Perumusan Masalah Jenis Penelitian Jenis Data

Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009. USU Repository © 2009 berperan penting bagi manajemen didalam pengambilan suatu keputusan yang bijaksana didalam mencapai suatu tujuan perusahaan. Berdasarkan uraian diatas, maka Penulis ingin mengetahui sampai sejauh mana perusahaan menjalankan dan menerapkan sistem informasi akuntansi dalam pengambilan keputusan seperti yang diuraikan diatas, penulis tertarik untuk menyusun skripsi dengan judul ” Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Didalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan ”.

B. Perumusan Masalah

Sebagai Pedoman Pengambilan Keputusan yang terdapat Pada PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan. Penulis mencoba merumuskan beberapa yang masalah yang terdapat pada objek penelitian yang terdiri dari : 1. Sistem Informasi Akuntansi Piutang Dagang Yang Digunakan Oleh PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan Didalam Melakukan Sistem Pengolahan dan Pemprosesan Data Yang Terdapat Pada PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan? 2. Apakah Sistem Akuntansi Yang Akurat Dapat Menjamin Pengambilan Keputusan yang Efektif dan Efisien Pada PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan? Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009. USU Repository © 2009

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang hendak dicapai melalui penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1. Untuk mengetahui bagaimana Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Piutang Dagang Dapat Mempengaruhi Manajemen Didalam Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan. 2. Untuk mengetahui sistem informasi akuntansi yang akurat dapat menjamin pengambilan keputusan didalam suatu perusahaan.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang hendak dicapai melalui penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1. Bagi penulis, penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan serta mengetahui bagaimana analisis penerapan sistem informasi akuntansi dapat mempengaruhi manajemen didalam pengambilan keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan. 2. Bagi perusahaan, penelitian ini diharapakan dapat menjadi bahan masukan untuk menyempurnakan penerapan sistem informasi akuntansi didalam pengambilan keputusan didalam suatu perusahaan. Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009. USU Repository © 2009 3. Bagi pihak-pihak lain, penelitiaan ini dapat menjadi bahan referensi dan sumber informasi dalam hal penerapan sistem informasi akuntansi didalam pengambilan keputusan.

D. Kerangka Konseptual

Gambar 1.1 : Kerangka Konseptual Pada PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan. Sumber : PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGELOLAHAAN DAN PEMPROSESAN DATA PENGAMBILAN KEPUTUSAN YANG EFEKTIF DAN EFISIEN PT. RAJAWALI NUSINDO CABANG MEDAN Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009. USU Repository © 2009 Kerangka Konseptual PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan merupakan perusahaan distributor obat-obatan dan alat kesehatan yang dimana menggunakan adanya prosedur penerapan sistem informasi akuntansi piutang dagang didalam pengelolahaan dan pemprosesan data agar data-data dan informasi yang didapat dari dalam maupun dari luar perusahaan dapat digunakan dengan baik sehingga dapat menjadi suatu pedoman dalam pengambilan keputusan yang efektif dan efisien Pada PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan. Apabila suatu perusahaan dapat mengelolah dan mengefisienkan segala data dan informasi dengan baik maka perusahaan tersebut dengan mudah akan mencapai segala keputusan yang optimal dalam mencapai suatu tujuannya. Sehingga perusahaan akan lebih mudah dalam memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya dan tidak mengalami kerugian dalam bentuk apapun, serta dapat lebih mempermudah suatu perusahaan dalam menjalankan segala aktivitas atau prosedur penjualan yang lebih efektif dan efisien. Dan dimana pelanggan akan lebih tertarik dalam melakukan hubungan kerjasama dengan PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan dikarenakan prosedur yang digunakan perusahaan bersifat mempermudah segala segala aktivitas penjualan yang terjadi pada PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan. Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009. USU Repository © 2009 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut Hall 2002 : 5, menyatakan bahwa “Sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan interrelated atau subsistem-subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama common purpose”. Menurut Widjajanto 2001 : 2, menyatakan bahwa ” Sistem adalah sesuatu yang memiliki bagian-bagian yangsaling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input, proses dan output”. Menurut Baridwan 2000 : 10, “Informasi adalah data yang telah diproses lebih lanjut sehingga mempunyai arti bagi sipenerima dan mempunyai nilai pengaruh atas tindakan-tindakan, keputusan-keputusan sekarang atau masa yang akan datang”. Menurut Bodnar, Hopwood 2001:1, Menyatakan bahwa : ”Informasi adalah data yang diolah sehingga dapat dijadikan sebagai dasae untuk keputusan yang tepat. Informasi merupakan suatu alat yang digunakan perusahaan dalam mencapai suatu tujuan yang telah direncanakan serta merupakan pedoman perusahaan dalam mengambil suatu keputusan. Apabila suatu perusahaan tidak memiliki informasi yang akurat dan tepat waktu maka perusahaan tersebut tidak dapat mencapai suatu tujuan yang telah direncanakannya dengan baik. Oleh karena itu kunci dari keberhasilan suatu perusahaan adalah informasi yang akan dikelolah Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009. USU Repository © 2009 oleh pihak manajemen. Sehingga perusahaan tidak akan melakukan kesalahan dalam mengambil suatu keputusan dalam bentuk apapun karena apabila informasi yang dibutuhkan perusahaan dapat terpenuhi dan manajemen didalam perusahaan baik maka tidak akan terjadinya penyelewengan dalam bentuk apapun sehingga perusahaan dengan mudah mencapai tujuannya. Untuk menghasilkan informasi yang akurat, berkualitas, relevan dan dapat dipercaya, diperlukan suatu sistem yang dapat mengatur dan mengelola data akuntansi menjadi informasi akuntansi yang disebut dengan SIA agar dapat mencapai suatu keputusan yang baik didalam suatu perusahaan. Sehingga akuntansi sangat memiliki peranan penting dalam perusahaan terutama berkaitan dengan sistem informasi akuntansi”. Menurut Prajitno 2004:1, menyatakan bahwa : ”Sedangkan akuntansi merupakan suatu sistem informasi ekonomi dan keuangan harus dapat menhasilkan laporan keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Agar suatu informasi akuntansi dapat diolah dengan baik maka perusahaan dituntut untuk memiliki suatu mekanisme ataupun kegiatan yang baik pula. Sistem pengolahan yang baik terdiri dari prosedur atau mekanisme, metode atau cara teknik yang memungkinkan data di olah secara efektif dan efisien. Sebelum masuk ke sistem informasi akuntansi lebih mendalam maka ada baiknya dijelaskan terlebih dahulu pengertian sistem, informasi, akuntansi itu sendiri”. Didalam sistem membutuhkan inormasi yang dapat mendukung suatu sistem yang akurat. Menurut Hall 2001:7 berpendapat bahwa, ”Sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan kepada para pemakai.” Menurut Skousen 2001 : 7, “Akuntansi merupakan suatu sistem yang menghasilkan informasi kuantitatif, terutama keuangan tentang entitas ekonomi yang diperlukan untuk pengambil keputusan”. Menurut Soemarso 2002:3, menyatakan bahwa ”Akuntansi merupakan proses mengidentifikasikan, mengukur, melaporkan informasi ekonomi, Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009. USU Repository © 2009 untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang mengunkana informasi tersebut”. Menurut Warren, Reeve dan Fess 2005:226, mengemukakan bahwa, ”Sistem Akuntansi adalah metode dan prosedur untuk mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengiktisarkan, dan melaporkan informasi operasi dan keuangan sebuah perusahaan”. Menurut Prajitno 2004:1, melihat akuntansi sebagai suatu siklus yaitu, ”Siklus akuntansi adalah merupakan proses akuntansi yang menggambarkan aktivitas bisnis yang terjadi dalam perusahaan. Proses tersebut menunjukkan tahapan yang harus dilalui oleh berbagai unit organisasi, dokumencatatan akuntansi dan prosedur-prosedur yang terkait dalam suatu transaksi dalam menghasilkan informasi laporan keuangan”. Menurut Subroto 2003 : 1, menyatakan bahwa : ”Akuntansi juga dapat didefenisikan sebagai proses pengidentifikasi, pengukur dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut. Sehingga akuntansi merupakan suatu sistem informasi untuk dipergunakan oleh pihak- pihak yang berkepentingan dalam pengambilan keputusan- keputusan”. Menurut Mulyadi 2001 : 3, menyatakan bahwa : “Sistem Informasi Akuntansi merupakan suatu organisasi yang formulir, catatan dan laporannya dikoordinasikan secara akurat untuk dapat menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen guna memudahkan suatu prosedur pengelolaan keuangan didalam suatu perusahaan”. Menurut Nugroho Widjajanto 2001 : 4, ”Sistem Informasi Akuntansi adalah susunan berbagai dokumen, alat komunikasi, tenaga pelaksana, dan Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009. USU Repository © 2009 berbagailaporan yang didesain untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi keuangan.” Menurut Bordnar dan Hopwood 2004 : 1, ”Sistem informasi akuntansi SIA adalah kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan yang diatur untuk mengubah data keuangan dan data lainnya menjadi informasi.” Menurut Munandar 2000 : 265, menyatakan bahwa : ”Piutang Receivable adalah suatu transaksi timbul dikarenakan terjadinya penjualan secara kredit barang-barang yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut sehingga hal ini sering dilakukan dalam rangka meningkatkan jumlah penjualan dipasar yang mengingat adanya persaingan yang pada umumnya semakin keras”. Menurut Reeve 2005 : 392, ”Piutang dagang merupakan suatu penjualan barang dagang secara kredit, sepanjang wesel tagih diperkirakan akan tertagih dalam setahun dan apabila wesel tagih tersebut berasal dari penjualan maka akan disebut piutang dagang”. Menurut Subroto 2003 : 78, ”Menyatakan bahwa : ”Piutang suatu tagihan klaim perusahaan kepada pihak lain yang mungkin berupa uang, barang, atau jasa sehingga tagihan itu timbul karena penjualan barang-barang yang menjadi usaha pokok perusahaan atau biasa timbul karena transaksi lain yang menyebabkan kewajiban pihak lain untuk membayar perusahaan”. Menurut Subroto 2003 : 79, menyatakan bahwa : ”Piutang dagang setiap perusahaan yang menjual barangnya secara kredit mendasarkan diri kepada kepercayaan bahwa dengan memberikan kredit kepada para langgannya akan mengakibatkan kenaikan volume penjualan dan pada gilirannya akan menaikkan juga laba bersih perusahaan, adanya penjualan kredit mengakibatkan timbulnya resiko terhadap piutang-piutang tidak dapat ditagih sehingga langganan kredit kemungkinan tidak dapat membayar kreditnya sehingga dapat menimbulkan terjadinya piutang dagang yang merupakan tagihan perusahaan yang tidak didukung oleh perjanjian tertulis resmi dalam pelunasannya. Sehingga Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009. USU Repository © 2009 mengakibatkan kerugiaan pada piutang dagang yang ditafsirkan tidak ditagih oleh perusahaan disebabkan karena kegagalan usaha atau kesengajaan untuk tidak membayar oleh debitur”. Menurut Soemarso2004 : 338, ”Piutang dagang merupakan kebiasaan bagi perusahaan untuk memberikan kelonggaran kepada para pelanggan pada waktu melakukan penjualan sehingga memperbolehkan pelanggan tersebut membayar kemudiaan atas penjualan barang yang dilakukan”. Menurut Bodnar 2003 : 381, menyatakan bahwa : ”Piutang dagang merupakan dana yang terutang oleh pelanggan atas barang atau jasa yang telah dijual atau diserahkan kepada mereka secara kredit, karena sebagian besar kegiatan usaha dilakukan secara kredit maka jumlah piutang dagang sering kali merupakan jumlah mayoritas modal kerja perusahaan yang informasi mengenai pembayaran yang telah dilakukan pelanggan dalam manajemen pesanan pelanggan”. Menurut Horngren 2004 : 402, ”Piutang dagang muncul bila seseorang melakukan penjualan barang secara kredit sehingga penjual kepada pembeli adanya transaksi kredit sebesar jumlah transaksi yang terjadi menimbulkan piutang bagi kreditur”. Menurut Romney dan Steinbart 2004 : 3, membagi Sistem Informasi Akuntansi menjadi lima komponen yaitu :

1. Orang-orang yang mengoperasikan sistem tersebut dan

melaksanakan berbagai fungsi.

2. Prosedur-prosedur, baik manual maupun yang terotomatisasi

yang dilibatkan dalam mengumpulkan, memproses danmenyimpan data tentang aktivitas-aktivitas organisasi.

3. Data tentang proses-proses bisnis organisasi.

4. Software yang dipakai untuk memproses data

organisasiInfrastruktur teknologi informasi, termasiuk komputer, peralatan pendukungperipheral device, dan peralatan untuk komunikasi jaringan. Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009. USU Repository © 2009 Menurut Romney dan Steinbart 2004 : 3, menyatakan kelima komponen tersebut secara bersama-sama memungkinkan suatu sistem informasi akuntansi memenuhi tiga fungsi pentingnya dalam organisasi, yaitu:

1. Mengunpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas

yang dilaksanakan organisasi, sumber daya yang dipengaruhi oleh aktivitas tersebut, dan para pelaku yang terlibat dalam berbagai aktivitas tersebut, agar pihak manajemen, para pegawai dan pihak luar yang berkepentingan dapat meninjau ulang review hal-hal yang telah terjadi.

2. Mengubah data menjadi informasi yang berguna bagi pihak

manajemen untuk membuat keputusan dalam akativitas perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan.

3. Menyediakan pengendalian yang memadai untuk menjaga aset-

aset organisasi termasuk data organisasi untuk memastikan bahwa data tersebut tersedia saat dibutuhkan, akurat dan andal.

B. Unsur-unsur dan Tujuan Transaksi dalam Penyajian Sistem Informasi Akuntansi.

Menurut Romney dan Steinbart 2004 : 3, menyatakan adanya unsur- unsur untuk menyajikan sebuah sistem informasi akuntansi adalah :

1. Pemakai akhir, dapat dibagi dalam dua kelompok, yakni eksternal

dan internal. Pemakai eksternal meliputi kreditur, para pemegang saham, para investor potensial, agen-agen pembuat peraturan, otorisasi pajak, para pemasok, dan para pelanggan. Para pemakai internal adalah pihak manajemen di setiap tingkat organisasi, juga personel operasi.

2. Sumber Data, merupakan transaksi keuangan yang memasuki

sistem informasi dari sumber internal dan eksternal. Transaksi keuangan eksternal merupakan transaksi pertukaran ekonomis dengan entitas lainnya dan individu dari luar perusahaan. Misalnya: penjualan barang dan jasa, pembelian persediaan, penerimaan kas, dan pengeluaran kas. Transaksi keuangan internal melibatkan pertukaran dan pergerakan sumber daya dalam organisasi. Misalnya: pergerakan bahan mentah ke persediaan dalam proses, aplikasi tenaga kerja dan overhead ke barang dalam proses, penyusutan pabrik dan peralatan. Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009. USU Repository © 2009

3. Pengumpulan Data, merupakan suatu tahap operasional pertama

dalam sistem informasi. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa data-data peristiwa yang memasuki sistem adalah sah valid, lengkap dan bebas dari kesalahan material. Didalam mengatur desain prosedur pengumpulan data terdapat dua aturan yakni relevan dan efisien. Relevan artinya sistem informasi hanya menangkap data yang sesuai kebutuhan para pemakai informasi. Sedangkan efisien maksudnya didalam pengumpulan data hanya dilakukan sekali saja agar terhindar dari pemborosan, ketidakkonsistenan.

4. Pemprosesan Data, merupakan suatu data setelah dikumpulkan,

maka selanjutnya di proses untuk mengasilkan infiormasi. Tugas dalam tahap pemrosesan dta bervariasi dari yang sederhana sampai yang kompleks.

5. Manajemen Data Base, merupakan suatu tempat menyimpan fisik

keuangan dan non keuangan atau isi dari data. Menurut Romney dan Steinbart 2004 : 3, ”Pengolahan transaksi akan meliputi berbagai aktivitas yang harus dihadapi organisasi untuk mendukung kegiatan harian perusahaan. Pengolahan transaksi dapat dilaksanakan secara tradisional yaitu menggunakan buku-buku ditambah bantuan alat-alat mekanis ataupun secara modern yaitu menggunakan sistem komputer, walaupun teknologi pengolahan dapat berbeda akan tetapi prinsip dasar dari pengolahan transaksi tetap sama, yaitu input, processing, output serta penyimpanan data dan informasi. Dewasa ini kelangsungan hidup perusahaan sangat ditentukan oleh kemampuan untuk bersaing di pasar. Kemampuan bersaing memerlukan strategi yang dapat memanfaatkan semua kekuatan dan peluang yang ada, serta menutup kelemahan dan menetralisasi hambatan strategis dalam dinamika bisnis yang dihadapi. Semua itu dapat dilakukan apabila manajemen mampu melakukan pengambilan keputusan yang didasarkan pada masukan-masukan yang objektif. Diantara sekian banyak faktor yang menjadi masukan manajemen dalam pengambilan keputusan adalah masukan yang berasal dari sistem informasi akuntansi. Akuntansi itu sendiri, sebagai suatu sistem informasi, mencakup kegiatan mengidentifikasi, menghimpun, memproses, dan mengomunikasikan informasi ekonomi mengenai suatu organisasi ke berbagai pihak”. Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009. USU Repository © 2009 Menurut Romney dan Steinbart 2004 : 3, adanya pemakai Informasi Akuntansi dapat dibagi kedalam dua kelompok, yaitu :

1. Kelompok Internal, merupakan suatu kelompok yang didalam

perusahaan seperti pihak manajemen, pekerja dan karyawan perusahaan. Dimana kelompok internal meliputi para manajer yang terdapat didalam perusahaan sendiri yang kebutuhannya dangat tergantung pada jenjang organisasi atau pada fungsi tertentu yang dilaksanaknnya.

2. Kelompok Eksternal, merupakan suatu kelompok diluar

perusahaan seperti pemegang saham, kreditor, dan masyarakat umum. Pada umumnya memerlukan informasi yang bersifat umum dalam bentuk laporan keuangan yang terdiri dari neraca, perhitungan rugi-laba, laporan arus kas, disertai dengan berbagai penjelasannya. Dengan kata laindapat dipergunakan oleh berbagai pihak. Oleh karena itu penyusunan informasi didasarkan pada prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum. Menurut Romney dan Steinbart 2004 : 3, adanya Alur Sistem Informasi Akuntansi dibagi menjadi dua bagian yaitu :

1. Daur operasional, yang merupakan daur dari mulai terjadinya

transaksi atau kejadian-kejadian ekonomis sampai terekamnya transaksi-transaksi tersebut kedalam bentuk dokumen-dokumen. Daur operasional ini pada umumnya terbagi ke dalam empat daur atau subsistem :

a. Daur atau subsistem pendapatan revenue cycle yang

mencakup kegiatan penjualan barang atau jasa yang merupakan faktor output atau produk perusahaan.

b. Daur atau subsistem pengeluaran expenditure cycle yang

mencakup kegiatan pengadaan bahan baku, barang dagangan, bahan pembanu, berikut biaya faktor input lainnya.

c. Daur atau subsistem produksi production cycle yang

mencakup kegiatan manufaktur yang mengubah bahan baku menjadi produk

d. Daur atau subsistem keuangan finance cycle yang mencakup

kegiatan penerimaan dan pengeluaran uang sebagai akibat dari daur pendapatan, pengeluaran dan produksi.

2. Daur penyusunan laporan, yaitu daur yang mengubah dokumen-

dokumen hasil rekaman transaksi yang berasal dari daur Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009. USU Repository © 2009 Kejadian Ekonomis Processing Transaksi Dokumen Bukti Pembukuan Lporan Eksternal Jurnal Buku Harian • Revenue Cycle • Expenditure Cycle • Production Cycle • Finance Cycle • Fakture • Kuitansi • Bukti Kas Keluar • Order Pembelian • Dan Lain-lain Buku Besar Ledger Buku Pembantu Subsidiary LEDGER Lporan Internal operasional menjadi laporan, baik dalam bentuk laporan keuangan untuk pihak eksternal, maupun leporan manajemen yang dituukan untuk pihak internal perusahaan manajemen. Gambar 2.1 : Alur Sistem Informasi Akuntansi Sumber : Nugroho Widjajanto, Sistem Informasi Akuntansi Erlangga, Jakarta, 2001, Hal. 17 Menurut Hall 2007:18, menyatakan bahwa : Setiap perusahaan harus menyesuaikan sistem informasinya memiliki tujuan sesuai dengan kebutuhan pemakainya sehingga dapat dibagi menjadi : 1. Untuk mendukung fungsi kepengurusan stewardship manajemen, agar dapat mengatur sumber daya perusahaan secara benar serta Transaksi Bisnis DAUR OPERASIONAL DAUR PENYUSUNA N LAPORAN Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009. USU Repository © 2009 menyediakan informasi tentang kegunaan sumber daya ke pemakai lainnya secara internal sehingga pihak manajemen menerima informasi kepengurusan dari berbagai laporan pertanggungjawaban. 2. Untuk mendukung pengambilan keputusan manajemen, sehingga diberikan kepada para manager informasi yang mereka perlukan untuk melakukan tanggung jawab dalam pengambilan keputusan. 3. Untuk mendukung kegiatan operasi perusahaan hari demi hari, sehingga dapat menyediakan informasi bagi personel operasi serta membantu mereka melakukan tugas mereka setiap hari dengan efisien dan efektif. Transaksi Informasi Keuangan Transaksi Non-Keuangan Gambar 2.2 : Transaksi yang Diproses oleh Sistem Informasi Sumber : Hall A. James, Sistem Informasi Akuntansi, edisi ketiga, Terjemahan Salemba Empat, Buku Satu, Jakarta, 2007,hal. 9

C. Sistem Informasi Akuntansi Piutang Dagang

Bagi suatu perusahaan piutang merupakan pos yang penting karena bagian aktiva lancar perusahaan yang besar sehingga kurangnya pengendalian atas piutang dapat mengakibatkan kerugian yang cukup besar berupa piutang tak tertagih ini membuat pengendalian manajemen dan akuntansi untuk piutang yang melibatkan pengakuan, penggolongan, penilaian dan pelaporannya atas uang, barang dan jasa. Sehingga laporan keuangan dan piutang dapat diklasifikasikan Sistem Informasi Keputusan-Keputusan Pemakai Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009. USU Repository © 2009 Daftar Posting atas Invoice Menyiapkan Daftar posting Pembukuan Invoice ke Buku Piutang Lembar Kendali Jumlah Total Mereview Posting baik sebagai piutang lancar jangka-pendek atau piutang tak lancar dapat dikelompokkan dalam piutang dagang yang dimana jumlah yang terhutang oleh pelanggan untuk barang dan jasa yang diberikan sebagai bagian dari operasi bisnis yang normal. Menurut Bodnar 2003 : 383, ”Piutang dagang bertanggung jawab untuk menyelenggarakan buku besar tamabahan piutang dagang sehingga rekening pengendalian diselenggarakan oleh bagian buku besar. Dimana proses pendebitan dan pengkreditan dibukukan ke rekening pelanggan dari nota pengiriman uang, faktur, dan dokumen-dokumen lain yang diterima dari departemen penagihan dan bagian penerimaan kas”. Buku Gambar 2.3 : Diagram Piutang Dagang Sumber : Bordnar, George H, Sistem Infromasi Akuntansi, edisi Ke delapan, Terjemahan Indeks, Gramedia, 2003, hal. 378. Buku Besar Database Pesanan Buku Besar Piutang Dagang Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009. USU Repository © 2009 Menurut Subroto 2003 : 79, menjelaskan : ”Adanya tujuan pelaporan yang dimana piutang dinilai sebesar jumlah yang secara formal tercantum sebagai piutang menyebabkan pengurangan dari jumlah piutangnya, penyisihan terhadap piutang- piutang tidak tertagih yang dapat diperkirakan tidak akan tertagih dan tercatat sebagai beban. Yang pada dasarnya dapat dilaporkan sebesar uang yang diharapkan akan diterima dari piutang yang bersangkutan dengan kata lain dilaporkan jumlah bersihnya sesudah memperhitungkan estimasi piutang tidak tertagih sehingga potongan penjualan yang dikembalikan serta adanya pengurangan harga jual. Dimana konsep penilaian demikian menunjukkan bahwa aktiva harus dinilai sebesar manfaat yang akan diterima dimasa mendatang walaupun telah dinilai sebesar jumlah bersihnya setelah dikurangi penyisihan piutang tak tertagihnamun biasanya kedua jumlah tersebut tetap disajikan”. Menurut Hall 2007 : 14, adanya siklus pemprosesan data data processing cycle berbasis komputer untuk menghasilkan informasi akuntansi piutang terdiri dari empat langka h yaitu :

1. Masukan Input Data, semua data yang dimasukkan haruslah

akurat, relevan dan efisien agar sistem tidak keliru sehingga dapat memproses data yang diinput dan tidak berulang-ulang memproses data yang sama sehingga tidak menghasilkan output keluaran yang salah sehingga dapat berupa database yang berisi dri penjualan jasa terhadap pelanggan. 2. Pemprosesan Data Data Processing, saat aktivitas bisnis sudah dikumpulkan sehingga melibatkan proses pembaruan updating informasi yang sudah disimpan sebelumnya tentang sumber daya yang dipengaruhi oleh kegiatan tersebut dan para pelaku yang terlibat didalam aktivitas tersebut. Dimana proses pembaruan secara periodik sekali sehari atau sekali seminggu atas data yang disimpan tentang sumber daya dan pelaku yang terlibat yang dinamakan proses batch dilakukan secara langsung setelah terjadinya transaksi, proses on-line atau real time memastikan bahwa informasi yang disimpann selalu informasi terkini hingga dapat meningkatkan kegunaan informasi dalam pengambilan keputusan. Pemprosesan data dapat dilakukan dengan beberapa program aplikasi yang saling terhubung satu sama lainnya. 3. Penyimpanan Data Data Storage, penyimpanan data diperlukan agar data dapat diakses bila dibutuhkan dengan mudah dan Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009. USU Repository © 2009 efisien seperti seluruh record piutang pelanggan disimpan didalam file piutang yang saling berhubungan dan dikoordinasikan

D. Hal-hal Yang Terdapat Pada Pengambilan Keputusan

Menurut Syamsi 2003 : 4 , menyatakan bahwa : “Keputusan merupakan jawaban yang pasti terhadap suatu pertanyaan tentang apa yang seharusnya dilakukan dan apa yang dibicarakan dalam hubungannya dengan perencanaan sehingga merupakan suatu tindakan terhadap pelaksanaan yang sangat menyimpang dari rencana semula dapat dikatakan sebagai suatu hasil proses pemikiran yang berupa pemilihan satu diantara beberapa alternatif yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang dihadapinya.” Menurut Syamsi 2003 : 6 , menyimpulkan bahwa : “Pengambilan Keputusan adalah tindakan pimpinan untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam organisasi yang dipimpinnya dengan melalui pemilihan satu diantara alternatif- alternatif yang dimungkinkan yang dimana hakikatnya pembuatan keputusan merupakan suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan yang paling tepat dalam pengumpulan fakta-fakta dan data serta tindakan yang paling tepat dalam mengambil keputusan.” Menurut Salusu 2005 : 44, menyatakan bahwa : “Pengambilan Keputusan adalah pekerjaan sehari-hari dari manajemen sehingga kita perlu mengetahui apakah pengambilan keputusan itu, bagaimana kita tiba pada keputusan itu bagaimana kita tiba pada keputusan, apa keputusan itu, tingkat-tingkatnya, klasifikasinya, dan jenis-jenisnya. Selain itu perlu perlu diketahui teknik pengambilan keputusan, pendekatannya, metodenya, teori- teorinya, etika dalam pengambilan keputusan, peranan birokrasi dalam pengambilan keputusan dan penyelesaian masalahnya.” Menurut Salusu 2005 : 46, menyatakan bahwa : “Kewajiban memutuskan keseluruhan perusahaan administratif sama jauhnya dengan apa yang dilakukan oleh kewajiban yang bertindak sehingga kewajiban memutuskan itu terikat secara intergal dengan kewajiban bertindak agar harus dapat mencakup prinsip-prinsip suatu perusahaan yang menjamin diambilnya keputusan yang benar dan dilakukannya tindakan yang efektif”. Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009. USU Repository © 2009 Menurut Salusu 2005 : 44, adanya tingkat-tingkat dalam pengambilan keputusan yaitu :

1. Keputusan Otomatis automatic decisions, yang dibuat berdasarkan

atas keserhanaan yang dimana informasi dapat menghasilkan suatu keputusan. 2. Keputusan Berdasarkan Informasi Yang Diharapkan Expected Information decisions, dimana tingkat informasi yang di mulai sedikit kompleks yang artinya informasi yang ada sudah memberi suatu perencanaan untuk menghasilkan suatu keputusan sehingga keputusan ini berbentuk suatu keputusan belum segera dibuat, serta yang masih harus dipelajari bersifat langsung atau otomatis. 3. Keputusan Berdasarkan Berbagai Pertimbangan Factor Weight decisions, jenis keputusan ini lebih kompleks sehingga lebih banyak informasi yang diperlukan serta harus dikumpulkan dan dianalisis, sehingga antara informasi yang satu dengan yang lainnya dapat dibandingkan kemudian dicari tahu informasi yang paling banyak memberikan keuntungan atau kesenangan. 4. Keputusan Berdasarkan Ketidakpastian Ganda Dual-Uncertainty decisions, suatu keputusan yang jemlah informasi yang diperlukan semakin bertambah banyak sehingga masih akan diharapkan terhadap ketidakpastiannya sehingga informasi yang dibutuhkan jauh lebih banyak ketidakpastiannya sering mengandung resiko yang jauh lebih besar daripada keputusan-keputusan tingkat dibawahnya. Menurut Syamsi 2003 :27, adanya faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pengambilan keputusan adalah sebagai berikut :

1. Hal-hal yang berwujud maupun yang tidak berwujud, yang

emosional maupun yang rasional perlu diperhitungkan dalam pengambilan keputusan ;

2. Setiap keputusan nantinya harus dapat dijadikan bahan untuk

mencapai tujuan organisasi ;

3. Setiap keputusan janganlah berorientasi pada kepentingan pribadi,

tetapi harus lebih mementingkan kepentingan organisasi ;

4. Jarang sekali ada satu pilihan yang memuaskan oleh karena itu

selalu buatlah alternatif-alternatif tanding ;

5. Pengambilan keputusan yang efektif membutuhkan waktu yang

cukup lama ; Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009. USU Repository © 2009

6. Pengambilan keputusan yang praktis untuk mendapatkan hasil

yang lebih baik ; 7. Setiap keputusan hendaknya dilembagakan agar dapat diketahui apakah keputusan yang diambil itu benar atau salah ; 8. Setiap keputusan itu merupakan tindakan permulaan dari serangkaian mata rantai kegiatan berikutnya. Gambar 2.4 : Grafik Proses Pengambilan Keputusan Sumber : Ibnu Syamsi, Pengambilan Keputusan Decision Making Penerbit Bina Aksara, Jakarta, 2003, hal. 27 DEFINISI MASALAH PENGUMPULAN DATA ANALISA DATA PENENTUAN ALTERNATIF PEMILIHAN ALTERNATIF YANG BAIK PUTUSKAN IMPLEMENTASI DAN MONITOR HASIL EVALUASI Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009. USU Repository © 2009 Menurut Salusu 2005 :63, adanya teknik-teknik pengambilan keputusan yaitu :

1. Keputusan Terprogram, terbagi atas :

- Tradisional yaitu pada kebiasaan, pekerjaan rutin sehari-hari, prosedur operasional yang baku, struktur organisasi yang dimana ada harapan dengan menggunakan saluran informasi yang terumus dengan jelas. - Modern yaitu riset operasional, analisis matematik, model- model, simulasi kumputer dan proses data elekronik.

2. Keputusan Tidak Terprogram, terbagi atas :

- Tradisonal, terbagi atas : Heuristic yaitu mendorong seseorang untuk mencari dan menemukan sendiri intuisi serta kreativitas, Ruleof thums yaitu suatu prosedur praktis yang tidak menjamin penyelesaian optimal, dengan seleksi dan latihan baagi para eksekutif. - Modern yaitu menyelenggarakan pelatihan bagi para pengambil keputusan dan dengan menciptakan program-program komputer. Menurut Salusu 2005 :63, adanya teori-teori pengambilan keputusan yaitu:

a. Aliran Birokratik Bureaucratic School, teori memberi tekanan

yang cukup besar pada arus dan jalannya pekerjaan dalam struktur organisasi sehingga dari para karyawan memiliki tugas melaporkan masalah, memberi informasi, meyiapakan fakta dan keterangan- keterangan lain kepada atasan dengan menggunakan segala pengetahuan, keterampilan dan kemampuannya, atasan tadi membuat keputusan apabila sudah mempelajari informasi tersebut sehingga keputusan tersebut bergantung pada kemampuannya sendiri dan pada lengkap tidaknya informasi apakah dapat dipercaya sehingga apakah memiliki kelemahan. b. Aliran Manajemen Saintifik Scientific Management School, teori ini menekankan pada pandangan terhadap tugas-tugas yang dimana manajemen sendiri memiliki kemampuan untuk menganalisis dan menyelesaikan suatu masalah. c. Aliraan Hubungan Kemanusian Human Relations School, dimana dalam teori ini perhatian diberikan kepaada manusia sehingga menimbulkan kepuasaan kerja, peran serta dalam pengambilan keputusan, melakukan organisasi sebagai suatu kelompok sosial yang mempunyai tujuan sehingga kebutuhan dan keingginan Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009. USU Repository © 2009 anggota selalu dipertimbangkan dalam membuat keputusan bertindak. d. Aliran Rasionalitas Ekonomi Economic Rationality School, suatu unit ekonomi yang mengkonversi masukan input menjadi luaran output, dan yang harus dilakukan dengan cara yang paling efisien sehingga suatu langkah akan terus berlangsung sepanjang itu mempunyai nilai yang lebih tinggi daripada biayanya. e. Aliran Satisficing, mengharapkan suatu keputusan yang sempurna serta manajer selalu dipenuhi suatu masalah mampu membuat suatu keputusan yang cukup rasional tetapi bukan karena keterbatasan koqnitif, ketidakpastian, dan keterbatasan waktu, memaksa mereka mengambil keputusan dalam kondisi rasionalitas terbatas. f. Aliran Analisis Sistem, dimana setiap masalah berada dalam suatu sistem yang terdiri dari berbagai subsistem yang keseluruhannya merupakan suatu kesatuan yang dapat ditebak setiap kata-katanya memiliki kaitan satu sama lainnya. Sistem informasi akuntansi bertujuan untuk menciptakan manajemen informasi yang dapat memberikan manfaat dalam pengambilan suatu keputusan bagi perusahaan agar tujuan dari perusahaan tersebut tercapainya. Sehingga dalam pengukur prestasi kerja performance adalah efisien dan efektifitas. Dimana efisien adalah suatu kemampuan untuk melakukan suatu pekerjaan dengan benar dalam konsep input masukan atau output keluaran. Sehingga manager efisien yang mencapai keluaran yang lebih tinggi hasil, produktifitas, prestasi kerja dibandingkan dengan masukan tenaga kerja, bahan baku, uang, mesin waktu yang digunakan. Manager yang dapat menimbulkan biaya penggunaan sumber daya untuk mencapai keluaran output yang ditentukan disebut manager efisien dapat memaksimumkan keluaran dengan jumlah masukan yang terbatas. Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009. USU Repository © 2009 Efektifitas adalah kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Pengelolaan piutang dagang yang dilakukan oleh perusahaan dengan baik dapat menghasilkan informasi bagi manajemen dalam pengambilan keputusan. Piutang dagang merupakan salah satu harta yang terutama untuk perusahaan dagang dan industri sehingga mengalami kesulitan didalam pengelolaannya. Pengambilan keputusan adalah setiap orang yang melaksanakan fungsi- fungsi dari perencanaan, mengorganisir, memimpin dan mengawasi sumber daya manusia, keuangan dan sumber informasi dalam mencapai tujuan perusahaan. Dimana sebagai seorang yang memiliki tanggungjawab untuk suatu usaha dari sekelompok orang yang mempunyai tujuan yang sama sehingga manager dapat mengelola informasi tentang sistem informasi akuntansi piutang dagang yang dapat memberikan keputusan manajemen yang dapat menguntungkan perusahaan. Informasi yang didapat dari pengelolaan piutang dagang baik itu prosedur perencanaan dan pengawasan akan memberikan masukan bagi manager untuk membuat kebijakan yang digunakan masa mendatang dan dapat meprediksikan kemungkinan yang terjadi dimasa akan datang berdasarkan pengalaman dan informasi tersebut. Maka pentingnya perencanaan dan pengawasan suatu piutang dagang yang baik untuk dapat memberikan informasi bagi manager dalam proses pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan yang sangat berkaitan dengan sistem informasi akuntansi piutang dagang yaitu menentukan jadwal pembelian perusahaan, berapa stock persediaan yang harus disiapkan agar dapat memenuhi permintaan konsumen, kapan persediaan yang harus diadakan, efisien biaya-biaya Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009. USU Repository © 2009 yang berhubungan dengan persediaan seperti penyimpanan, perawatanpemeliharaan, mutu persediaan, keamanan persediaan, penyusunan stock persediaan, perencanaan tempat penyimpanan persediaan sampai dengan prosedur pemberian piutang dagang yang ada didalam perusahaan tersebut. Prosedur piutang dagang sampai saat pada pencatatan sistematis yang harus dilakukan oleh pihak pemberi piutang dengan pihak kredit untuk memudahkan dalam pengalokasian sistem pembayaran yang dilakukan oleh pelanggan kepada perusahaan. Sehingga prosedur piutang dagang didalam perusahaan akan banyak dirugikan atau bahkan karena kesalahan perhitungan maka akan mengakibatkan laporan keuangan yang disajikan akan salah juga nilainya. Sehingga mengakibatkan kesalahan dalam prosedur pelaporan penyajian piutang dagang pada laporan keuangan yang memiliki akibat yang sangat buruk dalam pengambilan keputusan. Dimana perencanaan yang salah akan berakibat salah bagi penyajian nilai piutang dagang di dalam laporan keuangan. Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009. USU Repository © 2009 BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Sugiyono 2004:6 , “Menyatakan bahwa penelitian itu bermacam- macam jenisnya dan dapat dikelompokkan berdasarkan tujuan, metode, tingkat eksplanasi, dan analisis dan jenis data”. Dalam hal ini penelitian yang dilaksanakan adalah berupa penelitian yang berbentuk deskriptif. Metode Deskriptif yaitu metode dimana penulis mengumpulkan data penelitian yang diperoleh dari objek penelitian dan literatur- literatur lainnya kemudian menguraikan secara rinci untuk mengetahui permasalahan penelitian dan mencari penyelesaiannnya.

B. Jenis Data

Jenis data yang dikumpulkan terdiri dari : 1. Data Primer Data primer merupakan data yang diperoleh dari sumber pertama baik yang individu maupun lembaga atau institusi yang masih membutuhkan pengelolaan yang lebih lanjut. Data primer yang penulis kumpulkan adalah hasil wawancara berupa tanya jawab dengan Bagian Keuangan dan Manajemen. Eny Sri Melani : Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan, 2009. USU Repository © 2009 Contoh pertanyaannya : - Bagaimana Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Piutang Dagang Dapat Mempengaruhi Manajemen Didalam Pengambilan Keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan? - Bagaimana sistem informasi akuntansi yang akurat dapat menjamin pengambilan keputusan Pada PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan? 2. Data Sekunder Data sekunder merupakan data pelengkap bagi data primer yang diperoleh dalam bentuk hasil pengolahan yang sudah jadi, baik berupa publikasi, maupun data perusahaan. Data sekunder yang penulis kumpulkan dari pihak internal perusahaan antara lain berupa struktur organisasi perusahaan, sejarah singkat perusahaan dan prosedur penerapan sistem informasi akuntansi piutang dagang yang terdapat pada perusahaan.

C. Teknik Pengumpulan Data