninggal mempunyai tempat tinggalnya terakhir. 39 Lihat ketentuan Pasal 463 ayat 1 KUHPerdata. pdf M achine - is a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Ge t your s now “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your product a lot easier t o use and m uch preferable t o Adobes A.Sar r as - USA Syuhada : Analisis Hukum Terhadap Kewenangan Balai Harta Peninggalan Dalam Pengelolaan Harta Kekayaan Yang Tidak Diketahui Pemilik Dan Ahliwarisnya Studi Di Balai Harta Peninggalan Medan, 2009 USU Repository © 2008 dibawah curatele karena boros untuk meninggalkan tempat kediamannya tidak sepenuhnya terkendali. Orang yang dinyatakan tak hadir tetap dapat dinyatakan pailit 40 dan orang yang sudah dinyatakan pailit menurut sistem BW juga tetap dapat dinyatakan tak hadir, sebab tidak dilarang, akan tetapi meskipun dalam praktek ada ditemukan orang pailit yang meninggalkan tempat tinggalnya sehingga tidak dapat dihubungi untuk mengkonsultasikan cara menyelesaikan dan membereskan harta pailitnya. Ketidakhadiran bagi si pailit yang pergi begitu saja meninggalkan domisilinya tidak terlalu menjadi persoalan, sebab setiap saat krediturnya dapat menyelesaikan tagihannya dengan Kurator si pailit itu sendiri. 41 Persoalan yang mungkin timbul bagi si pailit yang pergi begitu saja kiranya hanya berkenaan dengan kewajiban personal si pailit terhadap anak istrinya, misalnya kewajiban untuk memberi nafkah kepada anak dan istrinya, kewajiban untuk tetap tinggal bersama di domisili yang sudah ada dan tidak menyangkut dengan kreditur yang berhak langsung atas harta pailitnya, karena sepeninggalnya hartanya yang termasuk kedalam boedel pailit dapat dieksekusi oleh para krediturnya. 42 Anak yang berada dalam kandungan ibunya tentu saja jauh dari kemungkinan dapat dinyatakan tak hadir , sebab tidak ada satu kekayaanpun yang 40 Pasal 463 ayat 2 menentukan bahwa kesemuanya itu dengan tak mengurangi ketentuan-ketentuan istimewa menurut undang-undang dalam hal adanya keadaan pailit. 41 Pasal 70 UU No. 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang PKPU menentukan bahwa Kurator sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69 adalah a. Balai Harta Peninggalan, atau b. Kurator lainnya. 42 Pasal 24 UU No. 37 Tahun 2004 berbunyi : Debitur demi hukum kehilangan haknya untuk menguasai dan mengurus kekayaannya yang termasuk dalam harta pailit, sejak tanggal putusan pernyataan pailit diucapkan. pdf M achine - is a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Ge t your s now “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your product a lot easier t o use and m uch preferable t o Adobes A.Sar r as - USA Syuhada : Analisis Hukum Terhadap Kewenangan Balai Harta Peninggalan Dalam Pengelolaan Harta Kekayaan Yang Tidak Diketahui Pemilik Dan Ahliwarisnya Studi Di Balai Harta Peninggalan Medan, 2009 USU Repository © 2008 terdaftar atas namanya yang dapat ditinggalkannya pergi dari domisilinya dan oleh karena itu dapat dipastikan tidak akan ada pihak lain yang akan berkepentingan atasnya. Ia tidak dapat pergi begitu saja dari domisilinya karena belum memiliki animus untuk itu kalau anak dibawah umur sangat kecil kemungkinannya untuk dinyatakan tak hadir, anak dalam kandungan dapat dipastikan tidak mungkin dinyatakan tak hadir afwezigheid. 2 . Subjek Hukum Badan Hukum Badan hukum adalah subjek hukum ciptaan manusia pribadi berdasarkan hukum, yang diberi hak dan kewajiban seperti manusia pribadi. Adanya fiksi atau anggapan bahwa badan hukum itu dipersamakan juga dengan manusia sebagai sama- sama pendukung hak dan kewajiban dan yang juga berhak untuk memiliki kekayaan mengakibatkan terjadinya kesulitan, terutama untuk menentukan kapankah suatu organisasi atau badan yang telah dibentuk itu memperoleh status sebagai badan hukum. Hal ini berhubungan dengan kedudukan hukum atau status dari harta kekayaan yang diperoleh organisasi atau badan itu menurut hukum, yaitu apakah diperlakukan sebagai kekayaan milik badan hukum itu selaku subjek hukum yang berdiri sendiri ataukah diperlakukan sebagai kekayaan milik dari para pendiri organisasi atau badan hukum tersebut. Inti dari suatu organisasi atau badan yang kemudian dapat berkembang menjadi badan hukum itu adalah “kerja sama”, artinya bahwa tidaklah mungkin terjadi badan hukum itu didirikan oleh satu pdf M achine - is a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Ge t your s now “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your product a lot easier t o use and m uch preferable t o Adobes A.Sar r as - USA Syuhada : Analisis Hukum Terhadap Kewenangan Balai Harta Peninggalan Dalam Pengelolaan Harta Kekayaan Yang Tidak Diketahui Pemilik Dan Ahliwarisnya Studi Di Balai Harta Peninggalan Medan, 2009 USU Repository © 2008 orang saja, melainkan harus didirikan oleh sekurang-kurangnya dua orang, 43 supaya dapat mewujudkan apa yang menjadi tujuan kerja sama tersebut. BW sendiri mengatur suatu organisasi itu yang kemudian dapat berkembang dan meningkat menjadi badan hukum pada Pasal 1618 tentang “maatschaap” perseroan yang intinya adalah “persetujuan”, sedangkan persetujuan menurut Pasal 1313 harus dilakukan dan diterima oleh sekurang-kurangnya dua orang. 44 Pasal 7 ayat 4 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas menyatakan bahwa Perseroan memperoleh status badan hukum pada tanggal diterbitkannya Keputusan Menteri mengenai pengesahan badan hukum Perseroan. Pasal 7 ayat 1 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 menyatakan bahwa Perseroan Terbatas didirikan oleh 2 dua orang atau lebih dengan akta notaris yang dibuat dalam bahasa Indonesia. Dari ketentuan yang diuraikan di atas yang selalu menjadi persoalan adalah bila suatu badan atau organisasi yang telah didirikan itu memperoleh status sebagai badan hukum?. Untuk menjawab pertanyaan ini sangat tergantung dari beberapa ajaran dan teori yang sangat dikenal dalam doktrin sebagai berikut : a. ditetapkan sebagai badan hukum karena Undang-undang sendiri menentukan demikian, misalnya badan hukum yang diadakan oleh kekuasaan umum yang 43 Pasal 7 UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas menentukan bahwa Perseroan Terbatas didirikan oleh 2 dua orang atau lebih dengan akta notaris yang dibuat dalam bahasa Indonesia. 44 Pasal 1313 KUHPerdata berbunyi : Suatu persetujuan adalah suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain atau lebih. pdf M achine - is a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Ge t your s now “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your product a lot easier t o use and m uch preferable t o Adobes A.Sar r as - USA Syuhada : Analisis Hukum Terhadap Kewenangan Balai Harta Peninggalan Dalam Pengelolaan Harta Kekayaan Yang Tidak Diketahui Pemilik Dan Ahliwarisnya Studi Di Balai Harta Peninggalan Medan, 2009 USU Repository © 2008 merupakan badan hukum publik seperti Daerah Tingkat I, Daerah Tingkat IIKotamadya, BUMN, Bank-bank Pemerintah dan lain-lain. 45

b. karena Konsesi, maksudnya adalah memperoleh status badan hukum sesudah

memperoleh persetujuan dari pejabat yang berwenang. Dahulu semasa berlakunya bab tentang Perseroan Terbatas yang diatur dalam WvK status badan hukum diperoleh Perseroan Terbatas PT sesudah anggaran dasarnya memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman RI atau pejabat yang memperoleh pendelegasian wewenang darinya. Tetapi sesudah berlakunya Undang- Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, status badan hukum secara tegas diperoleh Perseroan Terbatas pada tanggal diterbitkannya keputusan Menteri mengenai pengesahan badan hukum Perseroan Pasal 7 ayat 4 UU No. 40 Tahun 2007. Demikian juga halnya dengan koperasi memperoleh status sebagai badan hukum sejak akta pendiriannya memperoleh persetujuan dari Menteri Koperasi atau pejabat yang ditunjuknya. c. Ditentukan sebagai badan hukum oleh Yurisprudensi seperti Yayasan, 46 yang memperoleh status atau kedudukan sebagai badan hukum apabila Akta Pendirian 45 Djaja S. Meliala, Perkembangan Hukum Perdata Tentang Orang dan Hukum Keluarga, Bandung:: CV. Nuansa Aulia, 2006, hal. 43 46 Dengan diundangkannya UU No. 28 Tahun 2004 tentang Yayasan, maka pengertian yayasan menjadi lebih jelas. Pengertian Yayasan berdasarkan Pasal 1 butir 1 Undang-Undang Yayasan No. 28 Tahun 2004 adalah sebagai berikut : “ Yayasan adalah badan hukum yang terdiri dari atas kekayaan yang dipisahkan dan diperuntukkan untuk mencapai tujuan tertentu di bidang sosial, keagamaan dan kemanusiaan yang tidak mempunyai anggota. Rumusan Pasal 1 butir 1 Undang- Undang No. 28 Tahun 2004 menegaskan bahwa Yayasan merupakan badan hukum dengan ketentuan bahwa status hukum Yayasan baru diperoleh setelah Akta Pendirian Yayasan disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia RI. Ini berarti bahwa pengesahan Akta Pendirian ini merupakan satu-satunya dokumen yang menentukan saat berubahnya status Yayasan menjadi badan hukum. pdf M achine - is a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Ge t your s now “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your product a lot easier t o use and m uch preferable t o Adobes A.Sar r as - USA Syuhada : Analisis Hukum Terhadap Kewenangan Balai Harta Peninggalan Dalam Pengelolaan Harta Kekayaan Yang Tidak Diketahui Pemilik Dan Ahliwarisnya Studi Di Balai Harta Peninggalan Medan, 2009 USU Repository © 2008 Yayasan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. Sehubungan dengan uraian di atas, dengan memperhatikan bila suatu organisasi yang didirikan oleh para pendiri itu memperoleh status atau kedudukan sebagai suatu badan hukum yang akan bertindak selaku subjek hukum, maka status suatu organisasi itu selaku subjek hukum melekat pada badan itu sejak badan itu didirikan sampai badan hukum itu bubar atau dibubarkan yang tentunya akan diikuti dengan likuidasi atau pemberesan atas seluruh aktiva dan passivanya. Menurut ketentuan Pasal 1653 KUHPerdata ada 3 tiga macam klasifikasi badan hukum berdasarkan eksistensinya, yaitu : 1. Badan hukum yang dibentuk oleh pemerintah penguasa, seperti badan-badan pemerintahan, dan perusahaan-perusahaan negara. 2. Badan hukum yang diakui oleh pemerintah penguasa seperti Perseroan terbatas dan Koperasi. 3. Badan hukum yang diperbolehkan atau untuk suatu tujuan tertentu yang bersifat ideal, seperti yayasan pendidikan, sosial, keagamaan, dan lain-lain. Menurut Pasal 1 Stb. 1927156 Regeling van de rechtspositie der kerkgenootschappen. Gereja ataupun perkumpulan gereja, demikian pula bagian- bagian yang berdiri sendiri, berdasarkan hukum juga memperoleh status sebagai badan hukum. Pasal 2 Stb. 1927156 menyatakan bahwa untuk dianggap sebagai Rumusan ini tentunya membawa konsekwensi bahwa sebagai badan hukum, Yayasan memiliki karakteristik dan kemampuan bertindak sebagai layaknya suatu subjek hukum. pdf M achine - is a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Ge t your s now “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your product a lot easier t o use and m uch preferable t o Adobes A.Sar r as - USA Syuhada : Analisis Hukum Terhadap Kewenangan Balai Harta Peninggalan Dalam Pengelolaan Harta Kekayaan Yang Tidak Diketahui Pemilik Dan Ahliwarisnya Studi Di Balai Harta Peninggalan Medan, 2009 USU Repository © 2008 gereja atau perkumpulan gereja, demikian pula bagian-bagiannya yang berdiri sendiri, diperlukan surat keterangan dari Pemerintah. Bagaimanakah status perkumpulan keagamaan lain, bilakah perkumpulan itu memperoleh status sebagai badan hukum ?. Selain perkumpulan gereja yang telah dikemukakan di atas, perkumpulan keagamaan lain seperti perkumpulan keagamaan Hindu, Budha, Kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Sikh dan lain-lain memperoleh status badan hukum setelah memenuhi Stb. 187064. Mengenai mesjid masih harus diteliti lebih jauh status badan yang mengelolanya selaku pengurusnya. Apabila mesjid itu dikuasai oleh lembaga wakaf, dalam Islam maka tentu saja telah memperoleh status sebagai badan hukum, perlu dipahami bahwa lembaga wakaf ini tidak dimaksudkan untuk mengalihkan kekayaannya kepada pihak lain, karena kekayaan yang sudah ada itu diasingkan untuk menjadi milik Tuhan, oleh karena itu perbuatan perdata yang dilakukan oleh pengurus mesjid hanya dapat dibatasi pada tindakan pengurusan daad van beheer saja, tidak untuk melakukan tindakan pemilikan daad van eigendom. Patut pula diingat bahwa masih ada mesjid yang memang tidak atau belum dibuat akta ikrar wakaf AIW atas tanah tapak dan pekarangannya tetapi sudah berdiri dan digunakan untuk tempat ibadah, sehingga statusnya menurut hukum menjadi belum jelas. 47 47 Pasal 28 Undang-Undang No. 41 Tahun 2004 tentang Wakaf menyatakan : “ Pembuatan Akta Ikrar Wakaf AIW benda tidak bergerak wajib memenuhi persyaratan dengan menyerahkan sertifikat hak atas tanah atau sertifikat satuan rumah susun yang bersangkutan atau tanda bukti pemilikan tanah lainnya”. pdf M achine - is a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Ge t your s now “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your product a lot easier t o use and m uch preferable t o Adobes A.Sar r as - USA Syuhada : Analisis Hukum Terhadap Kewenangan Balai Harta Peninggalan Dalam Pengelolaan Harta Kekayaan Yang Tidak Diketahui Pemilik Dan Ahliwarisnya Studi Di Balai Harta Peninggalan Medan, 2009 USU Repository © 2008 Di beberapa tempat mesjid itu didirikan begitu saja oleh warga setempat dan langsung digunakan sebagai tempat ibadah, sedangkan menyangkut status tanah tempat berdirinya masih terdaftar atas nama anggota masyarakat setempat, keadaan ini terus berlangsung turun temurun sampai beberapa generasi meskipun pemilik tanah tapak dan pekarangan tempat mesjid itu berdiri telah lama meninggal dunia. Perlu diingat dan dipahami bahwa ketentuan yang terdapat pada Pasal 8 Stb. 187064 yang mengatakan bahwa perkumpulan-perkumpulan yang tidak didirikan sebagai badan hukum menurut peraturan umum atau tidak diakui menurut peraturan ini, dengan demikian tidak dapat melakukan tindakan-tindakan perdata. Perjanjian- perjanjian yang dilakukan atas namanya dan barang-barang yang didapat atas namanya, terhadap negara dan terhadap pihak ketiga dipandang mengikuti orang- orang yang menutup perjanjian dan menerima barang-barang sekalipun juga bahwa perjanjian-perjanjian itu dan dasar hukum orang-orang yang bertindak hanya sebagai kuasa atau pengurus dari perkumpulan. 48 Bentuk-bentuk perusahaan yang dikenal sebagai badan hukum seperti disebutkan di atas mempunyai akta pendirian dan anggaran dasar yang berbeda-beda, tetapi dari anggaran dasar yang berbeda-beda itu tetap dan pasti dapat diketahui siapa pengurusnya sekaligus sampai dimana batas kewenangan bertindak pengurusnya dalam melakukan tindakan hukum yang akan dilakukan. Di luar itu semua dikenal juga Badan Hukum Publik seperti Negara. Sistem Undang-Undang Dasar 1945 48 Ketentuan Pasal 1315 jo. Pasal 1329 KUHPerdata yang dikenal dengan azas kepribadian, menentukan bahwa setiap orang bebas untuk mengikatkan dirinya dalam suatu persetujuan. pdf M achine - is a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Ge t your s now “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your product a lot easier t o use and m uch preferable t o Adobes A.Sar r as - USA Syuhada : Analisis Hukum Terhadap Kewenangan Balai Harta Peninggalan Dalam Pengelolaan Harta Kekayaan Yang Tidak Diketahui Pemilik Dan Ahliwarisnya Studi Di Balai Harta Peninggalan Medan, 2009 USU Repository © 2008 mengenal adanya Pemerintahan Pusat dan Pemerintahan Daerah, yang dibagi lagi menjadi PropinsiKabupatenKota. Masing-masing unit kerja pemerintahan ini dipimpin oleh Kepala Daerah yang demi hukum bertindak sebagai penanggung jawabnya manager sendiri-sendiri. 49 Presiden dibantu oleh para Menteri dan KepalaKetua Lembaga TertinggiTinggi Negara menjadi penanggung jawab Negara secara umum, sedangkan untuk tingkat Departemen dipimpin oleh Menteri, Badan- Badan Negara dipimpin oleh Kepala, sedangkan Lembaga TertinggiTinggi Negara dipimpin oleh Ketua. Pemerintah Propinsi dipimpin oleh Gubernur dan Pemerintah KabupatenKota dipimpin oleh Bupati atau Walikota. Undang-Undang dan doktrin sendiri tidak menerima kemungkinan untuk menempatkan status badan hukum sebagai tak hadir, 50 meskipun badan hukum memiliki tempat kedudukan. Dalam praktek dimungkinkan badan hukum itu memindahkan tempat kedudukannya ke tempat lain yang dikehendaki oleh pengurusnya, misalnya suatu Perseroan terbatas PT yang sebelumnya berkedudukan di Medan hendak memindahkan tempat kedudukannya ke Padang, caranya adalah dengan melakukan perubahan atas pasal dalam anggaran dasarnya yang mengatur tentang nama dan tempat kedudukan dan kemudian atas perubahan itu dimintakan pengesahan dari Menteri Kehakiman sekarang Menteri Hukum dan 49 Lihat Pasal 1 butir 7 jo. Pasal 1 butir 9 UU No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah. 50 Dalam prakteknya terjadi bahwa suatu perkumpulan atau badan hukum dapat dinyatakan tak hadir walau penetapan ketidakhadiran terhadap suatu perkumpulanbadan hukum berada di luar sistem hukum yang ada, contoh : Penetapan Pengadilan Negeri Medan No. 906PmPerd1979PN.Mdn tanggal 25 Maret 1980, yang menetapkan bahwa Bank of China yang berkedudukan di Jl. Ahmad Yani No. 74 Medan dinyatakan “afwezigheid”. pdf M achine - is a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Ge t your s now “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your product a lot easier t o use and m uch preferable t o Adobes A.Sar r as - USA Syuhada : Analisis Hukum Terhadap Kewenangan Balai Harta Peninggalan Dalam Pengelolaan Harta Kekayaan Yang Tidak Diketahui Pemilik Dan Ahliwarisnya Studi Di Balai Harta Peninggalan Medan, 2009 USU Repository © 2008 HAM RI. 51 Hal ini berarti bahwa badan hukum melalui pengurusnya juga memiliki “ animus”, bukan berarti dapat setiap saat meninggalkan tempat kedudukannya seperti yang dimaksudkan dalam rumusan ketentuan Pasal 463 KUHPerdata tersebut. Sekarang ini seiring dengan perkembangan perundang-undangan, yang dinamakan subjek hukum itu bukan lagi dalam pengertian yang tradisional konvensional yaitu manusia dan badan hukum, tetapi manusia dan korporasi. Menurut Pasal 1 ayat 1 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang terakhir dirubah oleh Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 menyatakan, Korporasi adalah kumpulan orang dan atau kekayaan yang terorganisasi dengan baik merupakan badan hukum maupun bukan badan hukum. Kemudian istilah korporasi inipun digunakan oleh Undang-Undang No. 42 Tahun 1999 Tentang Fidusia, Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 Tentang Undang-Undang Perlindungan Anak, Undang-Undang No. 12 Tahun 2006 Tentang Kewarganegaraan dan Undang-Undang yang lain. Manusia sebagai pendukung hak dan kewajiban diakui dan diatur dalam pasal 1, 2 dan 3 KUHPerdata sebagai berikut : Pasal 1 KUHPerdata berbunyi : “Menikmati hak perdata tidaklah tergantung pada hak kenegaraan. Pasal 2 KUHPerdata berbunyi : “Anak yang ada dalam kandungan seorang perempuan dianggap telah dilahirkan, bilamana kepentingan si anak menghendakinya. Mati sewaktu dilahirkan, dianggaplah ia tak pernah ada”. 51 Lihat Ketentuan Pasal 21 UU No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas PT. pdf M achine - is a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Ge t your s now “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your product a lot easier t o use and m uch preferable t o Adobes A.Sar r as - USA Syuhada : Analisis Hukum Terhadap Kewenangan Balai Harta Peninggalan Dalam Pengelolaan Harta Kekayaan Yang Tidak Diketahui Pemilik Dan Ahliwarisnya Studi Di Balai Harta Peninggalan Medan, 2009 USU Repository © 2008 Pasal 3 KUHPerdata berbunyi : “Tiada suatu hukumanpun mengakibatkan kematian perdata, atau kehilangan segala hak kewarganegaraan”. Makna dari Pasal 1 KUHPerdata itu mempunyai arti bahwa hak-hak dan kewajiban yang berhubungan dengan keperdataan tidak tergantung kepada agama, golongan, jenis kelamin atau umur, dan juga tidak tergantung kepada kedudukannya dalam negara yang menyangkut hak-hak ketatanegaraannya atau politiknya. 52 Selanjutnya dikenal adanya hak perdata yang terdiri atas 2 dua macam 53 yaitu : 1. Hak yang bersifat mutlak, terdiri atas : a. Hak kepribadian, contoh : hak atas namanya, kehormatannya, hak untuk hidup, kemerdekaan, dan lain sebagainya. b. Hak-hak yang terletak dalam hukum keluarga, yaitu hak dan kewajiban suami isteri, hubungan orang tua dan anak. c. Hak mutlak atas suatu benda, disebut Hak Kebendaan. 2. Hak yang bersifat relatif, yaitu semua hak yang timbul karena adanya hubungan perikatan, baik yang bersumber pada perjanjian maupun Undang-undang. Hak ini disebut hak perseorangan. 52 Achmad Ichsan, Hukum Perdata IA, Jakarta: PT. Pembimbing Masa, Cetakan Pertama tanpa tahun, hal 69. 53 Ny. Sri Soedewi Masjchoen Sofyan, Hukum Perdata: Hukum Benda, Yogyakarta: Liberty, 1981, hal. 24 pdf M achine - is a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Ge t your s now “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your product a lot easier t o use and m uch preferable t o Adobes A.Sar r as - USA Syuhada : Analisis Hukum Terhadap Kewenangan Balai Harta Peninggalan Dalam Pengelolaan Harta Kekayaan Yang Tidak Diketahui Pemilik Dan Ahliwarisnya Studi Di Balai Harta Peninggalan Medan, 2009 USU Repository © 2008 Meskipun menurut hukum setiap manusia adalah pembawa hak tanpa terkecuali, namun ada pembatasan-pembatasan yang membatasi kecakapan berhak ialah : 1. Kewarganegaraan; hanya Warga Negara Indonesia WNI yang dapat mempunyai hak milik Pasal 21 ayat 1 UUPA 2. Tempat tinggal; hanya orang yang bertempat tinggal di kecamatan yang sama dengan letak tanah pertanian itulah yang dapat menjadi pemiliknya Pasal 10 ayat 2 UUPA. 3. Kedudukan atau jabatan ; bagi seorang hakim dan pejabat hukum lainnya tidak boleh memperoleh barang-barang yang masih dalam perkara. 4. Tingkah laku dan perbuatan ; lihat Pasal 49 dan 53 Undang-Undang No.1 Tahun 1974 isinya kekuasaan orang tua dan wali dapat dicabut dengan keputusan Pengadilan dalam hal ia sangat melalaikan kewajiban sebagai orang tua wali atau berkelakuan sangat buruk sekali. 54 Demikian pula faktor jenis kelamin laki-laki, perempuan, serta hal tidak ada ditempat dapat pula membatasi kecakapan berhak seseorang, misalnya, Pasal 7 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang batas usia kawin dan Pasal 11 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang waktu tunggu. Selanjutnya meskipun setiap manusia tidak terkecuali sebagai pendukung hak dan kewajiban, namun tidak semuanya cakap untuk melakukan perbuatan hukum. Orang-orang yang menurut Undang-undang dinyatakan tidak cakap untuk melakukan perbuatan hukum, adalah sebagaimana ditentukan dalam Pasal 1330 KUHPerdata, yaitu terdiri dari 3 tiga golongan : 1. Orang yang belum dewasa, yaitu anak yang belum mencapai umur 21 tahun dan belum pernah kawin Pasal 330 KUHPerdata. Sekarang usia dewasa ini ditentukan 18 tahun Pasal 47 UU No. 1 Tahun 1974. Demikian pula Undang-Undang No. 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan 54 F.X. Suhardana, Cs, Hukum Perdata I Buku Paduan Mahasiswa, Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama, 1992, hal. 46 pdf M achine - is a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Ge t your s now “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your product a lot easier t o use and m uch preferable t o Adobes A.Sar r as - USA Syuhada : Analisis Hukum Terhadap Kewenangan Balai Harta Peninggalan Dalam Pengelolaan Harta Kekayaan Yang Tidak Diketahui Pemilik Dan Ahliwarisnya Studi Di Balai Harta Peninggalan Medan, 2009 USU Repository © 2008 Notaris menentukan usia 18 tahun atau telah menikah sebagai syarat untuk menghadap, membuat akte Notaris Pasal 39 ayat 1 butir a. 2. Orang yang berada di bawah pengampuan Pasal 433 KUHPerdata 3. Perempuan bersuami. Sekarang ini perempuan bersuami tidak termasuk lagi, maksudnya seorang perempuan yang masih terikat dalam perkawinan sudah cakap melakukan perbuatan hukum sendiri SEMA Nomor 3 Tahun 1963 jo Pasal 31 Undang-Undang Perkawinan Nomor 1 Tahun 1974. 55 Berikut pendapat beberapa Sarjana yang mendefinisikan pengertian Subjek Hukum yaitu : 1. Abdul Wahid Salayan dan Muhammad Fauzi Ridwan mengemukakan : “ Subjek Hukum adalah orang, yang dimaksud dengan orang ialah setiap pendukung hukum rechtsdrager, mempunyai hak dan kewajiban, dan oleh karena itu dapat dibagi menjadi 1. Orang betul, yaitu manusia; 2. Badan hukum, yaitu badan yang didirikan oleh manusia, misalnya, PT. Sedangkan perbedaan keduanya adalah orang menjadi subjek hukum sejak ia lahir hingga meninggal dunia, sedangkan badan hukum menjadi subjek hukum sejak waktu didirikan sampai bubar atau tidak ada lagi”. 56 2. R. Soebekti mengemukakan : “yang dikategorikan sebagai subjek hukum adalah “orang dan badan hukum”, orang adalah pembawa hak atau menjadi subjek dalam hukum. Badan Hukum adalah, badan hukum atau perkumpulan yang dapat memiliki hak-hak dan dapat melakukan perbuatan-perbuatan hukum layaknya seperti seorang manusia. Badan-badan dan perkumpulan-perkumpulan itu mempunyai kekayaan sendiri, ikut serta dalam lalu lintas hukum dengan perantaraan pengurusnya,, dapat digugat dan juga dapat menggugat di muka hakim, pendek kata diperlakukan sepenuhnya sebagai seorang manusia”. 57 55 Bandingkan dengan Riduan Syahrani, Seluk Beluk dan Asas-asas Hukum Perdata, Bandung : Alumni, 1992, hal. 47 56 Abdul Wahis Salayan dan Muhammad Fausi Ridwan, Tata Hukum Indonesia,Hukum Perdata, Jakarta : 1960,, hal. 10-11 57 R. Soebekti, Pokok-Pokok Hukum Perdata, Jakarta: PT. Pradnya Paramita, cetakan XVI, 1980, hal 19,20,21 pdf M achine - is a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Ge t your s now “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your product a lot easier t o use and m uch preferable t o Adobes A.Sar r as - USA Syuhada : Analisis Hukum Terhadap Kewenangan Balai Harta Peninggalan Dalam Pengelolaan Harta Kekayaan Yang Tidak Diketahui Pemilik Dan Ahliwarisnya Studi Di Balai Harta Peninggalan Medan, 2009 USU Repository © 2008 Dari pendapat beberapa sarjana tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa subjek hukum itu tidak lain daripada orang dan badan hukum, hanya saja terdapat perbedaan dalam penguraiannya, namun tidak mengurangi pengertiannya. Dalam kontek ketidakhadiran afwezigheid, subjek hukum manusia orang merupakan obyek kasus ketidakhadiran afwezigheid. Dari hasil penelitian dan data yang dikumpulkan, ternyata ditemukan bahwa penerapan ketidakhadiran ini telah diperluas berlakunya terhadap subjek hukum badan hukum yang secara praktis diterima juga sebagai subjek ketidakhadiran, meskipun ketidakhadiran badan hukum berada diluar sistem hukum yang ada. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa terdapat harta kekayaan yang diurus BHP Medan yang berasal dari kekayaan milik subjek hukum badan hukum yang oleh hakim dinyatakan tak hadir dan tidak dikecualikan dari aturan umum yang ada, karena kebutuhan hukum secara situasional yang sifatnya sangat mendesak, artinya ketidakhadiran bagi badan hukum itu tidak dapat dijadikan alasan untuk mengklasifikasikannya sebagai suatu pengecualian dari kasus ketidakhadiran yang terjadi. Hakim yang menetapkan ketidakhadiran atas badan hukum itu telah menempuh proses penemuan hukum menurut metode yang dikenal dalam ilmu pengetahuan tentang penemuan hukum rechtsvinding sehingga sampai kepada penetapan yang menetapkan ketidakhadiran badan hukum. Ketidakhadiran terhadap badan hukum yang ada itu tidak pernah dipersoalkan keberadaannya oleh aparat pemeriksa yang diperintahkan memeriksa BHP Medan, baik oleh aparat pemeriksa fungsional yang ada Badan Pemeriksa Keuangan maupun aparat pemeriksa pdf M achine - is a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Ge t your s now “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your product a lot easier t o use and m uch preferable t o Adobes A.Sar r as - USA Syuhada : Analisis Hukum Terhadap Kewenangan Balai Harta Peninggalan Dalam Pengelolaan Harta Kekayaan Yang Tidak Diketahui Pemilik Dan Ahliwarisnya Studi Di Balai Harta Peninggalan Medan, 2009 USU Repository © 2008 struktural Inspektorat Jenderal Departemen Hukum dan HAM, demikian juga tak pernah dipersoalkan oleh Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum Departemen Hukum dan HAM RI sebagai atasan langsung BHP Medan. 58 Bila keberadaan atas penetapan-penetapan dimaksud menjadi persoalan bagi aparat pemeriksa, karena dianggap merupakan sesuatu yang berada di luar sistem hukum, maka setelah menerima laporan atas temuan seperti ini tentu pada waktunya penetapan-penetapan seperti ini akan diperintahkan untuk dicabut atau dibatalkan melalui perintah khusus Menteri Hukum dan HAM RI kepada Ketua BHP Medan. Sebaliknya pada sisi lain penjualan kekayaan milik tak hadir termasuk milik badan hukum yang dinyatakan tak hadir kepada pihak yang membutuhkannya diberikan ijin oleh Menteri Hukum dan HAM RI setelah memperoleh laporan dari Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum Departemen Hukum dan HAM RI. Hasil penelitian telah membuktikan bahwa ternyata lembaga ketidakhadiran itu telah diperluas subjek berlakunya dan diterima serta diterapkan terhadap badan hukum. Perluasan atas subjek ketidakhadiran itu sehingga meliputi juga ketidakhadiran badan hukum adalah oleh karena telah ditemukan asas hukum baru yang menerima bahwa badan hukum dapat dinyatakan tak hadir karena memang kebutuhan hukum yang ada menghendaki demikian. Jadi bukan hanya karena kebutuhan praktis yang sifatnya situasional atau merupakan pengecualian dari aturan yang ada. 58 Wawancara dengan Amri Marjunin, Ketua BHP Medan yang menjabat mulai tahun 2003 sampai dengan sekarang. Wawancara dilaksanakan pada hari Senin tanggal 12 Januari 2009. bertempat di Kantor BHP Medan Jl. Listrik No. 10 Medan. pdf M achine - is a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Ge t your s now “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your product a lot easier t o use and m uch preferable t o Adobes A.Sar r as - USA Syuhada : Analisis Hukum Terhadap Kewenangan Balai Harta Peninggalan Dalam Pengelolaan Harta Kekayaan Yang Tidak Diketahui Pemilik Dan Ahliwarisnya Studi Di Balai Harta Peninggalan Medan, 2009 USU Repository © 2008

3. Domisili