Desain Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian Populasi Penelitian dan Sampel Penelitian Kriteria Inklusi dan Eklusi Cara Kerja

BAB V METODE PENELITIAN

V.1. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan pra- eksperimen One Group Pretest-Posttest Open Trial 24 , selama 8 minggu untuk melihat efikasi risperidon memakai BPRS dengan periode waktu penelitian 1 April 2009 sampai dengan 30 Juni 2009 di BLUD RS Jiwa Pempropsu.

V.2. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat : BLUD Rumah Sakit Jiwa Pempropsu 2. Waktu : 1 April 2009 – 30 Juni 2009

V.3. Populasi Penelitian dan Sampel Penelitian

1. Populasi penelitian Populasi penelitian ini adalah pasien skizofrenik rawat jalaninap di BLUD RS Jiwa Pempropsu Medan. 2. Sampel penelitian Sampel penelitian adalah 30 pasien skizofrenik dari populasi penelilitian yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.

V.4. Kriteria Inklusi dan Eklusi

1. Kriteria Inklusi adalah : ¬ penderita skizofrenik berdasarkan PPDGJ III 9 ¬ berumur 15-55 tahun ¬ pertama sekali kontak dengan peneliti ¬ kooperatif dan dapat diwawancarai ¬ pasien rawat inapjalan Psikiatri BLUD RS Jiwa Pempropsu ¬ bersedia ikut dalam penelitian ini. 2. Kriteria Ekslusi adalah : ¬ hipersensitif terhadap risperidon ¬ mempunyai komorbiditas gangguan psikiatri lainnya ¬ ibu hamil ataupun yang sedang menyusui ¬ sedang menggunakan obat antipsikotik 1 bulan. Pemilihan sampel dilakukan dengan cara consecutive sampling 25 dengan mempertimbangkan kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditetapkan, sedangkan parameter hasil dilihat dengan BPRS skala 18. Analisa data akan menampilkan hasil penilaian BPRS, distribusi sampel penelitian berdasarkan tipe Skizofrenia dan gambaran pasien skizofrenik yang mendapat pemberian risperidon berdasarkan karakteristik demografi sampel.

V.5. Cara Kerja

Dilakukan wawancara psikiatrik secara autoanamnesis dan alloanamnesis kepada pasien dan keluarga pasien serta pemeriksaan status mental kepada pasien rawat jalaninap di BLUD RS Jiwa Pempropsu Medan dengan pedoman Status Psikiatrik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara lampiran 3 . Pasien yang memenuhi kriteria diagnostik skizofrenia berdasarkan PPDGJ-III dan kriteria inklusi penelitian dijadikan sampel penelitian. Pihak keluarga pasien yang menyetujui pasien diikutsertakan dalam penelitian setelah mendapat penjelasan yang terperinci dan jelas dengan berpedoman pada ‘Lembar Penjelasan untuk Keluarga Responden’ lampiran 4 , wajib memberikan persetujuan secara tertulis written informed consent lampiran 5 . Pada awal penelitian Pre-treatment , kepada sampel dilakukan penilaian BPRS untuk mengukur keparahan gejala skizofrenik pasien dan pemberian medikasi risperidon oral dengan dosis awal 2 mg sehari dosis tunggal pada malam hari. Pengamatan lanjutan dilakukan pada minggu pertama, minggu kedua, minggu keempat, minggu keenam dan terakhir minggu kedelapan. 26 Titrasi dosis risperidon dilakukan pada setiap pengamatan lanjutan dengan cara meningkatkan dosis risperidon sebesar 1 mg setiap kali kenaikan, sampai pasien mencapai remisi klinis memasuki fase stabilisasi, dengan pedoman penurunan nilai keseluruhan BPRS 50 dibandingkan dengan nilai keseluruhan BPRS awal dan nilai BPRS untuk semua item psikotik 3, dan setelah itu dosis risperidon tidak dinaikkan lagi. 2,21 Bila pada setiap pengamatan lanjutan ditemui simtom EPS distonia akut, akatisia dan parkinsonisme [tremor, rigiditas dan bradikinesia], maka kepada pasien akan diberikan medikasi tambahan berupa triheksiphenidil dengan dosis awal 2 mg sehari peroral dibagi menjadi 2 kali pemberian, dan dapat dititrasi sampai dosis 16 mg sehari dibagi menjadi 3 kali pemberian. 27 Bila EPS yang ditemui pada pasien tidak dapat diatasi dengan triheksipenidil 16 mg sehari, maka pasien dianggap tidak dapat mentolerir efek samping dari risperidon dan akan dikeluarkan dari penelitian. Selanjutnya kepada pasien akan diberikan pengobatan dengan antipsikotik lain. Cara Titrasi Dosis Risperidon pada Penelitian ini Minggu Dosis Harian Risperidon Cara pemberian pagi-siang-malam Pre treatment 2 mg 0 – 0 - 2 mg 1 3 mg 0 – 0 - 3 mg 2 4 mg 2 mg - 0 - 2 mg 4 5 mg 2 mg - 0 - 3mg 6 6 mg 3 mg - 0 - 3 mg 8 7 mg 3 mg - 0 - 4 mg

V.6. Identifikasi Variabel