Perencanaan Biaya Operasional Analisis Biaya Operasional PT. SUPRACO INDONESIA MEDAN

Mutiara Ningsih Sirait : Analisis Biaya Operasional PT. SUPRACO INDONESIA MEDAN, 2008. USU Repository © 2009 pengarahan dalam penyusunan anggaran. Kemudian bagian akuntansi menginformasikan kepada bagian personalia umum dan pengadaan, berdasarkan pengarahan manajer tentang sasaran, target, dan omset yang ingin dicapai masing- masing bagian menyusun anggaran berdasarkan bahan-bahan rencana untuk tahun berikutnya. Anggaran yang telah disusun tiap-tiap bagian diserahkan kepada bagian keuangan dan akuntansi. Selanjutnya bagian keuangan dan akuntansi menyusun anggaran tiap bagian. Terakhir angggaran tersebut diberikan kepada pimpinan perusahaan untuk disetujuidisahkan, bila pimpinan perusahaan mensahkan maka mulailah pelaksanaan anggaran.

D. Perencanaan Biaya Operasional

Perencanaan yaitu suatu proses mengembangkan tujuan perusahaan dan memilih kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan dimasa mendatang untuk mencapai tujuan tersebut. Proses ini mencakup : 1. Penentuan tujuan peusahaan 2. Pengembangan kondisi lingkungan agar tujuan tersebut dapat dicapai 3. Pemilihan tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan 4. Penentuan langkah-langkah untuk menerjemahkan rencana menjadi kegiatan yang sebenarnya dan melakukan perencanaan kembali untuk memperbaiki kekurangan yang terjadi. Menurut Garrisson 2000 : 3 “fungsi suatu perencanaan adalah menentukan apa yang harus dicapai penentuan waktu secara kualitatif dan bila itu harus dicapai, Mutiara Ningsih Sirait : Analisis Biaya Operasional PT. SUPRACO INDONESIA MEDAN, 2008. USU Repository © 2009 dimana hal itu harus dicapai, bagaimana hal itu harus dicapai, dan mengapa hal itu harus dicapai”. Biaya operasional merupakan elemen yang sangat penting dalam pembentukan laba pada suatu perusahaan. Oleh karena itu harus direncanakan dengan sebaik-baiknya. Perencanaan biaya operasional dilakukan melalui penyusunan anggaran biaya. Penyusunan anggaran biaya pada PT. Supraco Indonesia Medan dimulai dengan penyusutan rencana biaya dalam menjalankan operasi normal. Sukanto 2000 : 21 “perencanaan adalah penentuan segala sesuatu sebelum dilakukan kegiatan-kegiatan”. Fungsi perencanaan manajer meliputi usaha pemilihan berbagai alternative tujuan, strategi, kebijaksanaan, serta taktik yang akan dijalankan. Didalam mengenali alternatif harus perlu pengamanan, percobaan dan pengetahuan teknik tertentu seperti operation research OR. Pendekatan formal perencanaan adalah sebagai berikut : 1. Memilih tujuan 2. Menganalisa lingkungan 3. Menentukan tujuan yang dapat diukur 4. Sub unit menentukan tujuan 5. Membandingkan rencana subunit dengan rencana strategis 6. Menentukan perbedaan yang ada 7. Memilih alternatif yang terbaik 8. Melaksanakan rencana strategis Mutiara Ningsih Sirait : Analisis Biaya Operasional PT. SUPRACO INDONESIA MEDAN, 2008. USU Repository © 2009 9. Menilai dan mengawasi kemajuan rencana Seperti diketahui perencanaan mempunyai berbagai kebaikan atau keuntungan, yaitu : 1. Sebagai dasar pengawasan 2. Memungkinkan delegasi kekuasaan 3. Menghemat tenaga manajemen 4. Ekonomis 5. Menghindari kesalahan atau risiko 6. Mengarah pada tindakan yang bertujuan 7. Memungkinkan koordinasi 8. Metode lebih baik Husaini 2006 : 47 “perencanaan adalah sejumlah kegiatan yang ditentukan sebelumnya untuk dilaksanakan pada suatu periode tertentu dalam rangka mencapai tujuan yang ditetapkan”. Perencanaan tidak dapat dilepaskan dari unsur pelaksanaan dan pengawasan yang termasuk pemantauan, penilaian dan pelaporan. Pengawasan diperlukan dalam perencanaan agar tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan. Perencanaan biaya operasional dilakukan melalui penyusunan anggaran biaya. Penyusunan anggaran biaya pada PT. Supraco Indonesia Medan dimulai dengan penyusunan rencana biaya dalam menjalankan operasi normal. Pada struktur organisasi telah dijalankan bahwa masing-masing diberi otoritas untuk menyusun anggarannya sendiri. Penyusunan rencana biaya berpedoman kepada data dan informasirealisasi anggaran pada tahun sebelumnya dengan Mutiara Ningsih Sirait : Analisis Biaya Operasional PT. SUPRACO INDONESIA MEDAN, 2008. USU Repository © 2009 memperhitungkan tingkat kenaikan harga untuk tahunperiode anggaran berikutnya. Supriyono 2001 :82 “bahwa suatu anggaran adalah suatu rencana terinci yang dinyatakan secara formal dalam ukuran kuantitatif, biasanya dalam satuan uang, untuk menunjukkan perolehan dan penggunaan sumber-sumber suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu biasanya satu tahun”. Penyusunan anggaran adalah proses penentuan peran setiap manajer dalam melaksanakan program atau bagian program. Anggaran mempunyai perbedaan dengan ramalan, dimana anggaran merupakan rencana manajemen mendasarkan asumsi bahwa langkah-langkah positif diambil oleh penyusunan anggaran agar realisasi kegiatan sesuai dengan rencana yang telah disusun. Dilain pihak, ramalan hanya merupakan prediksi mengenai apa yang akan terjadi tanpa membawa implikasi pada peramal bahwa dia mempengaruhi realisasi. Adisaputro 2003 : 6 “anggaran adalah salah satu bentuk dari berbagai rencana yang mungkin disusun, meskipun tidak setiap rencana atau suatu pendekatan yang formal dan sistematis daripada pelaksanaan tanggung jawab manajemen didalam perencanaan, koordinasi dan pengawasan”. M. Nafarin 2004 : 8 “anggaran budget merupakan rencana tertulis secara kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang untuk jangka waktu tertentu.” Dari defenisi tersebut dapat diambil intinya adalah : • Bahwa anggaran harus bersifat formal, artinya anggaran disusun dengan sengaja dan bersungguh-sungguh dalam bentuk tertulis. Mutiara Ningsih Sirait : Analisis Biaya Operasional PT. SUPRACO INDONESIA MEDAN, 2008. USU Repository © 2009 • Bahwa anggaran harus bersifat sistematis, artinya disusun dengan berurutan dan berdasarkan suatu logika. • Bahwa setiap manajer dihadapkan pada suatu tanggung jawab untuk mengambil keputusan • Bahwa keputusan yang diambil oleh manajer tersebut merupakan pelaksanaan fungsi manajer dari segi perencanaan, koordinasi dan pengawasan. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebijaksanaan manajer dalam perencanaan : • Produk kebijaksanaan manajemen dalam perencanaan harus memperhatikan hal-hal yang berhubungan dengan trend penjualan, harga pokok, diversifikasi produk, kualitas produk, desain produk, style produk dan identitas produk. • Pasar berhasilnya suatu produk dipasarkan tergantung pada data tentan konsumensiapa pembeli dan lokasi, potensi pasar, kebiasaan membeli dari konsumen dan sifat persaingan yang dihadapi. • Program distribusi • Program produksi, seperti bahan mentah, buruh, lokasi pabrik, layout pabrik, kapasitas pabrik dan proses produksi • Program penelitian dan pengembangan • Organisasi Mutiara Ningsih Sirait : Analisis Biaya Operasional PT. SUPRACO INDONESIA MEDAN, 2008. USU Repository © 2009 • Financial seperti Sumber modal kerja, return yang dikehendaki dan tingkat perputaran yang dikehendaki. Anggaran sebagai alat manajemen untuk keperluan perencanaan dan pengawasan mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Perkembangan ini diukur dari segi manfaatnya yang ingin diperoleh dari penggunaan system didalam pelaksanaannya. M. Nafarin 2004 : 15, adapun Manfaat anggaran adalah : a. Segala kegiatan dapat terarah pada pencapaian tujuan bersama. b. Dapat digunakan sebagai alat menilai kelebihan dan kekurangan pegawai. c. Dapat memotivasi pegawai. d. Menimbulkan rasa tanggung jawab pada pegawai. e. Menghindari pemborosan dan pembayaran yang kurang perlu. f. Sumber daya, seperti tenaga kerja, peralatan, dan dana dapat dimanfaatkan seefisien mungkin. Fungsi anggaran bagi perusahan terdiri dari planning, organizing, staffing, directing, dan control. Anggaran mempunyai fungsi yang pada dasarnya sama yakni pada planning dan control.

a. Dalam bidang perencanan planning

1. Mendasarkan kegiatan-kegiatan pada penyelidikan-penyelidikan studi dan penelitian-penelitian. 2. Mengerahkan seluruh tenaga dalam perusahaan dalam menentukan arah kegiatan yang paling menguntungkan. Mutiara Ningsih Sirait : Analisis Biaya Operasional PT. SUPRACO INDONESIA MEDAN, 2008. USU Repository © 2009 3. untuk membantu atau menunjang kebijaksanaan-kebijaksanaan perusahaan 4. Membantu menstabilkan kesempatan kerja yang tersedia. 5. Menentukan tujuan-tujuan perusahaan. 6. Dan mengakibatkan pemakaian alat-alat fisik secara lebih efektif.

b. Dalam bidang pengawasan

1. Untuk mengawasi kegiatan-kegiatan dan pengeluaran-pengeluaran, misalnya kegiatan promosi penjualan dan kegiatan produksi yang menyimpang. 2. Untuk mencegah secara umum pemborosan-pemborosan, ini adalah tujuan yang paling umum dari penyusunan anggaran. M. Nafarin 2004 : 16 mengatakan, Kelemahan-kelemahan anggaran adalah sebagai berikut : 1. Anggaran yang dibuat berdasarkan taksiran dan asumsi, sehingga mengandung unsur ketidakpastian. 2. Menyusun anggaran yang cermat memerlukan waktu, uang, dan tenaga yang tidak sedikit, sehingga tidak semua perusahaan mampu menyusun anggaran secara lengkap komprehensif dan akurat. 3. Pihak yang merasa dipaksa untuk melaksanakan anggaran dapat menggerutu dan menentang, sehingga pelaksanaan anggaran dapat menjadi kurang efektif. Mutiara Ningsih Sirait : Analisis Biaya Operasional PT. SUPRACO INDONESIA MEDAN, 2008. USU Repository © 2009 Fungsi Anggaran pada PT. Supraco Indonesia Medan adalah : 1. Fungsi perencanaan. Sebagai alat perencanaan jangka pendek dan kesanggupan manajer untuk melaksanakan program atau bagian dari program, umumnya satu tahun. 2. Fungsi Koordinasi. Untuk mengkoordinasikan rencana dan tindakan berbagai unit atau segmen yang ada dalam organisasi agar dapat bekerja secara selaras kearah pencapaian tujuan. 3. Fungsi Komunikasi. Dalam penyusunan anggaran berbagai unit dan tingkatan organisasi berkomunikasi dan berperan serta dalam penyusunan anggaran. 4. Fungsi Motivasi. Sebagai alat untuk memotivasi para pelaksana didalam melaksanakan tugas-tugas dalam pencapaian tujuan. Memotivasi para pelaksana dapat didorong dengan pemberian insentif dalam bentuk hadiah berupa uang, penghargaan kepada yang mencapai prestasi. 5. Fungsi Pendidikan. Berfungsi sebagai alat untuk mendidik manajer mengenai bagaimana bekerja secara terinci pada pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya dan menghubungkan dengan pusat pertanggungjawaban lain didalam organisasi atau untuk latihan kepemimpinan bagi para manajer atau calon manajer agar dimasa depan mampu menduduki jabatan yang lebih tingggi. Mutiara Ningsih Sirait : Analisis Biaya Operasional PT. SUPRACO INDONESIA MEDAN, 2008. USU Repository © 2009 Dalam suatu perusahaan, khususnya PT. Supraco Indonesia Medan, memiliki paket anggaran yang lengkap anggaran induk yaitu suatu jaringan kerja yang berisi anggaran yang terpisah namun saling berhubungan satu sama lain, yang terdiri atas : 1. Anggaran operasi. Anggaran ini menunjukkan rencana operasi atau kegiatan tahun yang akan datang. Elemen anggaran operasi meliputi anggaran penjualan, anggaran harga pokik penjualan, dan anggaran produksi yang terdiri dari : a. Bahan yang digunakan dan bahan yang dibeli. b. Upah tenaga kerja langsung. c. Biaya produksi tidak langsung. d. Perubahan tingkat produksi 2. Anggaran Kas. Anggaran ini menunjukkan perkiraan sumber dan penggunaan kas dalam tahun anggaran. 3. Anggaran pengeluaran modal. Anggaran ini menunjukkan rencana investasi dalam tahun anggaran. Secara umum anggaran dibagi dua yaitu anggaran pendapatan, dan anggaran biaya. Berdasarkan anggaran tersebut, PT. Supraco Indonesia Medan membuat tahapan-tahapan anggaran yang terjadi sebagai berikut : 1. Ramalan anggaran pendapatan 2. Anggaran biaya operasi langsung 3. Anggaran biaya operasi tidak langsung Mutiara Ningsih Sirait : Analisis Biaya Operasional PT. SUPRACO INDONESIA MEDAN, 2008. USU Repository © 2009 4. Anggaran rugi-laba Ad.1. Ramalan Anggaran Pendapatan Ramalan anggaran pendapatan ini merupakan rencana pendapatan yang akan dilakukan perusahaan yang disusun berdasarkan realisasi dari anggaran tahun sebelumnya, juga memperhatikan berbagai factor yang mempengaruhi pendapatan. Adapun penyusunan anggaran pendapatan PT. Supraco Indonesia adalah disusun berdasarkan hasil penjualan tunai dan penerimaan piutan lainnya. Data tersebut dapat dilihat pada tabel 2.2 berikut ini : Mutiara Ningsih Sirait : Analisis Biaya Operasional PT. SUPRACO INDONESIA MEDAN, 2008. USU Repository © 2009 Tabel 2.2 PT. Supraco Indonesia Medan Estimasi Anggaran Pendapatan Per 31 Desember 2002-2006 dalam satuan rupiah Keterangan 2002 2003 2004 2005 2006 Hasil Penjualan Tunai 529.870.959 477.361.225 433.964.750 456.805.000 443.500.000 Penerimaan Piutang yang terkumpul 18.399.126 16.575.790 15.068.900 15.862.000 15.400.000 TOTAL 548.270.085 493.937.015 449.033.650 472.667.000 458.900.000 Sumber : Laporan Keuangan PT. Supraco Indonesia Medan. Mutiara Ningsih Sirait : Analisis Biaya Operasional PT. SUPRACO INDONESIA MEDAN, 2008. USU Repository © 2009 Penyusunan anggaran ini merupakan langkah pertama didalam perencanaan biaya, sebab dalam anggaran ini ditetapkan berapa jumlah pendapatan yang harus dicapai perusahaan agar dapat menutupi biaya yang akan direncanakan kemudian. Ad.2. Anggaran Biaya Operasi Langsung Blocher Chen Lin 2001 : 736 Penyusunan biaya standar tenaga kerja langsung bervariasi tergantung dari pekerjaan, kompleksitas, tingkat keterampilan pekerja, kemudahan proses produksi, tipe dan kondisi peralatan yang dipakai. Tingkat standar gaji, baik untuk tenaga kerja langsung ataupun tidak langsung hanya meliputi kompensasi tapi juga tunjangan tambahan, pembayaran pajak atas gaji dan upah. Tunjangan tambahan ini meliputi asuransi jiwa, kesehatan, kontribusi, masa pensiun, dan tunjangan hari libur. Pajak atas gaji meliputi pajak atas pengangguran dan dari pemilik saham keamanan sosial pekerja. Sedangkan biaya bahan baku langsung memiliki 3 segi yaitu kualitas, kuantitas dan harga. Kualitas bahan baku akan berpengaruh terhadap jumlah bahan baku yang dibutuhkan dalam proses, harga, waktu pemprosesan dan tingkat pengawasan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proses tersebut. Setelah diketahui jumlah pendapatan yang akan direncanakan, tahapan selanjutnya membuat perencanaan biaya operasi. Hal ini dikarenakan semua pekerjaan yang dilakukan perusahaan memerlukan biaya. Data tersebut dapat dilihat pada tabel 2.2 sebagai berikut : Mutiara Ningsih Sirait : Analisis Biaya Operasional PT. SUPRACO INDONESIA MEDAN, 2008. USU Repository © 2009 Tabel 2.3 PT. Supraco Indonesia Medan Anggaran Biaya Operasi Langsung Per 31 Desember 2002-2006 dalam satuan rupiah Keterangan 2002 2003 2004 2005 2006 Biaya PegawaiTenaga kerja 159.498.924 143.692.725 130.629.750 137.505.000 133.500.000 Biaya Bahan 158.602.862 142.885.402 129.895.875 136.732.500 132.750.000 Biaya Administrasi 64.456.681 58.069.082 52.790.075 55.568.500 53.950.000 TOTAL 382.558.467 344.647.269 313.315.700 329.806.000 320.200.000 Sumber : Laporan Keuangan PT. Supraco Indonesia Medan. Mutiara Ningsih Sirait : Analisis Biaya Operasional PT. SUPRACO INDONESIA MEDAN, 2008. USU Repository © 2009 Ad.3. Anggaran Biaya Operasi Tidak Langsung Penyusunan anggaran ini adalah untuk mendukung anggaran operasi langsung yang berdasarkan realisasi anggaran tahun sebelumnya dengan memperhatikan keadaan intern dan ekstern perusahaan. Adapun anggaran biaya operasi tidak langsung dapat dilihat pada tabel 2.4 sebagai berikut : Mutiara Ningsih Sirait : Analisis Biaya Operasional PT. SUPRACO INDONESIA MEDAN, 2008. USU Repository © 2009 Tabel 2.4 PT. Supraco Indonesia Medan Anggaran Biaya Operasi Tidak Langsung Per 31 Desember 2002-2006 dalam satuan rupiah Keterangan 2002 2003 2004 2005 2006 Biaya Penyusutan 53.166.308 47.897.575 43.543.250 45.835.000 44.500.000 Biaya Telepon, Air Listrik 19.092.081 17.200.073 15.636.430 16.459.400 15.980.000 Biaya Penjualan rupa-rupa 4.457.605 4.015.861 3.650.783 3.842.930 3.731.000 Biaya iklan 5.077.680 4.574.487 4.158.625 4.377.000 4.250.000 Biaya penyusutan penjualan 6.869.803 6.189.012 5.626.375 5.922.500 5.750.000 TOTAL 170.457.151 79.877.008 72.615.463 76.436.830 74.211.000 Sumber : Laporan Keuangan PT. Supraco Indonesia Medan. Mutiara Ningsih Sirait : Analisis Biaya Operasional PT. SUPRACO INDONESIA MEDAN, 2008. USU Repository © 2009 Ad.4. Anggaran Rugi Laba Penyusunan terakhir adalah membuat anggaran rugi laba. Setelah perusahaan membuat anggaran pendapatan dan merencanakan anggaran biayannya, barulah perusahaan mengkalkulasikan berapa rugi laba yang diperoleh perusahaan untuk periode berjalan. Hal ini berguna untuk mengefesiensikan biaya yang dianggarkan. Adapun anggarannya pada tabel 2.5 berikut ini : Mutiara Ningsih Sirait : Analisis Biaya Operasional PT. SUPRACO INDONESIA MEDAN, 2008. USU Repository © 2009 Tabel 2.5 PT. Supraco Indonesia Medan Anggaran Laba Rugi Per 31 Desember 2002-2006 dalam satuan rupiah Keterangan 2002 2003 2004 2005 2006 Pendapatan Bersih 537.636.825 484.357.500 440.325.000 463.500.000 450.000.000 BIAYA OPERASI Beban Operasi Langsung 382.558.469 344.647.270 313.315.700 329.806.000 320.200.000 Beban Operasi Tidak Langsung 88.663.479 79.877.009 72.615.463 76.437.330 74.211.000 TOTAL 471.221.948 424.524.279 385.931.163 406.243.330 394.411.000 Laba Rugi Operasi 66.414.877 59.833.221 54.393.837 57.256.670 55.589.000 Sumber : Laporan Keuangan PT. Supraco Indonesia Medan. Mutiara Ningsih Sirait : Analisis Biaya Operasional PT. SUPRACO INDONESIA MEDAN, 2008. USU Repository © 2009 Perencanaan biaya operasional pada PT. Supraco Indonesia Medan merupakan fungsi yang menempati urutan pertama sebagai landasan bagi fungsi manajemen lainnya. Perencanaan dianggap sebagai suatu kumpulan keputusan- keputusan dan mencakup hal-hal yang berhubungan dengan keadaan dimasa depan. Oleh karena itu, perencananaan harus mempunyai kemampuan dalam melakukan pilihan-pilihan yang terbaik yang dapat dilaksanakan untuk menghindari kegagalan.

D. Pengawasan Biaya Operasioanal