Hambatan-hambatan Internal Analisis Hukum Terhadap Kewenangan Balai Harta Peninggalan Dalam Pengelolaan Harta Kekayaan Yang Tidak Diketahui Pemilik Dan Ahliwarisnya (Studi Di Balai Harta Peninggalan Medan)

BAB IV HAMBATAN-HAMBATAN DAN UPAYA YANG DILAKUKAN BHP

DALAM PENGELOLAAN BOEDEL KETIDAKHADIRAN

A. Hambatan-hambatan

dalam Pengelolaan Boedel Ketidakhadiran Afwezigheid Dalam melaksanakan salah satu tugas pokok dan fungsi BHP sebagai pengurus dan pengelola terhadap boedel ketidakhadiran dalam prakteknya, pelaksanaan tugas-tugas tersebut mengalami kendala atau hambatan secara internal maupun eksternal.

1. Hambatan-hambatan Internal

Hambatan internal dimaksud dalam tesis ini adalah hambatan yang berasal dari lingkungan internal BHP Medan. Hasil penelitian menemukan kendala-kendala internal yang dihadapi BHP Medan dalam pelaksanaan tugas dan kewenangan umumnya dan pengelolaan boedel ketidakhadiran khususnya, meliputi kendala anggaran, sumber daya manusia SDM, fasilitas dan sarana pendukung kinerja. a. Kendala Anggaran Ketersediaan anggaran adalah kendala yang dihadapi oleh BHP Medan. Pada tahun 2008 mempunyai anggaran sebesar Rp. 1.228.576.000,- yang penggunaannya dibagi dan dialokasikan untuk beberapa program yang mencakup pdf M achine - is a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Ge t your s now “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your product a lot easier t o use and m uch preferable t o Adobes A.Sar r as - USA Syuhada : Analisis Hukum Terhadap Kewenangan Balai Harta Peninggalan Dalam Pengelolaan Harta Kekayaan Yang Tidak Diketahui Pemilik Dan Ahliwarisnya Studi Di Balai Harta Peninggalan Medan, 2009 USU Repository © 2008 antara lain program penerapan kepemerintahan yang baik, pengelolaan gaji, honorarium dan tunjangan, pembayaran gaji, lembur dan vakasi, selain itu dipergunakan guna keperluan penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran, itupun dalam jumlah yang relatif kecil, sedangkan untuk program pengembangan sumber daya manusia bagi pegawai BHP sendiri tidak ada dianggarkan. Dengan alokasi dan jumlah anggaran yang relatif kecil tersebut BHP Medan harus menjalankan fungsi pelayanan publik yang wilayah kerjanya meliputi 5 lima Propinsi. Menangggapi hambatan anggaran tersebut, Ketua BHP Medan mengatakan : Tidak tersedianya anggaran menjadi kendala bagi BHP dalam mengurus kepentingan si tak hadir itu seperti untuk mengatasi dan menutupi beban yang melekat kepada benda yang dimiliki si tak hadir, sedangkan dilain pihak kepentingan harta tetap yang merupakan kekayaan si tak hadir mendesak dan memerlukan pengambilan keputusan yang cepat dan tepat guna menyelamatkan boedel itu sendiri. 131 b. Kendala SDM Peran sumber daya manusia merupakan faktor penentu dalam menunjang kinerja. Kurangnya kemampuan dan kesadaran untuk belajar dan memahami tugas serta tanggung jawab, khususnya terhadap pengurusan boedel ketidakhadiran mencerminkan bahwa potensi dan sumber daya manusia yang ada kurang menyadari betapa pentingnya belajar bagi kehidupannya. Kondisi BHP Medan saat ini, 131 Wawancara dengan Amri Marjunin, Ketua BHP Medan yang menjabat dari tahun 2003 sampai sekarang. Wawancara dilakukan pada hari Kamis, tanggal 19 Februari 2009 di Kantor BHP Medan Jl. Listrik No. 10 Medan. pdf M achine - is a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Ge t your s now “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your product a lot easier t o use and m uch preferable t o Adobes A.Sar r as - USA Syuhada : Analisis Hukum Terhadap Kewenangan Balai Harta Peninggalan Dalam Pengelolaan Harta Kekayaan Yang Tidak Diketahui Pemilik Dan Ahliwarisnya Studi Di Balai Harta Peninggalan Medan, 2009 USU Repository © 2008 kurangnya SDM baik dari segi jumlah kuantitas maupun kualitas yang ada harus menjadi bahan pertimbangan bagi Jajaran Departemen Hukum dan HAM, khususnya Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai agar berusaha melakukan langkah-langkah pembinaan dan pengkaderan melalui program-program peningkatan sumber daya manusia yang ada dengan melaksanakan pendidikan dan pelatihan tenaga tehnis maupun rintisan gelar, sehingga potensi sumber daya manusia yang ada menjadi lebih profesional, percaya diri, mandiri serta bertanggung jawab dalam setiap pelaksanaan tugas pokok dan fungsi sebagaimana diatur dalam ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh Anggota Tehnis Hukum BHP Medan sebagai berikut : Bahwa rendahnya semangat belajar serta rendahnya kemampuan dan pengetahuan para petugas untuk menangani tugas-tugas pengurusan, khususnya terhadap pengurusan boedel ketidakhadiran, misalnya dalam melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait adalah merupakan faktor penghambat tugas-tugas pengurusan yang memerlukan penanganan yang cepat, tepat dan profesional. Untuk itu perlu kiranya agar Unsur Departemen Hukum dan HAM. Khususnya Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai segera melakukan langkah-langkah kedepan untuk pengembangan potensi SDM yang lebih mapan dan mandiri sebagaimana yang diharapkan oleh masyarakat saat ini. 132 Jumlah pegawai BHP Medan saat ini berjumlah 25 dua puluh lima orang. Berdasarkan tingkat pendidikan pegawai BHP Medan dapat dikelompokkan sebagai berikut : a. 8 delapan orang Sarjana Hukum S1; b. 1 satu orang Sarjana Administrasi S1; 132 Wawancara dengan Irham Hasibuan, Anggota Tehnis Hukum BHP Medan. Wawancara dilakukan pada hari Senin tanggal 23 Pebruari 2009 di Kantor BHP Medan Jl. Listrik No. 10 Medan. pdf M achine - is a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Ge t your s now “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your product a lot easier t o use and m uch preferable t o Adobes A.Sar r as - USA Syuhada : Analisis Hukum Terhadap Kewenangan Balai Harta Peninggalan Dalam Pengelolaan Harta Kekayaan Yang Tidak Diketahui Pemilik Dan Ahliwarisnya Studi Di Balai Harta Peninggalan Medan, 2009 USU Repository © 2008 c. 1 satu orang Diploma D.III Perbankan; d. 14 empat belas orang Sekolah Lanjutan Tingkat AtasSederajat SMASMEA; e. 1 satu orang tamatan Sekolah Dasar. 133 Pengelompokan berdasarkan pangkat atau golongan ruang adalah sebagai berikut : a. 1 satu orang Pembina Tingkat I, Golongan IVb; b. 4 empat orang Pembina, Golongan IVa; c. 2 dua orang Penata Tingkat I, Golongan IIId; d. 4 empat orang Penata, Golongan IIIc e. 6 enam orang Penata Muda Tingkat I, Golongan IIIb; f. 2 dua orang Penata Muda, Golongan IIIa g. 2 dua orang Pengatur Tingkat I, Golongan IId; h. 1 satu orang Pengatur, Golongan IIc; i. 2 dua orang Pengatur Muda Tingkat I, Golongan IIb; j. 1 satu orang Pengatur Muda, Golongan IIa. 134 Menurut Struktur Organisasi dan Tata Kerja BHP, Jabatan struktural yang tersedia di BHP adalah sebagai berikut : 1. Ketua, eselon IIIa; 2. Sekretaris, eselon IIIb; 3. Anggota Tehnis Hukum ATH, eselon IIIb; 4. Kepala Seksi Harta Peninggalan Wilayah I,II,III, eselon IVa; 5. Kepala Urusan Umum, eselon Va; 6. Kepala Urusan Kepegawaian, eselon Va; 7. Kepala Urusan Keuangan, eselon Va. 135 Berdasarkan data-data yang dikemukakan di atas terlihat bahwa kondisi BHP Medan saat ini bila dilihat dari aspek sumber daya manusia berdasarkan jumlah 133 Data Arsip Kepegawaian BHP Medan Tahun 2008 134 Ibid, 135 Keputusan Menteri Kehakiman RI No. M.01.PR.07.01-80 Tahun 1980 tanggal 19 Juni 1980 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Harta Peninggalan. pdf M achine - is a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Ge t your s now “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your product a lot easier t o use and m uch preferable t o Adobes A.Sar r as - USA Syuhada : Analisis Hukum Terhadap Kewenangan Balai Harta Peninggalan Dalam Pengelolaan Harta Kekayaan Yang Tidak Diketahui Pemilik Dan Ahliwarisnya Studi Di Balai Harta Peninggalan Medan, 2009 USU Repository © 2008 memiliki jumlah pegawai yang sedikit dan kemungkinan akan semakin berkurang akibat adanya pegawai yang pensiun, meninggal dunia atau pindah tempat kerja ke UPT Unit Pelaksana Tehnis lainnya, sedangkan tidak adanya penambahan pegawai baru yang ditempatkan di BHP Medan sebagai pengganti pegawai yang pensiun atau meninggal dunia serta tidak tersedianya anggaran guna peningkatan SDM menjadi kendala disisi lain walaupun pihak BHP sendiri telah beberapa kali mengajukan usul tentang penambahan pegawai baru melalui Kantor Wilayah Departemen Hukum dan HAM Propinsi Sumatera Utara, tetapi hingga saat ini dalam kurun waktu 3 tahun terakhir, usulan penambahan pegawai baru tersebut belum dapat terealisasi. Bila dibandingkan dengan luasnya wilayah kerja yang meliputi 5 propinsi yang ada sudah semestinya harus dipikirkan oleh pemegang kebijakan di Jajaran Departemen Hukum dan HAM untuk mempertimbangkan penambahan pegawai baru pada BHP Medan yang memerlukan kesiapan petugas atau pegawai-pegawai yang berbasis kompetensi sehingga pelayanan kepada masyarakat akan semakin baik dan meningkat mengingat bahwa BHP adalah lembaga di Jajaran Departemen Hukum dan HAM yang menghasilkan pemasukkan bagi negara melalui pengurusan harta kekayaan boedel yang berada dalam penguasaan dan pengurusan BHP yang nilainya relatif besar, yang diperoleh melalui biaya pengurusan boedel, upah kurator dalam hal kepailitan dan lain-lainnya. c. Kendala Fasilitas dan Sarana Kerja Alex S. Nitisemito mengatakan, “ lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja atau pegawai yang dapat mempengaruhi dirinya pdf M achine - is a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Ge t your s now “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your product a lot easier t o use and m uch preferable t o Adobes A.Sar r as - USA Syuhada : Analisis Hukum Terhadap Kewenangan Balai Harta Peninggalan Dalam Pengelolaan Harta Kekayaan Yang Tidak Diketahui Pemilik Dan Ahliwarisnya Studi Di Balai Harta Peninggalan Medan, 2009 USU Repository © 2008 dalam menjalankan tugas yang dibebankan “. 136 Lingkungan kerja yang meliputi fasilitas dan sarana dalam setiap organisasi mempunyai peranan penting karena lingkungan kerja mempengaruhi pegawai dalam melaksanakan tugas, kondisi dan hasil kerjanya. Lingkungan kerja yang baik akan menyebabkan pegawai bekerja dengan baik dan bersemangat. Lingkungan kerja terdiri dari dua dimensi, yaitu dimensi lingkungan fisik yang bersifat nyata dan dimensi lingkungan non fisik yang bersifat tidak nyata. Lingkungan fisik berkenaan dengan kondisi tempat atau ruangan dan kelengkapan material atau peralatan yang diperlukan pegawai untuk bekerja seperti kursi, meja dan peralatan untuk bekerja lainnya. Sedangkan lingkungan non fisik berkenaan dengan suasana sosial atau pergaulan komunikasi antar personil di lingkungan unit kerja masing-masing atau dalam keseluruhan organisasi kerja. Lingkungan kerja fisik meliputi peralatan, bangunan kantor dan tata ruang. Termasuk juga kondisi jasmaniah tempat pegawai bekerja, meliputi desain, tata letak, cahaya penerangan, warna, suhu, kelembaban dan sirkulasi udara, sedangkan yang termasuk ke dalam lingkungan non fisik yaitu suasana sosial, pergaulan antar personil, peraturan kerja tata tertib dan kebijakan. Pengadaan fasilitas dan sarana yang ada di BHP Medan, menurut hasil penelitian ditemukan bahwa fasilitas dan sarana penunjang kinerja yang ada di BHP Medan masih kurang memadai serta memerlukan perhatian dari Jajaran Departemen 136 Dikutip dari http:leoriset.blogspot.com200809pengaruh-motivasi kerja dan suasana .html. Diakses tanggal 19 April 2009. pdf M achine - is a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Ge t your s now “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your product a lot easier t o use and m uch preferable t o Adobes A.Sar r as - USA Syuhada : Analisis Hukum Terhadap Kewenangan Balai Harta Peninggalan Dalam Pengelolaan Harta Kekayaan Yang Tidak Diketahui Pemilik Dan Ahliwarisnya Studi Di Balai Harta Peninggalan Medan, 2009 USU Repository © 2008 Hukum dan HAM, hal ini dapat dilihat dari kondisi alat-alat kerja yang terdiri dari barang-barang inventaris kantor yang sudah tua dan rusak dan hingga saat ini belum ada perbaikan atau penggantiannya, walau demikian, dengan kondisi anggaran yang terbatas BHP Medan terus berusaha melakukan pembenahan sedikit demi sedikit untuk mencapai kinerja yang lebih baik dalam memberikan pelayanan hukum kepada masyarakat. Gedung BHP Medan terletak di Jalan Listrik No. 10 Medan, bangunan terdiri dari 2 dua lantai dengan luas 1000 M2, berdiri di atas tanah sebagian dari luas 2.660 M2 persegi yang dikelilingi oleh pagar tembok. Untuk menunjang kegiatan-kegiatan kedinasan kantor, selain gedung, sarana kantor dan prasarana yang ada berdasarkan data urusan umum tahun 2006 adalah sebagai berikut : 1. Meja kayu rotan : 63 buah 2. Kursi kayu : 40 buah 3. Kursi metal.besi : 144 buah 4. Kursi tamu : 6 set 5. Rak kayu : 13 buah 6. Lemari kayu : 25 buah 7. Rak arsip : 38 buah 8. Kipas angin : 13 buah 9. Komputer : 5 buah 10.White board : 5 buah 11. Filling kabinet besikayu : 16 buah 12. Brankas : 2 buah 13. Mesin stensil : 1 buah 14. Sepeda motor : 4 buah 15. Mesin ketik manual : 13 buah. pdf M achine - is a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Ge t your s now “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your product a lot easier t o use and m uch preferable t o Adobes A.Sar r as - USA Syuhada : Analisis Hukum Terhadap Kewenangan Balai Harta Peninggalan Dalam Pengelolaan Harta Kekayaan Yang Tidak Diketahui Pemilik Dan Ahliwarisnya Studi Di Balai Harta Peninggalan Medan, 2009 USU Repository © 2008 Keadaan barang-barang inventaris kantor tersebut sebahagian telah rusak dan tidak dapat diperbaiki dan digunakan. Hal senada dikemukakan oleh Ketua Balai Harta Peninggalan Medan melalui wawancara penulis dengan beliau sebagai berikut : Kurangnya fasilitas dan sarana mengakibatkan terhambatnya pelayanan BHP kepada masyarakat, terutama apabila terdapat kasus-kasus ketidakhadiran di daerah yang termasuk dalam wilayah kerja BHP Medan, misalnya tidak tersedianya kenderaan dinas dan biaya operasional yang kurang memadai menjadi faktor penghambat yang seringkali dihadapi BHP Medan dalam menyelesaikan pengurusan boedel-boedel ketidakhadiran sebagai konsekwensi yang harus dilaksanakan oleh BHP sebagai pelaksana tugas pokok dan fungsi BHP sebagai lembaga yang diberi tugas dan kewenangan berdasarkan penetapan pengadilan untuk menguasai serta membela segala kepentingan si tak hadir dan mewakilinya. 137 Berdasarkan data dan hasil wawancara dengan Ketua BHP Medan, jelas terlihat bahwa keadaan fasilitas dan sarana yang tersedia dan memadai merupakan faktor yang harus dipertimbangkan oleh Jajaran Departemen Hukum dan HAM yang memerlukan penanganan dan tindak lanjut kedepan guna menunjang pelayanan BHP kepada masyarakat. Hal tersebut sesuai dengan kata-kata bijak yang menyatakan bahwa “ Kerja yang bermakna menuntut melihat masa kini dan menatap masa depan ” .

2. Hambatan-hambatan Eksternal