PEMBAHASAN Pengobatan Risperidon Pada Pasien Skizofrenik

BAB VIII PEMBAHASAN

Penelitian ‘Pengobatan Risperidon Pada Pasien Skizofrenik’ ini merupakan suatu penelitian pra-eksperimental yang berbentuk one group pretest–posttest design. 25 Penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian pra- eksperimental karena penelitian ini tidak menggunakan kontrol sebagai pembanding. Penelitian ini memilih kelompok pasien skizofrenik yang berusia antara 15-55 tahun sebagai sampel karena menurut kepustakaan sekitar 90 pasien yang mendapat pengobatan untuk skizofrenia berusia antara 15-55 tahun. 2 Pada tabel 1 terlihat bahwa pasien skizofrenik yang menjadi sampel dalam penelitian ini menunjukkan sebagian besar subjek didominasi oleh laki- laki 53,3. Hill dan Sahhar tahun 2006 pada penelitiannya menunjukkan sebagian besar subjek adalah laki-laki. 28 Simanjuntak tahun 2006 pada penelitian pada 111 subjek skizofrenia menunjukkan sebagian besar subjek adalah laki-laki. 29 Pada tabel 1 terlihat juga subjek lebih banyak ditemui pada kelompok usia 15-40 tahun 60 dibandingkan dengan kelompok usia 40-55 tahun 40, lebih banyak yang tidak bekerja 73,3 dan single 76,7. Gambaran demografik di atas sesuai dengan yang dinyatakan dalam kepustakaan. Dalam Kaplan Sadock’s Synopsis of Psychiatry, 9 th edition , sekitar 75 pasien dengan skizofrenia berat tidak dapat bekerja dan tidak memiliki pekerjaan serta pasien skizofrenik sering hidup sendiri dan tidak menikah. 2 Pada tabel 2 terlihat bahwa tipe skizofrenia yang paling banyak ditemui pada sampel penelitian adalah skizofrenia paranoid 70 dan sebanyak 53,3 sampel mengalami episode skizofrenia yang berulang. Hal ini sesuai dengan kepustakaan yang menyatakan bahwa skizofrenia paranoid merupakan tipe skizofrenia yang paling banyak ditemui dan pasien skizofrenik cenderung mengalami episode multipel dalam perjalanan penyakitnya. 2 Pada tabel 3 terlihat bahwa dosis harian risperidon yang diperlukan untuk mencapai keadaan remisi penurunan nilai keseluruhan BPRS akhir 50 dibandingkan dengan nilai keseluruhan BPRS awal dan nilai BPRS untuk semua item psikotik 3 adalah 3-6 mg sehari. Setelah mencapai keadaan remisi, pasien dianggap memasuki pengobatan fase stabilisasi. Hal diatas sesuai dengan kepustakaan yang menyebutkan bahwa dosis target risperidon berkisar antara 3-6 mg sehari. 12,13 Menurut Expert Consensus Guidelines for the Treatment of Schizophrenia 2003 , dosis risperidon pada fase pemeliharaan skizofrenia adalah 2-4,5 mg sehari untuk pasien episode pertama dan 3,5-5,5 mg sehari untuk pasien dengan episode multipel. 17 Banyak pasien menunjukkan respons yang optimal dengan dosis risperidon yang dianjurkan 2-6mg sehari. 21 Peuskens tahun 1995 pada penelitiannya selama 8 minggu pada 1.362 pasien skizofrenik dengan memakai Positive and Negative Syndrome Scale PANSS menunjukkan respons risperidon pada dosis 4-8 mg sehari. 5 Janssen dan kawan-kawan, penelitian pada skizofrenia kronis, risperidon lebih efektif secara bermakna daripada haloperidol dalam mengobati simtom afektif. Risperidon dengan dosis 6 mg sehari mengurangi secara bermakna skor rata-rata BPRS dari kelompok ansietasdepresi dibandingkan dengan haloperidol 20 mg sehari p 0,05. 7 Pada penelitian ini waktu yang diperlukan untuk mencapai keadaan remisi klinis pada pengobatan fase akut adalah 2-8 minggu. Kepustakaan yang menyebutkan bahwa pengobatan fase akut skizofrenia umumnya berlangsung selama 4-8 minggu. 12,13 Kepustakaan lain menyebutkan bahwa efektifitas penuh dari suatu antagonis serotonin-dopamin umumnya dicapai dalam 4-6 minggu pengobatan. 2 Zhang JZ dan kawan-kawan pada tahun 1998 dalam suatu studi open label trial dengan pemberian risperidon pada 30 pasien skizofrenik dengan penilaian memakai BPRS selama 8 minggu secara statistik menunjukkan perbaikan yang signifikan. 26 Sebuah perbandingan langsung yang lebih besar antara beberapa dosis risperidon 2, 6, 12, atau 16 mg sehari dengan haloperidol 20 mg sehari atau placebo pada pasien skizofrenia akut menemukan bahwa risperidon pada dosis di atas 2 mg sehari dan haloperidol pada dosis 20 mg sehari adalah lebih efektif secara bermakna terhadap simtom positif daripada placebo. Risperidon 6 mg sehari adalah lebih efektif secara bermakna terhadap simtom positif daripada haloperidol. Risperidon 6 mg dan 16 mg sehari menghasilkan perbaikan simtom negatif, tetapi haloperidol dan placebo tidak. Kriteria perbaikan yang dipakai adalah perbaikan sebesar 20 persen atau lebih dari skor Positive and Negative Syndrome Scale PANSS total atau BPRS. Simtom ekstrapiramidal yang disebabkan oleh risperidon nampak lebih sering dari placebo hanya pada dosis lebih besar dari 6 mg sehari. 11 Pada tabel 4 terlihat bahwa EPS dijumpai pada dosis harian risperidon 4 mg 314 [21,4] sampel, 5 mg 312 [25] sampel dan 6 mg 13 [33,3] sampel. EPS tidak dijumpai pada penggunaan risperidon dibawah 4 mg sehari. Rerata + simpang baku dari dosis risperidon yang menimbulkan EPS adalah 5,3 + 0,9 mghari 4-6 mghari. Pada penelitian ini, secara keseluruhan EPS dijumpai pada 730 23,3 sampel. Kejadian EPS pada penelitian ini, yang meningkat sesuai dengan peningkatan dosis risperidon adalah sesuai dengan kepustakaan yang menyatakan bahwa insidens EPS pada penggunaan risperidon adalah terkait dosis. 22 Kejadian EPS pada penelitian ini lebih tinggi mulai terlihat pada penggunaan risperidon 4 mg sehari dibandingkan dengan kepustakaan yang menyatakan bahwa EPS pada penggunaan risperidon umumnya terlihat pada dosis 6 mg. 2,6 Pada penelitian ini, kejadian EPS yang dialami sampel dapat diatasi dengan pemberian trihexipenidil dengan rerata + simpang baku dosis sebesar 3,2 + 1,0 mghari 2-4 mghari. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa risperidon menunjukkan efikasi yang baik untuk mengobati pasien skizofrenik.

BAB IX KESIMPULAN DAN SARAN