Analisis Penugasan Bit Parameter pada OFDM-TDMA dan OFDMA

56 Gambar 4.1 Frame OFDM-TDMA Kanal diasumsikan hampir statis dengan anggapan kondisi kanal bervariasi diantara frame namun tetap sama di dalam satu frame. Dibawah struktur frame ini, kita membandingkan dua mode OFDM-TDMA statis dan dinamis dan sebuah mode OFDMA dinamis. Pada OFDM-TDMA statis, frame dialokasikan kepada pengguna dengan metode round-robin, yang mana tidak dipengaruhi oleh kondisi dari kanal. Pada OFDM-TDMA dinamis, setiap frame dialokasikan kepada pengguna dengan gain kanal yang paling bagus. Pengguna yang terpilih dialokasikan semua subcarrier secara eksklusif dengan semua simbol OFDM-TDMA dalam frame ini untuk kedua mode OFDM- TDMA. Secara kontras, mode OFDMA dinamis memungkinkan beberapa pengguna untuk menggunakan secara bersama-sama subcarrier dalam sebuah symbol OFDM- TDMA. Sebuah subcarrier dialokasikan kepada pengguna dengan nilai SNR terbaik yang terlihat pada subcarrier tertentu. Tugas pengalokasian subcarrier ditentukan dan dilaksanakan pada awal dari tiap frame.

4.3 Analisis Penugasan Bit

Pada Persamaan 3.13, dengan memasukkan nilai variabel bebas berupa b P dan nilai r nya maka akan diperoleh batasan-batasan dari skema alokasi bit. 7 10 2 0000002 . − = = b P ; 8 , 6 , 4 , 2 , 1 = r 57 Dengan memasukkan nilai-nilai variabel bebas di atas ke rumus 3.13, maka perhitungannya yang dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Matlab adalah berupa: 1 = r 1 2 0000002 . 5 ln 3 2 1 1 − − = β dB 21 . 9 1 = β 2 = r 1 2 0000002 . 5 ln 3 2 2 1 − − = β dB 63 . 27 1 = β 4 = r 1 2 0000002 . 5 ln 3 2 4 2 − − = β dB 15 . 138 2 = β 6 = r 1 2 0000002 . 5 ln 3 2 6 3 − − = β dB 25 . 580 3 = β 8 = r 1 2 0000002 . 5 ln 3 2 8 4 − − = β dB 6 . 2348 4 = β Dari data-data yang diperoleh di atas, dapat dibuat pemetaannya seperti terlihat pada Gambar 4.2. 2-QAM 1 bits 4-QAM 2 bits 64-QAM 6 bits 16-QAM 4 bits 256-QAM 8 bits Received SNR 21 . 9 63 . 27 25 . 580 6 . 2348 15 . 138 Gambar 4.2 Plot QAM 58 Dari data di atas, dapat dibuat kesimpulan bahwa untuk Received SNR bernilai antara 27.63 dB hingga 138.15 dB, akan digunakan 2 bit 4-QAM, jika seandainya SNR melebihi nilai 138.15 dB namun belum melampaui 580.25 dB, maka lebih optimum jika digunakan 4 bit 16-QAM jika dibandingkan pengiriman dengan 2 bit , selanjutnya Received SNR yang bernilai antara 580.25 hingga 2348.6 dB, digunakan 6 bit pengiriman 64 QAM, dan untuk nilai Received SNR yang melampaui 2348.6 dB, akan digunakan 8 bit 256 QAM.

4.4 Parameter pada OFDM-TDMA dan OFDMA

Sebelum membuat perhitungan perbandingan bit rate antara OFDM-TDMA dengan OFDMA, ada beberapa parameter yang harus ditetapkan, dimana untuk itu telah ditetapkan angka-angka yang akan dimasukkan adalah sebagai berikut seperti diuraikan pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Parameter OFDM-TDMAdan OFDMA OFDM-TDMA symbol time T s 100.8 s Useful symbol time T b 89.6 s Guard time T g 11.2 s FFT size N FFT 256 Sample time T 175 ns =89.6 s512 Pada OFDM-TDMA, waktu simbol Ts dari OFDM adalah seluruh waktu yang digunakan oleh sebuah simbol, berupa waktu simbol yang berguna Tb ditambah dengan waktu jaga Tg, dimana umumnya waktu jaga Tg diatur dengan nilai sekitar 10 dari waktu simbol yang berguna, tujuannya adalah untuk mengatasi masalah fading untuk tujuan menciptakan kanal bebas ISI. Gambar 4.3 menunjukkan bagaimana bentuk frame dari sebuah simbol OFDM-TDMA. Pada simbol OFDM- TDMA, waktu jaga Tg umumnya dikenal dengan nama Cyclic Prefix CP, dimana CP dikopi ke depan frame. 59 Gambar 4.3 Cyclic Prefix dari OFDM-TDMA

4.5 Perhitungan Bit Rate OFDM-TDMA