B. Identifikasi, Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas maka timbul beberapa masalah. Adalah tersebut dapat di identifikasikan
sebagai berikut : a. Bagaimana pengaruh minat remaja dilingkuang RW 02 dalam kegiatan
agama ? b. Bagaimana proses kegiatan keagamaan di wilayah RW 02 ?
c. Kontribusi orang tua terhadap kegiatan keagamaan ?
2. Pembatasan Masalah
Mengingat luas cakupan masalah yang berhubungan dengan minat keagamaan remaja, maka perlu diadakan pembatasan masalah. Sesuai dengan
masalah yang telah diidenfitikasi. Penelitian ini hanya dibatasi pada : a. Minat remaja dalam kegiatan keagamaan yaitu minat remaja dalam
melakukan kegiatan-kegiatan yang bersifat keislaman. Adapun indikator dari minat antara lain: perasaan senang, perasaan tertarik, perhatian
b. Remaja dalam penelitian ini adalah remaja Rw 02 di wilayah cipinang besar utara yang berusia 13-21 tahun.
c. Kegiatan keagamaan yang ada di wilayah Rw 02 antara lain Majlis Talim, Pengajian, Peringatan Hari Besar Islam, Rohani Islam. Kegiatan tersebut
merupakan kegiatan-kegiatan keagamaan yang banyak diikuti oleh remaja Rw 02 Cipinang Besar Utara.
3. Perumusan Masalah
Bedasarkan identifikasi dan pembatasan masalah diatas, maka penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : Bagaimana pengaruh minat remaja
dilingkungan Rw 02 dalam kegiatan keagamaan dan pengaruhnya dengan kepribadian ?
C. Tujuan dan Manfaat
Yang menjadi tujuan penulis mengadakan penelitian ini adalah, sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui minat remaja dalam kegiatan keagamaan 2. Untuk mengetahui kegiatan keagamaan yang ada pada remaja
3. Hubungan antara minat remaja dengan keguatan keagamaan Peneliti juga mempunyai manfaat sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui sebarapa besar minat remaja dalam kegiatan tersebut 2. Untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara minat remaja dan
kegiatan keagamaan
BAB II KAJIAN TEORITAS
A. Minat Remaja
1. Pengertian Minat
Dalam perkembangan kejiwaan, minat merupakan suatu faktor yang berperan sebagai motor atau penggerak yang mendorong individu
melakukan sesuatu atau tertarik kepada suatu objek. Minat timbul bila individu tertarik kepada sesuatu karena memang sesuai dengan
kebutuhannya atau merasakan bahwa sesuatu yang dipelajari mempunyai arti baginya. Dilihat dari segi bahasa, minat dapat diartikan sebagai
“kecenderungan hati yang tertinggi terhadap sesuatu, gairah atau keinginan”.
4
Sedangkan Wayan Nurkancana dan Sunarta dalam bukunya Evaluasi pendidikan mengatakan bahwa “minat senantiasa erat hubungannya
dengan perasaan individu, objek, aktifitas, dan situasi serta minat sangat erat hubungannya dengan kebutuhan”.
5
Menurut Kartini Kartono bahwa minat merupakan momen dari kecederungan-kecenderungan yang terarah secara intensif kepada suatu
objek yang dianggap penting.
6
Ahmad D. Marimbah menyatakan bahwa minat adalah “kecenderungan jiwa terhadap sesuatu karena kita merasa ada kepentingan
dengan sesuatu itu yang umumnya disertai dengan perasaan senang akan sesuatu.
7
Dengan melihat beberapa definisi pengertian minat yang diungkapkan oleh beberapa ahli terlihat saling melengkapi, sehingga dapat disimpulkan
4
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Jakarta: Balai Pustaka, 1999, cet. Ke-10, h. 656
5
Wayan Nurkancana dan Sunartana, Evaluasi Nasional, Jakarta: Bina Aksara, 1986, cet. ke-4, h. 229
6
Kartini Kartono, Teori Kepribadian, Bandung: Alumni 1980, cet.ke-1, h. 538
7
Ahmad D. Marimbah, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, Bandung: PT Al-Maarif, 1992, cet. Ke-8, h. 79
7