Teori Hierarki Pengaruh dalam Rubrik Kompas Kampus

rapat intern yang dihadiri para penjaga rubrik Kompas Kampus. b. Proses Penyeleksian Materi Tulisan Puluhan tulisan yang masuk ke meja redaksi Kompas Kampus tidak memungkinkan untuk menerbitkan seluruh tulisan tersebut. Selain itu, tim redaksi juga mempunyai berbagai pertimbangan dalam menerbitkan sebuah tulisan. Untuk itu perlu adanya proses penyeleksian untuk menentukan tulisan mana yang layak dan akan diterbitkan dalam rubrik Kompas Kampus. Selain redaktur, proses penyeleksian materi tulisan Kompas Kampus juga dilakukan oleh empat wartawan lainnya yang ditugaskan secara bergilir untuk mengelola rubrik ini. Beberapa tulisan yang dianggap layak untuk diterbitkan akan dibicarakan dalam rapat dan kemudian dipilih tulisan terbaik untuk kemudian diterbitkan. Namun, jika ada tulisan yang masuk ke meja redaksi maksimal di hari Senin pukul 11.00 WIB dan memiliki news value yang lebih tinggi dari tulisan yang telah dipilih sebelumnya, maka tulisan tersebut yang akan diprioritaskan untuk diterbitkan. Chris Pudjiastuti menjelaskan ada beberapa alasan sebuah tulisan tidak dapat diterbitkan dalam Kompas Kampus. Alasan-alasan itu misalnya ketersediaan halaman space, tulisan mengandung opini sepihak uncover bothside, tulisan mengandung unsur penghinaan terhadap suku, agama, ras, dan antargolongan SARA, tulisan tidak disertai dengan foto atau gambar pendukung, tulisan tidak lengkap data dan informasinya, serta tulisan tidak lagi aktual alias kadaluarsa. 1 Sedangkan kriteria tulisan yang diinginkan redaksi Kompas Kampus antara lain, tulisan bersifat aktual, kelengkapan informasi dan data, penggunaan bahasa yang baik dan mengalir, narasumber yang terpercaya dan sesuai dengan tema tulisan, serta inspiratif. Untuk tulisan di sub-rubrik Argumentasi, redaksi biasanya sudah menentukan tema di setiap edisinya. Redaksi cenderung memilih tema yang menarik atau sedang menjadi isu penting di masyarakat tetapi tetap sesuai dengan kebijakan redaksional Kompas Kampus. Pada sub-rubrik ini mahasiswa dapat bebas mengutarakan pendapatnya tentang berbagai hal, baik soal ekonomi, sosial, politik, budaya, maupun hukum. Jika tulisan yang masuk menimbulkan beragam opini dari mahasiswa atau ada yang pro dan kontra, maka tim redaksi akan mengambil perwakilan tulisan terbaik dari kedua kubu tersebut agar tulisan yang disajikan berimbang. Sebaliknya, jika dari tema yang ditentukan menimbulkan opini yang seragam dari mahasiswa, maka redaksi akan memilih beberapa tulisan terbaik dari tulisan-tulisan tersebut. Kriteria opini yang dapat disajikan dalam rubrik Kompas Kampus di antaranya bahasa yang digunakan harus mengalir dan tidak membingungkan, gagasan harus didukung oleh data-data empiris dan sesuai dengan fakta yang terjadi di masyarakat. Data-data yang relevan 1 Hasil wawancara penulis dengan Kepala Desk Kompas Muda Chris Pudjiastuti, pada tanggal 10 Juni 2013. dapat memperkuat opini dalam tulisan yang akan disampaikan ke khalayak, sehingga tulisan tersebut lebih berbobot dan tidak terkesan sebagai wacana belaka. Pada semua tulisan Kompas Kampus yang dibuat oleh mahasiswa tim redaksi menetapkan format dengan mencantumkan nama lengkap penmbuat naskah by line story. Hal itu bertujuan agar mahasiswa memiliki rasa tanggung jawab dalam mempertanggung jawabkan kebenaran dan keaslian tulisannya. Menurut Chris Pudjiastuti, ada beberapa kendala yang kerap dihadapi tim redaksi Kompas Kampus saat menyeleksi materi berita. Kendala-kendala tersebut misalnya sering muncul tulisan mahasiswa yang masuk tidak lengkap datanya, opini yang disampaikan mahasiswa kerap banyak yang sama, foto untuk mendukung tulisan kadang tidak sesuai dengan isi tulisan, masuknya tulisan mahasiswa kadang setelah deadline. Karena itu pula tulisan-tulisan yang tidak sesuai atau tidak memenuhi kriteria yang dipersyaratkan tidak akan dimuat di rubrik tersebut. 2 c. Proses Penyuntingan Rubrik Kompas Kampus Tulisan yang telah lolos melewati tahap seleksi kelayakan kemudian akan masuk ke tahap penyuntingan naskah. Tahap ini dilakukan pada hari Sabtu sampai dengan Senin. Di hari Senin naskah tulisan akan masuk pada tahap yang disebut dengan seksi siang. Pada tahap ini tulisan akan diperiksa kembali oleh penyuntinng sebelum memasuki proses layout. Tidak berhenti pada proses tersebut, proses 2 Hasil wawancara penulis dengan Kepala Desk Kompas Muda Chris Pudjiastuti, pada tanggal 10 Juni 2013. pemeriksaan terus dilakukan setelah tulisan di layout, pemeriksaan kali ini dilakukan oleh seorang penyelaras bahasa. Setelah itu naskah tulisan akan masuk pada proses pemeriksaan terakhir oleh seorang penyunting malam sebelum akhirnya dicetak. Pemeriksaan tulisan yang berulang kali ini dilakukan untuk meminimalisir terjadinya kesalahan yang mungkin terjadi. Pada tahap penyuntingan seorang editor memiliki peran yang sangat penting. Seorang editor bertugas untuk menyunting sebuah tulisan agar dapat dengan mudah dipahami oleh pembaca. Editor juga harus memperbaiki kesalahan-kesalahan penulisan yang mungkin terjadi. Misalnya, penulisan nama orang, nama tempat, alamat, jabatan, ejaan, dan penggunaan tanda baca. Selain itu, tugas lain seorang editor surat kabar yaitu mengubah naskah tulisan sesuai dengan kaidah- kaidah penulisan bahasa jurnalistik. Namun, jika data yang ada pada tulisan dianggap kurang maka tulisan tersebut akan dikembalikan ke mahasiswa untuk diperbaiki terlebih dahulu. Itu dilakukan karena mahasiswalah yang tahu persis bagaimana kronologi dan fakta yang terjadi pada saat peliputan. Kemudian, hal terakhir yang harus dilakukan pada proses penyuntingan pada Kompas Kampus yaitu menyesuaikan panjang naskah sesuai dengan space yang disediakan. Pada rubrik Kompas Kampus, tim redaksi menyediakan space sebanyak 4.500 karakter termasuk spasi untuk sub-rubrik Liputan Kampus dan 1.300 karakter untuk tulisan sub- rubrik Argumentasi. 3. Level Organisasi Dalam teori hierarki pengaruh, level organisasi dikatakan lebih kuat memengaruhi pemberitaan suatu media massa dikarenakan berhubungan dengan sesuatu pengaruh yang lebih besar, lebih rumit dan struktur yang lebih besar. Kebijakan dari pimpinan sebuah organisasi media lebih kuat dibanding level yang lebih rendah yang meliputi pekerja media dan rutinitas. Pemegang kebijakan pada rubrik Kompas Kampus adalah Redaktur Kompas Muda, Chris Pudjiastuti. Disini redaktur mempunyai wewenang menentukan berita yang dianggap layak atau tidak layak untuk diterbitkan dalam rubrik tersebut. Berkaitan dengan struktur dan kebijakan sebuah organisasi dari sebuah media tentunya berkaitan dengan tujuan dari sebuah media. Tujuan sebuah media dapat terlihat pada visi dan misi media tersebut. Sama halnya dengan rubrik Kompas Kampus, tujuan dari rubrik ini dapat dilihat dari visi dan misinya. ...visi dan misi rubrik ini adalah menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mengekspresikan dirinya, baik opini maupun kegiatan dan isu-isu yang tengah hangat di kalangan mahasiswa. Lewat Kompas Kampus, mahasiswa juga diharapkan dapat belajar menulis secara ilmiah, popular, maupun membuat liputan.. , 3 Dari visi misi tersebut jelas terlihat bagaimana Harian Kompas bertujuan untuk mendidik mahasiswa untuk terampil menulis. Melalui rubrik ini mahasiswa dilatih untuk menulis seperti layaknya jurnalis profesional. Dalam mengelola rubrik ini tim redaksi juga menggiring 3 Hasil wawancara penulis dengan Kepala Desk Kompas Muda Chris Pudjiastuti, pada tanggal 10 Juni 2013. mahasiswa untuk membuat tulisan dengan tema-tema yang berkaitan dengan kepedulian terhadap lingkungan, masalah-masalah sosial, serta tulisan-tulisan yang bersifat ke-Indonesia-an. 4. Level Ekstra Media Faktor ekstra media yang memengaruhi konten dari rubrik Kompas Kampus adalah teknologi. Perkembangan teknolgi komunikasi dewasa ini memiliki banyak dampak positif bagi manusia. Manfaat teknologi komunikasi juga dirasakan oleh media massa, terutama dalam proses pengumpulan naskah berita. Dengan adanya internet, proses pengumpulan naskah berita dapat dilakukan lebih cepat sehingga nilai aktual berita juga akan tetap terjaga. Oleh Karena itu, dalam mengelola rubrik ini Harian Kompas menyediakan layanan email di kompaska.mpuskompas.co.id dan juga di redaksikompaskampusgmail.com. Fasilitas layanan ini memudahkan mahasiswa untuk mengirimkan setiap hasil karyanya. Menurut Haris Sumadiria dalam bukunya berjudul Menulis Artikel dan Tajuk Rencana menyebutkan bahwa saat ini sejumlah surat kabar papan atas menyukai mengumpulkan naskah artikel dengan menggunakan perangkat email karena dianggap akan mampu mempermudah keija redaktur dalam mengelola sebuah rubrik. 4 Melalui email ini, redaksi Harian Kompas dapat menerima lebih dari 50 artikel untuk Kompas Kampus setiap harinya. 4 Haris Sumadiria, Menulis Artikel dan Tajuk Rencana Bandung: Sembiosa Pratama Media, 2004 h. 76. 5. Level Ideologi Level terakhir yang dapat memengaruhi konten media menurut Shoemaker dan Reese adalah ideologi. Ideologi menurut pandangan teori kritis adalah sekumpulan ide-ide yang menyusun sebuah kelompok nyata, sebuah representasi dari sistem atau sebuah makna dari kode yang memerintah bagaimana individu dan kelompok melihat dunia. Dalam Marxisme klasik, sebuah ideologi adalah sekumpulan ide-ide keliru yang diabadikan oleh ide yang dominan. 5 Dengan mengusung moto Amanat Hati Nurani Rakyat yang sekaligus dapat menggambarkan visi dan misi untuk menyuarakan hati nuran rakyat. Harian Kompas bertujuan untuk menjadi institusi pers yang mengedepankan keterbukaan, meninggalkan patokan latar belakang suku, ras, agama, dan golongan. Harian Kompas ingin ikut serta dalam upaya mencerdaskan bangsa. Salah satunya adalah melalui rubrik Kompas Kampus. Melalui rubrik ini dengan mendidik masyarakat khususnya mahasiswa untuk terampil menulis.

B. Kebijakan Redaksional Rubrik Kompas Kampus

Kebijakan redaksional merupakan suatu hal mutlak yang harus dimiliki oleh sebuah media massa. Hal itu disebabkan kebijakan redaksi dibutuhkan media massa untuk memilih dan memilah setiap berita apa saja yang harus ditampilkan atau tidak ditampilkan sesuai dengan kebijakan redaksional medianya. Selain itu, media juga memiliki kecenderungan untuk menentukan isu yang akan ditonjolkan, sehingga isu tersebut akan dipandang 5 Pamela J. Shoemaker dan Stephen D. Reese, Mediating The Message: Theories of Influences on Mass Media Content, New York: Longman Publisher, 1996, h. 224 penting oleh khalayak. Keberadaan kebijakan redaksional sangat penting untuk kelangsungan sebuah perusahaan media massa. Sebab, pembeda antara media massa satu dengan media massa lainnya terletak pada kebijakan redaksional yang dimiliki perusahaan media itu sendiri. Biasanya ada beberapa dasar pertimbangan sebuah media dalam menentukan kebijakan redaksionalnya. Dasar pertimbangan itu ada yang bersifat ideologis, politis dan bisnis. Pertimbangan ideologis suatu media biasanya didasari oleh latar belakang pendiri atau pemiliknya, baik itu latar belakang agama maupun nilai-nilai yang dihayati. Latar belakang agama di sini contohnya jika pemilik suatu media itu beragama Islam, maka pasti mereka lebih mengutamakan menyajikan berita-berita yang terkait dengan kepentingan umat Islam, dan memilih untuk tidak menyajikan berita yang merugikan umat Islam. Dasar pertimbangan yang kedua adalah yang bersifat politis. Salah satu alasan sebuah media menjadikan politik sebagai dasar pertimbangan adalah karena kehidupan pers tidak pernah lepas dari masalah politik, dan pers merupakan salah satu pilar keempat demokrasi setelah legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Dasar pertimbangan yang terakhir adalah bisnis. Hal ini terkait dengan masuknya media massa ke ranah industri, yang menyebabkan media massa harus berpikir tentang untung dan rugi. Begitu juga dengan Harian Kompas yang memiliki kebijakan redaksional yang digunakan sebagai acuan oleh tim redaksi untuk menentukan sikap terhadap suatu isu dan juga untuk menentukan nilai sebuah berita news value layak atau tidak untuk dipublikasikan. Termasuk dalam proses penentuan atau penetapan berita dalam rubrik Kompas Kampus. Sebagaimana dijelaskan pada Bab III, Kompas Kampus merupakan rubrik yang berisi tulisan seputar dunia kampus dan sebagian besar materi beritanya dibuat dan dikirim oleh citizen journalist. Citizen journalist dalam hal ini adalah mahasiswa yang berasal dari perguruan tinggi di dalam maupun luar negeri. Berdasarkan pengklasifikasian citizen journalism yang dipaparkan oleh Steve Outing, citizen journalist dalam rubrik Kompas Kampus merupakan kolaborasi antara jurnalis profesional dengan non jurnalis yang memiliki kemampuan dalam materi yang dibahas. Tujuannya dijadikan alat untuk mengarahkan atau memeriksa keakuratan artikel. Terkadang profesional non jurnalis ini juga dapat menjadi kontributor tunggal yang menghasilkan artikel tersebut. Di setiap edisi Kompas Kampus tim redaksi selalu menyajikan setidaknya satu atau dua tulisan yang ditulis oleh wartawan Harian Kompas. Ha itu ditujukan untuk memberikan contoh kepada mahasiswa tentang bagaimana cara menulis berita yang baik dan untuk mengetahui bagaimana gaya menulis Harian Kompas. Harian Kompas sengaja memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengisi tulisan pada rubrik ini agar sudut pandang yang muncul lebih menunjukkan sisi mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa. Keterlibatan mahasiswa dalam rubrik ini sama halnya dengan yang dilakukan oleh jurnalis profesional, yaitu melakukan kegiatan mencari, mengumpulkan, menyajikan, dan menyebarluaskan berita melalui media kepada khalayak. Melalui rubrik ini Harian Kompas bertujuan untuk mendidik masyarakat dalam hal ini mahasiswa agar dapat menjadi terampil seperti layaknya jurnalis profesional. Harian Kompas tidak membatasi tulisan apa saja yang ingin dibuat mahasiswa asalkan tidak melanggar kebijakan yang telah ditetapkan, misalnya tulisan tidak mengandung isu SARA. Meskipun citizen journalism memiliki kebebasan untuk menulis apa saja yang dianggap menarik karena tidak terikat oleh institusi media seperti layaknya jurnalis profesioal, kebijakan tetap harus dibuat. Kebijakan dibuat bukan untuk membatasi kebebasan berpendapat mahasiswa, namun ada hal-hal yang boleh dan tidak boleh untuk dipublikasikan. Contohya, jika tulisan tersebut mengandung unsure melecehkan suatu golongan, pornografi, dll. Setiap minggunya Kompas Kampus diterbitkan dalam dua halaman yaitu di halaman 34 dan 35. Di rubrik ini, terdapat tiga sub-rubrik yaitu Liputan Kampus, Argumentasi, dan Bibliotika. Liputan Kampus merupakan berita hasil liputan langsung mahasiswa seputar dunia kampus. Dalam sub-rubrik ini mahasiswa dapat menulis berita yang mereka anggap menarik dalam bentuk reportase maupun feature. Di setiap edisi Kompas Kampus tim redaksi selalu menyajikan setidaknya satu atau dua tulisan yang ditulis oleh wartawan Harian Kompas. Hal itu ditujukan untuk memberikan contoh kepada mahasiswa tentang bagaimana cara menulis berita yang baik dan untuk mengetahui bagaimana gaya menulis Harian Kompas. Argumentasi adalah opini mahasiswa tentang suatu isu yang temanya ditentukan oleh redaksi setiap minggunya. Tulisan Argumentasi mahasiswa disajikan dalam satu kolom yang dapat menyajikan antara lima sampai dengan enam tulisan di setiap edisi Kompas Kampus. Di sisi lain, untuk menanamkan minat baca di kalangan mahasiswa, tim redaksi juga menyajikan sub-rubrik resensi buku dengan nama “Bibliotika”. Sub-rubrik Bibliotika adalah sub-rubrik yang khusus mengulas