Amri Siregar : Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai Pendapatan Asli Daerah 1998-2007, 2010.
2.6.3. Jenis-Jenis Retribusi Daerah
Menurut Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah jenis pendapatan retribusi untuk kabupaten kota meliputi
objek pendapatan berikut: •
Retribusi Pelayanan Kesehatan, •
Retribusi Pelayanan PersampahanKebersihan, •
Retribusi Penggantian Biaya Cetak KTP, •
Retribusi Penggantian Biaya Cetak Akta Catatan sipil, •
Retribusi Pelayanan Pemakaman, •
Retribusi Pengabuan Mayat, •
Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum, •
Retribusi Pelayanan Pasar, •
Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor, •
Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran, •
Retribusi Penggantian Biayan Cetak Peta, •
REtribusi Pengujian Kapal Perikanan, •
Reetribusi Pemakaian Kekayaan Daerah, •
Retribusi Jasa Usaha Pasar Grosir atau Pertokoan, •
Retribusi Jasa Usaha Tempat Pelelangan, •
Retribusi Jasa Usaha Terminal, •
Retribusi jasa Usaha Khusus Parkir, •
Retribusi Jasa Usaha Tempat PenginapanPesanggrahanVilla, •
Retribusi jasa Usaha Penyedotan Kakus, •
Retribusi Jasa Usaha Rumah Potong Hewan,
Amri Siregar : Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai Pendapatan Asli Daerah 1998-2007, 2010.
• Retribusi Jasa Usaha Pelayanan Pelabuhan KApal,
• Retribusi Jasa Usaha Tempat Rekreasi dan Olahraga,
• Retribusi Jasa Usaha Penyeberangan di atas Air,
• Retribusi Jasa Usaha Pengolahan Limbah Cair,
• Retribusi Jasa Usaha Penjualan Produksi Usaha Daerah,
• Retribusi Izin Mendirikan Bangunan,
• Retribusi Izin Tempat Penjualan Minuman Beralkohol,
• Retribusi Izin Gangguan,
• Reetribusi Izin Trayek.
2.6.4. Hasil Perusahaan Milik Daerah dan Hasil Pengelolaan Kekayaan Milik Daerah Yang Dipisahkan.
Menurut Halim 2004:68,”Hasil perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan kekayaan milik daerah yang dipisahkan merupakan penerimaan
daerah yang berasal dari hasil perusahaan milik daerah dan pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan”.
Menurut Halim 2004:68, jenis pendapatan ini meliputi objek pendapatan berikut:
• Bagian laba perusahaan milik daerah
• Bagian laba lembaga keuangan bank
• Bagian laba keuangan nonbank
• Bagian laba atas penyertaan modalinvestasi.
Sumber penerimaan PAD yang lainnya yang menduduk i peran penting setelah pajak dan retribusi daerah adalah bagian Pemerintah Daerah atas laba
Amri Siregar : Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai Pendapatan Asli Daerah 1998-2007, 2010.
Badan Usaha Milik DaerahBUMD. Menurut Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 Hasil perusahaan Milik Daerah dan Hasil Pegelolaan Kekayaan Milik
Daerah yang Dipisahkan atau Bagian Laba BUMD merupakan penerimaan daerah yang berasal dari hasil perusahaan milik daerah dan pengelolaan kekayaan daerah
yang dipisahkan. BUMD merupakan badan usaha yang didirikan seluruhnya atau sebagian
dengan modal daerah. Tujuan didirikannya BUMD adalah dalam rangka menciptakan lapangan kerja atau mendorong pembangunan ekonomi daerah.
Selain itu, BUMD juga merupakan cara yang lebih efisien dalam melayani masyarakat, dan merupakan salah satu sumber penerimaan daerah. Bagian laba
BUMD tersebutt digunakan untuk membiayai pembangunan daerah dan anggaran belanja daerah, setelah dikurangi dengan penyusutan, dan pengurangan lain yang
wajar dalam BUMD. BUMD sebenarnya juga merupakan salah satu potensi sumber keuangan
bagi daerah yang perlu terus ditingkatkan guna mendukung pelaksaan otonomi daerah. Besarnya kontribusi laba BUMD dalam Pendapatan Asli Daerah dapat
menjadi indikator kuat dan lemahnya BUMD dalam suatu daerah. Jenis pendapatan ini meliputi Objek Pendapatan berikut:
• Bagian Laba Perusahaan Milk Daerah,
• Bagian Laba Lembaga Keuangan Bank,
• Bagian Laba Lembaga Keuangan NonBank,
• Bagian laba atas Penyertaan ModalInvestasi.
Amri Siregar : Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai Pendapatan Asli Daerah 1998-2007, 2010.
2.6.5. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah