6 menjadikan teknologi WiMAX sangat cocok untuk diadopsi di negara dengan
kawasan yang luas dan bervariasi seperti Indonesia.
Bangunan kantor Pelanggan bergerak
Rumah dengan perangkat CPE di luar Rumah dengan
perangkat CPE di dalam
Gambar 2.1 Implementasi Teknologi WiMAX
2.2 Perkembangan WiMAX
Perkembangan teknologi WiMAX terjadi secara evolutif dalam beberapa tahap. Sesuai standarisasinya, teknologi WiMAX diatur dalam standard IEEE 802.16. Secara
sederhana standar ini terbagi lagi dalam beberapa kategori yaitu 802.16, 802.16a, 802.16d, 802.16e.
2.2.1 802.16
WiMAX pertama kali diperkenalkan pada Desember 2001, bekerja pada frekuensi 10-66GHz. Teknologi ini digunakan pada kondisi LOS Line Of Sight dan
untuk pengguna layanan yang bersifat fixed Perumahan.
2.2.2 802.16a
Tahun 2003, diperkenalkan standar 802.16a untuk BWA Broadband Wireless Access pada penggunaan layanan yang bersifat fixed. Teknologi WiMAX dengan
7 standard 802.16a ini bekerja pada frekuensi 2-11 GHz dan mampu beroperasi pada
kondisi NLOS Non Line Of Sight.
2.2.3 802.16d
Tahun 2004, diperkenalkan standar 802.16-2004802.16d. Teknologi 802.16d adalah pengembangan dari 802.16a yang dikembangkan untuk pengguna fixed
perumahan dan portable perkantoran. Layanan jenis ini dapat dimungkinkan karena adanya teknologi OFDMA Orthogonal Frequency Division Multiple Access.
2.2.4 802.16e
Tahun 2005, diperkenalkan standar 802.16e. Teknologi ini digunakan untuk melayani pelanggan portable perkantoran dan mobile Laptop, namun memiliki
kemampuan yang jauh lebih baik jika dibandingkan dengan 802.16d Perbandingan standar 802.16 dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Perbandingan standar 802.16
802.16 802.16a802.16d
802.16e
Completed December 2001
802.16a : Januari 2003 802.16d : Oktober 2004
Februari 2005 Spektrum
10-66GHz 2-11GHz
6GHz Channel
Conditions Line Of Sight
Only Non-Line Of Sight
Non-Line Of sight Bit Rate
32-134Mbps in 28MHz
Up to 75 Mbps i 20 MHz Up to 15Mbps in
5MHz Modulation
OPSK,16QAM, 64QAM
802.16a : QPSK, 16QAM, 64QAM 802.16d : OFDM 256 subcarriers,
QPSK, 16QAM, 64QAM OFDM 256
subcarriers, QPSK, 16QAM, 64QAM
Mobilitas Fixed
Fixed, portable Nomadic portability
mobile Channel
Bandwith 20, 25, 28 MHz
Scalable 1.5 to 20 MHz Same as 802.16a with
uplink subchannels Typical Cell
Radius 2-5Km
7-10km max range 50km 2-5km
NB: OFDM : Orthogonal Frequency Division Multiplexing
QPSK : Quadrature Phase Shift Keying
8 QAM : Quadrature Amplitude Shift Keying
Karakteristik utama yang dimiliki WiMAX antara lain:
1. Pada versi awal WiMAX 802.16 bekerja di frekuensi 10 – 66 GHz, untuk
hubungan LOS Line Of Sight. 2.
Untuk versi WiMAX 802.16a ini dapat digunakan untuk hubungan Non Line Of Sight NLOS.
3. Kompatibel dengan digital switch yang ada ATM, T1, E1 dengan optimal
data rate per user antara 300 kbps – 2 Mbps dan rangenya 5 – 8 km untuk maksimal throughput.
4. Untuk versi WiMAX 802.16d. Tekniknya terjadi pemecahan kanal ke kanal –
kanal terkecil menggunakan Op-Amp dan teknologi Smart Antenna. Digunakan untuk fixed access, yang meliputi BS maupun receiver yang
merupakan CPE. 5.
Versi WiMAX 802.16e ini digunakan untuk mendukung mobilitas Handover, roaming pada sistem selular sampai 120kmjam dan bekerja dalam NLOS.
Digunakan untuk aplikasi mobile access. 6.
Dikonfigurasikan untuk layanan di pedesaan sampai radius maksimal 50 km, atau layanan di daerah berpenduduk padat di perkotaan untuk jarak 1-4km,
dengan data rate sampai 75 Mbps. Dapat dibayangkan dengan teknologi ini, peralatan wireless point-to-multipoint, NLOS, last-mile access dan solusi
backhaul yang memungkinkan melengkapi, memperluas, bahkan
menggantikan infrastruktur jaringan kabel atau DSL. 7.
Sistem ini mendukung teknologi video streaming, VoIP telephony, tayangan diam maupun bergerak, e-mail, Web browsing, e-commerce, dan layanan
berbasis lokasi.
9
2.3 Teknologi WiMAX