Perumusan Masalah Tujuan dan Manfaat Penelitian Defenisi Biaya Operasional dan Klasifikasi Biaya

Mutiara Ningsih Sirait : Analisis Biaya Operasional PT. SUPRACO INDONESIA MEDAN, 2008. USU Repository © 2009 perusahaan mulai perekrutan tenaga kerja sampai kepada penerimaan tenaga kerja untuk disalurkan kepada kliennya disebut dengan biaya proyek. Sedangkan biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan operasional perusahaan yang terkait disebut dengan biaya administrasi dan umum perusahaan. Dengan demikian masalah perencanaan dan pengawasan biaya operasional bagi perusahaan dalam menjalankan operasinya sehingga memerlukan perhatian khusus, membuat penulis merasa tertarik untuk membahas permasalahan tersebut dengan judul “ANALISIS BIAYA OPERASIONAL PADA PT. SUPRACO INDONESIA MEDAN.”

B. Perumusan Masalah

Dalam menjalankan kegiatan usaha, perusahaan sering mengalami hambatan, baik dari dalam perusahaan maupun dari luar perusahaan. Pengelolaan biaya operasional yang cermat dan tepat akan membantu manajemen perusahaan mencapai tujuan yang efektif dan efisien. Sehubungan dengan latar belakang diatas, maka pokok permasalahan yang dibahas yaitu “Apakah PT. Supraco Indonesia Medan telah mengelola biaya operasional dengan efektif dan efisien”?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian Penelitian dilakukan dengan tujuan: Mutiara Ningsih Sirait : Analisis Biaya Operasional PT. SUPRACO INDONESIA MEDAN, 2008. USU Repository © 2009 a. Untuk dapat mengetahui tentang kemampuan perusahaan dalam mengelola biaya operasional b. Untuk dapat mengetahui bagaimana usaha yang dilakukan perusahaan untuk mencapai laba yang di inginkan yang berdampak pada meningkatnya efisiensi kinerja dan produktivitas perusahaan 2. Manfaat Penelitian Manfaat yang diperoleh penulis dari hasil penelitian melalui laporan skripsi minor ini adalah : a. Bagi Penulis Untuk memperdalam pengetahuan, penulisan paper ini berguna untuk memperluas wawasan tentang analisis biaya operasional dalam praktek yang sebenarnya dan membandingkannya dengan teori yang dipelajari selama diperkuliahan. b. Bagi Perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan untuk perusahaan, meningkatkan produksi yang dikelolah, sehingga kemungkinan kesalahan operasional dapat diketahui sebagai dasar pertimbangan untuk mengambil keputusan dalam menentukan perencanaan dan kebijaksanaan dimasa yang akan datang. c. Bagi Peneliti Lain Dipakai sebagai perbandingan dan informasi bagi rekan-rekan yang akan melakukan penelitian pada masa yang akan datang terutama mengenai biaya operasional Mutiara Ningsih Sirait : Analisis Biaya Operasional PT. SUPRACO INDONESIA MEDAN, 2008. USU Repository © 2009

D. METODE PENELITIAN 1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yang dilakukan oleh penulis berada di Jl. Sei Batang Kuis No.25 Medan Baru

2. Sumber Data

Untuk memperoleh data, penulis menggunakan dua cara pengumpulan sumber data yaitu : a. Data Primer Yaitu data yang dikumpulkan khusus untuk riset tertentu langsung dari objek penelitian, dengan melakukan wawancara mengenai biaya operasional kepada pimpinan dan karyawan, yang dilakukan dari awal hingga akhir di PT. Supraco Indonesia Medan. b. Data Sekunder Yaitu data yang diperoleh penulis dari berbagai literature dan buku- buku yang berhubungan dengan penulisan ini sebagai landasan ilmiah yang bersifat teori dan memiliki relevansi dengan penelitian ini.

3. Tehnik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data–data yang diperlukan untuk menyusun skripsi minor ini, maka digunakan teknik pengumpulan data, diantaranya : a. Wawancara Interview Merupakan wawancara langsung kepada pimpinan atau pemilik usaha PT. Supraco Indonesia Medan, dan karyawan dibagian administrasi untuk memperoleh keterangan untuk tujuan mengumpulkan informasi. Mutiara Ningsih Sirait : Analisis Biaya Operasional PT. SUPRACO INDONESIA MEDAN, 2008. USU Repository © 2009 b. Studi Dokumentasi Mengumpulkan data dan informasi berdasarkan dokumen dan kertas kerja perusahaan yang berkaitan dengan biaya operasional pada PT. Supraco Indonesia Medan.

4. Metode Analisis

a. Metode Deskriptif Menurut Nazir 2000 : 50, metode Analisis deskriptif adalah: Mengumpulkan, mengklasifikasikan semua data yang diperoleh dan ditafsirkan sehingga dapat menggambarkan permasalahan yang sedang diteliti b. Time series Membuat perbandingan untuk mengetahui perubahan biaya pada PT.Supraco Indonesia Medan, antara tahun pertama dengan tahun berikutnya, penelitian ini membandingkan data selama lima tahun dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2006. Mutiara Ningsih Sirait : Analisis Biaya Operasional PT. SUPRACO INDONESIA MEDAN, 2008. USU Repository © 2009

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Supraco Indonesia berdiri pada tahun 1979 dengan nama PT. Summa Prakarsa Corporation yang bergerak pada bidang energi alam yaitu dalam bidang pelayanan penyediaan minyak dan gas di Indonesia yang telah berkembang. Sumber pendapatan pada perusahaan teridiri dari : 1. Jasa pendukung operasi 2. Jasa pengeboran lepas pantai 3. Penyediaan dan perawatan alat-alat berat untuk lepas pantai Pada tahun 2000 PT. Supraco Indonesia telah berkembang dan memiliki beberapa cabang diseluruh Indonesia antara lain : Bandung, Surabaya, Riau dan Balik Papan. Adapun nama-nama klien PT. Supraco Indonesia yaitu : • BP Indonesia • Chevron • Total • CNOOC • Petro China • Amerada Hess • Conoco Philips • Hilburton Mutiara Ningsih Sirait : Analisis Biaya Operasional PT. SUPRACO INDONESIA MEDAN, 2008. USU Repository © 2009 • Schelumberger • Shell • Bank Indonesia • Infomedia Nusantara, yang bergerak dalam bidang telekomunikasi dan merupakan klien terbesar PT. Supraco Indonesia Medan.

2. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi perusahaan menggambarkan pembagian kerja, untuk mendayagunakan semua kegiatan-kegiatan perusahaan. Struktur organisasi ini akan menetapkan kegiatan apa yang perlu untuk dillaksanakan, kemudian dapat dipertanggunjawabkan oleh pimpinan perusahaan serta pengawasan terhadap seluruh kebijaksanaan struktur PT. Supraco Indonesia Medan. Dalam menetapkan struktur organisasi harus sesuai dengan kebutuhan perusahaan, karena struktur organisasi yang tepat bagi suatu perusahaan belum tentu tepat bagi perusahaan lain. Perbedaan struktur organisasi diantara berbagai perusahaan disebabkan berbagai hal. Misalnya: jenisnya, luas perusahaan, banyaknya cabang dan lain sebagainya. Suatu hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun struktur organisasi adalah pertimbangan bagaimana agar struktur organisasi flexible, dalam arti memungkinkan adanya penyesuaian-penyesuaian tanpa harus mengadakan perubahan total. Struktur organisasi perusahaan sangat menentukan berhasil tidaknya tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan tersebut. Dengan melihat struktur organisasi perusahaan akan dapat diketahui jenjang, hubungan tugas, wewenang dan tanggung jawab antara masing-masing bagian yang terlibat dala pelaksanaan Mutiara Ningsih Sirait : Analisis Biaya Operasional PT. SUPRACO INDONESIA MEDAN, 2008. USU Repository © 2009 operasi perusahaan. Pimpinan perusahaan harus memiliki pemahaman yang jelas tentang struktur organisasi untuk dapat bekerja secara efektif. Fungsi utama dari PT. Supraco Indonesia Medan adalah merekrut tenaga kerja atau Sumber Daya Manusia dan kemudian menyalurkan kepada perusahaan- perusahaan yang membutuhkan yang menjadi rekannya. Kemudian hasil dari penyaluran dari SDM tersebut diserahkan kepada pihak yang membutuhkan dan pihak tersebut yang akan menyaring kembali sesuai dengan kualifikasi yang sudah ditentukan. Setelah melalui proses interview, wawancara dan sebagainya maka dipilihlah calon-calon karyawan yang berkualitas untuk diterima menjadi karyawan diperusahaan tersebut. Namun sebelum itu karyawan harus menjalani masa training selama kurang lebih tiga bulan. Apabila hasil dari training tersebut sesuai dengan keinginan pihak perusahaan maka akan diterima menjadi karyawan diperusahaan dan dikontrak selama setahun sebagai karyawan. Mutiara Ningsih Sirait : Analisis Biaya Operasional PT. SUPRACO INDONESIA MEDAN, 2008. USU Repository © 2009 Bagan struktur organisasi PT. Supraco Indonesia Medan. STRUKTUR ORGANISASI PT. SUPRACO INDONESIA MEDAN Sumber : PT. Supraco Indonesia Medan Struktur organisasi PT. Supraco Indonesia Medan adalah sebagai berikut : a. Representatif Officier Proyek Manager mempunyai tugas : • Mengawasi seluruh kegiatan operasional perusahaan • Mengawasi keberlangsungan proyek DHL dan Infomedia REFRESENTATIF OFFICER PROJECT MANAGER REPRESENTATIF PROJECT DHL ADMINISTRATION REPRESENTATIF PROJECT INFORMEDIA STAFF STAFF Mutiara Ningsih Sirait : Analisis Biaya Operasional PT. SUPRACO INDONESIA MEDAN, 2008. USU Repository © 2009 • Melakukan kerjasama dengan pihak luar seperti Depnaker, Bank, dan pihak Asuransi • Membuat laporan ke kantor pusat • Dan melakukan lain yang secara sistematis dalam perusahaan misalnya mengambil keputusan mendadak yang terdesak atau yang lainnya b. Representative Proyek mempunyai tugas : • Pengawasan kontrak para calon tenaga kerja • Pengawasan pelaksanaan kerja pegawai • Pengawasan proses penggajian para pegawai • Dan melakukan tugas lainnya yang ditugaskan oleh representative Officer proyek manager c. Bagian administrasi kantor mempunyai tugas: • Mendokumentasikan seluruh kegiatan perusahaan • Melaksanakan kegiatan opersional perusahaan • Menyusun data-data perusahaan • Mencatat transaksi perusahaan • Dan melaksanakan tugas dari proyek manajer Representative Officer

B. Defenisi Biaya Operasional dan Klasifikasi Biaya

Dalam mengelolah suatu perusahaan baik besar maupun kecil, perusahaan swasta maupun perusahaan pemerintah setiap harinya selalu berkaitan dengan biaya yang harus dikeluarkan. Begitu pula halnya dengan PT. Supraco Indonesia Mutiara Ningsih Sirait : Analisis Biaya Operasional PT. SUPRACO INDONESIA MEDAN, 2008. USU Repository © 2009 Medan yang bergerak dalam bidang jasa tenaga kerja, untuk melakukan kegiatannya diharapkan memperloleh pendapatan yang akan dialokasikan untuk menutupi biaya-biaya yang telah dikeluarkan sehingga diperoleh laba bersih. Mulyadi 2001 : 140 mengelompokkan biaya operasi dalam biaya pemasaran dan administrasi. “Biaya Pemasaran adalah biaya-biaya dalam rangka penjualan produk sampai dengan pengumpulan piutang kas. Biaya administrasi dan umum adalah semua biaya yang berhubungan dengan fungsi administrasi dan umum.” Adisaputro 2003 : 289 dalam mengadakan perencanaan dan pengawasan biaya sangat perlu diketahui sifat-sifat biaya. Pada dasarnya dikenal 3 macam biaya yakni : 1. Biaya tetap fixed cost yaitu biaya-biaya yang cenderung bersifat konstan secara total dari bulan ke bulan, tanpa terpengaruh oleh volume kegiatan. Biaya –biaya yang termasuk kategori biaya tetap antara lain adalah gaji, pajak kekayaan, asuransi dan penyusutan. 2. Biaya variable variable cost yaitu biaya-biaya yang secara total selalu mengalami perubahan, dimana perusahaan itu searah dan sebanding dengan perubahan tingkat kegiatan. Yang termasuk dalam biaya variable adalah biaya bahan mentah langsung, biaya tenaga kerja langsung dan tenaga power. 3. Biaya semi variable semi variable cost yaitu biaya-biaya yang bersifat variable. Biaya ini mengalami perubahan, tetapi tidak sebanding dengan perubahan tingkat kegiatan. Mutiara Ningsih Sirait : Analisis Biaya Operasional PT. SUPRACO INDONESIA MEDAN, 2008. USU Repository © 2009 Biaya-biaya yang termasuk dalam biaya semi variabel adalah biaya tenaga kerja tidak langsung, biaya pemeliharaan, biaya peralatan, dan biaya bahan mentah tidak langsung. Masalah biaya pada suatu perusahaan hanya dapat dipecahkan secara meluas, bila perusahaan tersebut mengetahui biaya yang berkaitan dengan kegiatan produksinya. Biaya yang ada dalam PT. Supraco Indonesia Medan dibuat dalam suatu perkiraan yaitu biaya operasional. Seluruh biaya yang terjadi dikategorikan sebagai biaya operasional. Biaya operasional pada PT. Supraco Indonesia Medan merupakan keseluruahan biaya pengeluaran yang dibedakan pada periode berjalan dalam operasi perusahaan. Biaya operasional perusahaan ini disajikan ke dalam laporan laba rugi perusahaan sebagai pengurangan pendapatan operasi. Untuk lebih jelasnya berikut ini akan dicantumkan pada tabel 2.1 laporan laba rugi PT. Supraco Indonesia Medan. Mutiara Ningsih Sirait : Analisis Biaya Operasional PT. SUPRACO INDONESIA MEDAN, 2008. USU Repository © 2009 Tabel 2.1 PT. SUPRACO INDONESIA MEDAN LAPORAN RUGI LABA Per 31 Desember 2002-2006 dalam satuan rupiah KETERANGAN 2002 2003 2004 2005 2006 Pendapatan Tunai 528.078.873 475.746.700 432.497.000 455.260.000 442.000.000 HARGA POKOK PRODUKSI -Pembelian bahan baku 155.317.305 139.925.500 127.205.000 133.900.000 130.000.000 -Gaji upah 155.317.305 139.925.500 127.205.000 133.900.000 130.000.000 -Biaya penyusutan 52.568.934 47.359.400 43.054.000 45.320.000 44.000.000 TOTAL HPP 363.203.544 327.210.400 297.464.000 313.120.000 304.000.000 Laba kotor penjualan 164.875.293 148.536.300 135.033.000 142.140.000 138.000.000 BIAYA OPERASI 1.Biaya Pemasaran Biaya iklan 4.778.994 4.305.400 3.914.000 4.120.000 4.000.000 Biaya telepon, air, listrik 17.921.227 16.145.250 14.677.500 15.450.000 15.000.000 Mutiara Ningsih Sirait : Analisis Biaya Operasional PT. SUPRACO INDONESIA MEDAN, 2008. USU Repository © 2009 Biaya pejualan rupa-rupa 3.584.245 3.229.050 2.935.500 3.090.000 3.000.000 Biaya penyusutan penjualan 5.973.742 5.381.750 4.892.500 5.150.000 5.000.000 Total Biaya Penjualan 32.258.208 29.061.450 26.419.500 27.810.000 27.000.000 2.Biaya Administrasi dan Umum Biaya transportasi 21.505.473 19.374.300 17.613.000 18.540.000 18.000.000 Biaya umum rupa-rupa 41.816.197 37.672.250 34.247.500 36.050.000 35.000.000 Total Biaya Administrasi dan Umum 63.321.670 57.046.550 51.860.500 54.590.000 53.000.000 Total Biaya 95.579.878 86.108.000 78.280.000 82.400.000 80.000.000 Laba Sebelum Pajak 69.295.413 62.428.300 56.753.000 59.753.000 58.000.000 Pajak 10 6.929.541 6.242.830 5.675.300 5.974.000 5.800.000 LABA BERSIH 62.365.872 56.185.470 51.077.700 53.766.000 52.200.000 Sumber :Laporan Keuangan PT. Supraco Indonesia Medan. Mutiara Ningsih Sirait : Analisis Biaya Operasional PT. SUPRACO INDONESIA MEDAN, 2008. USU Repository © 2009

C. Prosedur Penyusunan Anggaran Biaya Operasional