Pengawasan Biaya Operasioanal Analisis Biaya Operasional PT. SUPRACO INDONESIA MEDAN

Mutiara Ningsih Sirait : Analisis Biaya Operasional PT. SUPRACO INDONESIA MEDAN, 2008. USU Repository © 2009 Perencanaan biaya operasional pada PT. Supraco Indonesia Medan merupakan fungsi yang menempati urutan pertama sebagai landasan bagi fungsi manajemen lainnya. Perencanaan dianggap sebagai suatu kumpulan keputusan- keputusan dan mencakup hal-hal yang berhubungan dengan keadaan dimasa depan. Oleh karena itu, perencananaan harus mempunyai kemampuan dalam melakukan pilihan-pilihan yang terbaik yang dapat dilaksanakan untuk menghindari kegagalan.

D. Pengawasan Biaya Operasioanal

Pengawasan merupakan bagian dari fungsi manajemen yang khusus berupaya agar rencana yang sudah ditetapkan dapat dicapai sebagaimana mestinya. Sukanto 2000 : 63 pengawasan pada hakikatnya merupakan usaha memberikan petunjuk pada para pelaksana agar mereka selalu bertindak sesuai dengan rencana. Pengawasan menjadikan siklus fungsi manajemen lengkap dan membawa organisasi ke perencanaan, yang terdiri dari penentuan standar-standar, pengawasan kegiatan atau pemeriksaan, pembandingan hasil dengan standar serta kegiatan mengkoreksi kegiatan atau standar. Macam-macam pengawasan : 1. Pengawasan produksi, yaitu agar hasil produksi sesuai dengan permintaanpemuasan langganan dalam jumlah, harga, waktu dan servis. 2. Pengawasan Persediaan, yaitu menjamin tersedianya bahan dalam jumlah, harga dan waktu yang tepat. Mutiara Ningsih Sirait : Analisis Biaya Operasional PT. SUPRACO INDONESIA MEDAN, 2008. USU Repository © 2009 3. Pengawasan kualitas, yaitu menjamin agar kualitas hasil produksi bahan dan proses memenuhi ukuran-ukuran standar yang telah ditentukan. 4. Pengawasan ongkos, yaitu agar produksioperasi dijalankan dengan ongkos minimum sesuai dengan standar. Faktor-faktor yang menyebabkan pentingnya pengawasan : 1. Perubahan yang selalu terjadi baik diluar maupun didalam organisasi. 2. Kekomplekan organisasi memerlukan pengawasan formal karena adanya desentralisasi kekuasaan. 3. Kesalahan-kesalahan atau penyimpangan yang dilakukan anggota organisasi memerlukan pengawasan dan pembenahan. Persyaratan sistem pengawasan agara pengawasan itu sangat efektif maka : 1. Pengawasan haruslah memenuhi sifat serta kebutuhan kegiatan yang ada. 2. Pengawasan harus dapat memberikan laporan penyimpangan secepat mungkin. 3. Pengawasan harus luwes. 4. Pengawasan harus menyatakan pola organisasi. 5. Pengawasan harus ekonomis tidak memakan biaya besar. 6. Pengawasan haruslah mudah dimengerti maksud dan tujuannya. 7. Pengawasan haruslah menjamin tindakan perbaikan setelah didapat adanya penyimpangan, dan lain-lan. Mutiara Ningsih Sirait : Analisis Biaya Operasional PT. SUPRACO INDONESIA MEDAN, 2008. USU Repository © 2009 Jadi pengawasan operasional terdiri dari : 1. Pengawasan usaha menarik karyawan 2. Pelaksanaan kebijaksanaan 3. Mengawasi pemberian kredit penjualan 4. Mengawasi pengiklanan 5. Menjadwal produksi 6. Mengawasi persediaan 7. Mengukur, menilai, memperbaiki efisiensi karyawan Secara sederhana pengawasan adalah kegiatan yang dilaksanakan dengan mulus tanpa penyimpangan, agar tujuan organisasi tercapai dengan mulus tanpa penyimpangan-penyimpangan yang berarti. Pengawasan biaya operasional adalah pengawasan yang dilakukan pimpinan melalui kegiatan operasi perusahaan, tetapi pengawasan operasional tidak akan efisien tanpa ada pengawasan akuntansi. Pengawasan akuntansi adalah pengawasan yang dilakukan dengan prosedur prosedur pencatatan akuntansi yang sesuai dengan SAK Standard Akuntansi Keuangan. Pengawasan biaya operasi pada PT. Supraco Indonesia Medan diadakan melalui anggaran, sebagaimana kita ketahui anggaran selain alat perencanaan juga sebagai alat pengawasan. Evaluasi terhadap anggaran dimaksudkan untuk mengetahui kelemahan atau kesulitan-kesulitan dalam pelaksanaan. Apabila ada kelemahan maka diambil tindakan korektif untuk periode anggaran berikutnya. Namun evaluasi tidak hanya terbatas pada evaluasi akhir periode. Perusahaan menganut system fleksibilitas anggaran, artinya dalam rangka Mutiara Ningsih Sirait : Analisis Biaya Operasional PT. SUPRACO INDONESIA MEDAN, 2008. USU Repository © 2009 mengoptimalkan pencapaian rencana kerja selalu diadakan penyesuaian- penyesuaian terhadap alokasi pada biaya anggaran. Pelaksanaan anggaran pada PT. Supraco Indonesia Medan didalam hubungannya dengan biaya operasionalnya adalah sebagai berikut : Revisi Anggaran Revisi anggaran dilakukan apabila terjadi perubahan-perubahan yang tidak terakomodasi sebelumnya sehingga membuat anggaran tidak dapat berfungsi sebagai pedoman kerja dan alat pengawasan manajemen dengan efektif. Langkah- langkah yang dilakukan dalam melakukan pengawasan biaya adalah terlebih dahulu menyusun dasar dari pengawasan tersebut. Adapun dasar pengawasan yang dilakukan dengan menggunakan metode analisis variance penyimpangan. Untuk melakukan pengawasan terhadap anggaran biaya operasional, penulis membandingkan anggaran dengan realisasinya dari semua perkiraan- perkiraan yang terdapat didalam anggaran tersebut.  Pengawasan Anggaran Biaya Administrasi dan Umum Anggaran administrasi yaitu anggaran yang berisi biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk kegiatan-kegiatan yang menunjang usaha perushaan diluar kegiatan pabrik. Gunawan 2003 : 317 “Anggaran biaya umum adalah anggaran yang berisi semua biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk direksi dan stafnya termasuk gaji, bonus tahunan, biaya perjalanan, biaya rerpresentasi, dan administrasi kantor direksi”. Mutiara Ningsih Sirait : Analisis Biaya Operasional PT. SUPRACO INDONESIA MEDAN, 2008. USU Repository © 2009 Bagian keuangan meliputi gaji dan dana kesejahteraan, biaya perjalanan, dan biaya penyusunan aktiva tetap serta bagian administrasi meliputi gaji dan dana kesejahteraan, biaya perjalanan, biaya komunikasi telepon, telegram, telex, asuransi pegawai, penyusutan aktiva tetap, listrik dan air. Pengawasan yang dilakukan oleh PT. Supraco Indonesia Medan terhadap biaya administrasi dan umum adalah : a. Membuat anggaran biaya administrasi dan umum pada awal periode b. Mengalokasikan secara tepat c. Memeriksa bukti-bukti atau kwitansi-kwitansi yang terjadi  Pengawasan Anggaran Biaya Overhead a. Membuat anggaran biaya overhead b. Menghitung penyusutan terhadap peralatan atau investasi yang dimiliki c. Serta memperkirakan biaya operasi tidak langsung dan menganalisanya

A. Pengawasan Pendapatan