Rubrik Kompas Kampus GAMBARAN UMUM

66

BAB IV ANALISIS

CITIZEN JOURNALISM DAN KEBIJAKAN REDAKSIONAL

A. Teori Hierarki Pengaruh dalam Rubrik Kompas Kampus

1. Level Individu Seperti yang diungkakan Shoemaker dan Reese bahwa konten sebuah media dipengaruhi oleh individu-individu seorang pembuat berita atau jurnalis. Faktor individual seorang jurnalis sangat memengaruhi pemberitaan sebuah media. Hal ini disebabkan seorang jurnalis sebagai sosok pencari berita dan dapat dengan mudah mengkonstruk pemberitan sebuah media. Beberapa faktor yang memengaruhi konten media pada level ini adalah seperti faktor latar belakang ekonomi, pendidikan, gender, etnis, orientasi seksual, serta agama. Pengaruh individual ini pun terlihat pada rubrik Kompas Kampus Harian Kompas. Materi tulisan yang terdapat pada rubrik Kompas Kampus sebagian besar ditulis oleh citizen journalism dalam hal ini adalah mahasiswa. Mahasiswa yang mengirimkan tulisannya berasal dari berbagai latar belakang yang berbeda. Latar belakang yang berbeda ini otomatis memengaruhi gaya mereka dalam membuat sebuah tulisan. Tidak hanya memengaruhi cara membuat tulisan, latar belakang yang berbeda juga memengaruhi sudut pandang mahasiswa dalaam menyikapi suatu isu yang tengah ramai dibicarakan. Hal ini terlihat pada munculnya opini yang beragam pada sub-rubrik Argumentasi pada rubrik Kompas Kampus setiap minggunya. 2. Level Rutinitas Media Pengaruh rutinitas media pada rubrik Kompas Kampus dapat dilihat dari beberapa proses, diantaranya adalah: a. Proses Pengumpulan Materi Tulisan Untuk mengelola rubrik tersebut, hal pertama yang harus dilakukan oleh tim redaksi Harian Kompas adalah mengumpulkan materi tulisan yang akan diterbitkan. Pada tahap ini, redaksi mengumpulkan materi-materi tulisan yang telah dikirim oleh mahasiswa. Karena rubrik ini hanya terbit setiap hari Selasa, maka redaksi memiliki cukup banyak waktu dibandingkan dengan proses pengumpulan naskah berita pada rubrik lainnya di harian tersebut. Tidak ada batasan tulisan yang boleh dikirimkan mahasiswa. Redaksi Kompas Kampus membebaskan mahasiswa mengirim jumlah tulisan yang mereka buat. Biasanya, batas waktu maksimal pengumpulan materi tulisan paling lambat diterima redaksi pada hari Jumat pukul 11.00 WIB sebelum kemudian masuk ke tahap penyuntingan. Pengumpulan materi tulisan Kompas Kampus dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan menggunakan email dan dengan surat manual yang dikirimkan langsung ke alamat redaksi. Rubrik ini dikelola oleh lima wartawan Harian Kompas yang ditugaskan secara bergantian. Salah satu dari lima wartawan tersebut bertugas untuk mengecek tulisan-tulisan yang masuk ke email redaksi. Tidak ada ketentuan khusus yang ditetapkan untuk menentukan siapa yang melakukan pengecekkan tulisan. Wartawan yang bertugas melakukan penilaian awal tulisan-tulisan yang dianggap layak untuk masuk ke tahap selanjutnya. Ada beberapa pertimbangan dalam penyeleksian awal ini. Yang pertama adalah tema tulisan. Pemilihan tema tulisan yang dikirim mahasiswa sangat menentukan layak atau tidaknya tulisan tersebut untuk dimuat di Kompas Kampus. Pemilihan tema tulisan yang menarik tentu memiliki peluang yang lebih besar untuk diterbitkan. Yang kedua adalah adanya foto pendukung. Jika sebagian media tidak memperkenankan citizen journalism menyertakan foto pendukung untuk tulisan yang dibuatnya, tidak demikian dengan Kompas Kampus. Penyertaan foto pendukung sangat penting dalam setiap tulisan yang masuk ke meja redaksi Kompas Kampus. Jika ada tulisan yang dianggap menarik dan layak untuk diterbitkan namun tidak disertakan foto pendukung, tim redaksi akan menghubungi penulis dan meminta untuk menyertakan foto pendukung dalam tulisannya. Akan tetapi, jika penulis tidak memiliki foto untuk mendukung isi tulisannya dan tim redaksi menilai bahwa tulisan itu tetap menarik, maka tulisan tersebut akan tetap diterbitkan meskipun tanpa disertai foto pendukung. Tulisan-tulisan yang telah lolos seleksi awal kemudian akan dicetak dan di distibusikan ke wartawan lain yang bertugas dalam rubrik tersebut. Setiap wartawan akan memilih tulisan yang mereka anggap menarik untuk diterbitkan untuk kemudian diputuskan dalam rapat intern yang dihadiri para penjaga rubrik Kompas Kampus. b. Proses Penyeleksian Materi Tulisan Puluhan tulisan yang masuk ke meja redaksi Kompas Kampus tidak memungkinkan untuk menerbitkan seluruh tulisan tersebut. Selain itu, tim redaksi juga mempunyai berbagai pertimbangan dalam menerbitkan sebuah tulisan. Untuk itu perlu adanya proses penyeleksian untuk menentukan tulisan mana yang layak dan akan diterbitkan dalam rubrik Kompas Kampus. Selain redaktur, proses penyeleksian materi tulisan Kompas Kampus juga dilakukan oleh empat wartawan lainnya yang ditugaskan secara bergilir untuk mengelola rubrik ini. Beberapa tulisan yang dianggap layak untuk diterbitkan akan dibicarakan dalam rapat dan kemudian dipilih tulisan terbaik untuk kemudian diterbitkan. Namun, jika ada tulisan yang masuk ke meja redaksi maksimal di hari Senin pukul 11.00 WIB dan memiliki news value yang lebih tinggi dari tulisan yang telah dipilih sebelumnya, maka tulisan tersebut yang akan diprioritaskan untuk diterbitkan. Chris Pudjiastuti menjelaskan ada beberapa alasan sebuah tulisan tidak dapat diterbitkan dalam Kompas Kampus. Alasan-alasan itu misalnya ketersediaan halaman space, tulisan mengandung opini sepihak uncover bothside, tulisan mengandung unsur penghinaan terhadap suku, agama, ras, dan antargolongan SARA, tulisan tidak disertai dengan foto atau gambar pendukung, tulisan tidak lengkap data