Teori Pengapungan Benua Continental Drift

7

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Teori Lempeng Tektonik

Setiap harinya planet Bumi selalu diguncang dengan gempa, baik yang dapat dirasakan oleh manusia maupun yang hanya tercatat dengan alat seismograph saja. Pada masyarakat tradisional dan awam, gempa bumi disebabkan oleh bermacam-macam hal sesuai dengan kepercayaan masyarakat setempat, sebagian masyarakat Jawa tradisional mempercayai bahwa gempa bumi disebabkan karena suatu mahluk besar yang membebani bumi sedang bergerak, sedangkan masyarakat Jepang kuno mempercayai gempa bumi disebabkan oleh semacam ikan Lele cat fish yang sedang bergerak, dan banyak kepercayaan lain yang disebabkan karena hal-hal yang misterius. Hal yang terjadi sebenarnya adalah terjadinya pergerakan lempeng tektonik.

2.1.1 Teori Pengapungan Benua Continental Drift

Pengamatan mengenai pengapungan benua ini telah dilakukan oleh beberapa pengamat peta bumi diantaranya ialah Sir Francis Bacon 1620. Ia menyatakan adanya suatu kesamaan bentuk garis pantai antara pantai timur benua Amerika Selatan dengan benua Afrika Barat. Selanjutnya Antonio Snider Pellegrini 1855 membenarkan pernyataan Sir Francis Bacon dengan membuat sketsa yang memperlihatkan kedua benua tersebut bersatu. Sketsa tersebut 8 menunjukan bahwa pada awalnya ke dua benua tersebut merupakan suatu satu kesatuan yang kemudian pecah dan terpisah menjadi dua benua. Seorang ahli meteorologi dan fisika Jerman Alfred Wegener 1915 mengungkapkan konsep ”Pengapungan Benua” Continental Drift. Konsep tersebut berdasarkan “Teori Benua Hanyut” yang menyatakan bahwa benua-benua bergerak melintasi permukaan bumi yang ditandai dengan kesamaan geologi, geografi, serta kesamaan fosil di beberapa belahan bumi yang berbeda benua. Fosil-fosil tumbuhan tropis yang diketemukan pada batubara di Eropa Utara, hal ini membuktikan bahwa Eropa di masa lampau terletak lebih dekat ke daerah khatulistiwa. Demikian juga dengan goresan es pada batuan dekat khatulistiwa, menunjukan bahwa batuan tersebut dulunya berada di daerah kutub. Selain itu Alfred Wegener juga menyatakan bahwa benua-benua pernah bersatu sekitar 300 juta tahun lalu membentuk benua raksasa yang disebut Pangea, dan satu lautan besar Pantalasia. Kemudian benua raksasa tersebut terpecah menjadi dua benua yang diberi nama Lauransia dan Gondwana Kedua benua tersebut terpisah oleh Samudera Thetis. Selanjutnya Benua Lauransia terpecah menjadi Eurasia, Greenland, dan Amerika Utara, sedangkan Benua Gondwana terpecah menjadi Amerika Selatan, Afrika, Antartika, India, dan Australia. Bukti dari pemecahan ke dua Benua dapat dibuktikan oleh adanya kesamaan garis pantai, dan juga ditemukannya persamaan fosil serta struktur batuan dibeberapa tempat belahan bumi yang berbeda. Gamba Gambar 2.1 Bentuk bumi purba ar 2.2 Proses pergerakan lempeng-lempeng benu 9 nua

2.1.2 Struktur Dal